Reyhan membalikkan badannya, menghadap semua siswa dan siswi.
"Sebelum kamu membacanya,bapak mau berbicara sebentar,dengarkan yah anak anak! kenapa bapak menyuruh seorang murid baru untuk tampil di depan kelas,kalian bertanya tanya,kenapa tidak kalian saja yang jelas jelas sudah bapak kenal?, tujuan nya adalah karena bapak ingin lebih mengenal nya,mengenal bagaimana murid baru ini bisa mengekspresikan diri nya melalui sebuah puisi." ucap pak Andre.
"Semangat ayang!" ucap Desi sambil berdiri.
"Huuuuuuuh." semua orang langsung menyoraki Desi.
"Sudah sudah,jangan berisik! Desi,kamu duduk kembali!" ucap pak Andre. "Silahkan Rey,kamu mulai baca puisi hasil karyamu!" ucap pak Andre.
Reyhan membaca puisi nya dengan sangat lantang, ekspresi serta pembawaan nya, sangat membuat para murid terpukau dan terkesan. Pak Andre pun tak menyangka jika Reyhan bisa membawakan puisi nya dengan sangat baik.
Prok prok prok prok
Semua murid langsung memberikan tepuk tangan saat Reyhan selesai membacakan puisinya,tak terkecuali pak Andre yang juga ikut bertepuk tangan.
"Bagus sekali,bapak benar benar suka dengan puisi hasil karyamu." ucap pak Andre.
"Terimakasih pak." ucap Reyhan sambil tersenyum.
"Kalian dengar semua kan, puisi yang Reyhan bacakan sangat indah,dan memiliki makna yang dalam." ucap pak Andre. "Terimakasih Reyhan, silahkan kembali ke tempat duduk mu! pak Andre menepuk pundak Reyhan.
Reyhan pun membalas nya dengan senyuman, Setelah itu ia kembali duduk di bangku nya, Suci yang memperhatikan saat tadi Reyhan membaca puisi pun langsung menyambut nya.
"Rey,kok kamu bisa sih bikin puisi sebagus itu?" tanya Suci.
"Alhamdulillah,tapi semua orang juga bisa kok." Reyhan merendah.
"Pokoknya lain kali,kamu ajarin aku yah,eemm kamu ini serba bisa deh,aku jadi kagum sama kamu." ucap Suci dengan malu malu.
"Alhamdulillah, makasih Ci,Iyah nanti aku ajarin." ucap Reyhan.
Pak Andre yang masih terkesan dengan puisi Reyhan pun kini terdiam di depan,ia masih terngiang ngiang, bagaimana cara Reyhan tadi membaca kan puisi tersebut.
"Reyhan?" panggil pak Andre.
"Iyah pak" ucap Reyhan.
"Nanti kamu salin puisi kamu itu ke sebuah kertas kamu kasih kayak hiasan sedikit, Setelah itu bapak akan pajang di Mading." ucap pak Andre.
"Apa tidak karya orang lain saja pak, sepertinya Karya saya kurang pantas untuk di pajang di Mading." ucap Reyhan yang kurang begitu percaya diri.
"Bagaimana anak anak, menurut kalian?" tanya pak Andre meminta persetujuan.
"Setuju pak." ucap semua murid.
"Tuh,kamu dengar kan,jadi tidak ada alasan lain lagi yah,bapak tunggu besok harus sudah jadi, bagaimana?" ucap pak Andre.
"Baik pak." ucap Reyhan sambil tersenyum.
("Kok aku ngerasa puisi itu tentang aku dan Reyhan yah, mengingatkan aku pada hujan malam itu,saat kita di pos ronda,hmm entah lah mungkin hanya perasaan ku saja.") batin Nadira.
Tet...tet...tet...
Beberapa saat kemudian,bel istirahat pun berbunyi, satu persatu murid keluar dari dalam kelas, Nadira yang sedang termenung pun tersentak kaget.
Diam diam Reyhan memperhatikan Nadira sejak tadi, Nadira yang merasa di perhatikan pun, sedikit melirik dan langsung memandang ke sembarang arah.
("Ih,ngapain sih dia ngeliatin kayak gitu,kalau yang lain curiga gimana?") batin Nadira.
"Aa Reyhan,kita ke kantin yuk?" ajak Susi, membuat Reyhan terkejut.
"Hah,Iyah duluan aja,nanti nyusul." jawab Reyhan.
"Ya udah,aku tunggu di sana yah." ucap Susi dengan genit.
"I-iyah." ucap Reyhan bergidik melihat tingkah Susi seperti itu.
Baru saja Reyhan mau mendekat ke arah Nadira, tiba-tiba Arfan datang menyapa Nadira terlebih dahulu.
"Hai sayang,ke kantin yuk!" ucap Arfan.
"Hah, I-Iyah ayo." ucap Nadira melirik ke arah Reyhan.
"Eh bro,loe mau ikut nggak?" tanya Arfan pada Reyhan.
"Duluan aja,nanti aku sama Suci aja,gih kalian berdua aja dulu." ucap Reyhan, mencari alasan agar tak pergi bersama.
"Oh,ya udah." ucap Arfan tersenyum.
Reyhan cuma takut,kalau Nadira terganggu karena kehadiran nya, karena Reyhan pernah berbicara kalau ia akan membebaskan Nadira, melakukan apapun yang ia inginkan,selama itu masih di batas wajar.
Nadira pun memperhatikan Reyhan saat ia akan berjalan bersama Arfan.
("Kenapa rasanya aneh yah,dia nggak larang larang lagi, ah gue kenapa sih?") batin Nadira.
Reyhan pun melihat ke arah Suci yang sedang sibuk memeriksa bukunya. "Udah selesai?" tanya Reyhan.
"Udah,ayo!" ucap Suci.
"Eemm kamu mau ke kantin?" tanya Suci.
"Loh kamu itu lucu banget sih,bukannya tadi kamu yang ngajak." ucap Suci heran.
"Iyah juga sih,ya udah ayo." ucap Reyhan bingung sendiri.
Reyhan dan Suci berjalan ke arah kantin,saat mereka sampai,ia melihat Arfan dan Nadira Sedang makan bersama Susi dan juga Desi.
("Reyhan akrab banget sama Suci,kemana mana selalu barengan.") batin Nadira.
"Eh Rey,duduk sini gabung!" Panggil Arfan saat melihat Suci dan Reyhan datang.
("Duh gimana yah,aku takut Dira marah lagi,kalau aku nyamperin mereka,tapi kalau nggak kesana,nanti di bilang sombong lagi.") batin Reyhan.
Reyhan pun menghampiri mereka, Nadira sepertinya salah tingkah saat Reyhan semakin dekat,berbeda dengan kedua sahabatnya yang malah antusias.
"Nah gitu dong,kita kan bisa lebih akrab kalau begini." ucap Arfan,saat Reyhan duduk di sebelah nya.
"Aa Rey,di sini aja duduk nya,Deket Susi." ucap Susi dengan genit.
"Nggak papa aku di sini aja,Ci,kamu duduk di sana!" ucap Reyhan pada Suci, Suci pun mengangguk.
"Ya ampun,aku kalau denger Reyhan ngomong tuh berasa adem banget, Suaranya lembut menyejukkan hati." ucap Desi.
"Ih kamu teh ngomong apa Des,jangan rayu rayu aa Reyhan atuh,dia teh punya Susi." ucap Susi tak terima.
"Eh kata siapa dia punya kamu,dia teh belum ada yang punya,jadi boleh dong siapa aja buat deketin,Iyah kan Ra?" tanya Desi pada Nadira.
"Loh,kok tanya A-aku sih." ucap Nadira gugup.
"Kan kamu yang Deket." ucap Desi.
"Udah udah,kenapa jadi ribut gini sih,liat tuh Reyhan nya jadi nggak nyaman gara gara kalian rebutan, lagian Reyhan kan bukan barang kenapa harus pada berebut sih, Suci aja yang Deket sama Reyhan kayak nya kalem aja." ucap Arfan menengahi.
("Jangan jangan aa Reyhan teh,memang suka nya sama Suci lagi,wanita yang Soleha seperti dia,eh Iyah yah soalnya kan waktu itu dia gambar cewek pake hijab,hmmm tapi aku teh nggak boleh kalah, lihat yah Suci,kita akan bersaing untuk dapetin Aa Reyhan.") batin Susi,sambil melirik ke arah Suci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments