"Hmmm hubungan kalian ini memang berat,Abah juga nggak bisa nyalahin Dira, karena memang pernikahan kalian ini dilakukan secara dadakan,jadi mungkin Dira juga bingung harus bagaimana karena bisa saja dia sudah lama pacaran dengan pacar nya itu." ucap Abah.
"Itu dia bah yang bikin Reyhan bingung, semoga saja Reyhan bisa menghadapi semua ini, Reyhan juga berharap Dira bisa menerima Reyhan sebagai suami nya suatu hari nanti." ucap Reyhan penuh harap, untuk saat ini Reyhan hanya bisa belajar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, untuk membuktikan bahwa ia memang pantas untuk Dira.
"Ya udah,kalau gitu kamu istirahat gih,pasti kamu teh cape kan abis jalan jalan tadi." ucap Abah.
"Ya udah bah, Reyhan ke kamar dulu yah." ucap Reyhan sambil berdiri, kemudian ia langsung berjalan menuju kamar nya.
Saat ini Reyhan hanya bisa pasrah dengan apa yang telah Allah rencana kan untuk nya, setelah Reyhan membersihkan dirinya,ia pun langsung menggelar kan sajadah,ia akan mengadu kepada sang pemilik alam.
Reyhan melakukan kewajiban sebagai seorang muslim, setelah selesai sholat,ia pun langsung berdoa untuk meminta yang terbaik untuk kehidupannya.
"Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,jika memang aku di takdir kan untuk bersama Nadira,maka kuatkan aku untuk menghadapi apapun yang akan terjadi,namun jika engkau hanya menghadirkan nya untuk sementara,aku mohon berilah jalan yang paling terbaik yang engkau ridhoi, karena sesungguhnya aku tau ya Allah,hal yang paling engkau benci adalah sebuah perceraian, aamiin allahumma aamiin." gumam Reyhan sambil membuka kedua telapak tangannya, kemudian ia mengusap kan ke wajah nya.
Setelah selesai berdoa, Reyhan pun kembali melipat sajadah nya setelah itu ia berbaring di atas tempat tidur, Reyhan melihat langit langit kamar, membayangkan apa yang telah terjadi padanya.
Sampai akhirnya ia pun memejamkan matanya hingga tertidur lelap.
***
Pagi Ini,Nadira sudah siap menggunakan seragam sekolahnya,ia terlihat sangat cantik hari ini dengan rambutnya yang sengaja ia gerai.
"Dira, sarapan dulu nak!" ucap Nadin ketika melihat Nadira menuruni tangga.
"Iyah mah." jawab Dira,ia langsung menghampiri mama nya di meja makan.
"Dira,hari ini kamu berangkat bareng Reyhan yah,biar dia yang bawa mobil kamu!" ucap Nadin.
"Kenapa harus sama dia sih mah, biasanya juga kan Dira bawa sendiri." ucap Nadira tak setuju.
"Dira,sekarang kamu kan istri Reyhan,jadi mau kemana pun kamu,nantinya kamu harus pergi dengan izinnya." ucap Nadin.
"Hmmm ya sudah lah." ucap Dira sedikit kesal.
("Kenapa sih apa apa sekarang harus sama dia, kayak aku tuh punya bodyguard pribadi yang selalu ngikut ke mana mana,hmm ternyata punya suami tuh gak enak,mau apa apa harus izin dulu,nggak bisa bebas.") batin Nadira.
"Eemm Ra, ngomong ngomong,di sekolah kamu satu kelas sama Reyhan?" tanya Nadin.
"Iyah mah." jawab Nadira.
"Terus,temen temen kamu nanya nggak siapa Reyhan, secara kan dia daftar sama papa waktu itu.?" ucap Nadin.
"Dira bilang kalau dia itu sepupu dari jauh." ucap Nadira.
"Wah, ternyata pinter akting juga yah anak mama." ucap Nadin.
("Mama nggak tau aja, sebenarnya aku nggak nyaman satu kelas sama dia,mana dia di deketin cewek sekelas lagi,bikin pusing kan.") batin Nadira.
