"Hmmm,ya udah lah, lagian sebentar lagi kita juga bakalan lulus sekolah,kamu janji yah, setelah lulus nanti,kamu bakalan putusin dia." ucap Sarah.
"Iyah sayang,aku janji,kamu nggak usah khawatir." ucap Arfan,ia mengelus rambut Sarah.
("Walaupun memang aku memanfaatkan kepintaran nya untuk bisa mendapatkan nilai yang bagus,tapi aku nggak rela,kalau dia pacaran sama orang lain.") batin Arfan.
"Sayang,kita jadi mau itu lagi?" ucap Sarah.
"Memang nya di rumah mu tak ada siapa siapa?" tanya Arfan,ia mengerti apa yang dikatakan Sarah.
"Aman." ucap Sarah.
"Ya sudah,kita mampir ke minimarket dulu,aku mau beli pengaman dulu." ucap Arfan Sambil tersenyum,Sarah pun mengangguk.
Arfan menghentikan mobilnya di sebuah minimarket yang tak jauh dari rumah Sarah,sebelum ia masuk ke minimarket tersebut,ia melapisi seragam sekolahnya dengan jaket,tak lupa ia pun memakai masker,
karena takut ada yang mengenalinya.
Arfan masuk ke dalam mini market,ia mengambil satu barang yang terletak di depan meja kasir,ia pun langsung membayar nya ke kasir setelah itu,ia langsung buru-buru kembali ke dalam mobil lagi.
"Sudah?" tanya Sarah,saat Arfan kembali lagi ke dalam mobil.
"Aman." ucap Arfan yang membuka masker nya, kemudian ia melajukan mobilnya kembali.
Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di rumah Sarah,rumah yang cukup besar itu terlihat sangat sepi.
Orang tua Sarah jarang sekali ada di rumah,mereka sering ke luar kota bahkan keluar negeri untuk mengurus bisnisnya,di rumah tersebut hanya ada satu asisten rumah tangga nya,itu pun cuma bekerja dari pagi sampai sore hari,jadi saat menjelang malam,hanya Sarah yang tinggal sendirian di rumah tersebut.
Sarah yang selalu di tinggalkan orang tua nya itu, sepertinya kurang kasih sayang,dan juga didikan dari orang tua nya, sehingga ia melampiaskan semua kasih sayangnya kepada Arfan, pacar nya yang saat ini sangat ia cintai.
Dengan mudahnya,Sarah memberikan seluruh jiwa raga dan kasih sayang nya pada Arfan,bahkan ia telah memberikan sesuatu yang paling berharga dari dirinya,yaitu kehormatan nya.
Sarah telah di buta kan oleh cinta nya, sehingga ia rela melakukan apapun yang Arfan inginkan,dengan bo*oh nya ia mengizinkan Arfan untuk berpacaran dengan Nadira di sekolah,bahkan ia terus melanjutkan hubungan nya sampai saat ini,tanpa ketahuan oleh Nadira.
Sarah dan Arfan kini sudah berada di dalam rumah, seperti biasa mereka duduk di depan televisi mengobrol sambil ngemil makanan ringan dan menyuruh asisten rumah tangga nya untuk memasak makan siang.
Arfan memang tidak setiap hari ke rumah Sarah,namun ia sudah sangat sering,mungkin dua hari dalam seminggu ia selalu berkunjung ke rumah Sarah.
Asisten rumah tangga nya Sarah pun bahkan sudah cukup akrab dengan Arfan karena memang mereka selalu bertemu di dua hari dalam seminggu itu.
Namun asisten rumah tangga nya tidak pernah curiga dengan apa yang mereka lakukan saat dirinya pulang ke rumah,yah,Sarah dan Arfan selalu melakukan hubungan terlarang nya saat asisten rumah tangga Sarah pulang.
"Siang Bi?" sapa Arfan pada bi Ani.
"Siang den Arfan,eh ketemu lagi kita,main kesini lagi den." ucap bi Ani.
"Iyah Bi,sambil ngerjain PR bareng." ucap Arfan sambil tersenyum.
"Bi, tolong buatkan kami makan siang yah,aku lapar." ucap Sarah.
"Siap non,kalau gitu,bibi ke dapur dulu yah." bi Ani pun langsung menunju ke dapur.
"Ayo,kita nonton TV sambil nunggu makanan nya mateng." ucap Sarah, menarik tangan Arfan.
Mereka pun duduk di atas karpet di depan televisi,sambil menonton mereka pun ngemil makan ringan sambil menunggu makanan nya matang.
"Sayang,kamu nggak ganti baju dulu?" tanya Arfan.
"Nanti aja lah sekalian,nanti juga di buka lagi, hehehe" Sarah berbisik ke telinga Arfan.
"Kau jangan mancing mancing yah,bibi belum pulang tuh." ucap Arfan berbisik.
"Hahaha." Sarah pun tertawa melihat ekspresi wajah Arfan.
Beberapa saat kemudian,bi Ani pun datang untuk memberi tahu kalau makanan nya sudah matang, mereka pun langsung berjalan ke meja makan,dan makan bersama.
Setelah selesai makan, mereka membuka buku nya, mereka seolah olah mengerjakan tugas sekolah, sampai sore hari.
"Non,bibi pulang dulu yah,ini udah sore." ucap bi Ani.
"Iyah Bi,hati hati yah." ucap Sarah.
"Iyah,eemm den Arfan mau pulang juga nggak?" tanya bi Ani.
"Sa-saya masih belum selesai mengerjakan tugas nya bi, sebentar lagi juga saya pulang." ucap Arfan sedikit gugup.
"Ya udah,kalau gitu bibi pulang duluan yah,oh Iyah non,ibu sama bapak katanya malam ini tidak pulang,non nggak papa kan sendiri di rumah." ucap bi Ani.
"Aku udah tau bi,Iyah nggak papa, mereka memang sering kan nggak pulang ke rumah,udah biasa aku mah di tinggal." ucap Sarah.
"Ya udah, pintu belakang sama jendela sudah bibi kunci semua,tinggal pintu depan aja yang belum yah non." ucap bi Ani.
"Siap Bi beres." Sarah mengacungkan jempol nya.
"Ya udah non, bibi pamit." bi Ani pun langsung berjalan ke luar.
Arfan dan Sarah, mengintip lewat jendela, memastikan bahwa bi Ani sudah keluar dan sudah jauh dari rumah.
"Aman sayang,ayo!" Arfan menutup gorden nya, kemudian ia mengunci pintu rumah nya, Setelah itu mereka langsung berjalan menuju kamar Sarah.
Arfan dan Sarah sudah sampai di kamar, mereka mengunci pintu kamar itu. "Sekarang?" tanya Sarah,ia berjalan mundur sambil memegangi baju Arfan.
Mereka pun langsung melakukan hubungan terlarang nya,bahkan mereka bukan hanya sekali melakukan itu, mereka sudah sering melakukan nya dan Arfan pun selalu memakai pengaman agar tak terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan.
***
Reyhan sedang berada di kamar nya, tiba-tiba ia teringat akan Nadira,ia nampak nya masih khawatir dengan keadaan Nadira yang tadi sempat keseleo saat berolahraga.
"Apa aku ke rumah nya saja yah?" gumam Reyhan.
Dari pada ia kepikiran terus,tanpa pikir panjang ia pun langsung keluar dari kamar nya,ia izin kepada Farida untuk ke rumah Nadira,saat sudah mendapatkan izin, Reyhan pun langsung berjalan kaki menuju rumah Nadira.
Reyhan memencet bel rumah, beberapa saat kemudian,Nadin membuka pintunya.
"Eh Rey,ayo masuk nak!" ucap Nadin, mempersilakan menantunya itu untuk masuk ke dalam.
"Dira bagaimana keadaan Tante,apa kaki nya masih sakit?" tanya Reyhan.
"Kayaknya sih tadi udah nggak apa apa,gih masuk aja ke kamar nya,paling juga dia habis mandi sore jam segini." ucap Nadin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments