Bukan Pacar Rahasia
Sore itu,Nadira baru saja pulang dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah nya,saat mobil jemputan yang membawa nya pulang tiba-tiba mogok, dan harus ke bengkel terlebih dahulu,Nadira pun memutuskan untuk berjalan kaki,karena jarak rumah nya dengan bengkel tersebut, tidak terlalu jauh.
Saat Nadira sedang berjalan,tiba-tiba hujan turun, untung saja ada sebuah pos yang tak jauh dari sana, Nadira pun berlari ke arah pos tersebut, untuk berteduh, menunggu hujan reda.
Namun saat ia baru saja duduk di pos tersebut,ada seorang laki-laki yang juga ingin berteduh menghampiri nya,laki-laki yang sepertinya masih seumuran dengan nya pun memperhatikan Nadira yang sedang duduk sambil melipat tangannya karena kedinginan.
"Kamu terjebak hujan di sini?" tanya laki laki tersebut, sepertinya ia sangat kedinginan karena bajunya basah.
"Udah tau pake nanya." ucap Nadira dengan ketus.
"Kamu orang sini bukan?" tanya laki laki tersebut.
"So kenal banget sih,nanya nanya mulu." Nadira tampak nya risih dengan pertanyaan laki laki itu.
"Aku baru saja pindah ke sini tadi pagi, tadinya aku mau jalan jalan sore,eh tau nya hujan,mana gede banget lagi hujan nya." laki laki itu mengusap wajahnya yang basah.
"Nggak nanya." ucap Nadira ketus.
("Sombong banget nih cewek,gue di cuekin dari tadi.") batin Reyhan.
Yah,laki laki tersebut bernama Reyhan,ia dan kedua orang tuanya,baru saja pindah dari Bandung ke Jakarta pagi tadi,sebenarnya ia lebih senang tinggal di Bandung,namun karena ayah nya harus pindah pekerjaan ke kantor pusat, akhirnya mereka pun mau tidak mau harus pindah.
Reyhan adalah siswa SMA kelas dua belas, karena kepindahan nya ke Jakarta, sekolah nya pun juga harus berpindah,padahal ia sudah sangat nyaman dengan teman teman nya di Bandung.
"Hujan nya gede banget,kapan reda nya kalau gede kayak gini." Nadira tampak nya cemas.
Dan benar saja,suara adzan Maghrib sudah terdengar, menandakan sebentar lagi malam akan tiba,sedangkan hujan belum juga reda.
("Aduh perut gue sakit banget, kayaknya mag nya kambuh deh, apalagi baju gue basah,eemm apa gue buka aja bajunya, takut nya malah semakin sakit kalau di pake.") batin Reyhan.
"Eh eh,ngapain loe buka baju,jangan aneh aneh deh,nanti di kira nya kita ngapa ngapain lagi di sini." Nadira panik ketika Reyhan membuka bajunya.
"Maaf,tapi aku punya penyakit mag,perut ku sakit banget sekarang, karena baju nya basah." ucap Reyhan.
"Oke oke,tapi loe jangan dekat-dekat yah." Nadira mendorong tangannya.
Beberapa saat kemudian,hujan pun mulai reda, Nadira dan Reyhan berdiri,namun karena langkah mereka berlawanan, akhirnya tubuh mereka beradu sehingga Nadira jatuh dan Reyhan ambruk di atas tubuh Nadira.
Keduanya saling menatap cukup lama,sampai sampai ada tiga orang warga yang datang menciduk keduanya,warga tersebut ke pos bertugas untuk ronda malam ini.
"Hei,kalian lagi apa!,di wilayah kita ada yang melakukan perzinahan,ayo kita bawa ke ketua RW." ucap salah satu warga.
"Tidak pak,bukan seperti itu,kita akan jelasin yang sebenarnya." Reyhan langsung berdiri.
"Iyah benar pak,ini tidak seperti yang bapak bapak pikirkan,ini cuma salah paham." ucap Nadira panik.
