"Kenapa begitu?" tanya Reyhan.
"Aku kesal, karena harus pergi dengan izin mu, sekarang aku tak bisa bebas melakukan apa yang aku mau, sekarang aku harus hidup dengan peraturan mu,hmmm semua ini membuat kepalaku pusing." ucap Nadira.
"Kata siapa,aku membebaskan mu untuk melakukan apa yang kau mau, silahkan saja, sekarang aku tak akan melarang mu,kau bebas melakukan apapun,selama itu masih di batas wajar, seharusnya kau paham apa yang aku katakan." ucap Reyhan,ia memandangi wajah Nadira dari kaca depan.
("Aneh sekali,kenapa dia tiba-tiba berkata seperti itu, padahal kemarin kemarin dia begitu posesif,hmm tapi baguslah,jika memang begitu,aku tidak perlu khawatir lagi.") batin Nadira.
"Aku pegang ucapan mu." ucap Nadira.
"Baik." ucap Reyhan sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di sekolah, semua orang memperhatikan keduanya,namun tak ada yang curiga tentang hubungan keduanya, karena semua murid tau kalau mereka saudara sepupu.
Semua mata tertuju padanya,saat mereka berjalan bersamaan,ada yang menganggap kalau mereka berdua sangat cocok jika bukan saudara,ada juga yang tak suka melihat keduanya apalagi fans fans baru Reyhan.
"Hai Rey?" tanya salah satu siswi,ia melambaikan tangannya saat Reyhan berjalan.
Reyhan hanya tersenyum ramah kepada semua orang yang menyapanya, yang kebanyakan adalah para cewek cantik.
("So kenal banget sih,pake acara nyapa nyapa segala,centil banget jadi cewek, Reyhan juga,kenapa dia pake senyum senyum segala sih,apa dia nggak nyadar apa, istrinya jalan di samping dia.") batin Nadira.
Nadira menghentikan langkahnya. "Gue mikir apaan sih." gumam nya pelan.
"Kamu kenapa?" tanya Reyhan saat Nadira berhenti.
"Nggak papa kok." ucap Nadira.
Mereka pun berjalan sampai ke dalam kelas,saat mereka masuk cewek cewek pada heboh dengan kedatangan Reyhan, Reyhan pun hanya membalas nya dengan senyuman.
"Pagi Ci?" sapa Reyhan saat melihat suci, kemudian ia duduk.
"Pagi juga,eemm kamu baru dateng?" tanya Suci.
"Iyah,eemm aku lupa belum punya jadwal pelajaran di kelas ini,boleh aku lihat catatan nya?" ucap Reyhan.
"Oh boleh banget,eemm emang nya Dira nggak ngasih tau kamu?" Tanya Suci pelan,takut kalau Nadira mendengar nya.
"Mungkin dia lupa,aku juga sih yang juga lupa nggak nanya, padahal rumah kita deketan." ucap Reyhan.
"Oh ya udah,ini jadwal nya,di salin aja di buku kamu." ucap Suci.
("Apa apaan sih,pake bisik bisikan segala,so akrab banget sih.") batin Nadira saat melihat Suci dan Reyhan.
Reyhan pun menyalin tulisan Suci, sebenarnya ia bisa saja meminta pada Nadira,namun ia tak ingin mengganggu nya.
"Alhamdulilah,udah selesai nih, makasih yah Ci." ucap Reyhan.
"Iyah sama sama." jawab Suci.
Suci memang siswi yang ramah,ia pun banyak di sukai oleh teman teman nya, wajahnya begitu cantik dengan balutan hijab di kepalanya,ia pun satu satu nya Siswi yang menggunakan hijab di kelas nya.
"Pagi anak anak?" sahut pak Andre.
"Pagi pak." ucap semua serentak.
"Kita mulai pelajaran nya yah,buka buku tugas halaman dua puluh enam!" ucap pak Andre. "Eemm untuk Reyhan,kamu boleh melihat ke teman sebelahnya yah." ucap pak Andre, karena ia tahu kalau Reyhan murid baru.
"Baik pak." ucap Reyhan.
"Rey,kamu lihat di aku aja,sini duduknya deketan!" ucap Suci.
"Makasih yah." Reyhan pun menggeser bangku nya.
("Cari perhatian banget sih, Reyhan juga kenapa mau aja, padahal kan aku juga duduk di sebelahnya.") batin Nadira.
Pak Andre pun memulai pelajaran nya, semua murid pun mulai serius mendengarkan apa yang pak Andre ajarkan.
"Nah kalian paham kan yang barusan bapak jelaskan tentang puisi,nah tugas untuk kalian sekarang adalah kalian harus membuat puisi seindah mungkin, untuk tema nya apa aja,kalian bebas menentukan nya,bapak tinggal dulu ke kantor,dan kalau nanti bapak balik lagi, harus sudah selesai semua yah." ucap pak Andre.
"Baik pak." ucap semua nya serentak.
Pak Andre pun meninggalkan kelas terlebih dahulu, sedangkan semua murid sedang heboh saling bertanya satu sama lain.
"Rey,kamu bisa bikin puisi nggak?" tanya Suci.
"Eemm nggak terlalu,tapi aku akan berusaha sebisa ku." ucap Reyhan.
"Eh kamu tau nggak Rey,kalau misalnya ada puisi yang bagus,nanti bisa di pajang loh di Mading." ucap Suci.
"Oh gitu,tapi aku kayaknya gak bisa bikin puisi sebagus kalian deh,kalian pasti jago banget yah bikin puisi nya." ucap Reyhan merendah.
"Nggak juga sih, semuanya punya kemampuan nya masing-masing,dan tentunya berbeda beda." ucap Suci.
"Ya udah,aku bikin dulu yah,takut waktunya nggak cukup." Reyhan kembali menggeser bangku nya ke posisi semula.
Reyhan mulai merangkai sebuah kata kata, sebuah tulisan indah yang bermakna sebuah perasaan.
Hujan...
Kau hadir membawa kenyamanan.
Kau datang membawa perdamaian.
Kau singgah dalam keheningan.
Dan Kau turun dengan ketenangan.
Hujan...
Malam itu kau membasahi ku dengan tetesan mu.
Malam itu kau menyapaku dengan angin mu.
Malam itu kau menyambut ku dengan hadirmu.
Dan Malam itu kau mengikuti ku dengan kehendak mu.
Hujan...
Karena mu kau hadirkan dirinya untuk ku.
Karena mu kau takdir kan dirinya bersamaku.
Karena mu kau tunjukkan dirinya di hadapan ku.
Dan karena mu kau titipkan dirinya di hidup ku.
Karya: M.Reyhan Alfarizi
Reyhan tersenyum melihat hasil tulisan nya,ia pun teringat akan malam itu,dimana ia pertama kali bertemu dengan Nadira.
("Aku bersyukur,hujan datang malam itu, karena dengan begitu aku bisa bertemu dengan nya, dengan seseorang yang sekarang sudah sah menjadi istri ku.") batin Reyhan.
"Bagaimana anak anak, apa kalian sudah selesai mengerjakan tugasnya?" ucap pak Andre saat kembali masuk ke dalam kelas.
"Belum pak,udah pak." ucap murid dengan serentak namun berbeda beda jawaban.
"Eemm coba bapak mau lihat hasil tulisan Reyhan,apa kamu sudah selesai?" ucap pak Andre.
"Sudah pak." ucap Reyhan.
"Boleh bawa ke depan,lalu bacakan puisi nya di depan kelas,biar semua bisa mencontoh nya." ucap pak Andre.
"Baik pak." ucap Reyhan yang langsung berjalan ke depan.
Reyhan membalikkan badannya, menghadap semua siswa dan siswi.
"Sebelum kamu membacanya,bapak mau berbicara sebentar,dengarkan yah anak anak! kenapa bapak menyuruh seorang murid baru untuk tampil di depan kelas,kalian bertanya tanya,kenapa tidak kalian saja yang jelas jelas sudah bapak kenal?, tujuan nya adalah karena bapak ingin lebih mengenal nya,mengenal bagaimana murid baru ini bisa mengekspresikan diri nya melalui sebuah puisi." ucap pak Andre.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments