Jangan sentuh Luna

Berminggu-minggu Mike mengerahkan segenap orang-orangnya, demi siapa? Tentu saja demi Luna sang istri termuda.

Sebuah berita mencengangkan yang dia dengar dari Valerie, tak sedikitpun Mike percayai pada mulanya.

Namun, setelah melakukan perjalanan cepat nun mencemaskan dari Jakarta ke Bandung, malam ini juga Mike menyaksikan langsung kondisi lipstik istrinya sudah acak-acakan di kamar pemuda kaya.

Pantas saja Luna menghilang, rupanya Luna sudah mengincar laki-laki kaya lainnya. Mike merasa direndahkan oleh wanita cantik itu.

Menggenggam amarah, Luna diseret keluar oleh Mike, gadis itu segera menyadari bahwa arah tujuan Mike adalah kamar sang Kakak.

"Lepas Mike!" teriak Luna. Tangannya terus meronta kuat-kuat.

"Kau sudah menyakiti ku Luna," bengis Mike.

"Bukan aku, tapi kau yang menyakiti semua orang, kau serakah Mike!" histeris Luna. Air mata luruh begitu pilu.

Brugh...

Mike mengutak-atik kepala gesper miliknya setelah membanting punggung Luna ke atas permukaan sofa.

"Begitukah?" tanya Mike. "Lalu apa yang kau lakukan di kamar pemuda lain? Kau terus menolak ku, tapi bermain liar dengan pria lain!" pekiknya.

Luna berusaha bangkit namun Mike berhasil menduduki pahanya.

Pipi Luna dirangkup dengan geram oleh sebelah tangan durjana Mike. "Katakan padaku, kau masih perawan kah?" selidiknya.

"Bukan hak mu menanyakan hal itu!" Luna menggeleng demi menghindari bibir Mike.

"Aku suami mu Luna!"

"Aku tidak mau menjadi istri ke sekian mu!" Luna histeris. Kamar luas yang semula hening menjadi riuh oleh percekcokan mereka.

Mike terkekeh. "Tapi ibu mu sudah banyak mengambil uang ku, kau lupa, aku sudah membeli mu," dekritnya.

"Lepaskan aku, atau kau akan menjadi pria paling menyedihkan Mike!" Luna meronta, menggeleng, berontak tanpa menghiba.

"Oya?" Mike semakin dibuat geram. "Jadi kau mengancam ku hmm?" tanyanya.

"Lepas Mike!"

"Seharusnya dari awal aku melakukan ini, rupanya kau tidak pantas dikasih hati Luna!" Mike memaksa Luna untuk diam di bawah kungkungannya.

"Kau tidak memiliki rasa padaku, kau hanya terobsesi padaku, MIKE LEPASKAN!" teriakan Luna semakin santer ketika bajunya terkoyak.

"Kau tahu kenapa selama ini aku bersikap baik, itu karena aku jatuh cinta padamu, mudahnya kau mengecewakan ku Luna!" Mike arahkan bibirnya pada leher jenjang gadis itu.

"HENTIKAN MIKE!" Luna histeris serak.

Crraakk...

Pecahan vas porselin menghentikan aksi brutal Mike Lorenzo. Luna dan Mike menoleh pada sumber suara, tempat di mana ranjang Lira berada.

"Sayang," celetuk Mike. Sontak lelaki itu bangkit dari posisinya, segera ia berlari menuju ruangan yang disekat ornamen ukiran.

Kalang kabut Mike, tatkala netra legamnya melihat sang istri sudah terjatuh dari atas ranjangnya.

Pilu, Mike begitu kesakitan mendapatkan hal itu. Gegas Mike meraih Lira untuk dialihkan kembali pada ranjangnya. "Sayang, kau tidak apa-apa kan?" cemasnya.

Plakk...

Setelah membulat matanya Mike tergagu bisu, tamparan Lira yang tak seberapa kuat begitu menyentak kewarasan.

Bagaimana bisa Lira menamparnya setelah sekian lama wanita itu tak bisa apa-apa di atas ranjangnya? Antara sedih, haru, pilu, tapi juga bahagia yang Mike rasakan.

Mike gemetar ketika meraih tangan mulus istri tercintanya. Matanya mulai berkaca-kaca melihat kekecewaan Lira Winara.

Air di sudut netra sang wanita menjadi kesakitan pula baginya. "Sayang, kau sudah,"

"Ja ngan, sen tuh Luna," lirih Lira dengan suara gemetar dan terputus-putus.

Dari sisi ranjang Laluna terisak haru melihat kondisi itu. Seolah melawan penyakitnya sendiri, Lira mampu berkata-kata, dan ini semua demi membela Luna adiknya.

"Kakak," panggil Luna sesak. Sudah bukan tetesan tapi pancuran air mata. "Kakak sudah bisa bicara?"

Sebuah panggilan yang membuat Mike beralih bingung menatapnya. "Kakak?"

"Dia adik ipar mu, Mike," jawab Lira. Mike kemudian beringsut pada istrinya tanpa mampu bertanya lagi.

Hal yang betul-betul tak dia duga-duga sebelumnya. Kenapa Luna bisa tahu Lira, dan sebaliknya.

Luna merangkak naik pada ranjang kakaknya, tak tahan dirinya untuk memeluk hangat wanita itu. "Luna kangen suara Kakak," isaknya.

Elusan lembut Lira arahkan, dan tangan yang semula kuat berangsur melemah hingga kembali terkulai.

Lira hanya bisa menatap Luna dengan tangisannya. "Luna mau Kakak pulang ke rumah Mama," pintanya.

Lira menggeleng tanpa menjawab sepatah pun kata lagi. Luna mengernyit. "Kenapa? Mama merindukan mu," ujarnya.

"Ma ma me ngusir ku," meski lama jedanya saat bicara, Lira berhasil berucap kembali.

"Mengusir?"

Mike paham alurnya, rupanya Luna sengaja memanfaatkan Kaesang untuk bisa mendatangi Lira dan membawanya kabur.

Mike cekal lengan Luna geram. "Sudah jelaskan, Lira mau tetap di sini bersama ku," katanya.

"Pikir mu kau siapa?" berang Luna.

"Aku suami sahnya!" sambung Mike. "Dan kau gadis kecil, kau hanya gadis yang tidak tahu apa pun, tapi kau berani membodohi ku!"

Luna berteriak. "Apa yang aku tidak tahu, bertahun lamanya kau menculik Kakak ku, lalu istri mu meracuninya sampai mengalami koma selama satu tahun! Kau pikir aku bodoh Mike?"

"Tidak semua yang terjadi di antara kami bisa kau ketahui Luna!" sergah Mike. "Nyatanya aku dan Kakak mu saling mencintai!"

"Cinta?" Luna tergelak samar. "Cih!"

Tudingan jari telunjuk terarah pada wajah tampan Mike. "Kau bahkan menikahi wanita lain padahal Kakak ku terbaring koma! Bullshitz kalo kau bicara cinta Mike!" sarkasnya.

"Lelaki harusnya setia pada satu pasangannya, lihatlah, kau menjadikan Kakak ku istri ke dua, tapi kau tak menceraikan yang pertama," lanjutnya.

Lira terpejam lemah, sementara Mike terdiam gagu mendengar ungkapan wanita itu.

Luna terkekeh sinis. "Kenapa harus ada yang ke dua, kalau kau masih perlu yang pertama?" tanyanya. "Istri bukan barang yang bisa kau koleksi hanya karena kau ingin Tuan kaya!"

"Sesekali kau pikirkan juga bagaimana perasaan istri pertama mu!" tambahnya. "Apa ada wanita yang mau berbagi suami?"

Luna kemudian mengangguk. "Mungkin ada, tapi bisa terhitung jumlahnya," cetusnya.

"Dan istri pertama mu, sudah menunjukkan penolakan dengan meracuni istri ke dua yang dia anggap pelakor! Padahal, keegoisan mu lah yang mengawali bencana ini Mike!"

Mike terbungkam marah, sakit sekali ketika cintanya pada Lira diragukan. Salahkah pria jatuh cinta lagi setelah menikahi satu istri?

Pembenaran dirinya mulai menanyakan hal itu. Hal yang begitu dibenci oleh kaum wanita penyandang istri pertama..

...Gess, aku minta dukungan nya selalu yaa, sampai karya ini tamat, hadir selalu yaa, Dont leave me alone!...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***