DEBAT KELUARGA

"Sudah marahnya, Dad! Iel kan sudah menyelesaikan semua tanggung jawab Iel tadi!" Cicit Fairel saat ia dan Dad Liam baru tiba di kediaman Halley. Ayah dan anak itu memang baru pulang dari kantor setelah tadi Fairel diomeli habis-habisan oleh Dad Liam karena kelayapan saat jam kerja.

Ya, sekalipun jabatan Fairel adalah CEO, tetap saja Fairel itu pekerja di perusahaan Halley yang hingga detik ini masih menjadi milik Oma Belle. Kalaupun nanti diwariskan ya jatuhnya juga ke Dad Liam dulu sebelum ke tangan Fairel atau Ryan!

Pewaris di keluarga Halley kan ada banyak sekarang!

"Besok lagi jangan kelayapan! Apalagi kalau ada jadwal meeting penting!" Ujar Dad Liam memperingatkan.

"Iya, Dad!" Jawab Fairel yang akhirnya memilih untuk turun duluan dari mobil meninggalkan Dad Liam.

"Ini kenapa ada banyak mobil? Sedang ada acara kumpul keluarga?" Tanya Fairel heran bersamaan dengan motor Keano yang sudah masuk ke kediaman Halley. Sepupu sekaligus saingan Fairel dalam memperebutkan hati Rossie tersebut tampak berboncengan bersama Lea yang masih memakai baju kokinya.

Fairel langsung berdecak sembari bersedekap, saat Keano memarkirkan motornya di antara mobil-mobil yang terparkir di halaman depan.

Padahal sebenernya Keano juga punya mobil karena semua cucu di keluarga Halley memang diberikan hadiah mobil di ulang tahun yang ke-17 tahun. Mulai dari Keano, Zeline, Fairel, Sakya, Reina, lalu Ryan dan Lea. Semuanya punya mobil masing-masing hadiah dari Oma Belle dan Opa Dev. Tapi seingat Fairel, Keano sangat jarang memakai mobilnya selama ini, seperti halnya Reina. Apa jangan-jangan Keano malah sudah menjual mobil hadiah dari Oma dan Opa? Kalau iya berarti keterlaluan sekali!

"Hai, Sepupu!" Lea menyapa Fairel yang masih bersedekap, sebelum kemudian gadis itu menghilang ke dalam kediaman Halley, mengekori Dad Liam yang juga langsung masuk tadi.

"Abang menungguku?" Tanya Keano yang sudah menghampiri Fairel.

"Kau sedang apa ke sini?" Tanya Fairel dengan nada galak.

"Ada acara kumpul keluarga bulanan. Makanya aku datang," jelas Keano.

"Aku kan bukan Zeline yang tak pernah datang di acara kumpul keluarga," sambung Keano lagi.

"Ayo masuk!" Ajak Keano kemudian seraya menepuk pundak Fairel. Namun tentu saja Fairel langsung menyentaknya dengan cepat.

"Jangan pegang-pegang!" Gertak Fairel galak.

"Kita masih musuh dan sekalipun kita adalah sepupu, kita tetap musuh sampai kau berhenti mengejar-ngejar Rossie!"

"Rossie itu jodohku dan dia akan menikah denganku nantinya!" Fairel bercerocos panjang lebar, sembari menuding-nuding pada Keano yang sudah menghilang ke dalam kediaman Halley.

Tak berselang lama, gantian mobil Ryan yang masuk ke halaman rumah keluarga Halley. Saudara kembar Lea itu tampaknya datang bersama seseorang.

Zeline, kah?

"Iel! Acara sudah mulai?" Tanya Ryan yang tergesa turun dari mobil. Tak bersslang lama, seorang gadis turun dari pintu di sisi lain.

Oh, ternyata Nona yang merupakan pacar Ryan.

"Kenapa kau membawa pacarmu? Tidak boleh membawa pacar di acara keluarga! Kecuali kau sudah menikahi Nona!" Cerocos Fairel memperingatkan Ryan.

"Aku akan menikahi Nona nanti. Jadi tak masalah aku mengenalkannya pada semua keluarga Halley!"

"Toh Reina juga kadang mengajak Angga ke acara," sergah Ryan mencari alasan dan pembenaran.

"Atau kau hanya cemburu karena kau tak bisa mengajak Rossie ke acara sore ini?" Tukas Ryan lagi menerka-nerka sekaligus meledek Fairel.

"Sembarangan! Tentu saja aku bisa mengajak Rossie! Hanya saja, Rossie sedang tidak mau ikut," sergah Fairel beralasan.

"Rossie sedang capek! Jadi aku tak mau memaksanya," imbuh Fairel lagi.

"Bukan karena kau kalah saing dari Keano?" Ledek Ryan lagi.

"Bukanlah!" Jawab Fairel cepat.

"Rossie, jelas-jelas memilihku, ketimbang Keano yang hobi pencitraan itu!" Tukas Fairel lagi dengan nada sombong. Ryan sontak tertawa kecil mendengar kata-kata Fairel yang selalu saja menyombongkan diri.

"Baiklah, aku percaya!" Ryan menepuk punggung Fairel, sama seperti yang dilakukan Keano tadi. Kenapa juga para cucu laki-laki di keluarga Halley gemar melakukan hal ini? Semoga Sakya tak ikut-ikutan juga!

"Ayo masuk!" Ajak Ryan kemudian sembari menggandeng Nona dan mengajak pacarnya itu masuk ke dalam rumah keluarga Halley. Fairel akhirnya mengekori pasangan tadi karena mau menunggu Rossie datang juga mustahil.

Hhhhh!

****

"Bang! Bantu angkat meja sini!" Panggil Keano pada Fairel yang baru tiba di halaman belakang, dimana acara sore hari ini akan digelar.

"Awas! Biar aku angkat sendiri!" Fairel mengusir Keano dengan sombong, lalu sekuat tenaga mengangkat sendiri meja yang akan digunakan untuk meletakkan makanan tersebut.

"Kuat memang, Bang?" Tanya Keano ragu.

"Kuatlah!" Fairel berjuang sekuat tenaga.

"Memangnya kau! Lemah!" Lanjut Fairel lagi yang akhirnya berhasil memindahkan sendiri meja besar tadi. Meskipun ujungnya pria itu harus ngos-ngosan.

"Butuh terapi untuk punggung?" Tawar Sakya yang memang berprofesi sebagai dokter ortopedi.

"Sialan! Kau pikir aku sudah tua renta!" Sungut Fairel yang sontak membuat Sakya dan yang lainnya tergelak.

"Ngomong-ngomong, kakakmu mana?" Tanya Fairel kemudian yang tak melihat kehadiran kakak dari Sakya yang merupakan cucu perempuan paling tua di keluarga Halley.

Entahlah, sepupu Fairel yang satu itu memang jarang menampakkan diri.

"Sibuk, seperti biasa!" Jawab Sakya sembari garuk-garuk kepala.

"Sibuk terus! Padahal sekretarisnya ada disini," tukas Lea seraya mengendikkan dagu ke arah Nona yang merupakan pacar Ryan sekaligus sekretaris Zeline di perusahaan Abraham.

"Kau tidak mengajak pacarmu juga, Lea? Siapa namanya tadi?" Keano bertanya sekaligus mengingat-ingat nama pacar Lea yang pagi tadi memberikan bunga dan coklat pada gadis itu.

"Rayyen. Kebetulan dia sedang di luar kota," jelas Reina.

"Sama seperti Angga! Sedang di luar kota juga dan belum mengirimi aku coklat!" Timpal Reina ikut-ikutan curhat.

"Lalu pacar kalian berdua?" Tanya Sakya sembari menunjuk bergantian pada Fairel dan Keano.

"Siapa namanya, Rei? Yang adiknya Angga," Sakya bertanya pada Reina.

"Rossie!"

"Nah itu! Rossie mana?" Tanya Sakya lagi yang sepertinya kepo sekali.

"Kenapa kau menyebut Rossie pacar kami berdua? Rossie itu pacarku!" Klaim Fairel merasa tak terima.

"Kan belum jadian, Bang! Rossie saja belum menerima pernyataan cinta Bang Iel!"

"Dan sepertinya Rossie akan jadi calon istri Keano!" Ucap Keano penuh percaya diri.

"Mimpi! Rossie itu lebih memilih aku yang tuan CEO! Mana mau dia sama manager restoran penuh pencitraan sepertimu!" Cibir Fairel meremehkan Keano.

"Maulah! Keano lebih tampan dari Bang Iel!" Tukas Keano lagi penuh percaya diri.

"Rossie saja suka dengan lesung pipi Keano!" Imbuh Keano lagi memamerkan lesung pipinya di kiri kanan yang merupakan turunan dari Papi Abi. Rossie memang beberapa kali memuji lesung pipi tersebut di depan Keano.

Ya, di keluarga Halley yang punya lesung pipi memang hanya Keano saja. Sepupu-sepupu Keano yang lain tidak punya!

"Lesung pipi terus kamu pamerin! Aku punya lesung yang lebih besar!" Tukas Fairel yang mulai kalah debat.

"Lesung apakah gerangan yang lebih besar?" Tanya Ryan penasaran yang sejak tadi menyimak perdebatan panas Fairel dan Keano.

"Lesung batu!" Jawab Fairel kesal yang langsung membuatnya semuanya tertawa terbahak-bahak.

"Besok aku akan membuat lesung pipi juga agar Rossie memujiku!" Tukas Fairel kemudian seraya menusuk-nusuk pipinya sendiri.

"Lebih manjur lagi pakai cabe," ujar Lea memberikan info.

"Maksudnya pakai cabe?" Fairel mengernyit bingung.

"Iya pipi kamu ditusuk-tusuk pakai ujung cabe. Nanti bolong!" Terang Lea sebelum kemudian gadis itu berlari ke dapur entah mau mengambil apa. Tak berselang lama, Lea sudah kembali membawa beberapa buah cabe merah besar.

"Ayo kita praktekkan!" Ajak Lea bersemangat.

"Nanti pipiku pedas bagaimana? Apa tak ada cara lain?" Tanya Fairel menawar.

"Tak ada!"

"Sini!" Perintah Lea seraya meminta Fairel untuk mendekat. Lea lalu menusuk-nusukkan ujung cabe di tangannya ke pipi Fairel. Yang lain hanya tertawa menyaksikan tingkah konyol Fairel dan Lea tersebut.

"Sudah belum, Le?" Tanya Fairel yang mulai merasa sakit-sakit geli karena pipinya ditusuk-tusuk pakai cabe.

"Belum kelihatan!"

"Kalian sedang apa?" Tegur Mom Yumi saat tak sengaja melihat Lea yang sedang menusuk-nusuk pipi Fairel memakai cabe.

"Sedang membuat lesung pipi, Aunty! Agar Rossie kepincut pada Iel," ujar Ryan menjawab pertanyaan Mom Yumi.

"Maksudnya lesung pipi seperti punya Keano?" Timpal Mami Anne yang sudah ikut menghampiri gerombolan cucu di keluarga Halley tersebut.

"Iya, Aunty! Iel iri karena tak punya lesung pipi-"

"Siapa yang iri?" Sergah Fairel menyela kalimat Lea.

"Rossie tetap akan kepincut pada Iel, meskipun Iel tak punya lesung pipi!" Ucap Fairel sombong.

"Rossie calon menantu Aunty, Iel! Rossie kan dekatnya sama Keano, bukan sama kamu," tukas Mami Anne sembari merangkul sang putra.

"Rossie sudah jadi pacar Iel, Aunty!" Sergah Fairel membuat klaim.

"Belum jadian, Bang! Jangan ngaku-ngaku!" Ujar Keano mengingatkan.

"Ck! Sebentar lagi jadian!"

"Nanti Rossie jadian duluan sama Kean!" Timpal Keano tak kalah percaya diri.

"Mustahil!" Cibir Fairel.

"Tidak ada yang mustahil, Iel! Selama janur kuning belum melengkung," ucap Mami Anne mirip dengan ucapan Keano tadi.

"Ck! Iel debatnya dengan Kean. Kenapa Aunty Anne ikut-ikutan?"

"Mom!" Fairel ganti merengek pada Mom Yumi yang hanya memutar bola mata.

"Mommy kamu saja mendukung usaha Keano untuk mengejar Rossie," tukas Mami Anne mengompori.

"Benar itu, Mom?" Fairel menatap tak percaya pada Mom Yumi.

"Ck! Mom netral!" Sergah Mom Yumi cepat.

"Jangan mengompori, Anne!" Mom Yumi ganti mendelik pada Mami Anne yang malah terkekeh.

"Tapi bantuin Iel melawan Kean dan Aunty Anne, Mom!" Rengek Fairel.

"Mom sibuk! Minta saja bantuan Dad!" Ujar Mom Yumi seraya berlalu meninggalkan Fairel yang kembali merengek.

"Dad!" Panggil Fairel akhirnya pada Dad Liam yang sedang asyik berbincang bersama para sesepuh pria. Uncle Daniel, Uncle Zayn, dan juga Papi Abi. Merekalah sesepuh pria yang Fairel maksud. Ditambah Opa Devan juga yang ngantukan dan mudah tertidur belakangan ini.

"Apa!" Sahut Dad Liam lantang yang langsung membuat Opa Dev yang tadi sudah ketiduran kembali membuka mata.

"Dad, Rossie lebih cocok bersama Iel atau Keano, Dad?"

"Mmmmm, kenapa bertanya begitu?" Dad Liam tampak berpikir beberapa saat.

"Dad memangnya tak mau besanan dengan Uncle Robert yang kaya raya? Dad mendukung hubungan Iel dan Rossie, kan?" Cerocos Fairel tanpa jeda.

"Nanti kalau Reina dan Angga menikah kan Dad sudah besanan dengan Robert. Apa kau mau menikahi Rossie juga?"

"Iya!" Jawab Fairel tegas dan lantang.

"Dad akan mendukung Iel, kan?" Tanya Fairel sekali lagi.

"Ketimbang Keano yang jadian sama Rossie kan tidak cocok!" Sergah Fairel lagi.

"Cocoklah! Kean lebih tampan darimu dan lebih cocok untuk Rossie!" Sergah Mami Anne kembali buka suara.

"Iel jelas lebih tampan dari Keano, Anne! Iel itu mewarisi ketampananku saat jadi model dulu!" Ujar Dad Liam yang malah pamer.

"Kean kan menang di lesung pipinya saja!" Lanjut Dad Liam lagi.

"Tapi Kean tetap tampan, Bang! Seperti Abi!" Timpal Papi Abi yang duduk bersebelahan dengan Dad Liam.

"Betul itu!" Sahut Anne cepat.

"Dan Kean yang lebih cocok untuk Rossie!" Imbuh Mami Anne lagi.

"Iel yang lebih cocok!" sergah Dad Liam tak terima.

"Rossie sudah aku klaim sebagai calon menantu sejak dia lahir dan Robert sudah setuju!" Ujar Dad Liam lagi.

"Ini bukan jaman perjodohan macam Siti Nurbaya, Bang!"

"Kalau Rossie memilihnya Keano ya Iel ngalah saja!" Sergah Mami Anne dengan nada mulai meninggi.

"Tidak ada mengalah-mengalah!"

"Rossie hanya untuk Iel!" Ucap Dad Liam tegas.

"Rossie untuk Kean!"

"Untuk Iel!"

"Untuk Kean!"

"Iel!"

"Kean!"

"Sudah cukup!" Teriak Oma Belle menghentikan perdebatan kedua anaknya yang mulai hilang kendali.

"Liam dan Anne! Dari dulu selalu hobi debat kusir. Mom jewer juga kalian berdua!" Ancam Mom Belle menatap geregetan pada kedua anaknya yang sudah paruh baya tapi seperti tak ingat usia tersebut.

"Daripada sibuk debat kusir, kenapa tidak tanya langsung saja pada Rossie, dia memilih siapa?" Tukas Opa Devan memberikan saran.

"Rossie sepertinya juga masih bingung memilih," ujar Reina yang memang lumayan dekat dengan Rossie.

"Atau jangan-jangan, Rossie malah sudah punya pilihan pria di luaran sana. Bukan Iel bukan juga Keano!" Sahut Ryan mengungkapkan kemungkinan terburuk yang langsung membuat Keano dan Fairel berteriak bersamaan.

"Tidaaaaakkk!!!!"

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Terpopuler

Comments

Reni Kurniasih

Reni Kurniasih

kayaknya iya deg...ga 2 nya

2023-02-04

2

Bagja

Bagja

wkwkwkwk

2023-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!