"Eemm mah,aku berangkat dulu yah, takut kesiangan soalnya." ucap Nadira,ia mencium tangan mama nya.
"Abisin dulu makan nya sayang." ucap Nadin,ketika melihat Nadira berlari,namun Nadira tak menggubris nya.
"Hmm dasar anak muda." gumam Nadin.
Nadira pun, melajukan mobilnya,ia menghentikan mobilnya di depan rumah Reyhan, Nadira membunyikan klakson berkali-kali.
Tot..tot..tot
Sementara di dalam, Reyhan dan kedua orang tuanya sedang sarapan, mereka heran ketika mendengar suara klakson di depan rumahnya.
"Itu teh mobil siapa sih bah,pagi pagi sudah berisik." ucap Farida.
"Nggak tau Bu,abah cek dulu yah ke depan." ucap Slamet.
"Nggak usah bah,biar Rey saja yang melihatnya." ucap Reyhan yang langsung berdiri.
Reyhan pun keluar rumah,ia melihat ternyata Nadira yang menyalakan klakson mobil tersebut,ia pun langsung menghampiri nya.
"Kau lama sekali,ayo cepat,kita harus berangkat sekarang!" ucap Nadira ketus.
"Kau mengajakku berangkat bersama?" tanya Reyhan tak percaya.
"Iyah,dan kau jangan salah paham,bukan aku yang ingin mengajakmu tapi aku di suruh mama." ucap Nadira,ia tak mau Reyhan berpikir kalau Nadira yang mengajak nya.
"Eemm baiklah,aku paham,ya sudah,aku ambil tas dulu ke dalam,kau tunggu sebentar di sini." ucap Reyhan yang langsung berlari masuk ke dalam rumah.
"Siapa nak?" tanya Farida saat melihat Reyhan masuk.
"Dira Bu,dia mengajak Rey untuk berangkat sekolah bareng." Jawab nya.
"Ya sudah,kamu berangkat sana!" ucap Farida.
"Iyah,Rey pamit yah." Reyhan mencium kedua tangan orang tua nya. "Assalamualaikum." ucap Reyhan sambil mengambil tas nya.
"Waalaikumsallam." jawab orang tua Reyhan bersamaan.
"Hmm anak kita teh sudah dewasa yah bah,dia udah punya istri, perasaan baru kemarin Ambu teh ngelahirin dia,tapi sekarang teh udah gede aja." Farida memperhatikan Reyhan yang berjalan keluar.
"Iyah Ambu,Abah teh sangat bersyukur,anak kita tumbuh menjadi anak yang Soleh, yang bisa membanggakan kita." Abah tersenyum.
"Iyah bah Aamiin." ucap Farida.
Sementara di luar,Nadira melempar kan kunci mobilnya ke arah Reyhan,untung saja Reyhan dengan sigap langsung menangkap nya.
"Kau yang nyetir,kau bisa bawa mobil,kan?" ucap Nadira yang langsung membuka pintu belakang.
"Baiklah,eemm kenapa kau duduk di belakang,kenapa tak di depan saja,kita kan udah halal jadi nggak papa kalau berdekatan." ucap Reyhan.
"Bukan urusan mu, sekarang cepat jalankan mobilnya." ucap Nadira.
Reyhan pun langsung masuk ke dalam mobilnya, kemudian ia melajukan nya. "Eemm kau biasa bawa mobil sendiri ke sekolah?" tanya Reyhan.
"Iyah,jadi sekarang aku sangat kesal, karena harus berangkat bersama mu." ucap Nadira ketus.
"Kenapa begitu?" tanya Reyhan.
"Aku kesal, karena harus pergi dengan izin mu, sekarang aku tak bisa bebas melakukan apa yang aku mau, sekarang aku harus hidup dengan peraturan mu,hmmm semua ini membuat kepalaku pusing." ucap Nadira.
"Kata siapa,aku membebaskan mu untuk melakukan apa yang kau mau, silahkan saja, sekarang aku tak akan melarang mu,kau bebas melakukan apapun,selama itu masih di batas wajar, seharusnya kau paham apa yang aku katakan." ucap Reyhan,ia memandangi wajah Nadira dari kaca depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments