Makan siang

Setelah mendapat kecupan lembut dari berondong selingkuhannya, Luna kembali masuk ke dalam rumah utama suaminya.

Beruntung tak ada yang mempersulit dirinya, dan sebagai bonus keberuntungannya di pagi buta ini, tak sengaja ia mendapati Lanie tengah asyik menelepon seseorang.

Dapur tempat Lanie berdiri. Dari balik dinding penyekat ruangan, secara diam- diam Luna mendengar ucapan demi ucapan yang Lanie derai kan.

"Racun yang kamu berikan, belum juga bereaksi, mungkin dosisnya kurang. Aku lihat dia belum juga merasakan efeknya," bisik Lanie.

Terlihat pula anggukan kepala Lanie. "Iya, benar-benar masih segar, berbeda dari kasus sebelumnya, kali ini Luna keliatan baik- baik saja!"

”Pokoknya aku mau yang lebih ekstrim lagi, bila perlu langsung mati di tempat, dia cuma anak yatim yang dijual ibunya, jadi tidak akan ada yang mencari keberadaannya," imbuhnya.

"Mike?" Lanie tertawa renyah setelah mengatakan itu. Mungkin seantusias itulah percakapannya, sampai- sampai ia lupa sedang berada di luar kamarnya.

"Aku rasa Mike tidak begitu menginginkannya, lihat saja, baru dinikahi beberapa hari, Mike sudah jarang pulang, itu berarti, service Luna tidak memuaskan, aku yakin kalau pun Luna mati, Mike tidak akan mengusutnya."

"Kau ingat kan, Lira yang begitu dia inginkan saja, Mike hanya diam tanpa menghukum ku, bagaimana pun, aku ratunya di sini," tambah Lanie bangga.

Luna mengeluarkan wajah sinis yang ia punya. Segera dia tinggalkan tempat itu setelah cukup lama merekam potongan kata-kata pengakuan tak disengaja Lanie.

Ternyata, mengurus wanita seperti Lanie sangat lah mudah. Luna hanya perlu berpura-pura polos saja.

Klik...

Tiba di kamar, dering dari pesan teks terdengar, nama kontak yang semula My Sweet Affair, sudah berganti menjadi Mas² Bule Lebay.

📥 [Sweet dreams, kekasih gelap ku.]

Luna menghela napas dalam-dalam. Kenapa harus ada Kaesang setelah pernikahannya?

Terlebih, ciuman yang Kaesang berikan beberapa waktu lalu masih bisa ia rasakan kelembutannya.

"Lama-lama aku gila," gerutunya.

...----------------...

Seperti kebiasaan keluarga besar Rayden Mas Rafael, siang hari di hari sabtu minggu Kaesang harus mengikuti ritual makan bersama.

Alula Humaira sang ibunda seperti mendapat setitik harapan setelah baru-baru ini putranya terlihat lebih baik.

Wajah Kaesang yang semula dingin, acuh, jutek, pemarah, kini ceria, manis, bercahaya, mungkin ini terjadi karena Valerie.

"Malam ini jadi ke Bandung?" Setelah melakukan aktivitas makan siang hingga selesai, Alula bertanya pada putra sulungnya.

Dari masing-masing kursinya, Rayden beserta adik kembar sepasang bernama Damar dan Rembulan masih diam menyimak saja.

Kaesang mengangguk. "Jadi Mam," jawabnya.

"Inget loh, biar sudah tunangan, kalian masih belum boleh nginep bareng," pesan Alula.

Kaesang terkekeh. "Kaes bukan mau ketemu Valey Mam, jadi tenang saja," ujarnya.

"Lalu?" Rayden menyahut kali ini. "Siapa yang mau kamu temui di Bandung?" tanyanya.

"Klien Pi," jelas Kaesang.

"Oh..." Rayden manggut-manggut.

"Tapi apa salahnya mampir dulu, Sayang? Sekedar beliin martabak atau seblak terus bawa ke kosannya, pasti Valey seneng banget liat calon suaminya perhatian, apa lagi kalo diajak beli baju ke mall."

Kaesang terkikik mendengar saran ibunya, ini bukan masa di mana wanita akan bahagia walau hanya dengan seblak saja.

"Selera Valey diamond Mam bukan barang murah," tepis Kaesang.

"Wajar, kan cewek rata-rata begitu, lagian kamu punya banyak uang, ajak Valey beli perhiasan atau apa lah," sambung Rayden.

Alula terkekeh. "Valey berbeda Pi, kemarin ajah pas jalan sama Mammi ke butik, dia bilang nggak mau ambil apa pun, Valey bilang dia lebih suka jahit sendiri katanya," ucapnya.

"Zaman sekarang udah langka banget gadis cantik kayak Valey," pujinya lagi. "Tapi kalau gadis cantik yang mau jadi pelakor banyak."

Kaesang hanya menggeleng kecil tanpa menimpali kata-kata ibunya. Baginya sia-sia saja membahas hal itu, karena jika tidak melihat sendiri, Alula akan sulit percaya.

Nyambung di part berikutnya....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***