SUDAH PULANG

Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, Keano akhirnya tiba di depan kampus Rossie. Namun bukan Rossie yang Keano dapati, melainkan malah Abang Fairel yang terlihat sedang bersandar di mobilnya.

"Bang! Jemput Rossie juga?" Sapa Keano berbasa-basi pada sepupunya tersebut.

"Bukan! Mau jemput pak rektor!" Jawab Fairel ketus yang langsung membuat Keano terkekeh.

"Kenal memangnya, Bang?" Cibir Keano yang tentu saja sukses membuat Fairel mengerucutkan bibirnya.

"Rossie kan cuma satu! Kenapa kau ikut-ikutan mau menjemputnya juga, hah?" Cecar Fairel kemudian merasa tak terima dengan kehadiran Keano.

"Kan kita masih bersaing, Bang! Jadi, abang berjuang, aku juga berjuang," jawab Keano sok diplomatis.

"Sudahi saja perjuanganmu kalau begitu karena Rossie pasti akan memilihku!" Ujar Fairel dengan nada sombong.

"Masih belum pasti, Bang! Kita harus bersaing secara sehat dan Abang jangan mengusirku seperti itu!" Sergah Keano mengingatkan Fairel yang langsung merengut.

Saat itulah, tiba-tiba sebuah mobil yang tak asing berhenti di depan kampus. Tak berselang lama, Angga keluar dari pintu pengemudi dan sedikit mengernyit pada Keano sekaligus Fairel.

"Kalian sedang apa disini?" Tanya Angga kemudian menatap bergantian pada Keano dan Fairel.

"Menjemput Rossie!" Jawab Keano dan Fairel kompak bak paduan suara.

"Kalian berdua? Dua-duanya?" Tanya Angga lagi sembari geleng-geleng tak percaya.

"Kami sedang bersaing secara sehat! Jadi nanti biar Rossie yang menentukan mau pulang bersama aku atau Keano," jelas Fairel yang langsung diiyakan juga oleh Keano.

"Rossie memilih pulang bersama sopir sepertinya," celetuk sebuah suara yang entah datang darimana. Fairel dan Keano kompak menoleh pada Reina yang ternyata sudah berdiri di dekat mereka.

Perasaan tadi belum ada.

Kenapa bisa tiba-tiba muncul?

"Angga!" Reina langsung menghampiri Angga, lalu menghambur lebay ke pelukan abang dari Rossie tersebut.

"Apa ini?" Fairel cepat-cepat memisahkan Angga dan Reina.

"Abang!" Rengek Reina sembari menghentakkan satu kakinya ke tanah.

"Kenapa peluk-pelukan?" Tanya Fairel sembari mendelik-delik pada Reina dan Angga.

"Kami pacaran, Bang! Apa yang salah, memang?" Jawab Reina sembari bersungut.

"Salahnya karena Bang Iel masih jomblo dan belum ada yang dipeluk-peluk!" Sahut Keano seraya terkekeh yang sontak membuat Reina yang tadinya merengut ikut menahan tawa juga.

"Sialan!" Fairel langsung menoyor kepala Keano.

"Sebentar lagi aku juga jadian dengan Rossie dan kau itu yang akan jadi jomblo abadi!" Sergah Fairel lagi menuding-nuding pada Keano yang tetap terkekeh.

Dasar sinting!

"Kami pulang duluan, Iel, Keano!" Pamit Angga kemudian pada Keano dan Fairel yang masih saja berdebat. Sementara Reina malah sudah masuk ke dalam mobil Angga dan meninggalkan tiga pria tersebut.

"Kau tumben sekali menjemput Reina pulang kuliah? Mau kemana?" Cecar Fairel penuh selidik, saat Angga sudah membuka pintu mobil.

"Kebetulan aku sedang ada waktu." Jawab Angga beralasan.

"Aku juga akan langsung mengantar Reina pulang nanti," imbuh Angga lagi.

"Awas kalau kau mengajaknya kelayapan apalagi sampai check in di hotel!" Fairel kembali menuding pada Angga.

"Reina hanya akan ke kantor Angga, Bang!" Sahut Reina dari dalam mobil.

"Mau apa ke kantor Angga? Ke Halley Development sana kalau mau belajar jadi nona direktur!" Sergah Fairel ganti mendelik pada sang adik.

"Sudah ada dua direktur di Halley Development. Jadi lebih baik Reina bekerja di kantor Angga setelah selesai kuliah nanti," jawab Reina dengan nada malas.

"Reina akan jadi direktur keuangan nanti, makanya dia butuh latihan dulu," tumpal Angga menjelaskan pada Fairel yang langsung menganga tak percaya.

"Apa ini bagian dari nepotisme perusahaan? Atau ini akal-akalanmu saja agar bisa selalu menggoda Reina? Gadis itu bahkan tak punya pengalaman apa-apa!" Cecar Fairel sambil sesekali menunjuk pada Reina.

"Tapi Reina gadis yang cerdas dan cepat belajar. Makanya sekarang biar dia latihan dulu di kantor," jawab Angga sembari masuk ke mobil dan hendak menutup pintu. Namun Fairel menahan pintu mobil Angga dengan penuh emosi.

