8.Terlintas di benak ku

Saat semuanya sudah selesai mengerjakan tugas dari Bu Puri, semuanya langsung mengumpulkan nya, untuk di nilai oleh guru mereka.

"Eemm ini gambarnya siapa? tidak ada namanya." Bu Puri memperlihatkan lukisan milik Reyhan.

"Saya Bu." Reyhan mengacungkan tangan nya.

"Eemm kamu murid baru itu yah, sepertinya kamu mahir dalam melukis,oke anak anak coba lihat gambar ini,ini adalah ilustrasi gambar yang menarik, gambar nya terlihat hidup dan menggunakan skill yang baik dalam memadukan setiap bagian nya." Bu Puri memperlihatkan gambar milik Reyhan sambil berdiri.

"Itu punya calon imam saya Bu?" Susi berteriak.

"Huuuuuuuh." teman teman nya menyoraki nya.

"Tenang anak anak,eemm siapa nama kamu nak?" tanya Bu Puri.

"Reyhan Bu." jawab Reyhan.

"Oke Reyhan,dari banyaknya hasil karya semua teman teman mu,saya kira milik kamu lah yang paling terlihat hidup, walaupun semuanya juga bagus." ucap Bu Puri.

"Terimakasih Bu." Reyhan tersenyum.

"Baiklah,jadi menurut kalian, melihat hasil karyanya ini,apa layak Reyhan mengikuti lomba?" tanya bu Puri.

"Ikut ikut ikut." ucap semua murid serentak, sambil bertepuk tangan.

"Bagaimana Reyhan?" tanya Bu Puri.

"Boleh Bu." ucap Reyhan tersenyum manis.

"Baiklah kalau begitu,kita sudah sepakat yah,kamu akan ibu daftarkan mengikuti lomba melukis untuk mewakili sekolah kita." ucap Bu Puri.

Prok prok prok

"Semangat ayang." ucap Susi heboh sendiri sambil bertepuk tangan.

("Kenapa lukisan nya mirip dengan wajah ku,tapi tidak mungkin,dia melukis wanita yang menggunakan hijab,jelas saja itu bukan aku.") batin Nadira.

("Apa Reyhan melukis wajah ku yah,eemm walaupun wajah nya tak mirip dengan wajahku,tapi di kelas ini kan cuma aku yang mengenakan hijab.") batin Suci.

Tak terasa waktu pun sudah menunjukkan untuk pulang,saat Suara bel pulang telah berbunyi, satu persatu murid keluar dari kelas nya masing-masing.

Saat Nadira keluar, Reyhan langsung mengejar nya,ia pun tak takut orang akan curiga karena yang orang lain tau mereka sepupuan.

"Ra,mau pulang sama siapa?" tanya Reyhan.

"Belum tau, biasanya aku bawa mobil sendiri,tapi mobilnya lagi di servis, makanya tadi di antar papa." ucap Nadira datar.

"Oh." ucap Reyhan,ia terus mengikuti Nadira.

Saat mereka sampai di luar gerbang, seorang wanita memanggil nya.

"Dira, Reyhan?" Nadin melambaikan tangannya,mereka pun menghampirinya.

"Wah mobil Dira udah selesai di servis yah mah." Nadira tampak nya merasa senang.

"Iyah,tadi mama ambil mobil kamu,dari rumah,mama naik taksi,terus sekalian jemput kalian deh." ucap Nadin.

"Kalian?" tanya Nadira.

"Iyah kalian,Dira sama Reyhan,ya udah ayo masuk." ucap Nadin menjelaskan.

Nadira duduk di depan,di samping ibu nya, sementara Reyhan duduk di kursi belakang,saat semuanya sudah naik,Nadin pun mengendarai mobilnya.

"Gimana hari pertama masuk sekolah Rey?" tanya Nadin, melihat Reyhan dari kaca.

"Alhamdulillah Tante,Reyhan udah banyak kenalan sama temen temen di sekolah." ucap Reyhan.

"Temen temen cewek lebih tepatnya." ucap Nadira ketus.

"Eh kamu kenapa sayang, jangan jangan cemburu yah,hehehe." Nadin tertawa kecil. "Tuh Rey, istri kamu cemburu,jadi nanti jangan terlalu dekat sama cewek cewek yah." ucap Nadin memperingati.

"Iyah Tante." jawab Reyhan.

"Mama ngomong apa sih." Nadira tampak nya tak terima dengan ucapan mama nya.

"Lah emang bener kan?" ucap Nadin.

"Tau ah." Nadira mengerucut kan bibir nya.

Rehan memperhatikan tingkah Nadira,ia gemas melihat istrinya itu ketika sedang ngambek seperti itu.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di rumah Nadin.

"Rey,kamu masuk dulu yah, orang tua mu juga udah ada di dalam." ucap Nadin.

"Iyah Tante." jawab Reyhan yang langsung turun dari mobil.

"Mau ngapain lagi sih mah." tanya Nadira tak senang.

"Udah,kamu turun." ucap Nadin.

Saat mereka masuk ternyata orang tua Reyhan beserta pak Surya sudah ada di ruang tamu sedang mengobrol.

"Kalian sudah datang,ayo duduk!" ucap Surya.

Setelah semua berkumpul, mereka pun memulai pembicaraan nya.

"Rey,tadi saya dan orang tua mu sudah berdiskusi mengenai hubungan kalian berdua." Ucap Surya.

"Maksud nya apa sih pah?" Nadira heran.

"Jadi begini,kami sudah sepakat untuk mengambil keputusan, walaupun kalian ini sudah menikah tapi karena posisinya kalian masih sekolah jadi kalian akan tinggal di rumah masing-masing,tapi dengan catatan,baik Reyhan mau pun Dira,boleh menginap di kamar kalian mengingat kalian sudah halal bila tidur satu kamar." Ucap pak Surya.

"Jadi maksud papa,dia boleh tidur di kamar Dira gitu?" tanya Dira.

"Yah betul,tapi orang tua Reyhan juga sudah memaklumi jika kamu sebagai istri nya Reyhan tidak melakukan semua kewajiban sebagai seorang istri, seperti mencuci,menyetrika, mengurus keperluan Reyhan lainnya masih dilakukan oleh Bu Farida,kamu beruntung mendapat mertua seperti mereka Ra." ucap pak Surya.

"Nggak bisa gitu dong pah,kenapa kita nggak cerai aja sih, lagian juga kan kejadian di pos itu cuma salah paham." ucap Nadira.

"Nggak bisa gitu Ra,kamu tidak boleh mempermainkan pernikahan, pernikahan kalian itu sah di mata Allah dan di mata hukum." ucap pak Surya.

"Terserah kalian saja,aku juga gak ada hak buat ngelawan orang tua kan." Nadira langsung pergi ke kamar nya.

"Dira tunggu,papa belum selesai bicara!" ucap Surya.

"Udah pak Surya,jangan terlalu di paksakan,mungkin Dira masih belum bisa menerima keputusan ini,nanti juga pelan pelan dia akan mengerti." ucap pak Slamet.

"Makasih yah, kalian sudah bisa memaklumi putri saya,jadi bagaimana Rey,apa kamu keberatan dengan keputusan kami?" tanya Surya.

"Tidak om,saya tidak keberatan sama sekali." ucap Reyhan dengan yakin.

"Syukurlah kalau begitu." Surya bisa bernafas lega dengan jawaban Reyhan.

Saat semuanya sudah setuju, akhirnya keluarga Reyhan pulang ke rumah nya, walaupun mereka masih cemas dengan bagaimana ke depannya, karena Nadira yang masih menentang pernikahannya ini.

Hari pun mulai sore,saat Surya dan Nadin Sedang bersantai di teras rumah, tiba tiba ada seseorang yang datang menggunakan mobil sport mewah nya.

"Sore om,Tante,Dira nya ada?" tanya Arfan ramah.

"Ada apa yah?" tanya Nadin.

"Saya mau ajak Dira jalan Tante." jawab Arfan.

("Duh,gimana ini, sekarang kan situasi nya sudah berbeda, Nadira sudah menikah dengan Reyhan,masa saya harus izinkan dia jalan sama laki-laki lain,tapi kalau tidak di izinkan Arfan pasti curiga, karena biasanya kan memang dia sering ke sini.") batin Nadin.

Saat Nadin Sedang memikirkan bagaimana caranya agar Arfan tidak curiga, tiba tiba Nadira menghampiri mereka.

Episodes
1 1.Hujan Deras
2 2.Sah
3 3.Rencana Allah
4 4.SMAN 1 BINA BANGSA
5 5.Pesona Reyhan
6 6.Arfan Pacar Nadira
7 7.Idola Baru
8 8.Terlintas di benak ku
9 9.Jalan jalan
10 10.Menjalankan kewajiban
11 11.Serba Salah
12 12.Berangkat Bersama
13 13.Mengarang Puisi
14 14.Tak Mau Mengekang
15 15.Olahraga
16 16.Keseleo
17 17.Perhatian Reyhan
18 18.Kurang Kasih Sayang
19 19.Sholat berjamaah
20 20.Hujan Deras
21 21.Aku Mencintai mu
22 22.Bazar Amal
23 23.Melindungimu
24 24.Kecurigaan Desi
25 25.Ketahuan
26 26.Tidak Enak Badan
27 27.Garis Dua
28 28.Membantu Nadira
29 29.Cemburu
30 30.Gugup
31 31.Putus Asa
32 32.Hanya Menolong nya
33 33.Kekagumam Sarah
34 34.Bukan Cemburu
35 35.Ciuman pertama
36 36.Canggung
37 37.Keegoisan Arfan
38 38.Canggung
39 39.Makanan Pedas
40 40.Penghianatan
41 41.Sifat Arfan
42 42.Sakit
43 43.Mulai Terbuka
44 44.Bercak Darah
45 45.Curiga
46 46.Merasa bersalah
47 47.Kekecewaan Sarah
48 48.Nafkah
49 49.Untuk Adit
50 50.Flash Back
51 51.Terkejut
52 52.Bertengkar
53 53.Pertengkaran
54 54.Mulai menata hati
55 55.Mengantar ke sekolah
56 56.Acara Kemping
57 57.Ingin Bercerai
58 58.Bukan bercanda
59 59.Menjelaskan
60 60.Menjelaskan semua nya
61 61.Tak Sadarkan Diri
62 62.Demam
63 63.Butuh Saran
64 64.Terbuai
65 65.Meminta Maaf
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1.Hujan Deras
2
2.Sah
3
3.Rencana Allah
4
4.SMAN 1 BINA BANGSA
5
5.Pesona Reyhan
6
6.Arfan Pacar Nadira
7
7.Idola Baru
8
8.Terlintas di benak ku
9
9.Jalan jalan
10
10.Menjalankan kewajiban
11
11.Serba Salah
12
12.Berangkat Bersama
13
13.Mengarang Puisi
14
14.Tak Mau Mengekang
15
15.Olahraga
16
16.Keseleo
17
17.Perhatian Reyhan
18
18.Kurang Kasih Sayang
19
19.Sholat berjamaah
20
20.Hujan Deras
21
21.Aku Mencintai mu
22
22.Bazar Amal
23
23.Melindungimu
24
24.Kecurigaan Desi
25
25.Ketahuan
26
26.Tidak Enak Badan
27
27.Garis Dua
28
28.Membantu Nadira
29
29.Cemburu
30
30.Gugup
31
31.Putus Asa
32
32.Hanya Menolong nya
33
33.Kekagumam Sarah
34
34.Bukan Cemburu
35
35.Ciuman pertama
36
36.Canggung
37
37.Keegoisan Arfan
38
38.Canggung
39
39.Makanan Pedas
40
40.Penghianatan
41
41.Sifat Arfan
42
42.Sakit
43
43.Mulai Terbuka
44
44.Bercak Darah
45
45.Curiga
46
46.Merasa bersalah
47
47.Kekecewaan Sarah
48
48.Nafkah
49
49.Untuk Adit
50
50.Flash Back
51
51.Terkejut
52
52.Bertengkar
53
53.Pertengkaran
54
54.Mulai menata hati
55
55.Mengantar ke sekolah
56
56.Acara Kemping
57
57.Ingin Bercerai
58
58.Bukan bercanda
59
59.Menjelaskan
60
60.Menjelaskan semua nya
61
61.Tak Sadarkan Diri
62
62.Demam
63
63.Butuh Saran
64
64.Terbuai
65
65.Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!