Saat semuanya sudah selesai mengerjakan tugas dari Bu Puri, semuanya langsung mengumpulkan nya, untuk di nilai oleh guru mereka.
"Eemm ini gambarnya siapa? tidak ada namanya." Bu Puri memperlihatkan lukisan milik Reyhan.
"Saya Bu." Reyhan mengacungkan tangan nya.
"Eemm kamu murid baru itu yah, sepertinya kamu mahir dalam melukis,oke anak anak coba lihat gambar ini,ini adalah ilustrasi gambar yang menarik, gambar nya terlihat hidup dan menggunakan skill yang baik dalam memadukan setiap bagian nya." Bu Puri memperlihatkan gambar milik Reyhan sambil berdiri.
"Itu punya calon imam saya Bu?" Susi berteriak.
"Huuuuuuuh." teman teman nya menyoraki nya.
"Tenang anak anak,eemm siapa nama kamu nak?" tanya Bu Puri.
"Reyhan Bu." jawab Reyhan.
"Oke Reyhan,dari banyaknya hasil karya semua teman teman mu,saya kira milik kamu lah yang paling terlihat hidup, walaupun semuanya juga bagus." ucap Bu Puri.
"Terimakasih Bu." Reyhan tersenyum.
"Baiklah,jadi menurut kalian, melihat hasil karyanya ini,apa layak Reyhan mengikuti lomba?" tanya bu Puri.
"Ikut ikut ikut." ucap semua murid serentak, sambil bertepuk tangan.
"Bagaimana Reyhan?" tanya Bu Puri.
"Boleh Bu." ucap Reyhan tersenyum manis.
"Baiklah kalau begitu,kita sudah sepakat yah,kamu akan ibu daftarkan mengikuti lomba melukis untuk mewakili sekolah kita." ucap Bu Puri.
Prok prok prok
"Semangat ayang." ucap Susi heboh sendiri sambil bertepuk tangan.
("Kenapa lukisan nya mirip dengan wajah ku,tapi tidak mungkin,dia melukis wanita yang menggunakan hijab,jelas saja itu bukan aku.") batin Nadira.
("Apa Reyhan melukis wajah ku yah,eemm walaupun wajah nya tak mirip dengan wajahku,tapi di kelas ini kan cuma aku yang mengenakan hijab.") batin Suci.
Tak terasa waktu pun sudah menunjukkan untuk pulang,saat Suara bel pulang telah berbunyi, satu persatu murid keluar dari kelas nya masing-masing.
Saat Nadira keluar, Reyhan langsung mengejar nya,ia pun tak takut orang akan curiga karena yang orang lain tau mereka sepupuan.
"Ra,mau pulang sama siapa?" tanya Reyhan.
"Belum tau, biasanya aku bawa mobil sendiri,tapi mobilnya lagi di servis, makanya tadi di antar papa." ucap Nadira datar.
"Oh." ucap Reyhan,ia terus mengikuti Nadira.
Saat mereka sampai di luar gerbang, seorang wanita memanggil nya.
"Dira, Reyhan?" Nadin melambaikan tangannya,mereka pun menghampirinya.
"Wah mobil Dira udah selesai di servis yah mah." Nadira tampak nya merasa senang.
"Iyah,tadi mama ambil mobil kamu,dari rumah,mama naik taksi,terus sekalian jemput kalian deh." ucap Nadin.
"Kalian?" tanya Nadira.
"Iyah kalian,Dira sama Reyhan,ya udah ayo masuk." ucap Nadin menjelaskan.
Nadira duduk di depan,di samping ibu nya, sementara Reyhan duduk di kursi belakang,saat semuanya sudah naik,Nadin pun mengendarai mobilnya.
"Gimana hari pertama masuk sekolah Rey?" tanya Nadin, melihat Reyhan dari kaca.
"Alhamdulillah Tante,Reyhan udah banyak kenalan sama temen temen di sekolah." ucap Reyhan.
"Temen temen cewek lebih tepatnya." ucap Nadira ketus.
"Eh kamu kenapa sayang, jangan jangan cemburu yah,hehehe." Nadin tertawa kecil. "Tuh Rey, istri kamu cemburu,jadi nanti jangan terlalu dekat sama cewek cewek yah." ucap Nadin memperingati.
"Iyah Tante." jawab Reyhan.
"Mama ngomong apa sih." Nadira tampak nya tak terima dengan ucapan mama nya.
"Lah emang bener kan?" ucap Nadin.
"Tau ah." Nadira mengerucut kan bibir nya.
Rehan memperhatikan tingkah Nadira,ia gemas melihat istrinya itu ketika sedang ngambek seperti itu.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di rumah Nadin.
"Rey,kamu masuk dulu yah, orang tua mu juga udah ada di dalam." ucap Nadin.
"Iyah Tante." jawab Reyhan yang langsung turun dari mobil.
"Mau ngapain lagi sih mah." tanya Nadira tak senang.
"Udah,kamu turun." ucap Nadin.
Saat mereka masuk ternyata orang tua Reyhan beserta pak Surya sudah ada di ruang tamu sedang mengobrol.
"Kalian sudah datang,ayo duduk!" ucap Surya.
Setelah semua berkumpul, mereka pun memulai pembicaraan nya.
"Rey,tadi saya dan orang tua mu sudah berdiskusi mengenai hubungan kalian berdua." Ucap Surya.
"Maksud nya apa sih pah?" Nadira heran.
"Jadi begini,kami sudah sepakat untuk mengambil keputusan, walaupun kalian ini sudah menikah tapi karena posisinya kalian masih sekolah jadi kalian akan tinggal di rumah masing-masing,tapi dengan catatan,baik Reyhan mau pun Dira,boleh menginap di kamar kalian mengingat kalian sudah halal bila tidur satu kamar." Ucap pak Surya.
"Jadi maksud papa,dia boleh tidur di kamar Dira gitu?" tanya Dira.
"Yah betul,tapi orang tua Reyhan juga sudah memaklumi jika kamu sebagai istri nya Reyhan tidak melakukan semua kewajiban sebagai seorang istri, seperti mencuci,menyetrika, mengurus keperluan Reyhan lainnya masih dilakukan oleh Bu Farida,kamu beruntung mendapat mertua seperti mereka Ra." ucap pak Surya.
"Nggak bisa gitu dong pah,kenapa kita nggak cerai aja sih, lagian juga kan kejadian di pos itu cuma salah paham." ucap Nadira.
"Nggak bisa gitu Ra,kamu tidak boleh mempermainkan pernikahan, pernikahan kalian itu sah di mata Allah dan di mata hukum." ucap pak Surya.
"Terserah kalian saja,aku juga gak ada hak buat ngelawan orang tua kan." Nadira langsung pergi ke kamar nya.
"Dira tunggu,papa belum selesai bicara!" ucap Surya.
"Udah pak Surya,jangan terlalu di paksakan,mungkin Dira masih belum bisa menerima keputusan ini,nanti juga pelan pelan dia akan mengerti." ucap pak Slamet.
"Makasih yah, kalian sudah bisa memaklumi putri saya,jadi bagaimana Rey,apa kamu keberatan dengan keputusan kami?" tanya Surya.
"Tidak om,saya tidak keberatan sama sekali." ucap Reyhan dengan yakin.
"Syukurlah kalau begitu." Surya bisa bernafas lega dengan jawaban Reyhan.
Saat semuanya sudah setuju, akhirnya keluarga Reyhan pulang ke rumah nya, walaupun mereka masih cemas dengan bagaimana ke depannya, karena Nadira yang masih menentang pernikahannya ini.
Hari pun mulai sore,saat Surya dan Nadin Sedang bersantai di teras rumah, tiba tiba ada seseorang yang datang menggunakan mobil sport mewah nya.
"Sore om,Tante,Dira nya ada?" tanya Arfan ramah.
"Ada apa yah?" tanya Nadin.
"Saya mau ajak Dira jalan Tante." jawab Arfan.
("Duh,gimana ini, sekarang kan situasi nya sudah berbeda, Nadira sudah menikah dengan Reyhan,masa saya harus izinkan dia jalan sama laki-laki lain,tapi kalau tidak di izinkan Arfan pasti curiga, karena biasanya kan memang dia sering ke sini.") batin Nadin.
Saat Nadin Sedang memikirkan bagaimana caranya agar Arfan tidak curiga, tiba tiba Nadira menghampiri mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments