"Loh,kok tanya A-aku sih." ucap Nadira gugup.
"Kan kamu yang Deket." ucap Desi.
"Udah udah,kenapa jadi ribut gini sih,liat tuh Reyhan nya jadi nggak nyaman gara gara kalian rebutan, lagian Reyhan kan bukan barang kenapa harus pada berebut sih, Suci aja yang Deket sama Reyhan kayak nya kalem aja." ucap Arfan menengahi.
("Jangan jangan aa Reyhan teh,memang suka nya sama Suci lagi,wanita yang Soleha seperti dia,eh Iyah yah soalnya kan waktu itu dia gambar cewek pake hijab,hmmm tapi aku teh nggak boleh kalah, lihat yah Suci,kita akan bersaing untuk dapetin Aa Reyhan.") batin Susi,sambil melirik ke arah Suci.
("Duh semuanya pada Kenapa sih,pake rebutan Reyhan segala, kalau kalian tau dia suami gue,pada pingsan gak yah.") batin Nadira.
("Arfan kenapa pake ngomong gitu sih,Suci kan jadi malu, walaupun memang benar,suci yang dekat sama Reyhan.") batin Suci.
Mereka pun saling berpandangan, mereka sepertinya sedang bergelut dengan pikirannya masing-masing.
"Eemm kayaknya aku duluan yah, aku mau ke perpustakaan." ucap Reyhan yang langsung berdiri.
"Tunggu Rey,aku ikut!" sahut Suci.
"Ya udah ayo, semuanya,kita duluan yah." Ucap Reyhan sambil tersenyum.
Reyhan dan Suci pun berjalan menjauh dari tempat tersebut.
"Tuh kan,kata gue juga,dia nggak jadi nggak nyaman." ucap Arfan.
"Iyah nih,gara gara kamu sih Susi!" ucap Desi.
"Kok jadi Susi yang salah,ini teh kan salah kamu Des." ucap Susi tak menerima ucapan Desi.
"Udah udah,jangan pada salah salahan,kita di sini kan mau makan, mungkin Reyhan memang pengen ke perpustakaan aja,bukan karena kita kita di sini." ucap Nadira menengahi.
Semuanya pun langsung terdiam mendengar perkataan Nadira.
Sementara di perpustakaan, Reyhan dan Suci tampak nya Sedang mencari buku yang menurut mereka menarik,sampai pada akhirnya, Reyhan menemukan buku novel yang berjudul,cinta bertabur di langit Makkah, menurut nya, judul buku tersebut sangat menarik, Reyhan pun mengambil nya.
"Buku apa itu Rey?" tanya Suci.
"Tuh lihat!" Reyhan memperlihatkan buku tersebut,sambil tersenyum.
"Wah menarik juga judul nya,eemm kamu seperti nya suka sama cerita yang religius begini yah." ucap Suci.
"Eemm Iyah,entah kenapa dari dulu aku menyukainya,banyak sekali novel novel yang aku baca,dan aku selalu mengambil hikmah dari setiap cerita yang aku baca, karena aku yakin, setiap karya penulis,dia pasti menyelipkan makna di dalam nya." ucap Reyhan.
"Wah kayaknya aku jadi tertarik buat baca baca cerita,eemm aku mau cari dulu deh." ucap Suci,ia langsung mencari buku yang sekira menurut nya menarik.
Setelah menemukan buku yang bagus, mereka pun membaca buku bersama di bangku yang di sediakan yang terletak di dalam perpustakaan tersebut.
Tet...tet...tet...
Bel masuk pun berbunyi, mereka pun segera masuk ke dalam kelas nya, jadwal pelajaran di kelas mereka selanjutnya adalah pelajaran olahraga, semua murid pun langsung berganti pakaian dengan menggunakan baju olahraga.
Semua orang memakai baju olahraga yang sama, kecuali Reyhan,yang menggunakan baju olahraga dari sekolah Sebelumnya,namun ternyata, melihat Reyhan yang memakai baju yang berbeda, malah membuat terlihat sangat keren dan menjadi pusat perhatian terutama para cewek-cewek.
Nadira,Desi,dan Susi memperhatikan Reyhan yang baru saja kembali ke kelas Setelah berganti baju olahraga.
"Oh my God,masyaallah,calon imam ku ganteng banget, lihat deh guys!" Ucap Susi yang terpesona melihat penampilan Reyhan.
"Pangeran impian ku,cakep bener dah." ucap Desi sambil senyum senyum sendiri.
("Pada kenapa sih anak dua ini,eemm tapi memang benar sih, Reyhan memang ganteng, pantas saja dia menjadi idola baru di kelas bahkan sekolah ini,aura nya terpancar begitu dia masuk ke sekolah ini.") batin Nadira,saat memperhatikan Reyhan.
Namun Nadira pun menggeleng geleng kan kepalanya saat ia sadar apa yang baru saja ia pikirkan.
"Ra,loe kenapa geleng-geleng gitu?" tanya Desi heran.
"Nggak,gue nggak papa kok." ucap Nadira langsung memalingkan pandangannya dari Reyhan.
Setelah semuanya berganti baju,para murid pun langsung berbaris di lapangan, karena waktu sudah siang, cuacanya pun panas akan trik matahari.
Tanpa di sadari, Reyhan dan Nadira berbaris sebelahan paling belakang, melihat Nadira yang sepertinya kepanasan, Reyhan pun mengangkat tangannya untuk menghalangi cahaya matahari langsung ke wajahnya.
"Kamu ngapain?" ucap Nadira pelan,ia sedikit panik dengan apa yang Reyhan lakukan.
"Aku nggak tega lihat kamu kepanasan." jawab Reyhan.
"Tapi,aku nggak enak di lihatin yang lain." ucap Nadira melihat kanan kiri.
"Nggak papa,cuek aja." ucap Reyhan.
Beberapa orang yang melihatnya tampak kagum melihat Reyhan yang begitu perhatian kepada saudara sepupunya itu.
"Lihat tuh Reyhan,sama sepupu nya aja perhatian gitu, apalagi kalau sama istrinya nanti,aduh bang Rey,halalin aku dong." ucap Desi pada Susi yang gemas melihat kelakuan Reyhan.
"Emang kamu aja yang mau di halalin sama Aa Reyhan, Susi teh juga mau,hmm calon suami idaman Susi itu mah,udah ganteng, ramah,pinter,baik, perhatian lagi dan yang paling penting,Soleh,calon suami dunia akhirat." ucap Susi sambil membayangkan ia bisa berdampingan dengan Reyhan.
"Eh,malah ngelamun lagi,sttttt jangan berisik,nanti pak Rian marah lagi." ucap Desi pada Susi.
Bahkan tak hanya Susi dan Desi yang sedang membicarakan Reyhan dan Nadira, hampir semua orang yang berbaris di sana pun, membicarakan nya,mereka terlihat kagum dengan perlakuan Reyhan kepada sepupunya.
Sampai pada akhirnya,pak Rian,guru olahraga yang akan mengajar pun heran kenapa semua murid nya pada berbisik bisik.
"Hei,ada apa sih? kita ini mau olahraga,bukan mau ngegosip,ayo rentang kan tangannya!" ucap pak Rian.
"Iyah pak." ucap semua nya serentak.
Reyhan pun merentangkan tangannya, dengan melemparkan senyum manisnya pada Nadira saat ia tidak melindungi wajah Nadira dari sinar matahari lagi.
("Duh,kenapa gue jadi deg-degan gini sih, bahaya nih kalau gini terus.") batin Nadira,ia langsung memalingkan pandangannya ke depan.
"Nah,sekarang keliling lapangan tiga kali, untuk pemanasan, Setelah itu baru kita mulai olahraga nya" ucap pak Rian.
"Baik pak." Ucap semuanya kompak.
Semuanya langsung berlari mengelilingi lapangan, sesekali Reyhan dan Nadira saling melirik, walaupun Nadira selalu memalingkan pandangannya saat di lihat oleh Reyhan.
("Kenapa sih Reyhan ngelihatin mulu,gue kan jadi susah fokus kalau kayak gini,mana gue lemes lagi ini,aduh.") batin Nadira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments