7. Cowok Imut

Andah langsung menarik tangan seseorang yang membekap mulutnya, ia langsung menarik lewat punggung dan membanting orangnya.

"Aaawwwhh!" Terdengar teriakan seseorang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Ojan.

Tubuh Ojan yang terbanting langsung terasa lemas. Andah yang baru menyadari bahwa orang yang dia lempar adalah sang suami, langsung menutup mulutnya.

"Awwhh, maaf ... kenapa kamu tiba-tiba menutup mukutku?"

Dia berjalan mendekat dan memeriksa keadaan, Ojan, sang suami. "Kamu tidak apa?"

Ojan masih meringis karena punggung dan pundaknya merasakan sakit yang luar biasa. Ojan bangkit dan duduk, meneteskan air mata di pipinya.

"Sakiiiit," rengeknya.

Andah menahan senyuman di bibir, merasa Ojan begitu imut kala menangis layaknya bayi. "Kamu sih, salah sendiri."

"Andah ke mana aja? Kok Ojan ditinggal sendiri?" Ojan menelengkan kepala ke kiri dan ke kanan.

"Sakit?" tanya Andah kembali memegang bahu Ojan.

"Aah! Sakit!" ringis.

Andah menarik Ojan untuk bangkit. "Ayo kita pulang dulu." Andah menarik lengan Ojan meninggalkan lokasi itu.

"Weei, mau ke mana, Cah?" Bang Men mencegat kepergian mereka saat melewati area pencucian mobil tempat kerja Ojan.

"Kami pulang dulu!" ucap Andah singkat.

Di sebelah Bang Men, si pemilik kendaraan itu berjalan bersidekap dada melihat Ojan tampak diseret oleh seorang wanita yang tak dikenal. "Siapa pria tampan itu?" tanyanya pada Bang Men.

"Pria?" Bang Men nyengir dan gigi gondrongnya muncul. "Dia itu bocah yang terjebak di tubuh dewasa." Bang Men kembali melanjutkan pekerjaan.

"Namanya siapa? Dia terlihat sangat imut." tanya sang pelanggan, kepada Bang Men.

"Kamu cukup memanggilku, Babang!" Bang Men menepuk dadanya beberapa kali dengan pelan.

"Bukan kamu!! Tapi dia, si cowok imut tadi." ucap sang pelanggan.

"Ojan! Yaah, namanya seimut orang kok." Bang Men berlalu menuju mobilnya untuk melanjutkan tahap pemolesan hingga membuat mobil mewah itu makin mengkilap.

Sesampai di rumah, Andah langsung menarik Ojan masuk ke dalam kamar. Namun, dia mendapati isi lemari pakaiannya dalam keadaan acak-acakan.

"Ini pasti ulah si nenek lampir itu!" Setengah mendengkus, Andah mencari Inggrid sang ibu tiri.

Setelah mengelilingi seluruh rumah, ia tak menemukan Inggrid, sang ibu tiri.

"Dia pasti mencari surat-surat itu." gumam Andah tersenyum tipis kembali masuk ke dalam kamar.

Ojan sang suami telah duduk di atas ranjang sembari memijat-mijat bagian bahu yang terasa sakit. Sementara Andah mengunci pintunya terlebih dahulu.

"Lho? Kenapa pintunya dikunci? Tanya Ojan sedikit bingung."

"Kenapa? Kamu tidak suka?" tanya Andah menggerakan alisnya naik turun.

"Ehmmm ...."

Sebelum Ojan selesai berbicara, Andah menarik meja belajarnya tepat di bagian plafon yang sengaja tidak dipaku. Andah menyusun kursi di atas meja tersebut.

Dengan lincah, Andah menaiki meja, di atasnya ditaruh sebuah kursi, hingga membuat dia berada di posisi yang sangat tinggi.

Andah menggeser plafon tersebut dan mengintip ke bagian atas. Ia menghela napas lega, karena sang ibu tiri tidak berhasil menemukan lokasi di mana surat kepemilikan rumah dan perhiasan yang dirampas dari Inggrid—disembunyikan.

Andah mengecek kembali, semua masih aman dan meletakkannya serapi mungkin. Namun, suatu kejadian tidak terduga membuat kursi yang dipijak Andah oleng. Andah tidak bisa menahan tubuhnya.

"Aaaahhhg!" pekiknya.

cup

Andah disambut oleh Ojan, tanpa sengaja bibir mereka pun bersatu. Mata Ojan membesar dan Andah segera turun dari pelukan suami bocahnya ini. Dengan kasar, dia mengusap bibirnya yang menempel pada bibir Ojan.

"Harus dihapus?" tanya Ojan.

Andah mengangguk, dengan wajah tampak sedikit kesal. Ojan pun melakukan hal yang sama, tetapi menghapus bekas bibir Andah dengan lengan baju yang sedang dipakainya. Hal ini membuat Andah merasa terhina.

Andah terkekeh melongo setengah kesal. Sebelah bibirnya naik dan sedikit bergetar.

"Emangnya bibirku sekotor itu apa?" rutuknya merasa panas.

"Lho? Kan Andah sendiri yang menghapus duluan. Ojan kan hanya meniru." ucap Ojan masih mengusap bibir dengan lengan baju.

Andah mendengkus dan kembali menggeser meja ke posisi semula. Setelah itu dia merapikan semua pakaian yang ada di dalam lemari, dia berlalu mengambil handuk.

"Mau ke mana?" tanya Ojan mendekat manja.

"Mandi!" ucap Andah melirik di ujung mata. Setelah hening beberapa saat, ia melanjutkan langkah menuju kamar mandi.

Saat membuka pintu, terdengar suara pintu kamar orang tuanya ditutup. Andah tersenyum tipis.

'Udah kayak maling tertangkap basah. Dasar mak lampir!' batin Andah berlalu menuju ke bagian belakang rumah.

Ojan mengikuti langkah Andah dengan menyelempangkan handuknya juga. Andah menyadari ia sedang diikuti menoleh ke arah belakang.

"Mau ke mana?" tanya Andah.

"Mandi bareng Andah." ucap Ojan menggunakan mimik tanpa dosa.

"Nggak mau, aku mau mandi sendiri!" ucap Andah mempercepat langkahnya.

"Ojan, ikut!" Ojan merengek mengikit langkah Andah. Ojan dengan mudah menyejajarkan dirinya dengan langkah sang istri.

"Ayo! Kita mandi bareng!" rengeknya.

"Gak mau! Kita tak boleh mandi bareng!" tolak Andah.

"Masa gak boleh?" sungut Ojan.

"Ya nggak boleh lah! Kamu kan laki-laki, aku ini perempuan. Ya nggak boleh mandi bersama. Dosa!" ucap Andah asal.

"Dosa ya? Masa sih? Kata Bang Ali belum afdol suami istri kalau belum mandi bareng," oceh Ojan kembali.

Alis Andah naik sebelah. Dengan cepat dia berjalan mendekat pada Ojan menarik kerah Ojan. Hal ini membuat Ojan tertunduk dan ... Cup ... Bibir mereka kembali bersatu.

Andah mendorong tubuh Ojan hingga suaminya itu terjengkang. Andah langsung duduk di atas pangkuan Ojan menarik kerah pakaian Ojan kembali.

"Cepat katakan! Sebenarnya kamu itu berbohong kan? Kamu itu pura-pura amne—"

Ucapan Andah terhenti, karena kali ini Ojan mendorong kepala Andah dengan sengaja hingga bibir mereka kembali menyatu.

Beberapa detik mereka rasakan sensasi berbeda pada bibir mereka. Andah merasa ada sesuatu yang aneh bereaksi di bawahnya. Setelah itu Ojan mendorong tubuh Andah.

"Aneh ... Kok Ojan merasa ada sentruman di bibir saat bersentuhan dengan bibir Andah ya?" Lalu Ojan sedikit meringis.

"Kok ini tempat keluar pipis jadi mengeras begini? Aaghh ... Sakit." Ojan mendorong Andah dan bangkit berlari kecil menuju kamar mandi.

"Sial!" rutuk Andah sempat merasa debaran dan kekacauan di jantungnya. Andah bangkit lalu mengikuti Ojan. Dia mencoba membuka pintu, dan ternyata tidak terkunci.

Andah mengintip ke dalam dan matanya terbelalak melihat apa yang terjadi pada suaminya ini.

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Ojan kaget ko tmpt buat pipisnya keras,lahh!! bocah ngapa gak skalian aja tmpt pipisnya di pegang,kira2 dia bakalan kaget gak ko bsr trus bnyk belukarnya 🤣🤣😅😅😅😅

