14.Tak Mau Mengekang

Reyhan membalikkan badannya, menghadap semua siswa dan siswi.

"Sebelum kamu membacanya,bapak mau berbicara sebentar,dengarkan yah anak anak! kenapa bapak menyuruh seorang murid baru untuk tampil di depan kelas,kalian bertanya tanya,kenapa tidak kalian saja yang jelas jelas sudah bapak kenal?, tujuan nya adalah karena bapak ingin lebih mengenal nya,mengenal bagaimana murid baru ini bisa mengekspresikan diri nya melalui sebuah puisi." ucap pak Andre.

"Semangat ayang!" ucap Desi sambil berdiri.

"Huuuuuuuh." semua orang langsung menyoraki Desi.

"Sudah sudah,jangan berisik! Desi,kamu duduk kembali!" ucap pak Andre. "Silahkan Rey,kamu mulai baca puisi hasil karyamu!" ucap pak Andre.

Reyhan membaca puisi nya dengan sangat lantang, ekspresi serta pembawaan nya, sangat membuat para murid terpukau dan terkesan. Pak Andre pun tak menyangka jika Reyhan bisa membawakan puisi nya dengan sangat baik.

Prok prok prok prok

Semua murid langsung memberikan tepuk tangan saat Reyhan selesai membacakan puisinya,tak terkecuali pak Andre yang juga ikut bertepuk tangan.

"Bagus sekali,bapak benar benar suka dengan puisi hasil karyamu." ucap pak Andre.

"Terimakasih pak." ucap Reyhan sambil tersenyum.

"Kalian dengar semua kan, puisi yang Reyhan bacakan sangat indah,dan memiliki makna yang dalam." ucap pak Andre. "Terimakasih Reyhan, silahkan kembali ke tempat duduk mu! pak Andre menepuk pundak Reyhan.

Reyhan pun membalas nya dengan senyuman, Setelah itu ia kembali duduk di bangku nya, Suci yang memperhatikan saat tadi Reyhan membaca puisi pun langsung menyambut nya.

"Rey,kok kamu bisa sih bikin puisi sebagus itu?" tanya Suci.

"Alhamdulillah,tapi semua orang juga bisa kok." Reyhan merendah.

"Pokoknya lain kali,kamu ajarin aku yah,eemm kamu ini serba bisa deh,aku jadi kagum sama kamu." ucap Suci dengan malu malu.

"Alhamdulillah, makasih Ci,Iyah nanti aku ajarin." ucap Reyhan.

Pak Andre yang masih terkesan dengan puisi Reyhan pun kini terdiam di depan,ia masih terngiang ngiang, bagaimana cara Reyhan tadi membaca kan puisi tersebut.

"Reyhan?" panggil pak Andre.

"Iyah pak" ucap Reyhan.

"Nanti kamu salin puisi kamu itu ke sebuah kertas kamu kasih kayak hiasan sedikit, Setelah itu bapak akan pajang di Mading." ucap pak Andre.

"Apa tidak karya orang lain saja pak, sepertinya Karya saya kurang pantas untuk di pajang di Mading." ucap Reyhan yang kurang begitu percaya diri.

"Bagaimana anak anak, menurut kalian?" tanya pak Andre meminta persetujuan.

"Setuju pak." ucap semua murid.

"Tuh,kamu dengar kan,jadi tidak ada alasan lain lagi yah,bapak tunggu besok harus sudah jadi, bagaimana?" ucap pak Andre.

"Baik pak." ucap Reyhan sambil tersenyum.

("Kok aku ngerasa puisi itu tentang aku dan Reyhan yah, mengingatkan aku pada hujan malam itu,saat kita di pos ronda,hmm entah lah mungkin hanya perasaan ku saja.") batin Nadira.

Tet...tet...tet...

Beberapa saat kemudian,bel istirahat pun berbunyi, satu persatu murid keluar dari dalam kelas, Nadira yang sedang termenung pun tersentak kaget.

Diam diam Reyhan memperhatikan Nadira sejak tadi, Nadira yang merasa di perhatikan pun, sedikit melirik dan langsung memandang ke sembarang arah.

("Ih,ngapain sih dia ngeliatin kayak gitu,kalau yang lain curiga gimana?") batin Nadira.

