"Ra,loe nggak apa apa kan?" tanya Desi cemas.
"Nggak,gue cuma di suruh istirahat aja, soalnya kaki gue tadi baru di benerin." ucap Nadira.
"Hah, Reyhan,bisa benerin kaki yang keseleo?" tanya Susi.
"Kayaknya sih gitu, soalnya sekarang udah nggak terlalu sakit lagi." ucap Nadira
"Bener bener yah,sepupu kamu teh itu calon suami idaman,mana ganteng,ramah,baik,pinter,cool,Soleh, dan serba bisa juga lagi,eemm Susi teh jadi pengen di halalin." ucap Susi.
("Duh,gue harus jawab apa nih,kok gue jadi gugup gini.") batin Nadira.
"Ra,kakinya masih sakit nggak?" tiba-tiba Reyhan datang menghampiri mereka.
"Pucuk di cinta ulam pun tiba." gumam Susi pelan.
"U-udah nggak kok." Nadira terlihat gugup.
"Ya udah, sekarang aku bantu ke kelas, istirahat di sana aja yah,di sini panas." ucap Reyhan.
"Nggak usah,nggak papa gue di sini aja." ucap Nadira.
"Dira?, kamu ke kelas aja, sebentar lagi juga jam pulang,kamu bisa menunggu di sana." ucap pak Andre menghampiri mereka.
"I-iyah pak." ucap Nadira.
"Tolong di bantu yah Rey,kamu temenin dia aja, lagian kamu udah kan tadi latihan nya." ucap pak Andre.
"Baik pak." Reyhan pun menurut.
Reyhan memapah Nadira,karena sebenarnya Nadira masih sakit,jalan nya pun masih berjinjit walaupun tidak terlalu sakit seperti saat sebelum di obati oleh Reyhan tadi.
"Hati hati jalannya." Reyhan merangkul Nadira, membantu nya berjalan.
("Duh,kenapa Reyhan pegang gue sih,tapi sebenarnya kaki gue juga masih sakit kalau harus jalan sendiri.") batin Nadira.
"OMG, Reyhan sweet banget sih." ucap Desi saat melihat Nadira di papah oleh Reyhan.
Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di ruang kelas yang kosong, karena semua murid sedang berada di lapangan.
"Kamu balik lagi aja ke lapangan,aku nggak papa ko di sini." ucap Nadira.
"Nggak, lagian tadi pak Andre juga nyuruh aku nemenin kamu kan di kelas." jawab Andre.
"Tapi di sini kita cuma berdua,aku gak mau orang orang berpikir kalau kita ada sesuatu." ucap Nadira.
"Ra,aku nggak papa kok kalau orang lain tau, lagian kita kan memang udah sah,jadi nggak apa apa kalau berduaan seperti ini,dan menurut ku juga orang orang gak akan curiga,mereka tau nya kita kan saudara." ucap Reyhan.
"Ya udah lah,mau gimana lagi." Nadira menghembuskan nafasnya.
Nadira pun duduk di bangku nya, begitu pun dengan Reyhan,ia duduk di bangku nya,namun ia menggeser sedikit bangku nya mendekati Nadira.
Reyhan menopang dagu dengan tangan nya,ia memperhatikan Nadira yang sepertinya salah tingkah di perhatikan Reyhan seperti itu.
("Kenapa dia ngeliatin nya kayak gitu sih.") batin Nadira.
"Nggak usah liat liat." Nadira memalingkan wajahnya.
"Ya udah Iyah." Reyhan pun menggeser kembali bangku nya, kemudian ia mengambil buku di tasnya yang ia pinjam di perpustakaan tadi.
Namun ternyata,diam diam Nadira memperhatikan Reyhan yang sedang pokus membaca, sepertinya Reyhan membaca dalam hati nya, karena ia tak mengeluarkan suara sama sekali,ia hanya terlihat beberapa kali membuka lembaran demi lembaran buku tersebut.
Tet...tet...tet...
Beberapa saat kemudian bel pulang pun berbunyi,para murid pun masuk kedalam kelas setelah tadi berolahraga di kelasnya.
Reyhan yang mendengar suara bel berbunyi dan juga suara berisik teman teman sekelasnya yang mulai berdatangan pun, langsung menutup kembali buku nya lalu ia menyimpan kembali ke dalam tas nya.
"Kita pulang sekarang yuk!" Reyhan berdiri sambil memakai tas gendong nya.
"Iyah." Nadira pun berdiri.
"Bisa?" tanya Reyhan cemas.
"Bisa kok,cuma sakit sedikit." ucap Nadira yang mulai berjalan perlahan.
Reyhan pun mengikuti dari belakang,ia takut Nadira terjatuh,ia pun tak memapah nya lagi karena ia tahu Nadira merasa tidak nyaman.
Saat mereka berjalan ke arah parkiran tiba-tiba seseorang memanggil nya. "Dira!" Arfan berlari ke arah mereka.
"Kamu nggak papa kan,katanya tadi kamu jatuh pas olahraga?" Arfan terlihat cemas.
"Nggak kok,aku udah nggak papa." ucap Nadira.
"Lain kali kamu hati hati yah,aku gak mau kalau sampai kamu kenapa Napa." Arfan memegang tangan Nadira.
Nadira yang melihat Reyhan memperhatikan Arfan yang memegang tangan nya pun, langsung menghempaskan tangan Arfan, karena ia sudah berjanji untuk tidak bersentuhan dengan nya pada Reyhan.
"Maaf aku harus pulang." Nadira melepaskan tangannya.
"Oh ya udah." ucap Arfan sedikit heran dengan Nadira.
("Sepertinya Nadira mendengar perkataan ku, untuk tidak bersentuhan dengan Arfan, semoga saja itu karena bukan hanya sedang berada di depan ku saja.") batin Reyhan.
"Kita pulang duluan yah." Ucap Reyhan pada Arfan.
"Iyah, hati hati yah bawa mobil nya,gue titip Dira sama loe." ucap Arfan.
"Tanpa kamu suruh pun aku akan menjaganya." ucap Reyhan sambil tersenyum.
Arfan termenung mendengar perkataan Reyhan,ia pun memperhatikan mobil mereka yang mulai menjauh dari pandangannya.
"Sepertinya aku yang terlalu berpikir jauh,yah jelas saja Reyhan akan menjaga nya,dia kan saudara nya,hmm ya sudahlah." Arfan pun berjalan ke arah mobilnya,namun ketika ia akan masuk tiba-tiba seseorang memanggil nya.
"Fan, tunggu!" Sarah menghampiri nya.
"Kenapa kamu disini,ku sudah bilang kan,kalau di area sekolah kamu jangan Deket deketan sama aku." ucap Arfan sedikit memelankan suaranya.
"Aku mau ikut pulang." ucap Sarah.
"Ya udah ayo masuk." ucap Arfan yang langsung masuk ke dalam mobilnya.
Di dalam mobil,Sarah menyenderkan kepalanya di bahu Arfan. "Sayang,kenapa kita harus pacaran sembunyi sembunyi sih di sekolah." ucap Sarah.
"Kamu kan tau,di sekolah,Dira adalah pacar ku,dari awal kita kan udah tau,dan kamu juga nggak keberatan." ucap Arfan.
"Tapi,aku capek harus sembunyi terus,aku juga cemburu kamu selalu makan bareng sama dia tiap hari di kantin,kamu harus nya ngertiin perasaan aku kayak gimana." Sarah mengerucut kan bibir nya.
"Sayang,kamu tau sendiri kan,kalau aku pacaran sama di di sekolah itu,biar aku dapat nilai bagus,dia kan pinter,jadi dia bisa bantu aku buat kerjain semua tugas dari guru,kamu paham kan." ucap Arfan menjelaskan.
"Hmmm,ya udah lah, lagian sebentar lagi kita juga bakalan lulus sekolah,kamu janji yah, setelah lulus nanti,kamu bakalan putusin dia." ucap Sarah.
"Iyah sayang,aku janji,kamu nggak usah khawatir." ucap Arfan,ia mengelus rambut Sarah.
("Walaupun memang aku memanfaatkan kepintaran nya untuk bisa mendapatkan nilai yang bagus,tapi aku nggak rela,kalau dia pacaran sama orang lain.") batin Arfan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
teudwrdh
dasar si arfan
2023-03-07
0