Hari ini kerajaan Garamantian mengadakan pesta yang megah. Semua penghuni istana berkerja dengan sangat keras. Tidak terkecuali dengan para pelayan. Termasuk bagian sampah. Sejak rencana pernikahan di atur, kedua wanita pembuang sampah sudah sangat padat jadwalnya. Banyak sekali bagian istana yang harus di bersihkan demi kelancaran acara tersebut.
" iuhhh,, kapan kita bisa istirahat jika seperti ini terus" keluh Fleur yang sejak semalam sudah sangat kesal dengan para senior yang dengan sesukanya menyuruh saja.
" kau tenang saja, setelah semua ini. kita akan mendapat upah lebih" balas Valmira tenang. Meski tubuhnya memang sangat capek tapi dia berusaha menahannya.
" lebih ya lebih, tapi tidak sebesar yang lainnya" Fleur masih saja tidak terima. Dia dengan kasar memasukkan semua sampah.
Lain halnya pada pejabat dan kaum bangsawan. Mereka mulai berdatangan menghadiri undangan pernikahan dengan perasaan senang. Acara di adakan di aula utama kerajaan yang memiliki akses ke taman utama istana. Suasana malam membuat pernik lampion semakin memperindah suasana pesta. Pagi tadi sudah di adalah acara sakral khusus untuk keluarga inti kerajaan, di lanjut dengan malam ini sebagai malam puncak perayaan pernikahan.
" putri Shana, kau sangat cantik" puji putri Farfalla yang baru saja masuk ke kamar Shana.
" terimakasih putri, ah ya. Sekarang aku bisa menjadi Ratu. Semua ini berkat kau putri Farfalla"
" tunggu sampai Raja melantikmu sebagai Ratu, kau pasti menjadi wanita nomor satu di Garamantian" potong ibu suri yang juga baru saja masuk. Mereka bertiga terlihat sangat senang.
" aku yakin pasti setelah acara ini pelantikan putri pasti akan segera di lakukan" ucap Putri Farfalla.
" mari kita keluar, tamu undangan sudah memenuhi aula" ucap ibu Suri, sebagai kepala Harem, Raveena menggandeng Putri Shana menuju aula. ini merupakan aturan kerajaan. Sedangkan putri Farfalla berjalan di barisan ke dua.
Suasananya sangat tenang saat melihat sang pengantin wanita menuruni tangga. Semua orang terpana dan menatap dengan wajah memukau. Mereka mengakui kecantikan putri Shana.
" tidak salah, Raja berniat menjadikannya ratu" bisik para tamu.
" iya, dia cantik sekali" balas yang lainnya.
Hal berbeda jauh dirasakan oleh Gyan, Lelaki itu malah tidak suka dan menatap dingin kearah Shana. Gyan sama sekali tidak tergoda dengan paras cantik sang pengantin. Baginya perempuan disana memiliki perangai yang buruk, tidak cocok di kagumi.
putri Shana berjalan dengan sangat anggun, di tangga terakhir sudah ada Raja Gyan yang menunggu. jantung wanita itu berdegup kencang, tak kala tangannya bersentuhan dengan lengan Gyan.
Setelahnya ibu Suri dan putri Farfalla berjalan di belakang pengantin. Gyan dan Shana berjalan beriringan. Mereka terlihat sangat serasi, semua tamu menatap dengan penuh kekaguman.
Raja Gyan membawa pengantin berkeliling dan memberikan sapaan pada tamu terhormat. perwakilan dari beberapa kerajaan serta daerah istimewa, juga terlihat hadir dan memberikan restu nya.
Tak lupa dari kerajaan Prysona juga datang paman dari putri Shana. lelaki itu datang mewakili Raja Prysona untuk memberikan ucapan selamat kepada mempelai. Status Raja membuat ayah Shana tidak bisa menghadiri pernikahan, Prysona memilik peraturan yang sangat menjaga keselamatan rajanya.
" paman akan menceritakan bagaimana bahagianya kamu dalam bulutan pengantin pada Ayahmu" ungkap paman Shana menatap haru keponakannya.
" terimakasih Paman sudah hadir, Shana ingin titip pesan untuk ayah dan ibunda untuk tidak terlalu memikirkan Shana. Disini Shana sudah memiliki orang-orang yang sangat baik" jelas Shana sambil memeluk singkat sang paman.
" tentu, Paman akan mengirim pesan itu dengan lengkap" ucap lelaki itu senang.
" kami pamit dulu" ucap Gyan lalu berjalan menuju lainnya.
Pesta berlangsung dengan sangat meriah, Shana tidak pernah merasa sebahagia ini. wanita itu menemui para selir yang dahulu meremehkan nya, sedangkan Gyan menemui tamu lainnya.
" aku sangat mengingat kalian, setelah ini kita bisa saling berteman" ucap Shana dengan wajah sombong. Dia secara tidak langsung menghina sambil menunjukkan kemenangannya.
" tentu saja putri" jawab mereka memasang wajah ramah. Namun dalam hati terus mencaci maki keangkuhan wanita di depannya.
" baiklah kalau begitu, aku harus menemui orang-orang penting lainnya. Kalian nikmati saja pestanya" Shana berpamitan. Dia menuju kursi ibu suri dan putri Farfalla yang terlihat menjamu tamu penting.
" putri Shana kemarilah," panggil ibu suri.
putri Shana berjalan pelan ke arah meja.
" ini adalah istri jenderal kerajaan, " ucap Raveena memperkenalkan.
" ah ya," mereka bersalaman. lalu putri Shana ikut duduk disana. Dan dengan tak bosan-bosannya wanita itu mwnjamu pada tamu.
Putri Farfalla dengan balutan gaun indah serta perhiasan yang diberikan Shana, membuatnya sangat cantik. meski umurnya masih 15 tahun, tapi sebagai wanita dia sudah terlihat dewasa.
Banyak di antara para tamu yang mendekati putri, baik seorang ibu-ibu yang menawarkan anaknya atau laki-laki yang secara langsung mengajaknya berkenalan. seperti sekarang.
" oh ya, namaku Farfalla" jawab Farfalla setelah mendengar nama lelaki itu.
" kau sangat cantik, putri Farfalla."
" Semua wanita pasti cantik" jawab Farfalla tersenyum malu.
" bagaimana jika kita kita keluar bersama besok?" tanya lelaki itu.
" dia tidak memiliki waktu" jawab Gyan dingin yang tiba-tiba berada di belakang mereka.
" kakak"
" yang mulia"
" kau jangan ganggu putri Farfalla, pergilah" ucap Gyan datar. Dia tengah berbincang-bincang tak kala Aden datang dan melaporkan jika putri Farfalla sedang di goda lelaki. Gyan tidak akan bertindak jika Aden tidak terlihat begitu panik, nyatanya Farfalla hanya berbincang sedang. Aden terlalu berlebihan.
" baik yang mulia" ucap lelaki itu dan langsung pergi ketakutan.
" kakak, terlihat sangat tampan" puji Farfalla yang melihat penampilan Gyan dengan setelan jubah hitam kebesarannya.
" aku memang tampan sejak dulu" jawab Gyan datar.
" ah kakak terlalu sombong"
" kenapa kau sendirian taman?" tanya Gyan yang tumben melihat Farfalla tidak bersama dengan Ibu suri.
" aku bosan di dalam" jawab Farfalla polos.
" kemari lah mari kita berjalan- jalan sebentar" Gyan berjalan beriringan dengan Farfalla di taman kerajaan.
" apa kakak bahagia?" tanya Farfalla sendu.
" kenapa kau bertanya seperti itu? bukankah kau yang menyuruhku menikah?" Gyan langsung balik tanya.
" iya memang benar, tapi kulihat sejak tadi kakak tidak tersenyum" jelas putri Farfalla.
" kau bahagia tidak melihat ku menuruti keinginanmu?" Gyan terus berbalik bertanya.
" aku hanya senang, tapi jika kakak terpaksa aku ikut menyesal" jawab Farfalla lirih. Wanita itu mendadak merasa bersalah pada kakanya. Dia memang ingin Raja segera menikahi Putri Shana, tapi setelah melihat saat prosesi sakral tadi pagi dia seakan menatap dirirnya sendiri jika berada di posisi kakaknya. Terpaksa menikah sangat tidak enak, menurut Farfalla.
" bagi Raja mau siapapun orangnya. Dia harus mendahulukan kepentingan kerajaan. Mau aku bahagia atau tidak biar aku sendiri yang merasakannya" tutur Gyan tenang, dia mengerti dengan kekhawatiran adiknya dan tidak mau menyalahkan wanita itu karena sudah memaksanya.
" tanggung jawab Kakak sangat besar" ungkap Farfalla sedih bercampur bangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
ciru
cakeep
2023-10-29
0