14. Love You, Suamiku!

"Iya, dia udah pulang semenjak sore tadi. Emangnya dia belum sampai di rumah?"

Andah mundur tanpa memberikan jawaban. Dia berlari kembali menuju ke arah rumahnya.

"Alaaah, Andah malah ikutan menjadi bocah? Pamit dulu kek?" Bang Ali menutup pagarnya kembali dan menguncinya dengan gembok.

Andah telah memasuki halaman rumahnya, dia melihat sebuah bayangan yang meringkuk di pojok bangunan yang buta dari pandangannya tadi.

Di sana, tampak sesekali gerakan menggaruk bagian tangannya. Andah mendekat dan terdengar suara nafas halus dengan teratur.

"Bisa-bisanya tidur di sini?"

Andah berjongkok di antara gelapnya malam menatap suaminya yang tidur duduk meringkuk di sana. Tiba-tiba Andah merasakan gatal di pipinya karena gigitan nyamuk.

Andah menepuknya hingga membuat Ojan terbangun karena kaget mendengar suara tepukan pada pipi Andah. Ojan menyadarip kehadiran Andah memutar tubuhnya membelakangi Andah.

Andah tersenyum tipis melihat reaksi Ojan. Dia membuka jaket yang terpasang pada tubuhnya memasangkan kepada Ojan. Namun, pria itu terus membisu menyembunyikan wajah pada rangkulan di lututnya.

"Maafkan aku, ya?"

Ojan masih hening tanpa suara.

"Sejujurnya aku kepikiran denganmu, aku pulang setelah pembukaan. Saat aku sampai di rumah, ternyata kamu sudah tidur."

Ojan mulai mengangkat wajahnya, melirik seseorang yang duduk berjongkok di belakang. Suara gemuruh dari perut Ojan membuat pria itu refleks memegang perut menahan keroncongan dari dalam sana.

"Kamu pasti sangat lapar?"

Ojan menggelengkan kepala, meski masih tidak bersuara. Namun suara gemuruh dari dalam perutnya kembali terdengar gemuruh meronta meminta untuk diisi.

Andah bangkit, lalu menarik tangan Ojan. Tubuh Ojan telah dingin melawan suhu malam tanpa menggunakan pakaian yang lebih hangat.

"Ayo, masuk dulu!"

Ojan menarik tangannya kembali. "Gak mau, Andah jahat."

"Ayooo, apa perlu aku gendong?" Andah terus menarik Ojan.

"Mana mungkin? Yang ada Andah yang Ojan gendong," celetuknya membuat Andah tertawa melihat Ojan yang lebih merespon.

"Ah, nggak mungkin. Ojan kan anak kecil, mana bisa menggendong aku."

Ojan mulai bangkit. Tinggi Andah hanya se-dada Ojan. Dengan gampang Ojan mengangkat tubuh Andah yang sangat ringan. Saat Ojan ingin menurunkan tubuh Andah, gadis itu menautkan tangannya pada leher Ojan, menjepit pinggang Ojan dengan kedua kakinya.

Ojan tersentak kaget mendapat perlakuan seperti itu dari Andah. "Andah ngapain?"

Andah memejamkan matanya membuang rasa malu yang sebenarnya hinggap dengan sesaat. Andah memberanikan dirinya mengecup bibir Ojan, menenangkannya dengan cara yang tak biasa.

"Ojan, apa kamu mengerti dengan arti cinta?"

Ojan membuka matanya dengan lebar. "Cinta itu sayang, kan?"

Andah menganggukan kepalanya. "Aku saaaayang sekali kepada Ojan. Jangan menghilang lagi seperti tadi ya?"

"Tapi, Andah nggak boleh jahat lagi kepada Ojan. Ojan kan sayang banget sama Andah."

Andah menganggukan kepala. "Maafkan aku ya?" Andah mendekapkan kepalanya memeluk leher sang suami.

Perlahan Andah mengangkat wajahnya menatap lekat masuk ke dalam netra Ojan dalam kegelapan. "Love you, suamiku."

Ojan menurunkan kepalanya perlahan, mengecup bibir Andah dengan lembut dan perlahan. Semakin lama ciuman mereka semakin dalam dan mereka menikmatinya dengan rasa penuh cinta.

"Woooii, siapa itu?"

Sebuah hardikan dari arah jalan mengagetkan dua insan yang mabuk dalam indahnya kasmaran.

Pintu rumah terbuka dari arah dalam. Inggrid, sang ibu tiri keluar berdiri di teras rumah. "Kenapa?" tanyanya pada pria yang berdiri di pinggir jalan depan rumah mereka.

Andah beringsut turun dari tubuh Ojan. "Hei, Bang Amin. Ini aku sama suamiku." ucap Andah menarik tangan Ojan.

"Owalaaah, aku kira siapa yang aneh-aneh di pojokan rumah orang. Ternyata tuan rumahnya sendiri."

"Kenapa, Min?" tanya Inggrid kembali merasa heran tidak memahami apa yang telah terjadi.

"Ooh, ini ada yang menikmati indahnya masa pengantin baru. Tapi saya harap jangan di tempat terbuka seperti itu. Cukup kalian saja yang menikmatinya tanpa ada yang menonton." ucap pria yang sedang ronda itu.

"Baik, Bang. Terima kasih atas nasihatnya." ucap Andah sedikit malu.

"Iiih, bikin malu aja kamu ini. Kemarin sok-sok nggak mau disuruh nikah." decak Inggrid melirik Andah dan Ojan bergantian.

"Ya udah, saya lanjut ronda lagi." Bang Amin melanjutkan berkeliling memastikan keamanan wilayah.

Andah kembali menarik Ojan kali ini mengajak masuk ke dalam rumah. Mereka melewati Inggrid yang memasang mata tajam kepada mereka. Namun, mereka membuat Inggrid seolah tak terlihat.

"Aku akan memanaskan air untukmu. Nanti bersihkan dirimu dengan air hangat, setelah itu makan." Andah langsung menuju ke arah dapur.

Sementara Ojan ke kamar mereka mengambil pakaian bersih dan handuk. Sementara itu, Inggrid yang terabaikan masuk ke dalam kamar sambil menggerutu.

"Dasar anak dan menantu kurang ajar."

Beberapa saat kemudian, Ojan telah menikmati makanan lezat yang sengaja dibuatkan Andah untuknya.

"Ah, aku mau ngajak ayah lagi. Siapa tau ayah mau makan lagi bersamamu."  Andah bangkit menuju kamar orang tuanya itu.

Andah mengetuk pintu kamar tersebut. "Bu?"

"Apa lagi? Akhirnya kamu mau memanggilku dengan ibu?" rutuk wanita yang ada di dalam sana.

"Ayahku sudah tidur belum?"

Inggrid membuka pintunya memasang wajah cemberut. "Kamu mau apa dengannya tanpa mengajakku?"

"Kalau ibu mau ikut, juga terserah sih." Andah mengecek sang ayah, yang ternyata matanya masih terbuka.

"Ayah tidak bisa tidur saat tahu Ojan belum pulang ya?"

Yanto, menggerakkan kepalanya naik turun perlahan.

"Ojan sudah di sini kok, Yah. Dia lagi makan di luar. Apa Ayah mau ikut makan lagi?"

Ayahnya kembali menggerakkan kepalanya naik turun. Andah langsung mendorong kursi roda yang berada tidak jauh dari ranjang. Setelah itu memapah sang ayah duduk di kursi roda itu.

Lalu mendorongnya keluar dari kamar bergabung dengan Ojan dan Inggrid. Hari ini Andah memasak ayam guling dan kue tart. Andah sangat lihat urusan dapur, karena dulu ibunya adalah koki di sebuah hotel ternama. Andah banyak belajar dengan almarhum ibunya.

Ojan yang telah menyelesaikan makan, menyambut ayah mertuanya.

"Ayah tidak bisa tidur sebelum melihat kamu pulang." terang Andah.

"Maafkan Ojan ya, Yah. Ojan membuat Ayah khawatir."

Yanto menganggukkan kepala mencoba menggerakkan tangan. Ayah mertuanya berusaha keras menggerakkan tangannya kangsung disambut oleh Ojan.

"Oh-uuhh ...."

Hanya suara tanpa kata yang bisa dikeluarkan oleh Yanto. Namun, Ojan tersenyum seakan memahami apa yang diucapkan mertuanya ini.

"Tidak apa kok, Yah. Kami baik-baik saja." Ojan mengusap punggung tangan mertuanya.

"Kenapa kamu mengkhawatirkan anakmu itu? Toh, mereka dilihat warga mesra-mesraan di depan ru—"

"Ehem, Ayah mau mencoba kue tart buatanku lagi?" Andah menyela ucapan Inggrid.

Malam itu dilewati dengan sangat damai meskipun Inggrid masih berlaku negatif terhadapnya.

Keesokan pagi, seseorang datang mencari Andah. Dia adalah Beni, salah satu teman kuliah Andah.

"Kenapa, Ben? Pagi-pagi mencariku ke sini."

"Profesor Yosa memintamu untuk menghadap!"

"Hah? Untuk apa?"