"Salah paham bagaimana,itu yang laki laki nya sudah membuka baju, kalian masih pada kecil udah pinter bohong yah,ayo kita giring mereka ke rumah pak RW." ucap salah satu warga.
Mereka pun langsung membawa Nadira dan Reyhan ke rumah ketua RW, kebetulan pak RW Sedang berada di depan rumah nya.
"Ada apa ini?" pak RW berdiri melihat warganya membawa dua anak muda.
"Ini pak RW, mereka berdua ketahuan sedang mesum di pos ronda." ucap salah satu warga.
"Bukan seperti itu pak, mereka salah paham, kami tidak melakukan apa apa." ucap Nadira.
"Kalau tidak percaya,pak RW bisa lihat foto ini,saya tadi sempat memfoto mereka berdua." salah satu warga memberikan ponselnya kepada pak RW.
"Kalau begitu bawa mereka berdua ke dalam rumah,jangan sampai warga berkerumun di sini." ucap pak RW.
Pak RW mempersilakan Reyhan dan Nadira untuk duduk di sofa,ia akan mengintrogasi keduanya.
"Kamu Reyhan kan,anak dari pak Slamet dan Bu Farida yang baru tadi pagi pindah ke sini?" tanya pak RW.
"Betul pak." Reyhan menunduk.
"Dan kamu,Nadira,kan anaknya pak Surya dan Bu Nadin?" ucap pak RW.
"Iyah pak." Nadira pun menunduk.
"Kenapa kalian berbuat seperti itu di pos, padahal kalian masih sangat muda, seharusnya kalian sekolah yang benar bukan malah berbuat hal seperti itu." ucap pak RW.
"Saya tidak melakukan nya pak, lihat baju saya masih lengkap,itu tandanya kita nggak ngelakuin apa apa." Nadira membela diri.
"Alasan saja itu pak RW,itu karena mereka sudah ketahuan,kalau kita tidak datang kesana mungkin sudah lebih dari yang di foto tadi,apalagi cuacanya hujan tadi." ucap salah satu warga.
"Lalu kenapa itu baju kamu dalam keadaan di buka Rey?" tanya pak RW.
"Baju saya basah pak,saya punya penyakit mag,jadi terpaksa saya buka tadi, soalnya perut saya mulai sakit tadi." jawab Reyhan.
"Ah paling itu cuma alasan aja,mana ada maling ngaku." ucap salah satu warga yang melihat kejadian tadi.
"Sudah sudah,sekarang begini saja,tolong panggil kan orang tua dari kedua anak anak ini,nanti kita selesaikan bersama sama." ucap pak RW.
"Baik pak,kalau gitu kamu ke rumah pak Slamet saya ke rumah pak Surya,nah kamu jaga pos aja, soalnya gak ada yang jaga di sana." ucap pak Karman.
Setelah mendapat instruksi dari pak Karman,mereka pun pergi ke tujuan nya masing-masing,sedangkan Nadira dan Reyhan hanya menunduk tak tau harus bagaimana lagi untuk menjelaskan semuanya.
Tak lama kemudian,para orang tua pun datang dengan wajahnya yang panik,mereka tak habis pikir dengan apa yang sudah di lakukan oleh anak anak nya ini.
"Aduh Rey,kamu teh kenapa main kuda kudaan sama anak orang,kamu teh masih sekolah,harus nya sekolah yang bener bukan malah begituan,Ambu sama Abah teh malu,baru aja tadi pagi kita pindah,kamu teh udah bikin ulah." Farida mengoceh di depan anaknya ini.
"Kamu lagi Ra,mama kan udah sekolahin kamu ke sekolah yang kamu mau,mama selalu nurutin apa yang kamu mau,mana sebentar lagi mau lulus lagi,tapi kamu malah berbuat begini." Nadin tak habis pikir dengan anak nya ini, sampai sampai bisa berbuat seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments