Kencan pertama

Setelah tiga hari berturut-turut Jakarta diguyur derasnya hujan, rembulan malam yang amat cerah pun bertandang.

Dari balik jendela kamarnya Luna terdiam sunyi menatap keindahan yang alam tawarkan.

Tiga hari sudah Luna menimbang secara bimbang bantuan- bantuan yang Kaesang tawarkan padanya, dan selama itu pula Mike tak pulang ke rumah utama.

Entah apa yang membuat Mike tak memperdulikan status pernikahan barunya, yang jelas Luna semakin yakin pada dugaan- dugaan yang dimilikinya benar adanya.

Bahwasanya wanita lain yang Mike sembunyikan di kamar hotel R-build group bukan lah wanita sembarangan.

Kemarin, sepulangnya dari pesta peringatan tahunan R-build group, Mike tergesa- gesa keluar dari kamar bahkan minggat dari rumah utama hingga sekarang.

Ada apa ini? Luna terdiam dengan pergolakan pergolakan yang tak kunjung usai. Pertanyaan seputar Lira pun masih menjadi misteri bagi dirinya.

"Luna." Lamunan membuyar berantakan ketika suara perempuan menyapanya.

Luna menoleh lantas melihat sosok cantik yang selama beberapa hari ini menjadi teman satu atapnya. "Kak Lanie?" sapa baliknya.

"Kau baik-baik saja kan?" tanya Lanie.

Luna mengangguk. "Aku baik," jawabnya.

Untuk orang yang tidak tahu menahu, mereka pasti berpikir bahwa Lanie mengkhawatirkan keadaan madunya, tapi tidak dengan Luna yang paham betul apa maksud dari pertanyaan Lanie.

"Kenapa tidak ikut makan malam bersama ku? Pelayan bilang kamu sakit," sambung Lanie.

Luna mengangguk sekali lagi. "Luna memang sedang tidak enak badan Kak," kilahnya.

Setidaknya itu jawaban yang seharusnya Luna lontarkan setelah berhari- hari Lanie membubuhkan racun di setiap makanan yang Luna telan.

Lanie tersenyum. "Ya sudah, kamu istirahat saja," katanya. "Pelayan akan memberimu makan malam di kamar, aku sendiri yang akan memasaknya untuk mu."

"Terima kasih Kak."

Menyeringai kan bibirnya, Lanie keluar dari kamar utama Mike. Luna paham betul apa yang Lanie pikirkan tanpa mendengar suara batin wanita itu.

Diam, pasrah, menerima menjadi alasan Mike untuk tetap mempertahankan posisi pertama Lanie, meski nyatanya di belakang bertindak tidak baik.

Pun, Luna memaklumi itu karena tidak banyak wanita yang mau berbagi suaminya.

Apa pun alasan Lanie, semua manusia tidak ada yang dibenarkan untuk meracuni madunya, jika benar Lanie lah yang menjadi alasan kematian atau pun menghilangnya Lira, Luna tetap akan mengusut tuntas kasus ini.

Klik...

Segera Luna meraih ponselnya, bukan pesan dari Mike melainkan notifikasi baru dari nomor milik Kaesang.

Luna mendengus dingin. "Kenapa dia terus yang mengirimkan pesan?" gerutunya.

📥 [Kamu yakin tidak mau datang ke hotel ku? Ada kabar mengejutkan yang mungkin akan membuat mu tercengang.]

Luna mengernyit. "Kabar mengejutkan?" gumamnya. "Kabar apa?"

...----------------...

Saat ini Kaesang sedang dalam posisi gundah, ia duduk di jok penumpang bagian belakang mobil mewahnya sementara Amas dan Derry duduk pada kursi bagian depan.

Piranti tipis terus Kaesang putar-putar dengan lidah yang tak henti- hentinya berdecak, ia gelisah galau merana menunggu jawaban dari seseorang yang tidak lain adalah Laluna.

Kriiiiiing...

Mata Kaesang membesar, wajah tampannya sumringah seketika, sebuah nama kontak bertuliskan CALON RATUKU tertera di layar ponselnya.

"Luna, ini Luna Sweetie ku Der! Huhu, akhirnya, Sweetie telepon juga."

Melihat kelakuan sang tuan muda, Derry dan Amas hanya menggeleng geleng ringan.

Lihatlah, saat harta dan tahta sudah Kaesang genggam ia juga menginginkan Laluna untuk melengkapi kehidupan monotonnya.

Seolah mendapat bongkahan berlian ekspresi Kaesang terlalu berlebihan, bahkan mobil ikut bergoyang-goyang saat ia bergerak-gerak kegirangan.

"Mas, Amas, Luna telepon!" Gempita, Kaesang menarik-narik kerah baju asistennya.