"Kalian berdua benar-benar!!!" Fairel menatap geregetan pada Angga dan Reina.

"Pokoknya aku tetap tidak mau dilangkahi oleh kalian berdua!" Ancam Fairel kemudian menatap tegas pada Angga dan Reina, sebelum kemudian Fairel menutup pintu mobil Angga dengan kasar. Tak berselang lama,mobil Angga akhirnya melaju pergi tanpa pamit maupun basa-basi.

Dasar tidak sopan!

"Mau pulang juga kalau begitu," ucap Keano bersamaan dengan ponselnya yang mendadak berdering. Ada nama Lea yang tertera di layar.

"Halo-"

"Kau dimana? Kekasih hatimu sedang mencarimu!"

"Siapa?" Keano langsung mengernyit bingung dengan kalimat aneh Lea.

"Si Mawar! Siapa lagi memangnya?"

"Mawar?" Keano semakin mengernyit.

Mawar siapa coba?

Perasaan Keano tak pernah punya teman apalagi kekasih bernama Mawar. Dasar Lea aneh!

"Ck! Rossie!" Teriakan Lea benar-benar memekakkan telinga Keano sekarang.

Dasar Lea!

"Hah? Dia di resto sekarang?" Tanya Keano sembari berbisik, berharap Fairel tak mendengarnya.

"Iya! Apa kalimatku masih kurang jelas? Dia menanyakanmu barusan."

"Baiklah! Aku ke resti sekarang! Terima kasih informasimu, Lea! Bye!" Pungkas Keano cepat seraya mengakhiri teleponnya pada Lea. Keano lalu melesakkan ponselnya ke dalam saku dan langsung naik ke atas motornya.

"Bagus! Pergi dan kembali ke habitatmu sana di B&D resto!" Fairel mengibas-ngibaskan tangannya pada Keano, seolah sedang mengusir.

"Abang masih mau nungguin Rossie? Bukankah tadi Reina sudah bilang kalau Rossie sudah pulang bersama sopir?" Tukas Keano mengingatkan sembari pria itu menyalakan mesin motornya.

"Kapan Reina mengatakan itu? Aku belum mendengarnya!" Sergah Fairel merasa tam percaya dengan ucapan Keano.

"Tadi, Bang! Sebelum Abang mencak-mencak dan berdebat dengan Reina dan Angga."

"Masa, sih? Kau mengarang pasti, agar aku ikut pergi juga, lalu kau nanti akan kembali kesini untuk menjemput Rossie!"

"Iya, kan?"

"Kau selalu berbuat curang begitu sejak kemarin!" Fairel mendelik-delik pada Keano yang hanya geleng-geleng kepala.

"Baiklah, terserah kalau abang tak percaya. Kean juga sudah ditunggu oleh tamu penting-"

"Yasudah pergi sana dan berhenti cerewet di depanku!" Fairel menendang ban motor Keano karena kesal.

"Iya, ini baru mau pergi, Bang!"

"Bye!" Pamit Keano sebelum kemudian pria itu menarik gas motornya, dan langsung pergi dari hadapan Fairel yang kini bersungut-sungut.

Fairel lalu menatap pada segerombolan mahasiswi yang keliar dari area kampus. Keano memperhatikan satu per satu wajah para mahasiswi itu dengan seksama,berharap Rossie ada di antara mereka. Namun tidak ada!

Ck!

Rossie kemana?

Apa masih ada kelas?

Pesan Fairel juga tidak dibaca apalagi dibalas!

"Abang masih mau nungguin Rossie? Bukankah tadi Reina sudah bilang kalau Rossie sudah pulang bersama sopir?"

Kalimat Keano kembali terngiang di telinga Fairel.

"Masa iya, Rossie sudah pulang?" Fairel bertanya pada dirinya sendiri, sebelum kemudian pria itu menghubungi Reina untuk memastikan.

"Ada apa, Bang? Mau mengomel lagi?"

"Tidak!" Sahut Fairel ketus.

"Lalu?"

"Kelas Rossie selesai jam berapa? Tadi Rossie belum pulang, kan?" Cecar Fairel to the point.

"Lah, memangnya Abang Iel tadi tidak mendengar ucapan Reina? Rossie sudah pulang bersama sopir, Bang! Tadi kelas Rossie selesai duluan."

"Apa!!" Teriak Fairel keras yang langsung membuat Reina mengomel hebat.

"Abang! Kenapa teriak kencang? Kuping Reina-"

Fairel langsung mematikan teleponnya pada Reina sebelum sang adik menyelesaikan gerutuannya. Biar saja!

"Rossie sudah pulang! Pantas saja dari tadi ditunggu nggak keluar-keluar!" Gumam Fairel seraya masuk ke dalam mobil dengan cepat. Setelah memasang sabuk pengaman, Fairel langsung menginjak pedal gas dan memacu mobilnya ke arah kediaman Hadinata.

"Rossie, Abang Iel datang!!"

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Terpopuler

Comments

Bagja

Bagja

ga kebayang klo cowo bener bener "mengerucutkan bibirnya". wkwkwkwk

2023-02-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!