Aku mencintai Luna

Seharian penuh Mike tak datang ke kamar Lira. Luna bahagia, sebab dengan demikian ia pun bisa seharian penuh bersama sang Kakak.

Terlebih saat Lira mulai bisa menggerakkan sedikit tangannya. Bagi dokter Anelka, ini benar-benar pencapaian yang luar biasa.

Satu tahun lamanya Lira seperti mayat hidup, dan setelah kedatangan Luna, wanita cantik itu seolah mendapat dukungan keajaiban.

Seperti malam-malam kemarin, jika sudah selesai dengan tugas tugasnya Luna kembali ke kamarnya, yah fasilitas super mewah dari Kaesang kekasihnya.

Kekasih? Tentu saja, Luna merasa sudah cukup memiliki keterikatan dengan pemuda tampan itu.

Kaesang definisi pacar nyaris sempurna, yang tampan, gagah, lebih muda, pastinya humoris dan tidak membuatnya bosan.

Malam ini Luna sengaja memasak sendiri untuk makan malamnya bersama Kaesang.

Mengingat kondisinya yang mustahil keluar dari tempat pribadi ini. Balkon kamar yang lantas dijadikan tempat memasak.

Tujuannya supaya aroma asap dari ikan dan daging sapi yang dipanggang tidak menyebar memenuhi ruangan.

Luna juga sudah menyiapkan meja makan bernuansa romantis di kamarnya. Semua rapi, dari lilin aromaterapi, piring, sendok, garpu, pisau pun siap sedia.

Semua perlengkapan ini Luna dapatkan dari jasa pesan antar.

Menu pilihannya ada ikan bakar, steak sapi dengan beragam saos, salad, nasi sehat yang dibuat dengan campuran beras dan biji-bijian.

Terakhir, tak lupa pula Luna menyediakan minuman dan buah-buahan istimewa.

Luna tahu, sedikit demi sedikit Kaes mulai bisa menggunakan indera perasanya.

Berbekal keahlian khususnya, selama satu bulan terakhir Luna memberikan treatment untuk penyembuhan lidah Kaesang.

Ting tong....

Luna tersenyum kala mendengar bel miliknya mematahkan kesunyian kamar. Secara lenggang kangkung, kakinya mengayun kepada pintu bercorak keemasan.

"Tadaaaa!" Di balik buket bunga itu, ada senyum manis Kaesang yang mekar.

Luna terkekeh. "Apaan sih?" Yah, wanita memang seperti itu, menolak di mulut namun tersanjung di dalam hati.

"Beautiful flowers, for my beloved girl," ucap Kaesang. Bibirnya melebar senyum seraya menyodorkannya.

Luna menerima bunga Kaesang, lantas sedikit menghirup aroma serbuk sari yang menentramkan. "Thanks," katanya.

"Mau makan apa?" Kaesang masuk dan tertutup pula lah pintu kamarnya. Keduanya berjalan beriringan menuju ruangan lain.

"Aku udah siapin makan malam sendiri."

"Oya?" kejut Kaesang. "Pasti Kak Lira mu sudah ada perkembangan baru, makanya kamu baik begini," tambahnya.

Luna terkikik, Kaesang berucap seolah olah dirinya hanya baik saat ada kabar baik dari Lira saja.

"Aku nggak salah terka kan?" cecar Kaesang.

Luna mengangguk. "Iya sih, dan kabar baiknya adalah, Kak Lira sudah bisa menggerakkan tangannya, kamu tahu Kaes, siang tadi Kakak sudah bisa menyentuh pipi ku," antusiasnya.

"Syukurlah," sahut Kaesang. Wajah tampannya berseri seolah menunjukkan keikutsertaannya atas kebahagiaan Luna.

"Makanya, sebagai tanda terima kasih ku ke kamu, malam ini, aku masakin makanan spesial untuk mu," kata Luna.

Kaesang tersentuh, ia lalu terpikirkan sesuatu. "Berputar lah kalo begitu," titahnya.

Luna mengernyit. "Buat?" tanyanya. Namun, Kaesang sendiri yang akhirnya membalikan tubuh wanita itu untuk membelakangi dirinya.

Kaesang satukan dadanya pada punggung kecil Laluna. Melingkarkan sebuah pelukan hangat pada gadis itu. "Aku mau peluk begini," bisiknya mesra.

"Kaes," sedikit Luna bergerak, dan Kaesang menggeleng mencegahnya. "Sebentar saja please," pintanya.

Sejenak Luna terdiam seperti yang Kaesang mau, lagi pun sulit sekali jika menolak rasa nyaman ini.

"Kamu tahu, aku lagi cosplay jadi seorang suami yang bahagia, dari kantor aku pulang ke rumah, disambut ciuman istri, masakan istri, lalu setelah itu kita bercumbu lagi," khayal Kaesang.

Luna terkekeh, ia lepas pelukan Kaesang seraya melangkah. "Bangun, jangan terlalu banyak bermimpi, mendingan kita makan," ajaknya.

Kaesang mengikuti langkah Luna. Di atas meja bundar, terhampar sudah masakan masakan buatan kekasihnya.

Saliva dia teguk seperti tak sabar menikmati makanannya. "Wah wah, menu spesial nih."

"Khusus untuk mu," kata Luna.

Kaesang tergelak. "Ternyata bisa romantis juga pacar ku," godanya.

"Emang kita pacaran?"

Mendengar pertanyaan Luna, kembali Kaesang raih kedua tangan mulus gadis itu, netra hijaunya menatap dengan lekat.

"Sejak ciuman pertama kita aku resmikan hari jadian kita, dan setiap bulannya, kita harus merayakan mensiversary," cetusnya.

Luna terkekeh. "Kamu lupa, kamu sudah punya tunangan Kaes," peringatnya.

Luna menunjukkan cincin yang masih melingkar di jari manis kekasihnya. Mana mungkin mereka bersatu selayaknya pasangan.

Kaesang menggeleng. "Aku pakai cincin ini karena setiap pagi Mami menanyakannya, percayalah bagiku cincin ini tidak ada artinya. Cuma kamu yang berarti untuk ku, Luna."

Luna menggeleng kecil. Dirinya tak sanggup menolak tapi nyatanya mereka berdua bukan pasangan yang aman.

"Aku kacau Kaes, kau lihat sendiri gimana kisah hidup ku, aku bukan janda, tapi bukan juga istri orang, aku ini..."

"You're mine, mengerti!" tukas Kaesang secara tegas. "Hidup ku beralih setelah ada kamu, dan mulai dari saat itu, aku mau selamanya bersama mu," putusnya.

Luna terdiam, bagaimana tidak tersentuh? Pemuda tampan yang saat ini menatapnya, cukup serius dalam berkata-kata.

Luna bahkan hanya mampu terdiam saat Kaesang memotong jarak dan menyatukan kedua bibir mereka.

Dari yang hanya menempelkan, sampai berlanjut untuk saling memagut satu sama lain.

Kaesang mengarahkan pelukan lengan Luna pada tengkuknya. Perlahan tapi pasti, kaki kaki itu berjalan menuju sofa panjang.

"Ahh, Kaes!" Kenakalan Kaesang tak hanya pada bibir Luna saja melainkan kepada buah dada nun kenyalnya.

Sesekali Kaesang remas dengan lembut demi menghasilkan suara parau dari sang empu.

"Jangan Kaes," tepis Luna. Lalu Kaesang menghiba. "Please. Aku mau sebuah ciuman saja, tidak lebih," lirihnya.

Sejurus lagi Kaesang menerkam bibir Luna sembari menapaki setiap lengkungan tubuh wanita itu.

Tanpa sadar keduanya terjatuh di atas sofa empuk. "Sumpah, aku menggilai mu Luna," bisiknya.

"Emmh," Luna terhanyut dalam buai romansa cinta penuh dosa. Inginnya menolak, namun setan seolah berbisik untuk tidak mengakhiri.

Brakkk....

"Kaesang!" Teriakan yang di susul derap langkah cepat membuyarkan angan sepasang kekasih itu.

Sontak, Kaesang mengakhiri pergulatan sofanya, segera ia berdiri melotot menatap sang ibunda yang entah dari mana asalnya.

"Ma-mami!"

Plakk...

Mendarat sempurna tamparan keras dari sang ibunda yang kecewa atas perilaku tak senonoh putranya.

"Sudah berani kamu berbuat seperti ini?" hardiknya.

Kaesang menelan ludah. "Kami cuma,"

"Kamu mengecewakan Mami Kaes," Alula lantas beralih pada Luna yang menunduk malu di sisi Kaesang. "Kau tahu Nona, aku kasihan padamu, sayang sekali kecantikan mu ini, ternyata kelakuan mu seperti wanita tidak terhormat!"

"Mam!" tegur Kaesang.

"Apa lagi?" Alula melototi putranya. "Berani kamu meninggikan suara mu di depan Mami?" teriaknya.

Alula tergelak samar. "Demi dia? Wanita murahan mu Kaes?" sarkasnya.

"Namanya Luna, dia wanita baik-baik yang sangat aku cintai setelah Mami," sergah Kaesang.

"Kaes," Luna menegur.

Valerie yang sudah sangat geram, ia maju untuk menghakimi saingannya. "Kamu mau cari muka pelakor binal?"

Plakk....

Sayangnya tamparan yang Valerie tujukan segera ditepis Laluna. "Jangan pernah berpikir untuk menampar ku, Nona!"

Alula tergelak kecil. "Lihat, wanita sadis sepertinya kah yang kamu cintai Kaes? Miris, dia bahkan sudah bersuami," cibirnya.

"Luna," panggil Mike, pria itu datang bersama Rayden dan Bastian. Terlihat Amas, Derry, dan Virza pun bahu membahu turut hadir.

Kaesang mengepal erat tangannya, bagaimana bisa ke tiga asistennya tak memberikan kabar padanya?

"Kita pulang Luna." Baru saja Mike mendekat, Kaesang lebih dulu membegal jalannya.

"Mike!" tegurnya, matanya seolah mengatakan 'jangan dekati kekasih ku'.

Kesal dan marah, Mike menusukkan tatapan tidak ramah. "Jadi kau yang mencuri istriku Kaes?" tuduhnya.

Tubuh Kaesang bereaksi, ia maju untuk mendorong dada bidang lawannya. "Dia bukan istrimu, kau dengar," berangnya.

"Kaes," peringat Luna, jangan sampai Mike tahu bahwa pernikahannya tidak sah karena Luna masih adik kandung Lira.

"Jangan sentuh dia,"

"Kaesang!" Geram sudah Rayden Mas Rafael hingga pekikan terlontar begitu saja.

Plakk....

Hari tamparan nasional, dua kali Kaesang di tampar orang tuanya. "Gila kamu?"

Dalam keadaan seperti ini, Kaesang masih berani menatap tegas ayahnya. "Kaesang mencintai Luna, Pi!" ucapnya.

"Mike," teriak Luna, Kaesang menoleh pada gadis itu. Rupanya Mike tengah menyeret Luna keluar.

Melihat hal itu, Kaesang meneriaki ke tiga asisten setianya. "Hentikan Mike Za, Mas, Der!"

"Jangan ada yang bergerak atau kalian berurusan dengan ku!" Sergah Rayden.

Semua orang termasuk Amas Virza dan Derry mematung dipojokkan, nyatanya kuasa masih berada di tangan sang Tuan besar.

Kaesang beralih kesal pada ayahnya. "Papi tidak paham apa-apa, jangan campuri urusan Kaes!"

"Apanya yang tidak paham?" Rayden berteriak sangat keras. "Jelas kau membawa istri orang ke kamar ini, kalian bercumbu di sini, atau mungkin sudah lebih menjijikkan lagi dari pandangan kami? Cih!"

"Luna bukan gadis seperti itu!"

Rayden menyimpan kedua tangannya ke belakang. "Bawa anak bodoh ini!" titahnya.

Segera perintah itu dilaksanakan oleh orang-orangnya termasuk Derry, Amas, dan Virza.

Kaesang meronta. "Lepas, Pi!" teriaknya.

Kesal Kaesang kian membuncah tatkala mata visusnya terarah lurus pada Luna dan juga Mike. "Jangan sentuh kekasihku, bangsat!"

...Aku mau ngebut for kalian semua, tunggu yaaaa, jangan lupa isi kolom komentar dulu dengan unek-unek kalian, asal jangan unek-unek list hutang belanjaan saja yaaa, Pasha nggak bisa nanggung😭...

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

makin seru makin deg²an

2024-01-24

2

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

aq jd bayangin kim tan d kurung d kamarnya gr2 kthuan pcrn sma cha eun sang

2024-01-22

2

Rinaku

Rinaku

huaaa..ikut nyeseg thorr

2023-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!