2023-09-16

0

my name

my name

wkwkwk..... bikin ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-03-14

0

airanur

airanur

jadi nya tuh senyum² sendiri,,ada² aza c'ojan mh ahhh,,🤣🙈

2023-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Sang Penari
2 2. Pria Amnesia
3 3. Digrebek
4 4. Kekacauan
5 5. Sah Dinikahi Bocah
6 6. Bocah Gede
7 7. Cowok Imut
8 8. Bodyguard
9 9. Bodyguard-2
10 10. Pura-pura Amnesia
11 11. Diusir
12 12. Kompensasi
13 13. Maafkan Aku
14 14. Love You, Suamiku!
15 15. Ikut ke Kampus Andah
16 16. Nyasar
17 17. Geonino Luke Abraham
18 18. Seperti Adik
19 19. Lenanda
20 20. Flu
21 21. Obrolan Pria Dewasa
22 22. Keluarga Abraham
23 23. Mengusir Parasit
24 24. Menakhlukan Geon
25 25. Menggoda Geon
26 26. Peresmian Hubungan
27 27. Kudeta
28 28. Hasrat yang Tertahan
29 29. Minuman + Obat Perangs*ng
30 30. Malam Pertama
31 31. Kehidupan yang Sebenarnya
32 32. Menjadi Geon yang Dulu
33 33. Tak Jera
34 34. Merindukan Ojan
35 35. Perubahan Sikap
36 36. Jenjang Berikutnya
37 37. Kabar Tak Terduga
38 38. Musibah Sekaligus Berkah
39 39. Kabar Kehamilan
40 40. Bangkit Kembali
41 41. Buah Bibir
42 42. Bayangan Wanita Lain
43 43. Pilihan Sulit
44 44. Penyesalan
45 45. Sebuah Keputusan
46 46. Gundah
47 47. Bertemu Kembali
48 48. Kemelut Hati
49 49. Kecurigaan Lenanda
50 50. Asal Mendapat Uang
51 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
52 51. Kekacauan Hati Geon
53 52. Melupakanmu
54 53. Mengulang Kenangan
55 54. Sebuah Penjelasan
56 55. Nelangsa
57 56. Pelarian
58 57. Kembalilah Padaku!
59 58. Pernyataan Cinta
60 59. Huru Hara
61 60. Dia, Istriku
62 61. Segombal Ojan
63 62. Ketemu Daddy
64 63.
65 64. Andah vs Lenanda
66 65. Istri Geonino Luke Abraham
67 66. Menunggu Istri
68 67. Rencana Pembalasan
69 68. Terungkap Rahasia Hutang
70 69. Menggantikannya
71 70. Bagai Saudara
72 71. Pertama dan Utama
73 72. Kedatangan Lenanda
74 73. Luahan Hati
75 74.
76 75. Ulah Lenanda
77 76. Pilihan Hidup atau M4ti
78 77. Bukti Nyata Cinta
79 78. TAMAT
80 JANGAN LUPAKAN AKU
81 HANYA AKU YANG MENCINTA
82 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Sang Penari
2
2. Pria Amnesia
3
3. Digrebek
4
4. Kekacauan
5
5. Sah Dinikahi Bocah
6
6. Bocah Gede
7
7. Cowok Imut
8
8. Bodyguard
9
9. Bodyguard-2
10
10. Pura-pura Amnesia
11
11. Diusir
12
12. Kompensasi
13
13. Maafkan Aku
14
14. Love You, Suamiku!
15
15. Ikut ke Kampus Andah
16
16. Nyasar
17
17. Geonino Luke Abraham
18
18. Seperti Adik
19
19. Lenanda
20
20. Flu
21
21. Obrolan Pria Dewasa
22
22. Keluarga Abraham
23
23. Mengusir Parasit
24
24. Menakhlukan Geon
25
25. Menggoda Geon
26
26. Peresmian Hubungan
27
27. Kudeta
28
28. Hasrat yang Tertahan
29
29. Minuman + Obat Perangs*ng
30
30. Malam Pertama
31
31. Kehidupan yang Sebenarnya
32
32. Menjadi Geon yang Dulu
33
33. Tak Jera
34
34. Merindukan Ojan
35
35. Perubahan Sikap
36
36. Jenjang Berikutnya
37
37. Kabar Tak Terduga
38
38. Musibah Sekaligus Berkah
39
39. Kabar Kehamilan
40
40. Bangkit Kembali
41
41. Buah Bibir
42
42. Bayangan Wanita Lain
43
43. Pilihan Sulit
44
44. Penyesalan
45
45. Sebuah Keputusan
46
46. Gundah
47
47. Bertemu Kembali
48
48. Kemelut Hati
49
49. Kecurigaan Lenanda
50
50. Asal Mendapat Uang
51
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
52
51. Kekacauan Hati Geon
53
52. Melupakanmu
54
53. Mengulang Kenangan
55
54. Sebuah Penjelasan
56
55. Nelangsa
57
56. Pelarian
58
57. Kembalilah Padaku!
59
58. Pernyataan Cinta
60
59. Huru Hara
61
60. Dia, Istriku
62
61. Segombal Ojan
63
62. Ketemu Daddy
64
63.
65
64. Andah vs Lenanda
66
65. Istri Geonino Luke Abraham
67
66. Menunggu Istri
68
67. Rencana Pembalasan
69
68. Terungkap Rahasia Hutang
70
69. Menggantikannya
71
70. Bagai Saudara
72
71. Pertama dan Utama
73
72. Kedatangan Lenanda
74
73. Luahan Hati
75
74.
76
75. Ulah Lenanda
77
76. Pilihan Hidup atau M4ti
78
77. Bukti Nyata Cinta
79
78. TAMAT
80
JANGAN LUPAKAN AKU
81
HANYA AKU YANG MENCINTA
82
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!