"Ya Tuhan, Bos, jangan norak begitu!" tegur Derry dari jok kemudi.

Kaesang beralih pada Derry. "Ngomong ngomong, aku wangi nggak? Mulut ku bau tidak?" tanyanya lalu mengeluarkan desah ke telapak tangannya.

Derry berkerut kening. "Lah, memang apa urusannya sama wangi Bos? Kan Nona Luna juga nggak di sini Bos, dia cuma telepon," jawabnya.

Amas tergelak. "Kemarin Bos kita kehilangan indera perasanya, sekarang kehilangan kewarasannya."

"Sial!" Secara bergantian Kaesang pukul kepala-kepala asistennya. "Meledek ku juga termasuk pelanggaran berlapis!" ketusnya.

"Sorry, abisnya Bos terlalu aneh!" sanggah Amas. "Lagian ngapain sih masih bahas hal nggak penting, mending angkat teleponnya sekarang Bos," pesannya.

Kaesang meleyotkan bibir. "No no no, aku mau Luna tidak memandang ku terlalu murahan, makanya biar lebih lama dia menunggu jawaban ku."

"Oh Tuhan," dengus Derry. "Apa masih penting jaga gengsi? Bos bahkan sudah mengawasi suami dan rumah Nona Luna selama berhari- hari."

"Lebih baik diam saja jomblo!" Amas dan Derry menurut untuk diam seperti kata Kaesang.

Kriiiiiing...

Melihat ponsel terus berbunyi, Kaesang menyengir kembali. "Ekm Ekm, yah Sweetie," angkatnya sok elegan.

Kaesang duduk tenang, ia sudah dalam mode panggilan yang harus sekali menjaga image di depan wanitanya.

📞 "Apa kamu sibuk?"

"Tidak," jawaban yang lalu diralat dengan gelengan kepala Kaesang. "Emmh, ya ya yah, aku sedikit sibuk," kilahnya.

Derry kembali mendengus. "Sibuk mantau istri orang," sindirnya berbisik.

Plakk...

Amas dan Derry terkekeh kecil mendapati pukulan ke dua dari sang tuan. "Bisa tidak jangan berisik?" ketusnya.

📞 "Maaf kalau aku mengganggu kesibukan mu, baiklah aku tidak berisik."

Kaesang lupa Luna masih di seberang sana, maka dengan cepat ia menyahut. "No no no, bukan kamu Sweetie, tapi dua asisten bodoh ku," jelasnya.

📞 "Oh, ..."

"Jadi gimana?" Kaesang menyandar pada kursinya, berusaha menikmati suara lembut yang Luna perdengarkan.

📞 "Aku penasaran dengan pesan teks yang kamu kirimkan padaku barusan Kaes, kabar apa yang akan membuat ku tercengang?"

"Bisa kita bertemu sekarang saja?" Kaesang mulai melempar kailnya.

📞 "Apa harus selarut ini? Aku tidak mungkin keluar dari rumah tanpa persiapan, apa lagi suara mobil ku akan membuat istri pertama Mike curiga."

Kaesang berpikir keras, kenapa Luna seperti sedang sembunyi-sembunyi dari Mike dan istri pertama Mike.

"Tidak perlu membawa mobil mu Sweetie. Aku sudah di depan rumah mu," kata Kaes.

📞 "Kau bilang sibuk, kenapa tiba-tiba sudah ada di depan rumah ku?"

"Emmh," Kaesang mengusap dahi. "A-aku memang kebetulan lewat saja tadi," kilahnya lagi.

Derry dan Amas hanya sibuk menahan tawa cekikikannya. Demi gengsinya, sang tuan muda mulai pandai bersilat lidah rupanya.

📞 "Baiklah, aku keluar sekarang, tapi kamu harus sabar, tunggu sampai aku bisa keluar dari penjagaan ketat rumah ini."

"Ok Sayang." Menutup panggilan telepon, lalu melompat lompat kegirangan. "Der, Mas, Luna mau keluar! Ini kencan pertama ku!" cetusnya.

"Kencan pertama dengan istri orang, begitu?"

"Aku tidak peduli," sergah Kaesang. "Sekarang ambilkan aku parfum, permen mint, juga sisir, cepat!" titahnya heboh.

Terpopuler

Comments

Santunah Darlis

Santunah Darlis

pembinor di novel tentu saja baik...tapi kafang ada jg di kehidupan nyata

2024-05-08

0

Anonymous

Anonymous

baru skrg aku pro ke pebinor modelan kaes /Facepalm//Facepalm/

2024-05-04

0

Dewi Soraya

Dewi Soraya

aduh2 ngakak q gr2 kaes

2024-05-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!