Bekal tidur

Seperti anak yang baru mengenal jatuh cinta, Kaesang terobsesi untuk bisa memiliki Luna.

Tak peduli status istri yang Luna sandang, ia tetap ingin menjadikan Luna ratu di dalam hidupnya.

Parfum, permen, sisir yang Kaesang minta sudah terealisasikan, dia sudah sangat tampan lagi wangi luar dalam.

Cukup Derry dan Amas yang menyaksikan bagaimana raut bahagia CEO tampan R-build group itu.

Bibir Kaesang tersenyum saat melihat sesosok wanita berjubah hitam berjalan mengendap mendekati mobilnya.

Sepertinya, selain cantik Luna juga handal dalam urusan melarikan diri.

Pantat ia geser mendekat setelah wanita itu duduk di sisinya. "Malam Sweetie," ucapnya.

Luna membuka tudung jubahnya, ia sengaja hanya menutup tubuhnya dengan jubah saja agar saat masuk ke dalam kembali, dia tak perlu dicurigai karena berpakaian rapi.

Mata laknat Kaesang menelisik pakaian tipis Laluna. "Kamu cantik kalo malem gini," pujinya.

Luna justru mengernyit melihat penampilan dan wajah segar pemuda itu. Kebetulan lewat tapi serapi dan sewangi ini.

"Kamu dari mana, atau mau ke mana? Kenapa rapi banget?"

Kaesang menyengir. "Aku datang dari rahim Mammi ku menuju rahim mu," disusul kikikan geli darinya sendiri.

Derry dan Amas benar-benar tak menyangka, Kaesang yang semula dingin bisa berubah 180 derajat saat bersama wanitanya.

"Jangan bercanda, aku serius Kaes, kamu dari mana atau mau ke mana? Jangan-jangan kamu sengaja mengawasi ku?" tukas Luna.

"Anggap saja begitu," nyengir Kaesang.

Luna mendengus, rupanya anak muda ini sudah menjadi stalker. "Jadi apa yang mau kamu informasikan?" tanyanya mencecar.

Wajah mulai emosi, ketampanan Kaesang memang sedikit menyebalkan baginya yang tak menyukai laki-laki lebay.

Kaesang terkekeh. "Seperti permainan capit boneka, kamu juga harus memasukkan koin terlebih dahulu, Yank," ujarnya.

"Maksudmu?"

Satu taraf lagi Kaesang mengikis jarak di antara mereka. "Kiss dulu, baru setelah itu aku kasih tahu kamu," negosiasinya.

"Ck," Luna berdecak sebelum melengos untuk membuka pintu mobilnya. Hal yang membuat Kaesang meraih pergelangan tangan wanita itu.

"Baiklah baiklah, jangan marah," bujuknya. "Kau tahu, kalo lagi marah begitu aku semakin menginginkan mu."

Luna urung dari niat, kembali ia menatap Kaesang. "Jadi apa beritanya?" cecarnya.

Kaesang tersenyum dan Luna diam bersiap mendengar apa pun yang akan Kaesang katakan.

"Kemarin aku mendapatkan informasi terkait suami mu. Dan rupanya suami mu yang sok laku, menyimpan wanita cantik yang sedang sakit parah," jelasnya.

"Wanita cantik? Sakit?" Luna mengerut kening kuat. "Kamu yakin?" tanyanya.

Kaesang mengangguk. "Ada dokter dan perawat yang berbolak-balik ke sana. Dan aku pastikan wanita itu salah satu istri dari suami murahan mu," sambungnya getir.

"Siapa namanya?"

Kaesang berdecak. "Aku belum tahu sedetil itu, yang jelas kamu bukan satu-satunya istri kedua Mike, mungkin di luar sana masih ada lebih banyak lagi istri Mike," ketusnya.

"Lagian ngapain kamu selidiki ini itu tentang Mike? Kenapa tidak langsung gugat cerai saja, lalu kita menikah setelahnya," imbuhnya enteng.

"Ini nggak lucu Kaes!"

"Aku tidak sedang bercanda!" ketus Kaesang kembali, Derry dan Amas hanya diam menyimaknya di jok depan.

Kaesang genggam tangan mulus Laluna, ia berusaha meyakinkan. "Sumpah, dari gelagatnya, Mike sangat mencintai wanita yang ada di dalam kamar hotel ku, sekarang buka mata mu lebar-lebar, lihat ke sekeliling mu Luna, ada aku yang mau menjadikan mu satu-satunya istriku," katanya.

Luna tersentuh dengan ucapan keseriusan Kaesang, tapi ingat, bukan untuk itu dia berada di Jakarta.

Luna masih harus menyelidiki kasus Lira sang Kakak. Fokusnya akan tergantikan jika Kaesang terus merajamnya dengan ungkapan ungkapan kebucinan.

"Kalo begitu, bantu aku melihat wajah wanita itu," setelah cukup lama berdiam menimbang Laluna kembali menyeletuk.

Kaesang mengernyit. "Untuk apa?"

"Aku mau memastikan, wanita yang Mike simpan itu Kakak ku atau bukan!" jawab Luna.

"Wait," lagi, Kaesang mengeriting kulit-kulit di keningnya. "Kakak mu?" tanyanya bingung.

Luna mengangguk. "Aku yakin Mike masih menginginkan Kakak ku, aku yakin Mike menikahi ku pun karena wajah kami cukup mirip," terangnya mengakui.

Sudah kepalang tanggung, Kaesang mungkin akan bisa membantunya menelisik rahasia Mike lebih dalam lagi.

Kaesang terkekeh. "Wait wait, tapi aku masih belum paham," sanggahnya.

"Ok, aku akan ceritakan semuanya padamu, tapi ingat, kau tidak akan membuat ku kecewa Kaes, aku percaya kau bisa membantuku."

"Baiklah."

Sebisa mungkin Luna menjelaskan korelasi antara dirinya, pernikahannya, dan Lira Winara yang entah berada di mana?

Tampa dirasa malam mulai menguang hawa dinginnya, bukan lagi disebut malam karena dini hari telah tiba.

Semua penjelasan yang terucap dari bibir Luna membuat cengiran gigi putih Kaesang terburai.

"Jadi pernikahan mu bukan karena kau mencintai Mike?" tanyanya.

"Hmm," sahut Luna. Entah apa yang sudah ia lakukan, pastinya Luna merasa nyaman setelah memiliki teman untuk bercerita.

Kaesang mengusap lembut pucuk kepala wanita itu. "Kalau begitu masuklah, aku akan mencari tahu tentang siapa wanita yang Mike sembunyikan di hotel ku," ujarnya.

Mendapatkan perlakuan itu, Luna tidak merasa adanya perbedaan usia di antara mereka.

Kaesang yang masih 21 tahun, begitu hangat dan pandai membuat dirinya nyaman.

Sejenak tatapan mereka melekat untuk saling bertukar pandangan takjubnya.

Tak berkutik Luna terdiam beku, bahkan ketika Kaesang mendaratkan pagutan- pagutan lembut pun ia bergeming terpejam.

Oh Tuhan, di tengah keheningan yang tercipta, Luna menjadi berpikir lebih keras.

Sebenarnya apa yang sudah dia lakukan? Kenapa rasanya sulit sekali untuk menolak pemuda tampan nan mempesona ini?

Bukankah dirinya sudah memiliki suami? Lantas, kenapa harus menjadi lemah begini? Mengapa ia harus menikmati perselingkuhan ini?

Perlahan Kaesang melepas bibir Luna, sesaat setelah cukup lama ia menyesap saliva semanis perlakuannya.

Tanpa berpamitan Luna keluar dari mobil mewah Kaesang sebelum ia juga khilaf menyambar kembali bibir merona pemuda itu.

"Aku pasti sudah gila!" rutuknya.

...----------------...

Seperti yang sudah-sudah, di dalam mobil mewahnya, Kaesang melompat lompat kegirangan.

Derry dan Amas hanya bisa meleyotkan bibirnya, nasib para jomblo akut memang seperti itu, harus mendengus tatkala pemandangan berdosa menghampiri retinanya.

"Amas, Derry, akhirnya, aku bisa tidur nyenyak malam ini," pamer Kaesang. Sebuah bekal tidur yang cukup membahagiakan baginya.

"Besok malam, aku baru bisa ketemu Luna lagi kan? Berarti ingat agendanya, besok pagi, jangan ada yang menyuruh ku cuci mulut, apa lagi gosok gigi," pesannya.

Derry menghela napas. "Setelah ini kita selesai, Tuan besar pasti memecat kita, lihatlah, Tuan muda kita sudah hilang waras."

Terpopuler

Comments

🌹🪴eiv🪴🌹

🌹🪴eiv🪴🌹

bhuaaaaaaaaaaa 🤣🤣🤣

2024-04-28

1

Dedy Harianto

Dedy Harianto

seru ceritanya Thor 😍😘
baru Nemu cerita kocak seperti ini😁
I Love you author 🥰🥰🥰🥰🥰❤️

2024-02-10

2

Miss Typo

Miss Typo

somplak somplak Kaesang selalu bikin ngakak 😂

2024-01-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!