Trisno yang tengah duduk bersama Edi pun mulai bercerita.
“Bagaimana Trisno kamu sudah ke hutan kawi?” tanya Edi.
“Sudah Edi,” sahut singkat Trisno.
“Terus kamu di kasih apa sama nyai Asih?” Tanya Edi.
Trisno mulai bercerita kepada Edi.
“Aku di beri jenglot sama nyai Asih.”
“Wah gila kamu Trisno hanya orang-orang tertentu yang bisa mendapatkan jenglot itu?”
“Ah, masa sih Edi.”
“Iya Trisno, aku dengar seperti itu aku pun tidak tahu kebenarannya. Karena persyaratan merawatnya sangat berat jadi banyak orang yang tidak mau, beda sama tuyul kan saratnya cukup mudah jadi banyak orang yang mau memelihara,” Edi yang menjelaskan kepada Trisno.
“Oh begitu, aku sangat butuh uang bagaimana pun akan aku jalani, tapi mengenai jenglot itu benar-benar sangat sakti buktinya sekali ritual aku dapat tembus nomor togel dan langsung bisa membayar hutang-hutangku.”
“Ah masa iya Trisno, lalu ritual apa yang harus kamu jalani apa memakai tumbal?” tanya Edi yang sangat penasaran.
“Tidak, nyai Asih hanya menyuruhku untuk melengkapi sajen saja seperti, bunga tujuh rupa, terus kopi, pokoknya sajen lengkap hanya saja Cuma menambahkan Ayam cemani,” Trisno yang berbohong kepada Edi.
“Syukurlah jika hanya begitu.”
“Oh iya ini aku mau kembalikan uang yang pernah aku pinjam kepadamu Edi,” ucap Trisno sembari menyodorkan amplop coklat di meja mereka duduk.
“Apa kamu sudah ada uang Trisno?”
“Iya Edi aku sudah punya uang sekarang terima kasih berkat kamu sekarang aku sudah tidak terlilit hutang kembali.”
Trisno yang berbincang-bincang cukup lama bersama Edi pun mengakhiri obrolannya dan berpamitan pulang.
“Edi aku mau pulang dahulu ya, nanti kapan-kapan aku main ke warungmu bersama Lasmi.”
“Baiklah Trisno hati-hati titip salam buat Lasmi.”
Trisno pun bergegas keluar dari warung Edi menuju ke motor tuanya, sesampainya Trisno di motor tuanya Ia pun mulai menghidupinya dan kembali pulang.
Saat Trisno sampai di gangnya Trisno berpapasan dengan Roy.
“Woi Trisno!” pekik Roy menegur Trisno.
Trisno menghentikan motor tuanya.
Roy pun menghampiri Trisno.
“Dari mana kamu Trisno?” tanya Roy.
“Habis dari rumah pak Herman dan juga Edi, ada apa Roy?” tanya Trisno.
“Aku mau menawarkan bisnis buat kamu, kamu bisa mampir ke rumahku tidak enak jika di bicarakan di sini,” pungkas Roy.
“Bisnis apa Roy?” Trisno yang sangat penasaran.
“Sebaiknya kamu ke rumahku terlebih dahulu biar jelas semuanya,” jawab Roy.
“Baiklah kalau begitu,” sahut Trisno.
Trisno pun menyalakan kembali motor tuanya dan menuju ke rumah Roy.
Sesampainya di rumah Roy. Trisno pun menunggu Roy di ruang tamu.
Tidak berselang lama Roy pun datang dan duduk di ruang tamu.
Trisno yang sangat penasaran pun menanyakan kepada Roy.
“Bisnis apa Roy?” tanya Trisno yang sangat penasaran.
“Begini aku mau memberi tawaran kepadamu jadi bandar togel, keuntungannya sangat lumayan sekali, apa kamu mau?” ujar Trisno.
“Wah aku mau banget Roy, bagaimana caranya?” tanya Trisno yang sangat antusias.
“Begini kamu kemarin menang banyak kamu bisa menanam modal di sana?” pungkas Roy yang menjelaskan.
“Tapi Roy uangku sudah menipis aku bayarin hutang, bagaimana jika nanti aku pasang lagi, dan jika aku memang banyak aku terima tawaranmu,” kata Trisno yang sangat antusias.
“Baiklah kalau begitu, nanti kamu aku kenalin sama bosnya Langsung bagaimana jika kamu bersedia menanam modal.”
“Baiklah jika begitu, aku setuju,” sahut Trisno.
Setelah mereka berbincang cukup lama Trisno pun berpamitan pulang kepada Roy.
“Roy aku pulang dulu ya, terima kasih atas tawaran kerja samanya,” ujar Trisno yang berpamitan pulang.
“Oke jangan lupa secepatnya ya.”
“Iya Roy.”
Trisno pun keluar rumah Roy lalu menaiki motor tuanya kembali pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah Lasmi yang tengah sibuk di kamar dengan perhiasan barunya dan juga baju-baju baru yang telah Lasmi beli dari pasar.
“Kamu sedang apa Lasmi?” tanya Trisno mendekati Lasmi di tempat tidurnya.
“Coba lihat Mas, cincin dan gelang ini sangat bagus sekali di tanganku,” ujar Lasmi memamerkan perhiasan yang telah ia beli.
“Iya, sangat cocok sekali jika kamu yang memakainya,” Trisno yang memuji istrinya.
Lasmi yang tersenyum dengan pujian dari Trisno.
“Oh iya tadi aku beli baju Mas, dan aku juga membelikanmu coba kamu pakai Mas,” pinta Lasmi.
Trisno menuruti permintaan Lasmi ia memakai baju baru yang di beli Lasmi dari pasar.
“Kamu sangat cocok pakai baju kemeja itu Mas,” Lasmi yang memuji Trisno.
“Oh ya Lasmi, aku di dapat tawaran dari Roy jadi bandar judi Lasmi,” Trisno yang memberitahukan kepada sang istri.
“Apa tidak berbahaya Mas, itu bisnis ilegal bagaimana jika polisi mengincar kita?” ucap Lasmi yang khawatir.
“Tenang saja Lasmi kamu tidak perlu takut selama aku punya jenglot itu aku akan aman dan keberuntungan akan memihak kepadaku,” ujar Trisno meyakinkan Lasmi.
“Ya sudah Mas jika kamu memang yakin aku percaya kepadamu, Oh iya nanti jika kita punya uang aku mau membeli rumah biar ada kamar khusus untuk tempat jenglot ini, kamu masih ingatkan nyai Asih pernah bilang kepada kita, kita harus menyediakan kamar khusus untuk tempat ritual jemglot ini,” ucap Trisno yang mencoba mengingatkan Lasmi.
“Iya Mas aku ingat,” sahut Lasmi.
Trisno beserta Lasmi pun berbincang-bincang santai di kamar mereka.
***
Seminggu kemudian Trisno melakukan ritual lagi dengan menggunakan ayam cemani tidak hanya meminta nomor togel rasa dendam terhadap almarhum Herman masih sangat membekas di benak Trisno.
Trisno pun meminta kepada jenglot peliharaannya untuk membuat usaha Herman gulung tikar.
Setelah itu nomor togel yang di berikan jenglot itu pun tembus kembali, Trisno kali ini memang lebih banyak, dan dapat langsung menjadi bandar togel.
Tidak berselang lama keinginan Trisno pun terwujud usaha Herman yang di kelola oleh sang istri kini bangkut akibat tertipu dan di sini Trisno membalaskan sakit hatinya kembali.
Trisno yang sekarang jadi bandar judi, mempunya uang yang sangat banyak.
Di saat itu Istri Herman datang ke kontakkan Trisno untuk meminjam uang yang terbilang cukup banyak, Trisno yang kini berubah menjadi seseorang yang licik memanfaatkan kesempatan itu.
Trisno meminjamkan uang yang cukup bayak kepada istri Herman namun sebagai jaminannya sertifikat rumah yang mereka tinggalkan di jaminkan kepada Trisno.
Dengan perjanjian hitam di atas putih Istri Herman bernama Santi pun setuju dan mendatangi surat di mana dalam tempo tiga bulan Santi tidak bisa membayar hutang-hutangnya kepada Trisno rumah beserta isinya menjadi milik Trisno.
Santi yang sangat membutuhkan uang pun menandatangani surat itu, dan Santu yakin dapat membayar hutang Trisno.
Namun Trisno sekarang bukanlah Trisno yang dulu yang sangat bodoh, dengan bantuan sang jenglot peliharaannya Trisno meminta agak Sinta tidak bisa mengembalikan uang di pinjam dirinya kepada Trisno.
Kejahatan Herman di masa lalu sekarang dapat di balas oleh Trisno walau pun hanya Trisno berserta sang istri yang mengetahui ilmu hitam yang mereka gunakan untuk merubah keadaan.
Roda kehidupan seseorang dapat berputar Trisno yang dulu hanya seorang pengangguran dan buruh bangunan kini berubah menjadi seseorang yang terkaya di dalam gangnya walau pun Trisno masih mengontak di tempat ibu Retno dan selalu di anggap sebelah mata oleh para tetangganya.
Kini berbanding terbalik, semua tetangga pada segan terhadap Trisno dan sesekali mereka juga meminta bantuan kepada Trisno dengan pinjaman uang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Kustri
msh dikontrakan?
duit setan dimakan demit🤣🤣🤣
2024-05-11
1
Yuli Eka Puji R
minta pertolongan sm setan jadinya sifatnya kaya setan
2023-03-21
0