20.Hujan Deras

Nadira sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Reyhan, walaupun sebenarnya ia merasa nyaman saat Reyhan mencium keningnya dengan lembut.

"Tidak apa apa kan?" ucap Reyhan takut kalau Nadira keberatan, Nadira pun hanya mengangguk.

Nadira merasa hidupnya menjadi lebih terarah,entah kenapa,ia sangat bahagia saat ini,ia sangat bahagia ketika Reyhan melakukan kewajiban nya menjadi seorang imam untuk nya.

"Eemm oh Iyah,aku lupa nggak mengajak Tante,dia di mana?" tanya Reyhan.

"Mama Lagi datang bulan." jawab Nadira.

"Ohh,ya udah ayo kita ke ruang tamu lagi." Reyhan bangkit dari duduknya.

Sebelum ke ruang tamu mereka melipat kembali mukena dan sarung nya setelah itu Reyhan jalan terlebih dahulu, Nadira pun mengikuti dari belakang.

Mereka pun langsung duduk di sofa, tampak nya Nadira canggung dengan situasi saat ini, Reyhan pun mengerti karena ini baru pertama kali nya mereka bisa sedekat ini.

Saat mereka masih saling terdiam Nadin datang membawakan teh hangat untuk keduanya. "Di luar hujan deras lebih baik kalian ngeteh dulu,biar nggak kedinginan." ucap Nadin meletakkan nampan berisi minuman di atas meja.

"Makasih Tante,Rey minum yah." ucap Reyhan yang langsung mengambil minuman tersebut,nadin pun mengangguk.

Di luar tampak nya hujan sangat besar,serta suara petir yang menggelar, Nadira pun tampak ketakutan saat mendengar nya.

"Ya Allah,ini gimana yah,papa belum pulang lagi, untung aja ada kamu Rey,kita jadi nggak berduaan di sini." ucap Nadin.

"Iyah Tante, sepertinya hujannya bakalan lama." ucap Reyhan.

"Ya udah, mending kamu nginep aja yah,biar ada laki laki di rumah ini yang jaga kita,Tante suka takut kalau nggak ada laki laki di rumah." ucap Nadin.

"Memang nya nggak papa Tante kalau Rey menginap di sini?" Reyhan sepertinya ragu.

"Nggak papa Rey, lagian kamu juga mau pulang gimana,orang hujan nya deras banget udah gitu banyak petir lagi." ucap Andin.

"Ya udah Tante,Rey menginap saja di sini." ucap Reyhan.

"Terus tidur nya di mana mah,kalau Rey nginep?" tanya Nadira.

"Dikamar kamu Dira,di mana lagi,kalian kan suami istri,lagian papa juga waktu itu bilang kan,kalau Rey bisa kapan aja nginep di sini begitu pun sebaliknya." ucap Nadin.

"Ta-tapi mah." Nadira tampak nya keberatan.

"Tenang aja, Reyhan nggak akan macam macam,Iyah kan Rey?" tanya Nadin.

"I-iyah Tante." ucap Reyhan sedikit gugup.

"Ya udah gih kalian istirahat." ucap Nadin.

"Nanti aja Tante, Reyhan nunggu adzan isya dulu biar nggak bolak balik nanti." ucap Reyhan.

"Ya udah,mama duluan yah,mama mau kasih pesan ke papa,dia pulang atau nggak malam ini." ucap Nadin yang berdiri.

"Iyah silahkan Tante." ucap Reyhan.

Nadin pun meninggalkan mereka berdua, Reyhan dan Nadira tampaknya merasa canggung saat kembali berduaan.

("Semoga aja papa pulang,atau nggak hujannya reda,apa aja lah yang penting Reyhan nggak nginep di sini,aku belum siap kalau harus tidur satu kamar sama dia, walaupun dia nggak macam macam.") batin Nadira.

"Ra?" tanya Reyhan.

"Hah,Iyah." Nadira terkejut,ia membuyarkan lamunan nya.

"Kamu nggak keberatan kan kalau aku nginep,aku janji kok nggak bakalan macam macam, walaupun kita sudah menikah,tapi kita kan masih belum lulus jadi aku akan nunggu sampai nanti kita lulus sekolah." ucap Reyhan.

"Nunggu apa maksudnya?" tanya Nadira belum mengerti.

"Nunggu kamu siap." ucap Reyhan.

("Reyhan ngomong apaan sih,kok aku jadi merinding begini,mending aku duluan aja ah ke kamar,aku harus tidur duluan,supaya aku bisa tenang.") batin Nadira.

"Eemm aku duluan yah, kayaknya aku nggak enak badan nih." ucap Nadira pura pura.

"Ya udah,nanti aku nyusul, bentar lagi adzan kok." ucap Reyhan.

"I-iyah." Nadira pun langsung meninggalkan Reyhan.

Nadira masuk ke dalam kamar nya,ia menutupi tubuhnya dengan selimut sampai kepalanya, sehingga tertutupi semua.

("Aku harus segera tidur,ayo mata tidur lah, jangan sampai dia kesini duluan sebelum mata terpejam.") batin Nadira.

Sementara Reyhan,saat ia duduk memainkan ponselnya, Terdengar Suara adzan dari mesjid,ia pun segera wudhu dan melaksanakan sholat.

Setelah selesai sholat, Reyhan berdoa. "Yaa Allah yaa Tuhanku,sehatkan lah badanku, orang tua ku,serta orang orang yang aku sayangi,yaa Allah... ridhoilah rumah tangga ku,berikan lah aku kebahagiaan atas pernikahan ku dengan istri ku,aku ingin pernikahan ku ini adalah pernikahan pertama dan terakhir ku, walaupun mungkin pernikahan ini sedikit lebih awal dari rencana ku,tapi aku yakin yaa Allah,rencana mu akan lebih indah,dan aku sangat meyakini itu, aamiin allahumma aamiin." Reyhan mengusap wajahnya.

Setelah Reyhan selesai berdoa,ia pun langsung berjalan ke arah kamar Nadira,ia pun mengucapkan salam saat masuk.

"Assalamualaikum?" ucap Reyhan.

"Waalaikumsallam." ucap Nadira samar samar di balik selimut.

("Duh kenapa gue jawab sih,gue lupa kalau gue pura pura tidur.") batin Nadira.

Reyhan pun menutup kembali pintu nya,ia heran melihat Nadira yang tertidur dengan posisi tertutup seperti itu.

("Apa memang setiap hari,Nadira tidur nya seperti itu yah,atau jangan-jangan dia benar benar tidak enak badan, tadi kan dia bilang kalau dia nggak enak badan.") batin Reyhan,ia menjadi cemas.

Reyhan pun duduk di pinggir tempat tidur,ia khawatir kalau Nadira memang sedang sakit.

"Ra,kamu nggak papa kan?" tanya Reyhan cemas.

("Duh kenapa dia pake nanya segala sih,gue juga sih pake ngomong nggak enak badan tadi,jadi kayaknya Reyhan nyangka gue lagi sakit.") batin Nadira.

"Aku nggak papa kok?" Nadira masih belum menampakkan wajahnya.

"Ya udah,tapi kenapa tidur nya seperti itu?" tanya Reyhan.

"Eemm silau,kena lampu." Nadira asal jawab.

"Ya udah,aku matiin yah lampunya biar kamu nggak silau lagi." ucap Reyhan.

("Aduh,gue salah ngomong lagi,kalau di matiin berarti kita berdua gelap gelapan dong,aduh gue harus gimana nih.") batin Nadira.

"Eh,nggak usah,gue nggak biasa kalau tidur lampu nya di matiin." ucap Nadira.

"Lah terus gimana,katanya silau?" Reyhan nampak nya bingung dengan Nadira.

"Eemm aku tidur nya kayak gini aja udah." ucap Nadira panik.

"Oh ya udah, selamat tidur yah,aku juga mau tidur." Reyhan naik ke atas tempat tidur.

Reyhan melihat punggung Nadira yang membelakangi nya,ia mengerti mungkin Nadira canggung karena ia tidur di samping nya,namun Reyhan tetap tidur di samping nya,ia ingin Nadira nanti terbiasa dengan hal itu.

Episodes
1 1.Hujan Deras
2 2.Sah
3 3.Rencana Allah
4 4.SMAN 1 BINA BANGSA
5 5.Pesona Reyhan
6 6.Arfan Pacar Nadira
7 7.Idola Baru
8 8.Terlintas di benak ku
9 9.Jalan jalan
10 10.Menjalankan kewajiban
11 11.Serba Salah
12 12.Berangkat Bersama
13 13.Mengarang Puisi
14 14.Tak Mau Mengekang
15 15.Olahraga
16 16.Keseleo
17 17.Perhatian Reyhan
18 18.Kurang Kasih Sayang
19 19.Sholat berjamaah
20 20.Hujan Deras
21 21.Aku Mencintai mu
22 22.Bazar Amal
23 23.Melindungimu
24 24.Kecurigaan Desi
25 25.Ketahuan
26 26.Tidak Enak Badan
27 27.Garis Dua
28 28.Membantu Nadira
29 29.Cemburu
30 30.Gugup
31 31.Putus Asa
32 32.Hanya Menolong nya
33 33.Kekagumam Sarah
34 34.Bukan Cemburu
35 35.Ciuman pertama
36 36.Canggung
37 37.Keegoisan Arfan
38 38.Canggung
39 39.Makanan Pedas
40 40.Penghianatan
41 41.Sifat Arfan
42 42.Sakit
43 43.Mulai Terbuka
44 44.Bercak Darah
45 45.Curiga
46 46.Merasa bersalah
47 47.Kekecewaan Sarah
48 48.Nafkah
49 49.Untuk Adit
50 50.Flash Back
51 51.Terkejut
52 52.Bertengkar
53 53.Pertengkaran
54 54.Mulai menata hati
55 55.Mengantar ke sekolah
56 56.Acara Kemping
57 57.Ingin Bercerai
58 58.Bukan bercanda
59 59.Menjelaskan
60 60.Menjelaskan semua nya
61 61.Tak Sadarkan Diri
62 62.Demam
63 63.Butuh Saran
64 64.Terbuai
65 65.Meminta Maaf
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1.Hujan Deras
2
2.Sah
3
3.Rencana Allah
4
4.SMAN 1 BINA BANGSA
5
5.Pesona Reyhan
6
6.Arfan Pacar Nadira
7
7.Idola Baru
8
8.Terlintas di benak ku
9
9.Jalan jalan
10
10.Menjalankan kewajiban
11
11.Serba Salah
12
12.Berangkat Bersama
13
13.Mengarang Puisi
14
14.Tak Mau Mengekang
15
15.Olahraga
16
16.Keseleo
17
17.Perhatian Reyhan
18
18.Kurang Kasih Sayang
19
19.Sholat berjamaah
20
20.Hujan Deras
21
21.Aku Mencintai mu
22
22.Bazar Amal
23
23.Melindungimu
24
24.Kecurigaan Desi
25
25.Ketahuan
26
26.Tidak Enak Badan
27
27.Garis Dua
28
28.Membantu Nadira
29
29.Cemburu
30
30.Gugup
31
31.Putus Asa
32
32.Hanya Menolong nya
33
33.Kekagumam Sarah
34
34.Bukan Cemburu
35
35.Ciuman pertama
36
36.Canggung
37
37.Keegoisan Arfan
38
38.Canggung
39
39.Makanan Pedas
40
40.Penghianatan
41
41.Sifat Arfan
42
42.Sakit
43
43.Mulai Terbuka
44
44.Bercak Darah
45
45.Curiga
46
46.Merasa bersalah
47
47.Kekecewaan Sarah
48
48.Nafkah
49
49.Untuk Adit
50
50.Flash Back
51
51.Terkejut
52
52.Bertengkar
53
53.Pertengkaran
54
54.Mulai menata hati
55
55.Mengantar ke sekolah
56
56.Acara Kemping
57
57.Ingin Bercerai
58
58.Bukan bercanda
59
59.Menjelaskan
60
60.Menjelaskan semua nya
61
61.Tak Sadarkan Diri
62
62.Demam
63
63.Butuh Saran
64
64.Terbuai
65
65.Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!