"Aa Reyhan,kita ke kantin yuk?" ajak Susi, membuat Reyhan terkejut.

"Hah,Iyah duluan aja,nanti nyusul." jawab Reyhan.

"Ya udah,aku tunggu di sana yah." ucap Susi dengan genit.

"I-iyah." ucap Reyhan bergidik melihat tingkah Susi seperti itu.

Baru saja Reyhan mau mendekat ke arah Nadira, tiba-tiba Arfan datang menyapa Nadira terlebih dahulu.

"Hai sayang,ke kantin yuk!" ucap Arfan.

"Hah, I-Iyah ayo." ucap Nadira melirik ke arah Reyhan.

"Eh bro,loe mau ikut nggak?" tanya Arfan pada Reyhan.

"Duluan aja,nanti aku sama Suci aja,gih kalian berdua aja dulu." ucap Reyhan, mencari alasan agar tak pergi bersama.

"Oh,ya udah." ucap Arfan tersenyum.

Reyhan cuma takut,kalau Nadira terganggu karena kehadiran nya, karena Reyhan pernah berbicara kalau ia akan membebaskan Nadira, melakukan apapun yang ia inginkan,selama itu masih di batas wajar.

Nadira pun memperhatikan Reyhan saat ia akan berjalan bersama Arfan.

("Kenapa rasanya aneh yah,dia nggak larang larang lagi, ah gue kenapa sih?") batin Nadira.

Reyhan pun melihat ke arah Suci yang sedang sibuk memeriksa bukunya. "Udah selesai?" tanya Reyhan.

"Udah,ayo!" ucap Suci.

"Eemm kamu mau ke kantin?" tanya Suci.

"Loh kamu itu lucu banget sih,bukannya tadi kamu yang ngajak." ucap Suci heran.

"Iyah juga sih,ya udah ayo." ucap Reyhan bingung sendiri.

Reyhan dan Suci berjalan ke arah kantin,saat mereka sampai,ia melihat Arfan dan Nadira Sedang makan bersama Susi dan juga Desi.

("Reyhan akrab banget sama Suci,kemana mana selalu barengan.") batin Nadira.

"Eh Rey,duduk sini gabung!" Panggil Arfan saat melihat Suci dan Reyhan datang.

("Duh gimana yah,aku takut Dira marah lagi,kalau aku nyamperin mereka,tapi kalau nggak kesana,nanti di bilang sombong lagi.") batin Reyhan.

Reyhan pun menghampiri mereka, Nadira sepertinya salah tingkah saat Reyhan semakin dekat,berbeda dengan kedua sahabatnya yang malah antusias.

"Nah gitu dong,kita kan bisa lebih akrab kalau begini." ucap Arfan,saat Reyhan duduk di sebelah nya.

"Aa Rey,di sini aja duduk nya,Deket Susi." ucap Susi dengan genit.

"Nggak papa aku di sini aja,Ci,kamu duduk di sana!" ucap Reyhan pada Suci, Suci pun mengangguk.

"Ya ampun,aku kalau denger Reyhan ngomong tuh berasa adem banget, Suaranya lembut menyejukkan hati." ucap Desi.

"Ih kamu teh ngomong apa Des,jangan rayu rayu aa Reyhan atuh,dia teh punya Susi." ucap Susi tak terima.

"Eh kata siapa dia punya kamu,dia teh belum ada yang punya,jadi boleh dong siapa aja buat deketin,Iyah kan Ra?" tanya Desi pada Nadira.

"Loh,kok tanya A-aku sih." ucap Nadira gugup.

"Kan kamu yang Deket." ucap Desi.

"Udah udah,kenapa jadi ribut gini sih,liat tuh Reyhan nya jadi nggak nyaman gara gara kalian rebutan, lagian Reyhan kan bukan barang kenapa harus pada berebut sih, Suci aja yang Deket sama Reyhan kayak nya kalem aja." ucap Arfan menengahi.

("Jangan jangan aa Reyhan teh,memang suka nya sama Suci lagi,wanita yang Soleha seperti dia,eh Iyah yah soalnya kan waktu itu dia gambar cewek pake hijab,hmmm tapi aku teh nggak boleh kalah, lihat yah Suci,kita akan bersaing untuk dapetin Aa Reyhan.") batin Susi,sambil melirik ke arah Suci.

Episodes
1 1.Hujan Deras
2 2.Sah
3 3.Rencana Allah
4 4.SMAN 1 BINA BANGSA
5 5.Pesona Reyhan
6 6.Arfan Pacar Nadira
7 7.Idola Baru
8 8.Terlintas di benak ku
9 9.Jalan jalan
10 10.Menjalankan kewajiban
11 11.Serba Salah
12 12.Berangkat Bersama
13 13.Mengarang Puisi
14 14.Tak Mau Mengekang
15 15.Olahraga
16 16.Keseleo
17 17.Perhatian Reyhan
18 18.Kurang Kasih Sayang
19 19.Sholat berjamaah
20 20.Hujan Deras
21 21.Aku Mencintai mu
22 22.Bazar Amal
23 23.Melindungimu
24 24.Kecurigaan Desi
25 25.Ketahuan
26 26.Tidak Enak Badan
27 27.Garis Dua
28 28.Membantu Nadira
29 29.Cemburu
30 30.Gugup
31 31.Putus Asa
32 32.Hanya Menolong nya
33 33.Kekagumam Sarah
34 34.Bukan Cemburu
35 35.Ciuman pertama
36 36.Canggung
37 37.Keegoisan Arfan
38 38.Canggung
39 39.Makanan Pedas
40 40.Penghianatan
41 41.Sifat Arfan
42 42.Sakit
43 43.Mulai Terbuka
44 44.Bercak Darah
45 45.Curiga
46 46.Merasa bersalah
47 47.Kekecewaan Sarah
48 48.Nafkah
49 49.Untuk Adit
50 50.Flash Back
51 51.Terkejut
52 52.Bertengkar
53 53.Pertengkaran
54 54.Mulai menata hati
55 55.Mengantar ke sekolah
56 56.Acara Kemping
57 57.Ingin Bercerai
58 58.Bukan bercanda
59 59.Menjelaskan
60 60.Menjelaskan semua nya
61 61.Tak Sadarkan Diri
62 62.Demam
63 63.Butuh Saran
64 64.Terbuai
65 65.Meminta Maaf
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1.Hujan Deras
2
2.Sah
3
3.Rencana Allah
4
4.SMAN 1 BINA BANGSA
5
5.Pesona Reyhan
6
6.Arfan Pacar Nadira
7
7.Idola Baru
8
8.Terlintas di benak ku
9
9.Jalan jalan
10
10.Menjalankan kewajiban
11
11.Serba Salah
12
12.Berangkat Bersama
13
13.Mengarang Puisi
14
14.Tak Mau Mengekang
15
15.Olahraga
16
16.Keseleo
17
17.Perhatian Reyhan
18
18.Kurang Kasih Sayang
19
19.Sholat berjamaah
20
20.Hujan Deras
21
21.Aku Mencintai mu
22
22.Bazar Amal
23
23.Melindungimu
24
24.Kecurigaan Desi
25
25.Ketahuan
26
26.Tidak Enak Badan
27
27.Garis Dua
28
28.Membantu Nadira
29
29.Cemburu
30
30.Gugup
31
31.Putus Asa
32
32.Hanya Menolong nya
33
33.Kekagumam Sarah
34
34.Bukan Cemburu
35
35.Ciuman pertama
36
36.Canggung
37
37.Keegoisan Arfan
38
38.Canggung
39
39.Makanan Pedas
40
40.Penghianatan
41
41.Sifat Arfan
42
42.Sakit
43
43.Mulai Terbuka
44
44.Bercak Darah
45
45.Curiga
46
46.Merasa bersalah
47
47.Kekecewaan Sarah
48
48.Nafkah
49
49.Untuk Adit
50
50.Flash Back
51
51.Terkejut
52
52.Bertengkar
53
53.Pertengkaran
54
54.Mulai menata hati
55
55.Mengantar ke sekolah
56
56.Acara Kemping
57
57.Ingin Bercerai
58
58.Bukan bercanda
59
59.Menjelaskan
60
60.Menjelaskan semua nya
61
61.Tak Sadarkan Diri
62
62.Demam
63
63.Butuh Saran
64
64.Terbuai
65
65.Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!