Di komplek perumahan elit itu tampaknya semua penghuni nya sebagian besar seorang perantau yang pindah untuk bekerja di kota,terlihat dari warga nya yang pagi pagi seperti ini sepertinya sedang sibuk menyiapkan diri untuk berangkat bekerja ke tempat nya masing-masing.
Pak Surya rupanya sudah berada di depan rumah Pak Slamet dengan membawa mobilnya,jarak rumah mereka hanya terhalang oleh satu rumah saja, sehingga hanya dengan berjalan kaki pun mereka sudah bisa saling bertemu.
Namun kali ini pak Surya membawa mobilnya, sepertinya ia akan pergi ke suatu tempat,namun entah kenapa ia ke rumah pak Slamet terlebih dahulu.
Kebetulan saat itu,Reyhan dan Farida baru saja keluar dari rumah tersebut,ibu Farida baru saja mengunci pintu untuk mengantarkan Reyhan daftar ke sekolah baru nya.
"Pagi Bu Farida?" sapa pak Surya.
"Pagi pak besan,Aya naon yah? apa ada yang bisa saya bantu?" Bu Farida tampak nya sedikit heran dengan kedatangan pak Surya ke rumah nya pagi pagi begini.
"Begini Bu,saya kan ingin mengantarkan Dira berangkat ke sekolahnya,jika ibu mau,kita bisa berangkat bareng,ibu juga pasti belum tau kan di mana sekolahan nya?" tanya pak Surya.
"Iyah sih,tapi apa nggak ngerepotin ini teh pak?" Bu Farida tak enak hati.
"Nggak sama sekali Bu, lagian saya lihat mobil pak Slamet udah berangkat tadi pagi yah,jadi biar sekalian saja." ucap pak Slamet.
"Ya Allah, terimakasih atuh yah,ayo Rey kita ikut mertua mu aja,biar cepat sampai ke sekolah nya,jadi kita teh nggak usah nanya nanya lagi." ucap Bu Farida.
"Makasih yah om." ucap Reyhan.
"Iyah ayo masuk,eemm Reyhan di depan sama om,biar Bu Farida di belakang sama Dira." ucap pak Surya.
Mereka pun memasuki mobil pak Surya,saat masuk kedalam mobil tersebut, terlihat Nadira yang sedang duduk sambil melipat tangannya, melihat ke arah luar jendela.
"Euleh euleh neng Dira teh cantik sekali pakai seragam ini." ucap Bu Farida saat melihat Nadira menggunakan seragam nya.
Dira tak merespon ucapan Bu Farida, bahkan ia sama sekali tidak melihat ke arah mertuanya itu,ia diam membisu, tanpa sepatah katapun.
"Dira,tak sepantasnya kamu memasang wajah datar seperti itu sama mertua dan suami mu, mulai sekarang kamu harus lebih menghargai mereka." ucap pak Surya tegas.
"Gak usah nasehatin Dira pah,Dira tau kok harus bersikap bagaimana, lagian bukannya kata papa Dira harus menutupi pernikahan ini di sekolah,jadi Dira harus berlaku tidak mengenali mereka, bukannya begitu?" ucap Dira dengan angkuh.
"Tapi kita belum berada di sekolah Dira, seharusnya kamu bisa bersikap lebih sopan." ucap Surya.
"Sudah pak,nggak apa-apa, jangan marahin neng Dira kasian." ucap Bu Farida.
"Ih so peduli banget sih." ucap Dira pelan.
"Jaga ucapan mu Dira,papa nggak pernah ngajarin kamu jadi anak yang nggak punya sopan santun." ucap pak Surya ketika mendengar ucapan Dira.
"Udahlah,kapan sampai nya kalau papa marah marah terus." ucap Dira kesal.
"Iyah om,mending kita berangkat aja yah, mungkin memang Dira belum terbiasa saja dengan kehadiran kita, apalagi mungkin dia masih belum bisa menerima pernikahan ini, makanya dia bersikap seperti itu." ucap Reyhan dengan tenang.
"Maafkan Dira yah Rey,kamu harus banyak memaklumi dia kedepannya." ucap pak Surya.
"Iyah om." ucap Reyhan ramah.
("Ih, kelihatan banget cari perhatian nya,emang nya gue bakalan klepek klepek apa di belain kayak gitu, dasar cowok caper.") batin Nadira.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di sekolah SMAN 1 BINA BANGSA, sekolah yang terbilang elit di kota tersebut,dan kebanyakan semua siswa siswi nya dari keluarga yang berada.
Sekolah yang bertingkat dua itu, cukup sangat populer dikalangan remaja, apalagi di sekolah tersebut banyak sekali ekstrakurikuler yang menyalurkan bakat bakat siswa siswi nya, sampai dunia permodelan pun tersedia di sekolah tersebut.
Dan setiap tahunnya,akan selalu di adakan lomba passion show untuk memeriahkan acara kenaikan kelas atau acara perpisahan sekolah.
"Bu Farida,mari saya antar ke ruang kepala sekolah!" ucap pak Surya.
Satu persatu pun turun dari mobil tersebut, tentu saja teman teman Nadira sudah tau kalau mobil yang baru saja datang adalah mobilnya Nadira sehingga mereka menghampiri mobil tersebut untuk menyambut Sahabatnya.
Namun alangkah terkejutnya, ketika dua sahabat Nadira melihat yang keluar adalah Reyhan, seorang laki-laki yang sangat keren dan tampan Menurut nya.
"Hei kalian udah datang?." Nadira menyapa dua sahabat itu.
Namun dua sahabat tak merespon Nadira, mereka malah terpesona memandang kagum seorang laki-laki yang saat ini sedang melihat lihat sekeliling.
"Hei, kalian Kenapa sih?" tanya Nadira heran melihat dua sahabatnya itu.
"Des,itu teh pangeran dari mana, ganteng pisan?" Susi melongo melihat penampilan Reyhan.
"Kayaknya dari kayangan deh." Desi tak melepaskan pandangan nya.
"Hei." Nadira menepuk pundak keduanya.
"Eh copot copot,Dira, Kenapa kamu teh ganggu kesenangan kita." ucap Susi terkejut.
"Aku Panggil dari tadi nggak ada yang respon,tau ah kalian nggak asik." ucap Nadira mengerucut kan bibir nya.
"Sorry sorry,kita lagi memantau pangeran yang baru saja muncul, tunggu tunggu, Kenapa dia bisa keluar dari mobil Loe?" tanya Desi.
"Dia eemm dia sepupu gue,baru datang dari Bandung,mau daftar sekolah di sini." ucap Nadira sedikit gugup.
"Ya ampun Ra, Kenapa loe gak bilang punya sepupu ganteng kayak gitu." ucap Desi yang melihat Reyhan sudah berjalan bersama Bu Farida dan pak Surya menuju ruang kepala sekolah.
"Iyah gampang,nanti gue ceritain,ke kantin dulu yuk,gue belum sarapan tadi, lapar nih!" Nadira menarik tangan sahabatnya ini,ia memang belum sarapan pagi ini karena masih marah terhadap kedua orang tuanya, sehingga ia mogok makan.
Nadira pun sengaja mengatakan bahwa Reyhan adalah sepupunya,agar tak ada yang mencurigai nya karena mereka datang bersama papa nya.
Namun sepertinya Nadira sudah memiliki firasat bahwa di sekolahnya Reyhan pasti menjadi bahan perbincangan dan menjadi pusat perhatian, karena memang Nadira menyadari bahwa Reyhan memiliki wajah yang tampan, sehingga ia bisa menjadi idola baru di sekolahnya.
Namun tidak dengan nya, kejadian semalam membuat nya terlanjur marah pada Reyhan, Nadira menyalahkan Reyhan pada kejadian yang menimpa nya karena pada saat itu warga tak akan salah paham jika Reyhan tidak membuka bajunya dan akhirnya menikah kan mereka.
Namun takdir tetap lah takdir,tak ada yang kebetulan di dunia ini, kecuali Allah telah merencanakan semua yang akan terjadi pada hamba nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Neng Ikah
terimakasih sudah mampir 🥰
2023-03-07
0
teudwrdh
semangat cerita seru kak,
2023-03-07
0