13.Mengarang Puisi

"Kenapa begitu?" tanya Reyhan.

"Aku kesal, karena harus pergi dengan izin mu, sekarang aku tak bisa bebas melakukan apa yang aku mau, sekarang aku harus hidup dengan peraturan mu,hmmm semua ini membuat kepalaku pusing." ucap Nadira.

"Kata siapa,aku membebaskan mu untuk melakukan apa yang kau mau, silahkan saja, sekarang aku tak akan melarang mu,kau bebas melakukan apapun,selama itu masih di batas wajar, seharusnya kau paham apa yang aku katakan." ucap Reyhan,ia memandangi wajah Nadira dari kaca depan.

("Aneh sekali,kenapa dia tiba-tiba berkata seperti itu, padahal kemarin kemarin dia begitu posesif,hmm tapi baguslah,jika memang begitu,aku tidak perlu khawatir lagi.") batin Nadira.

"Aku pegang ucapan mu." ucap Nadira.

"Baik." ucap Reyhan sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di sekolah, semua orang memperhatikan keduanya,namun tak ada yang curiga tentang hubungan keduanya, karena semua murid tau kalau mereka saudara sepupu.

Semua mata tertuju padanya,saat mereka berjalan bersamaan,ada yang menganggap kalau mereka berdua sangat cocok jika bukan saudara,ada juga yang tak suka melihat keduanya apalagi fans fans baru Reyhan.

"Hai Rey?" tanya salah satu siswi,ia melambaikan tangannya saat Reyhan berjalan.

Reyhan hanya tersenyum ramah kepada semua orang yang menyapanya, yang kebanyakan adalah para cewek cantik.

("So kenal banget sih,pake acara nyapa nyapa segala,centil banget jadi cewek, Reyhan juga,kenapa dia pake senyum senyum segala sih,apa dia nggak nyadar apa, istrinya jalan di samping dia.") batin Nadira.

Nadira menghentikan langkahnya. "Gue mikir apaan sih." gumam nya pelan.

"Kamu kenapa?" tanya Reyhan saat Nadira berhenti.

"Nggak papa kok." ucap Nadira.

Mereka pun berjalan sampai ke dalam kelas,saat mereka masuk cewek cewek pada heboh dengan kedatangan Reyhan, Reyhan pun hanya membalas nya dengan senyuman.

"Pagi Ci?" sapa Reyhan saat melihat suci, kemudian ia duduk.

"Pagi juga,eemm kamu baru dateng?" tanya Suci.

"Iyah,eemm aku lupa belum punya jadwal pelajaran di kelas ini,boleh aku lihat catatan nya?" ucap Reyhan.

"Oh boleh banget,eemm emang nya Dira nggak ngasih tau kamu?" Tanya Suci pelan,takut kalau Nadira mendengar nya.

"Mungkin dia lupa,aku juga sih yang juga lupa nggak nanya, padahal rumah kita deketan." ucap Reyhan.

"Oh ya udah,ini jadwal nya,di salin aja di buku kamu." ucap Suci.

("Apa apaan sih,pake bisik bisikan segala,so akrab banget sih.") batin Nadira saat melihat Suci dan Reyhan.

Reyhan pun menyalin tulisan Suci, sebenarnya ia bisa saja meminta pada Nadira,namun ia tak ingin mengganggu nya.

"Alhamdulilah,udah selesai nih, makasih yah Ci." ucap Reyhan.

"Iyah sama sama." jawab Suci.

Suci memang siswi yang ramah,ia pun banyak di sukai oleh teman teman nya, wajahnya begitu cantik dengan balutan hijab di kepalanya,ia pun satu satu nya Siswi yang menggunakan hijab di kelas nya.

"Pagi anak anak?" sahut pak Andre.

"Pagi pak." ucap semua serentak.

"Kita mulai pelajaran nya yah,buka buku tugas halaman dua puluh enam!" ucap pak Andre. "Eemm untuk Reyhan,kamu boleh melihat ke teman sebelahnya yah." ucap pak Andre, karena ia tahu kalau Reyhan murid baru.

"Baik pak." ucap Reyhan.

"Rey,kamu lihat di aku aja,sini duduknya deketan!" ucap Suci.

"Makasih yah." Reyhan pun menggeser bangku nya.

("Cari perhatian banget sih, Reyhan juga kenapa mau aja, padahal kan aku juga duduk di sebelahnya.") batin Nadira.

Pak Andre pun memulai pelajaran nya, semua murid pun mulai serius mendengarkan apa yang pak Andre ajarkan.

"Nah kalian paham kan yang barusan bapak jelaskan tentang puisi,nah tugas untuk kalian sekarang adalah kalian harus membuat puisi seindah mungkin, untuk tema nya apa aja,kalian bebas menentukan nya,bapak tinggal dulu ke kantor,dan kalau nanti bapak balik lagi, harus sudah selesai semua yah." ucap pak Andre.

"Baik pak." ucap semua nya serentak.

Pak Andre pun meninggalkan kelas terlebih dahulu, sedangkan semua murid sedang heboh saling bertanya satu sama lain.

"Rey,kamu bisa bikin puisi nggak?" tanya Suci.

"Eemm nggak terlalu,tapi aku akan berusaha sebisa ku." ucap Reyhan.

"Eh kamu tau nggak Rey,kalau misalnya ada puisi yang bagus,nanti bisa di pajang loh di Mading." ucap Suci.

"Oh gitu,tapi aku kayaknya gak bisa bikin puisi sebagus kalian deh,kalian pasti jago banget yah bikin puisi nya." ucap Reyhan merendah.

"Nggak juga sih, semuanya punya kemampuan nya masing-masing,dan tentunya berbeda beda." ucap Suci.

"Ya udah,aku bikin dulu yah,takut waktunya nggak cukup." Reyhan kembali menggeser bangku nya ke posisi semula.

Reyhan mulai merangkai sebuah kata kata, sebuah tulisan indah yang bermakna sebuah perasaan.

Hujan...

Kau hadir membawa kenyamanan.

Kau datang membawa perdamaian.

Kau singgah dalam keheningan.

Dan Kau turun dengan ketenangan.

Hujan...

Malam itu kau membasahi ku dengan tetesan mu.

Malam itu kau menyapaku dengan angin mu.

Malam itu kau menyambut ku dengan hadirmu.

Dan Malam itu kau mengikuti ku dengan kehendak mu.

Hujan...

Karena mu kau hadirkan dirinya untuk ku.

Karena mu kau takdir kan dirinya bersamaku.

Karena mu kau tunjukkan dirinya di hadapan ku.

Dan karena mu kau titipkan dirinya di hidup ku.

Karya: M.Reyhan Alfarizi

Reyhan tersenyum melihat hasil tulisan nya,ia pun teringat akan malam itu,dimana ia pertama kali bertemu dengan Nadira.

("Aku bersyukur,hujan datang malam itu, karena dengan begitu aku bisa bertemu dengan nya, dengan seseorang yang sekarang sudah sah menjadi istri ku.") batin Reyhan.

"Bagaimana anak anak, apa kalian sudah selesai mengerjakan tugasnya?" ucap pak Andre saat kembali masuk ke dalam kelas.

"Belum pak,udah pak." ucap murid dengan serentak namun berbeda beda jawaban.

"Eemm coba bapak mau lihat hasil tulisan Reyhan,apa kamu sudah selesai?" ucap pak Andre.

"Sudah pak." ucap Reyhan.

"Boleh bawa ke depan,lalu bacakan puisi nya di depan kelas,biar semua bisa mencontoh nya." ucap pak Andre.

"Baik pak." ucap Reyhan yang langsung berjalan ke depan.

Reyhan membalikkan badannya, menghadap semua siswa dan siswi.

"Sebelum kamu membacanya,bapak mau berbicara sebentar,dengarkan yah anak anak! kenapa bapak menyuruh seorang murid baru untuk tampil di depan kelas,kalian bertanya tanya,kenapa tidak kalian saja yang jelas jelas sudah bapak kenal?, tujuan nya adalah karena bapak ingin lebih mengenal nya,mengenal bagaimana murid baru ini bisa mengekspresikan diri nya melalui sebuah puisi." ucap pak Andre.

Episodes
1 1.Hujan Deras
2 2.Sah
3 3.Rencana Allah
4 4.SMAN 1 BINA BANGSA
5 5.Pesona Reyhan
6 6.Arfan Pacar Nadira
7 7.Idola Baru
8 8.Terlintas di benak ku
9 9.Jalan jalan
10 10.Menjalankan kewajiban
11 11.Serba Salah
12 12.Berangkat Bersama
13 13.Mengarang Puisi
14 14.Tak Mau Mengekang
15 15.Olahraga
16 16.Keseleo
17 17.Perhatian Reyhan
18 18.Kurang Kasih Sayang
19 19.Sholat berjamaah
20 20.Hujan Deras
21 21.Aku Mencintai mu
22 22.Bazar Amal
23 23.Melindungimu
24 24.Kecurigaan Desi
25 25.Ketahuan
26 26.Tidak Enak Badan
27 27.Garis Dua
28 28.Membantu Nadira
29 29.Cemburu
30 30.Gugup
31 31.Putus Asa
32 32.Hanya Menolong nya
33 33.Kekagumam Sarah
34 34.Bukan Cemburu
35 35.Ciuman pertama
36 36.Canggung
37 37.Keegoisan Arfan
38 38.Canggung
39 39.Makanan Pedas
40 40.Penghianatan
41 41.Sifat Arfan
42 42.Sakit
43 43.Mulai Terbuka
44 44.Bercak Darah
45 45.Curiga
46 46.Merasa bersalah
47 47.Kekecewaan Sarah
48 48.Nafkah
49 49.Untuk Adit
50 50.Flash Back
51 51.Terkejut
52 52.Bertengkar
53 53.Pertengkaran
54 54.Mulai menata hati
55 55.Mengantar ke sekolah
56 56.Acara Kemping
57 57.Ingin Bercerai
58 58.Bukan bercanda
59 59.Menjelaskan
60 60.Menjelaskan semua nya
61 61.Tak Sadarkan Diri
62 62.Demam
63 63.Butuh Saran
64 64.Terbuai
65 65.Meminta Maaf
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1.Hujan Deras
2
2.Sah
3
3.Rencana Allah
4
4.SMAN 1 BINA BANGSA
5
5.Pesona Reyhan
6
6.Arfan Pacar Nadira
7
7.Idola Baru
8
8.Terlintas di benak ku
9
9.Jalan jalan
10
10.Menjalankan kewajiban
11
11.Serba Salah
12
12.Berangkat Bersama
13
13.Mengarang Puisi
14
14.Tak Mau Mengekang
15
15.Olahraga
16
16.Keseleo
17
17.Perhatian Reyhan
18
18.Kurang Kasih Sayang
19
19.Sholat berjamaah
20
20.Hujan Deras
21
21.Aku Mencintai mu
22
22.Bazar Amal
23
23.Melindungimu
24
24.Kecurigaan Desi
25
25.Ketahuan
26
26.Tidak Enak Badan
27
27.Garis Dua
28
28.Membantu Nadira
29
29.Cemburu
30
30.Gugup
31
31.Putus Asa
32
32.Hanya Menolong nya
33
33.Kekagumam Sarah
34
34.Bukan Cemburu
35
35.Ciuman pertama
36
36.Canggung
37
37.Keegoisan Arfan
38
38.Canggung
39
39.Makanan Pedas
40
40.Penghianatan
41
41.Sifat Arfan
42
42.Sakit
43
43.Mulai Terbuka
44
44.Bercak Darah
45
45.Curiga
46
46.Merasa bersalah
47
47.Kekecewaan Sarah
48
48.Nafkah
49
49.Untuk Adit
50
50.Flash Back
51
51.Terkejut
52
52.Bertengkar
53
53.Pertengkaran
54
54.Mulai menata hati
55
55.Mengantar ke sekolah
56
56.Acara Kemping
57
57.Ingin Bercerai
58
58.Bukan bercanda
59
59.Menjelaskan
60
60.Menjelaskan semua nya
61
61.Tak Sadarkan Diri
62
62.Demam
63
63.Butuh Saran
64
64.Terbuai
65
65.Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!