11. Diusir

Ojan menikmati wangi dan segarnya aroma tubuh Andah. Tiba-tiba gadis yang ada di atas tubuhnya itu bangkit melepaskan diri dari pelukannya.

Ojan ingin menahan, tetapi Andah melepaskan diri dengan sekuat tenaga. "Ojan mau lagi, tadi itu membuat Ojan melayang terbang ke atas awan."

Andah merapikan dirinya yang cukup berantakan dengan rambut yang masih basah. Dia tidak memiliki alat pengering rambut, hingga membiarkan rambut itu kering secara alami.

Dalam mata Ojan, Andah bagai bidadari yang ada pada sebuah komik atau anime yang pernah ia tonton. Namun, ia tidak tahu kapan membaca komik seperti itu. Hanya saja ia merasa yakin, pernah menonton yang seperti itu.

"Andaah, jangan pergi lagi ke sana ya?"

"Kamu ngomong apaan sih?" Andah menyisir rambut yang masih basah.

"Biar Ojan saja yang cari uang buat Andah. Hari ini kan Ojan mendapat upah yang cukup banyak. Jadi, mulai hari ini Andah tidak usah kerja di sana lagi ya?"

"Tapi—" Andah tidak jadi mengatakan masalah dia tengah terlilit hutang. Apalagi hutang tersebut untuk pengobatan dirinya beberapa waktu lalu.

"Uang yang kamu berikan tidak mencukupi kebutuhanku. Uang segitu hanya cukup untuk biaya hidup beberapa hari. Belum lagi biaya listrik, air, dan kebutuhan lain. Hah, sebenarnya aku ingin segera menyelesaikan kuliahku, hanya saja—"

"Andah kuliah?" Ojan menyela membesarkan mata.

"Kemarin sih." Lalu Andah menatap Ojan dengan menyipitkan matanya. "Emangnya kamu tahu apa itu kuliah? Kamu pura-pura amnesia kan?"

"Tadi ada yang punya mobil ngajak Ojan ngobrol. Katanya dia sedang kuliah. Lalu Ojan nanya tentang kuliah."

"Yang nanya itu cewek apa cowok?" Andah melipat kedua tangannya memasang wajah menyelidik.

"Cewek."

Andah tersentak semakin membesarkan mata. "Terus cantik apa jelek?"

"Dia kayak Andah, enak dilihat. Oh ya, Andah kan cantik, berarti dia juga cantik."

Kali ini, tangan yang tadinya terlipat di dada, berpindah posisi berada di pinggang. Dagunya menengadah ke atas menatap Ojan dengan sedikit tajam.

"Lebih cantik dia apa aku?"

Ojan mengusap dagu memejamkan matanya. "Sepertinya Andah lebih cantik."

Mata yang tadi mengerucut tiba-tiba berubah terbuka lebar dengan mulut menganga. Andah menepuk lengan Ojan dan terdengar tawa renyah keluar dari mulutnya. "Ah, kamu bisa aja." Andah kembali terkekeh.

Bagi Ojan, tepukan yang diberikan Andah tadi kekuatannya cukup besar, hingga dia mengusap lengan sembari meringis mengerutkan wajah.

"Ah, kamu mandi dulu! Udah sholat ashar belum?" tanya Andah dengan perasaan yang lebih ringan.

"Udah tadi sebelum pulang. Nah, kalau rajin sholat, Andah jangan kerja di tempat itu lagi yaaa?"

Andah tersentak dan rautnya berubah layu. "Jika saja ada pekerjaan lain yang cepat menghasilkan uang. Mungkin aku akan memilih ke sana."

Ojan menyadari dia telah salah berbicara. Lalu mengacak rambut Andah membuat gadis itu mengangkat kembali wajahnya yang tadinya tertekuk.

"Aku akan menemanimu lagi. Apa kamu lupa, aku ini seorang bodyguard?" Ojan memamerkan kembali otot-ototnya membuat Andah menutup mulut menyembunyikan senyum di baliknya.

"Mandi dulu sana! Aku akan menyiapkan semua."

*

*

*

"Kamu harus janji, tidak akan membuat keonaran seperti kemarin?!"

Ojan mengacungkan jempolnya melangkahkan kaki mengikuti Andah masuk ke dalam cafe itu.

"Ingat! Kamu harus tenang di sana!" Menunjuk pojok ruangan yang cukup jauh dari panggung tari tempat para penari sensual menunjukkan aksinya.

Ojan memasang wajah cemberut, tetapi tidak dipedulikan oleh Andah. Dia segera menuju ruang ganti untuk memakai kostum sebagai penari striptis, seperti yang lainnya.

Sementara di pojok ruangan, Ojan memperhatikan para pria yang mulai berdatangan. Ada yang datang dengan penampilan high class, bersama orang kepercayaan di belakang. Ada yang datang dengan penampilan biasa sendirian, ada juga yang bergerombolan bersama teman-temannya.

Ojan memperhatikan seringai yang menyungging di wajah para pria itu. Dia merasa marah sendiri karena tak rela jika Andah, istrinya harus ditonton dengan penampilan terbuka oleh orang sebanyak itu.

Debaran jantung Ojan semakin cepat, para pria itu semakin ramai memenuhi cafe mengelilingi panggung tempat di mana para penari akan tampil. Ojan mengepalkan tangan menggelengkan kepala.

Dia ingin bergerak menuju ruang ganti, tetapi dicegat oleh seseorang wanita yang memakai make up yang tebal.

"Saya dengar kamu disuruh menunggu di sini saja. Oleh sebab itu, kamu jangan beranjak barang satu inci pun!" ucap Mamih Lova.

Ojan kembali duduk di pojokan dengan menundukkan wajah.

"Kamu jangan mengacau lagi!" ancam Mamih Lova.

"Baik lah." gumam Ojan terus menatap lantai, yang memantulkan cahaya yang berkelap kelip lampu di aula yang sangat luas itu.

Andah telah menyelesaikan dandanannya. Malam ini dia menargetkan untuk mendapatkan uang yang banyak. Meski dia merasa sedikit canggung karena ada Ojan yang akan melihat penampilannya.

Sejenak Andah mengintip Ojan yang duduk berjongkok di sudut ruangan. Ojan tampak melirik ke kiri dan ke kanan melihat keadaan sekitar, tidak menyadari Andah sedang memperhatikannya sedari jauh.

Andah menghela nafas, lalu beranjak. Saat itu lah Ojan melihat keberadaan Andah. Mengejar Andah yang kembali menuju ruangan ganti.

"Andah! Andah! Andah!" Ojan mempercepat langkah mengejar masuk ke dalam ruangan ganti.

"Aaagghh!"

"Aaagghh!"

Teriakan dari para penari terdengar ketika melihat seseorang yang berada di pintu ruang ganti tersebut. Andah pun memutar kepalanya mendapati Ojan yang tepat berada di belakangnya tidak memedulikan teriakan yang bergema di sana.

"Kenapa kamu ada di sini? Ini ruang ganti perempuan!" Andah mendorong Ojan dengan kasar, keluar dari ruangan itu.

Andah menaikkan tangannya ke pinggang. "Kamu lihat itu!" Andah menunjuk lambah larangan masuk untuk kaum pria.

"Tapi, Ojan gak mau Andah dilihatin sama orang-orang itu." Ojan melirik kaum pria yang telah mengambil posisi di dekat panggung.

Andah kembali menghela nafas. Dia membuka kedua tangannya. "Ayo sini!"

Ojan melihat itu segera masuk memeluk Andah. "Tumben sekali Ojan dibolehin meluk? Biasanya kan Andah gak mau dekat-dekat sama Ojan?" celetuknya dengan lugu.

"Sekarang, kamu pulang saja." Andah bergumam pelan, nyaris tidak terdengar, apalagi suara musik di ruangan luas itu mulai bergema.

Ojan tidak beranjak sedikit pun malah semakin mempererat pelukannya. "Kalau Andah belum pulang, Ojan belum mau pulang."

Andah pun mendorong tubuh Ojan. "Pulang!"

Ojan menggelengkan kepala, kembali memeluk Andah. "Ojan mau nutupin tubuh Andah. Tidak boleh dilihat orang lain!"

Andah kembali mendorong Ojan. Kali ini lebih kuat lagi hingga membuat Ojan oleng hampir terjatuh. "Pergi!"

Ojan mendekati Ojan dan menarik tangan Andah. "Ayo kita pergi bersama!"

Andah menarik tangan Ojan yang menggenggam pergelangan tangannya.

"Bang Jerry!" Andah memanggil salah satu tim keamanan  tempat itu.

Orang yang dipanggil mendekat. "Kenapa, Ndah?"

"Bawa orang ini keluar!"

"Baik!" Orang bernama Jerry itu mendorong Ojan dengan kasar.

"Andah? Andah?" wajah Ojan melongo tak percaya dengan apa yang baru saja ia dapatkan.

Terpopuler

Comments

my name

my name

jangan kasar gitu dong andah bagaimana pun juga ojan suamimu yg wajib melindungimu

2023-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sang Penari
2 2. Pria Amnesia
3 3. Digrebek
4 4. Kekacauan
5 5. Sah Dinikahi Bocah
6 6. Bocah Gede
7 7. Cowok Imut
8 8. Bodyguard
9 9. Bodyguard-2
10 10. Pura-pura Amnesia
11 11. Diusir
12 12. Kompensasi
13 13. Maafkan Aku
14 14. Love You, Suamiku!
15 15. Ikut ke Kampus Andah
16 16. Nyasar
17 17. Geonino Luke Abraham
18 18. Seperti Adik
19 19. Lenanda
20 20. Flu
21 21. Obrolan Pria Dewasa
22 22. Keluarga Abraham
23 23. Mengusir Parasit
24 24. Menakhlukan Geon
25 25. Menggoda Geon
26 26. Peresmian Hubungan
27 27. Kudeta
28 28. Hasrat yang Tertahan
29 29. Minuman + Obat Perangs*ng
30 30. Malam Pertama
31 31. Kehidupan yang Sebenarnya
32 32. Menjadi Geon yang Dulu
33 33. Tak Jera
34 34. Merindukan Ojan
35 35. Perubahan Sikap
36 36. Jenjang Berikutnya
37 37. Kabar Tak Terduga
38 38. Musibah Sekaligus Berkah
39 39. Kabar Kehamilan
40 40. Bangkit Kembali
41 41. Buah Bibir
42 42. Bayangan Wanita Lain
43 43. Pilihan Sulit
44 44. Penyesalan
45 45. Sebuah Keputusan
46 46. Gundah
47 47. Bertemu Kembali
48 48. Kemelut Hati
49 49. Kecurigaan Lenanda
50 50. Asal Mendapat Uang
51 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
52 51. Kekacauan Hati Geon
53 52. Melupakanmu
54 53. Mengulang Kenangan
55 54. Sebuah Penjelasan
56 55. Nelangsa
57 56. Pelarian
58 57. Kembalilah Padaku!
59 58. Pernyataan Cinta
60 59. Huru Hara
61 60. Dia, Istriku
62 61. Segombal Ojan
63 62. Ketemu Daddy
64 63.
65 64. Andah vs Lenanda
66 65. Istri Geonino Luke Abraham
67 66. Menunggu Istri
68 67. Rencana Pembalasan
69 68. Terungkap Rahasia Hutang
70 69. Menggantikannya
71 70. Bagai Saudara
72 71. Pertama dan Utama
73 72. Kedatangan Lenanda
74 73. Luahan Hati
75 74.
76 75. Ulah Lenanda
77 76. Pilihan Hidup atau M4ti
78 77. Bukti Nyata Cinta
79 78. TAMAT
80 JANGAN LUPAKAN AKU
81 HANYA AKU YANG MENCINTA
82 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Sang Penari
2
2. Pria Amnesia
3
3. Digrebek
4
4. Kekacauan
5
5. Sah Dinikahi Bocah
6
6. Bocah Gede
7
7. Cowok Imut
8
8. Bodyguard
9
9. Bodyguard-2
10
10. Pura-pura Amnesia
11
11. Diusir
12
12. Kompensasi
13
13. Maafkan Aku
14
14. Love You, Suamiku!
15
15. Ikut ke Kampus Andah
16
16. Nyasar
17
17. Geonino Luke Abraham
18
18. Seperti Adik
19
19. Lenanda
20
20. Flu
21
21. Obrolan Pria Dewasa
22
22. Keluarga Abraham
23
23. Mengusir Parasit
24
24. Menakhlukan Geon
25
25. Menggoda Geon
26
26. Peresmian Hubungan
27
27. Kudeta
28
28. Hasrat yang Tertahan
29
29. Minuman + Obat Perangs*ng
30
30. Malam Pertama
31
31. Kehidupan yang Sebenarnya
32
32. Menjadi Geon yang Dulu
33
33. Tak Jera
34
34. Merindukan Ojan
35
35. Perubahan Sikap
36
36. Jenjang Berikutnya
37
37. Kabar Tak Terduga
38
38. Musibah Sekaligus Berkah
39
39. Kabar Kehamilan
40
40. Bangkit Kembali
41
41. Buah Bibir
42
42. Bayangan Wanita Lain
43
43. Pilihan Sulit
44
44. Penyesalan
45
45. Sebuah Keputusan
46
46. Gundah
47
47. Bertemu Kembali
48
48. Kemelut Hati
49
49. Kecurigaan Lenanda
50
50. Asal Mendapat Uang
51
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
52
51. Kekacauan Hati Geon
53
52. Melupakanmu
54
53. Mengulang Kenangan
55
54. Sebuah Penjelasan
56
55. Nelangsa
57
56. Pelarian
58
57. Kembalilah Padaku!
59
58. Pernyataan Cinta
60
59. Huru Hara
61
60. Dia, Istriku
62
61. Segombal Ojan
63
62. Ketemu Daddy
64
63.
65
64. Andah vs Lenanda
66
65. Istri Geonino Luke Abraham
67
66. Menunggu Istri
68
67. Rencana Pembalasan
69
68. Terungkap Rahasia Hutang
70
69. Menggantikannya
71
70. Bagai Saudara
72
71. Pertama dan Utama
73
72. Kedatangan Lenanda
74
73. Luahan Hati
75
74.
76
75. Ulah Lenanda
77
76. Pilihan Hidup atau M4ti
78
77. Bukti Nyata Cinta
79
78. TAMAT
80
JANGAN LUPAKAN AKU
81
HANYA AKU YANG MENCINTA
82
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!