Episodes
1 1. Sang Penari
2 2. Pria Amnesia
3 3. Digrebek
4 4. Kekacauan
5 5. Sah Dinikahi Bocah
6 6. Bocah Gede
7 7. Cowok Imut
8 8. Bodyguard
9 9. Bodyguard-2
10 10. Pura-pura Amnesia
11 11. Diusir
12 12. Kompensasi
13 13. Maafkan Aku
14 14. Love You, Suamiku!
15 15. Ikut ke Kampus Andah
16 16. Nyasar
17 17. Geonino Luke Abraham
18 18. Seperti Adik
19 19. Lenanda
20 20. Flu
21 21. Obrolan Pria Dewasa
22 22. Keluarga Abraham
23 23. Mengusir Parasit
24 24. Menakhlukan Geon
25 25. Menggoda Geon
26 26. Peresmian Hubungan
27 27. Kudeta
28 28. Hasrat yang Tertahan
29 29. Minuman + Obat Perangs*ng
30 30. Malam Pertama
31 31. Kehidupan yang Sebenarnya
32 32. Menjadi Geon yang Dulu
33 33. Tak Jera
34 34. Merindukan Ojan
35 35. Perubahan Sikap
36 36. Jenjang Berikutnya
37 37. Kabar Tak Terduga
38 38. Musibah Sekaligus Berkah
39 39. Kabar Kehamilan
40 40. Bangkit Kembali
41 41. Buah Bibir
42 42. Bayangan Wanita Lain
43 43. Pilihan Sulit
44 44. Penyesalan
45 45. Sebuah Keputusan
46 46. Gundah
47 47. Bertemu Kembali
48 48. Kemelut Hati
49 49. Kecurigaan Lenanda
50 50. Asal Mendapat Uang
51 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
52 51. Kekacauan Hati Geon
53 52. Melupakanmu
54 53. Mengulang Kenangan
55 54. Sebuah Penjelasan
56 55. Nelangsa
57 56. Pelarian
58 57. Kembalilah Padaku!
59 58. Pernyataan Cinta
60 59. Huru Hara
61 60. Dia, Istriku
62 61. Segombal Ojan
63 62. Ketemu Daddy
64 63.
65 64. Andah vs Lenanda
66 65. Istri Geonino Luke Abraham
67 66. Menunggu Istri
68 67. Rencana Pembalasan
69 68. Terungkap Rahasia Hutang
70 69. Menggantikannya
71 70. Bagai Saudara
72 71. Pertama dan Utama
73 72. Kedatangan Lenanda
74 73. Luahan Hati
75 74.
76 75. Ulah Lenanda
77 76. Pilihan Hidup atau M4ti
78 77. Bukti Nyata Cinta
79 78. TAMAT
80 JANGAN LUPAKAN AKU
81 HANYA AKU YANG MENCINTA
82 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Sang Penari
2
2. Pria Amnesia
3
3. Digrebek
4
4. Kekacauan
5
5. Sah Dinikahi Bocah
6
6. Bocah Gede
7
7. Cowok Imut
8
8. Bodyguard
9
9. Bodyguard-2
10
10. Pura-pura Amnesia
11
11. Diusir
12
12. Kompensasi
13
13. Maafkan Aku
14
14. Love You, Suamiku!
15
15. Ikut ke Kampus Andah
16
16. Nyasar
17
17. Geonino Luke Abraham
18
18. Seperti Adik
19
19. Lenanda
20
20. Flu
21
21. Obrolan Pria Dewasa
22
22. Keluarga Abraham
23
23. Mengusir Parasit
24
24. Menakhlukan Geon
25
25. Menggoda Geon
26
26. Peresmian Hubungan
27
27. Kudeta
28
28. Hasrat yang Tertahan
29
29. Minuman + Obat Perangs*ng
30
30. Malam Pertama
31
31. Kehidupan yang Sebenarnya
32
32. Menjadi Geon yang Dulu
33
33. Tak Jera
34
34. Merindukan Ojan
35
35. Perubahan Sikap
36
36. Jenjang Berikutnya
37
37. Kabar Tak Terduga
38
38. Musibah Sekaligus Berkah
39
39. Kabar Kehamilan
40
40. Bangkit Kembali
41
41. Buah Bibir
42
42. Bayangan Wanita Lain
43
43. Pilihan Sulit
44
44. Penyesalan
45
45. Sebuah Keputusan
46
46. Gundah
47
47. Bertemu Kembali
48
48. Kemelut Hati
49
49. Kecurigaan Lenanda
50
50. Asal Mendapat Uang
51
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
52
51. Kekacauan Hati Geon
53
52. Melupakanmu
54
53. Mengulang Kenangan
55
54. Sebuah Penjelasan
56
55. Nelangsa
57
56. Pelarian
58
57. Kembalilah Padaku!
59
58. Pernyataan Cinta
60
59. Huru Hara
61
60. Dia, Istriku
62
61. Segombal Ojan
63
62. Ketemu Daddy
64
63.
65
64. Andah vs Lenanda
66
65. Istri Geonino Luke Abraham
67
66. Menunggu Istri
68
67. Rencana Pembalasan
69
68. Terungkap Rahasia Hutang
70
69. Menggantikannya
71
70. Bagai Saudara
72
71. Pertama dan Utama
73
72. Kedatangan Lenanda
74
73. Luahan Hati
75
74.
76
75. Ulah Lenanda
77
76. Pilihan Hidup atau M4ti
78
77. Bukti Nyata Cinta
79
78. TAMAT
80
JANGAN LUPAKAN AKU
81
HANYA AKU YANG MENCINTA
82
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!