3. Digrebek

Masyarakat berbondong-bondong ke rumah, mendapati pria asing itu tengah tidur di kamar Andah. Akan tetapi, Andah tidak ada di rumah karena sedang pergi bekerja.

"Kamu siapa? Kenapa tidur di sini?" tanya Pak RT di antara masyarakat yang mendatangi rumah itu.

"A-aku Ojan, Pak." ucap pria itu masih dalam keadaan bingung. "Aku-aku-aku dibawa Andah. Aku tidak tahu harus pulang ke mana."

"Apa hubunganmu dengan Andah?"

Pria yang mengaku sebagai Ojan menggelengkan kepala. "Dia orang yang menolongku."

"Bohong! Kamu pasti pasangan mesum anak tak tahu diri itu!" sela Inggrid dengan nafas memburu. "Jadi, kamu lah yang menghabiskan uangnya?"

Ojan bangkit perlahan duduk berlutut di hadapan Inggrid. "Dia tidak salah Bu, Pak. Andah telah menyelamatkan nyawaku. Jika tidak ada dia, mungkin aku sudah mati."

Pak RT mendengarkan keterangan dari pria asing tersebut. "Bagaimana pun juga, dia sudah salah karena telah membawa orang asing tanpa melapor terlebih dahulu."

Ojan hanya bisa tertunduk karena tidak tahu harus berbuat apa. Hingga diputuskan bahwa malam ini adalah malam terakhir bagi Ojan untuk menginap di rumah tersebut. Akan tetapi, ia dilarang tidur di dalam kamar Andah. Dia hanya diperbolehkan tidur di kursi panjang yang ada di ruang tamu.

Ketika Andah pulang, secara perlahan dia membuka pintu takut menimbukan kegaduhan. Ia tersentak menemukan Ojan meringkuk kedinginan di kursi panjang yang ada di rumahnya. Pintu kamar orang tuanya pun terbuka, Inggrid seperti biasa ikut datang menyambut kehadiran Andah.

"Hei, Bung? Kenapa tidur di sini?" Andah membangunkan Ojan. Ia masih berdiri di depan pintu.

Ojan membuka mata langsung duduk mengucek mata. "Sepertinya, Ojan harus pergi dari rumah ini."

"Heh, gadis murahan, apa kamu tidak malu membawa kekasihmu ke rumah ini? Cukup pekerjaanmu saja yang seperti itu! Tapi jangan bawa-bawa dosamu ke rumah ini!" Inggrid berkacak pinggang.

Andah bangkit berdiri dekat sang ibu tiri. "Jadi begitu, Bu?"

Andah pun menengadahkan tangannya tepat di hadapan Inggrid. "Kalau begitu kembalikan semua uang haram itu!"

Inggrid terkejut akan reaksi yang diberikan oleh Andah. Padahal Inggrid berpikir Andah akan memohon kepadanya supaya mereka berdua tidak diusir di rumah ini. Sehingga, Inggrid bisa memanfaatkan rasa takut yang dimiliki oleh Andah untuk memeras semua uang yang dimilikinya.

Namun, kenyataan yang didapatkannya sangat berbeda. Andah seakan tidak memedulikan ancaman yang ingin dia berikan kepada sang anak tiri. Malah berani menantangnya seperti ini.

"Cepat! Kembalikan semua uang haramku yang ibu gunakan untuk beli perhiasan, skincare, peralatan kecantikan, sepatu, pakaian, dan lainnya. Alasan saja mengatakan untuk perawatan ayah, padahal itu uang buat kebutuhan Ibu sendiri."

Andah menggeser Inggrid agar berpindah tempat dari posisinya yang berdiri di depan pintu. Andah masuk ke dalam kamar memeriksa keadaan ayahnya yang tidak bisa bergerak sama sekali.

"Padahal, dengan segala uang yang Ibu ambil, Ayah bisa diterapi hingga kondisinya membaik." Andah duduk di samping ranjang menggenggam tangan sang ayah.

"Ayah, sebelumnya maafkan aku. Maafkan juga aku, oh Ibu yang sudah ada di alam sana. Sepertinya, aku tidak bisa memenuhi janjiku pada Ibu."

Sejenak Andah memandang wajah ayahnya. Bibir ayahnya tidak dalam posisi normal, kaku di sisi kanan. Posisi tangan kanan pun menegang dengan jemari yang tidah bisa dikendurkan lagi.

Dokter mengatakan, jika ayahnya dibawa terapi dengan rutin, serta menjalani rangkaian perawatan lainnya, maka kemungkinan besar kondisi sang ayah bisa lebih baik lagi.

Namun, Inggrid yang serakah malah menggunakan jerih payah Andah untuk kepentingannya sendiri. Andah pun bangkit, membongkar lemari yang ada di dalam kamar itu.

"Apa yang kau lakukan anak sialan?"

Andah terus mencari-cari sesuatu, dan akhirnya, dia menemukan sebuah kotak dan dibukanya. Di sana terdapat beberapa cincin, gelang, anting, dan kalung yang terbuat dari emas.

Dengan senyuman tipis terhias di bibir Andah, kota itu dibawa dengan paksa. "Aku ingin menjual ini semua."

Inggrid mencoba merebut benda itu. "Kembalikan! Ini semua punyaku! Jangan coba-coba mengambil milikku!"

"Milik Ibu? Pernah beli dengan uang sendiri?" tanya Andah, dingin. Inggrid terdiam, masih melirik kotak perhiasan yang direbut Andah barusan.

Inggrid mencoba merebutnya, tetapi Andah berhasil menghindar. Setelah itu Andah menurunkan sebuah tas yang cukup besar, membuka lemari dan mengeluarkan pakaian milik Inggrid asal.

"Nah, silakan masukan sendiri ke dalam tas. Selagi saya masih waras, Ibu boleh pergi dari rumah ini."

Andah teringat saat perjalanan pulang tadi, warga sekitar rumahnya menghalangi dan menginterogasi Andah. Dari sana lah Andah tahu, Ojan kena grebek warga dan Pak RT. Semua karena pengaduan Inggrid, sang ibu tiri.

Andah kembali melihat Inggrid yang tengah tertegun melihat pakaiannya yang berserakan, lalu netranya beralih pada travel bag yang diturunkan oleh Andah, dan beralih menatap anak tirinya dengan napas memburu.

Dengan geram dia bergerak hendak mencakar Andah. "Berani sekali kau anak durhaka!"

Dengan gesit Andah menghindar dan menepis tangan sang ibu tiri. "Seperti yang aku katakan, Bu ... Selagi aku masih waras, lebih baik Ibu tinggalkan rumah ini secara baik-baik!"

"Kau salah! Yang harus pergi adalah kamu! Aku adalah istri sah ayahmu. Kedudukanku lebih tinggi!"

Dengan senyum tipis Andah tersenyum tipis. "Jadi begitu?"

Andah pun mengeluarkan pakaian ayahnya. Menyiapkan kursi roda, mengambil berkas surat-surat kepemilikian rumah dan tanah dimasukan ke dalam tas. Melihat berkas kepemilikian rumah ikut masuk, Inggrid mencoba merebutnya. Dengan gesit Andah kembali mengelak.

"Kenapa, Bu? Mau ikut kami juga?"

Andah melanjutkan menyusun barang-barang masuk ke travel bag. Lalu membantu ayahnya bangkit dan dipindahkan ke kursi roda. Namun, fisik sang ayah terlalu lemah, benar-benar tidak kuat menopang diri sendiri untuk duduk di sana.

Andah pun mengikat tubuh ayahnya pada kursi roda agar bisa menopang tubuh sang ayah agar tidak rebah lagi.

"Yah, sekarang kita tinggalkan tempat ini."

Andah menggantungkan tas pada gagang kursi roda lalu mendorong keluar kamar bersama harta benda yang ditimbun oleh Inggrid.

"Sebelum rumah ini aku jual, silakan mencari rumah yang baru!"

Inggrid segera memeluk kaki Andah. "Andah, kamu jangan begini pada ibumu. Bagaimana pun, aku adalah istri sah ayahmu. Kami ini belum bercerai! Ibu mohon, kamu jangan tinggalkan Ibu sendirian!"

Belum sempat Andah menjawab ucapan Inggrid, dari arah luar terdengar keributan. Ojan yang masih dalam bingungnya mencoba membuka pintu melihat keadaan di luar sana.

"Keluarkan pria asing itu! Kalian jangan kotori wilayah ini dengan melegalkan zina dalam rumah kalian!" teriak warga yang tengah malam mendatangi rumah Andah.

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Bagus Andah itu yng aku harapkan,Tegass,,,,,selama ini kamu sdh berusaha,mengupayakan semampumu demi kesembuhan ayahmu,tapiii mlh dimanfaatkan ibu tirimu,,,,,good job,skali2 orng itu hrs diksh terapi shock biar bisa sadar diri dan kembali ke jalan yng benar

2023-09-16

1

my name

my name

semoga saja ojan ketemu klg nya dan dia orang kaya raya biar bs bantu andah dan ayahnya

2023-03-14

0

mamae zaedan

mamae zaedan

semoga ojan orang kaya,jadi bisa melunasi hutang si andah

2023-02-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Sang Penari
2 2. Pria Amnesia
3 3. Digrebek
4 4. Kekacauan
5 5. Sah Dinikahi Bocah
6 6. Bocah Gede
7 7. Cowok Imut
8 8. Bodyguard
9 9. Bodyguard-2
10 10. Pura-pura Amnesia
11 11. Diusir
12 12. Kompensasi
13 13. Maafkan Aku
14 14. Love You, Suamiku!
15 15. Ikut ke Kampus Andah
16 16. Nyasar
17 17. Geonino Luke Abraham
18 18. Seperti Adik
19 19. Lenanda
20 20. Flu
21 21. Obrolan Pria Dewasa
22 22. Keluarga Abraham
23 23. Mengusir Parasit
24 24. Menakhlukan Geon
25 25. Menggoda Geon
26 26. Peresmian Hubungan
27 27. Kudeta
28 28. Hasrat yang Tertahan
29 29. Minuman + Obat Perangs*ng
30 30. Malam Pertama
31 31. Kehidupan yang Sebenarnya
32 32. Menjadi Geon yang Dulu
33 33. Tak Jera
34 34. Merindukan Ojan
35 35. Perubahan Sikap
36 36. Jenjang Berikutnya
37 37. Kabar Tak Terduga
38 38. Musibah Sekaligus Berkah
39 39. Kabar Kehamilan
40 40. Bangkit Kembali
41 41. Buah Bibir
42 42. Bayangan Wanita Lain
43 43. Pilihan Sulit
44 44. Penyesalan
45 45. Sebuah Keputusan
46 46. Gundah
47 47. Bertemu Kembali
48 48. Kemelut Hati
49 49. Kecurigaan Lenanda
50 50. Asal Mendapat Uang
51 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
52 51. Kekacauan Hati Geon
53 52. Melupakanmu
54 53. Mengulang Kenangan
55 54. Sebuah Penjelasan
56 55. Nelangsa
57 56. Pelarian
58 57. Kembalilah Padaku!
59 58. Pernyataan Cinta
60 59. Huru Hara
61 60. Dia, Istriku
62 61. Segombal Ojan
63 62. Ketemu Daddy
64 63.
65 64. Andah vs Lenanda
66 65. Istri Geonino Luke Abraham
67 66. Menunggu Istri
68 67. Rencana Pembalasan
69 68. Terungkap Rahasia Hutang
70 69. Menggantikannya
71 70. Bagai Saudara
72 71. Pertama dan Utama
73 72. Kedatangan Lenanda
74 73. Luahan Hati
75 74.
76 75. Ulah Lenanda
77 76. Pilihan Hidup atau M4ti
78 77. Bukti Nyata Cinta
79 78. TAMAT
80 JANGAN LUPAKAN AKU
81 HANYA AKU YANG MENCINTA
82 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Sang Penari
2
2. Pria Amnesia
3
3. Digrebek
4
4. Kekacauan
5
5. Sah Dinikahi Bocah
6
6. Bocah Gede
7
7. Cowok Imut
8
8. Bodyguard
9
9. Bodyguard-2
10
10. Pura-pura Amnesia
11
11. Diusir
12
12. Kompensasi
13
13. Maafkan Aku
14
14. Love You, Suamiku!
15
15. Ikut ke Kampus Andah
16
16. Nyasar
17
17. Geonino Luke Abraham
18
18. Seperti Adik
19
19. Lenanda
20
20. Flu
21
21. Obrolan Pria Dewasa
22
22. Keluarga Abraham
23
23. Mengusir Parasit
24
24. Menakhlukan Geon
25
25. Menggoda Geon
26
26. Peresmian Hubungan
27
27. Kudeta
28
28. Hasrat yang Tertahan
29
29. Minuman + Obat Perangs*ng
30
30. Malam Pertama
31
31. Kehidupan yang Sebenarnya
32
32. Menjadi Geon yang Dulu
33
33. Tak Jera
34
34. Merindukan Ojan
35
35. Perubahan Sikap
36
36. Jenjang Berikutnya
37
37. Kabar Tak Terduga
38
38. Musibah Sekaligus Berkah
39
39. Kabar Kehamilan
40
40. Bangkit Kembali
41
41. Buah Bibir
42
42. Bayangan Wanita Lain
43
43. Pilihan Sulit
44
44. Penyesalan
45
45. Sebuah Keputusan
46
46. Gundah
47
47. Bertemu Kembali
48
48. Kemelut Hati
49
49. Kecurigaan Lenanda
50
50. Asal Mendapat Uang
51
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
52
51. Kekacauan Hati Geon
53
52. Melupakanmu
54
53. Mengulang Kenangan
55
54. Sebuah Penjelasan
56
55. Nelangsa
57
56. Pelarian
58
57. Kembalilah Padaku!
59
58. Pernyataan Cinta
60
59. Huru Hara
61
60. Dia, Istriku
62
61. Segombal Ojan
63
62. Ketemu Daddy
64
63.
65
64. Andah vs Lenanda
66
65. Istri Geonino Luke Abraham
67
66. Menunggu Istri
68
67. Rencana Pembalasan
69
68. Terungkap Rahasia Hutang
70
69. Menggantikannya
71
70. Bagai Saudara
72
71. Pertama dan Utama
73
72. Kedatangan Lenanda
74
73. Luahan Hati
75
74.
76
75. Ulah Lenanda
77
76. Pilihan Hidup atau M4ti
78
77. Bukti Nyata Cinta
79
78. TAMAT
80
JANGAN LUPAKAN AKU
81
HANYA AKU YANG MENCINTA
82
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!