Tak lama kemudian,para orang tua pun datang dengan wajahnya yang panik,mereka tak habis pikir dengan apa yang sudah di lakukan oleh anak anak nya ini.
"Aduh Rey,kamu teh kenapa main kuda kudaan sama anak orang,kamu teh masih sekolah,harus nya sekolah yang bener bukan malah begituan,Ambu sama Abah teh malu,baru aja tadi pagi kita pindah,kamu teh udah bikin ulah." Farida mengoceh di depan anaknya ini.
"Kamu lagi Ra,mama kan udah sekolahin kamu ke sekolah yang kamu mau,mama selalu nurutin apa yang kamu mau,mana sebentar lagi mau lulus lagi,tapi kamu malah berbuat begini." Nadin tak habis pikir dengan anak nya ini, sampai sampai bisa berbuat seperti itu.
"Nggak mah,Dira nggak ngelakuin itu sama sekali,hey kamu jelasin dong jangan diem aja." Nadira berbicara kepada Reyhan.
"Maaf,bapak dan ibu bisa duduk dulu,biar saya yang jelaskan." ucap pak RW.
"Jadi gimana pak?" tanya pak Surya.
"Sebelum saya jelaskan,silahkan lihat foto ini dulu." pak RW memperlihatkan foto tadi.
"Astaghfirullah Reyhan,kamu teh keterlaluan,lihat bah anak kita,bubulucun kie." ucap Farida, bubulucun artinya telan*ang dalam bahasa Sunda.
"Menurut saya, alangkah baiknya jika kedua anak ini di nikahkan segera,biar tidak ada fitnah, apalagi warga disini pasti akan mengetahui berita ini secepatnya,saya takut akan ada hal yang tidak di inginkan jika tidak di nikahkan." ucap pak RW.
"Saya menolak pak!" Nadira berdiri.
"Saya juga menolak keputusan bapak!" Reyhan pun berdiri.
"Tapi pak,anak kami masih sekolah,dan tinggal satu semester lagi akan lulus." ucap Surya.
"Iyah pak,anak saya juga baru mau saya pindahkan sekolah besok pagi." ucap Slamet.
"Begini saja,soal pernikahan ini,kita bisa rahasiakan dulu ke pihak sekolah,ini hanya untuk mengantisipasi amarah warga saja pak,Bu, bagaimana?" ucap pak RW.
Para orang tua saling berpandangan, mereka bingung harus bagaimana,namun sepertinya keputusan pak RW adalah keputusan yang paling baik untuk semuanya.
"Baiklah pak,kami setuju dengan keputusan pak RW." ucap Surya.
"Papa nggak bisa gitu dong pah!" Nadira menolak.
"Ini jalan satu satu nya Ra,kamu harus bisa terima." ucap Surya.
Reyhan pun sebenarnya ingin protes tapi ia tidak bisa,selain karena ia warga baru, ia juga yang telah membuat semua nya jadi salah paham,jadi dia harus bertanggung jawab atas semuanya.
"Baiklah,jika semuanya sudah setuju,saya akan telpon penghulu kesini, kebetulan rumahnya dekat,jadi bisa langsung datang sekarang juga,pak Karman dan pak Yanto yang akan menjadi saksinya." ucap pak RW.
"Siap pak." ucap keduanya.
Setelah di telpon,tak lama kemudian penghulu pun datang, setelah Reyhan menghafal ijab qobul,ia pun siap untuk di nikahkan walaupun tak sepenuhnya siap.
"Siap yah, bismillahirrahmanirrahim ananda Muhammad Reyhan Alfarizi bin Slamet saya nikahkan engkau dengan adinda Nadira Az-zahra binti Surya dengan maskawin uang tunai sebesar satu juta rupiah di bayar tunai." ucap pak Surya.
"Saya terima nikah nya Nadira Az-zahra binti Surya dengan maskawin tersebut di bayar tunai." ucap Reyhan dengan satu nafas.
"Bagaimana saksi?" ucap penghulu.
"Sah." ucap pak Karman dan pak Yanto.
"Sah, Alhamdulillah...." pak penghulu membaca do'a setelah itu kedua pasangan pengantin menandatangani surat yang sudah di persiapkan.
"Karena umur keduanya sudah tujuh belas tahun,maka layak untuk mendapatkan buku nikah,jadi secepatnya saya akan urus,saya belum memberikan nya karena pernikahan nya ini sangat mendadak,mohon di maklumi yah,buku nikah nya akan menyusul nanti." ucap penghulu.
"Baik,terimakasih pak, atas bantuannya." ucap pak RW.
"Sama sama, kalau begitu saya permisi dulu." setelah bersalaman, penghulu itu pun pergi dari rumah pak RW.
"Baiklah,saya rasa semua nya sudah selesai,bapak dan ibu boleh membawa anak anak nya untuk pulang ke rumah, terimakasih sudah setuju dengan keputusan saya." ucap pak RW.
"Baik pak terimakasih atas semuanya,kami permisi pulang." ucap Surya selaku warga lama di sana.
"Pak Slamet dan ibu Farida,dan Reyhan, Sebelum pulang,mari ke rumah saya dulu,ada yang harus kita bicarakan nanti." ucap pak Surya.
"Baik pak,mari!" ucap pak Slamet.
Karena jarak rumah pak Surya tidak terlalu jauh, mereka pun jalan kaki menuju rumah nya,tak lama kemudian pun mereka sampai di sebuah rumah tingkat dua yang bisa di bilang cukup mewah, setelah masuk ke dalam rumah tersebut, mereka pun duduk di ruang tamu.
"Pak Surya,saya selaku orang tua dari Reyhan meminta maaf yang sebesar besarnya atas kejadian ini." ucap pak Slamet.
"Iyah pak Slamet,saya sudah memaafkan Reyhan, lagian saya juga yakin kalau sebenarnya mereka tidak melakukan apa yang warga tuduhkan, karena saya tahu betul bagaimana karakter putri saya." ucap pak Surya.
"Pah,kalau papa tau aku nggak ngelakuin itu, terus kenapa papa setuju aku nikah sama dia, Kenapa pah?" Nadira meminta penjelasan pada papa nya.
"Dengerin papa dulu nak,papa nggak bisa berbuat apa-apa lagi, karena cuma itu satu satu nya jalan agar kita semua terbebas dari tuduhan itu,apa kamu mau di usir dari rumah kita ini, atau bahkan warga di sini bisa saja membakar rumah kita ini." ucap Surya.
Nadira hanya menunduk mendengar perkataan papa nya,ia juga tak mau kalau sampai ia harus di usir gara gara masalah ini.
"Ini semua salah saya om, tidak seharusnya saya membuka baju saya tadi,tapi tadi perut saya benar benar sakit om, makanya saya terpaksa buka baju saya, agar mag saya tidak kambuh." ucap Reyhan.
"Akhirnya loe ngaku juga kalau loe yang salah." Nadira menunjuk ke arah wajah Reyhan.
"Cukup Dira,lebih baik kamu ke kamar,kamu mandi, dan ganti baju kamu itu." ucap Surya.
Nadira pun menurut, walaupun sebenarnya ia masih belum puas berbicara pada Reyhan,namun ia juga sudah merasa tak nyaman dengan masih menggunakan pakaian seragam nya ini.
"Maafin Dira yah Rey,sifat nya memang begitu,dia terlalu di manja sama kami makanya dia jadi seperti itu." ucap Nadin.
"Iyah Rey,itu juga salah satu yang menjadi alasan kami untuk setuju Dira di nikahkan sama kamu,om tau kamu anak yang baik,kamu pasti bisa merubah sikap Dira jauh lebih baik,om yakin itu." ucap Surya,ia memegang tangan istrinya.
"Insyaallah om,saya akan menjaga Dira dengan baik, walaupun saya masih belum sepenuhnya mengerti bagaimana cara berumah tangga,tapi saya sudah banyak belajar dari Ambu sama Abah, saya yakin bisa jadi suami yang baik untuk Dira." ucap Reyhan dengan ramah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments