ROSSIE PILIH SIAPA?

"Tidaaaaaakkkk!!!!" Jerit Fairel dan Keano bersamaan bak koor paduan suara. Terang saja, suara menggelegar dua cucu pria di keluarga Halley tersebut langsung membuat para anggota keluarga Halley yang lain kompak menutup telinga.

Dasar lebay!

"Rossie tidak boleh memilih pria lain!" Ucap Fairel dan Keano kompak sambil jari mereka saling tuding.

"Rossie harus memilih aku!" Ucap mereka berdua lagi bersamaan.

"Apa katamu? Rossie hanya boleh memilihku!" Sergah Fairel cepat menuding sekaligus mendelik pada Keano.

"Tidak! Rossie tidak akan cocok bersama Bang Iel yang sibuk! Rossie lebih cocok bersama Kean!" Sahut Keano tak mau kalah.

"Kau pikir kau itu tak sibuk? Rossie lebih cocok bersamaku menjadi Nyonya Rossie Fairel Halley!" Ucap Fairel lagi dengan berapi-api.

"Rossie Keano Abian lebih cocok sepertinya!' Tukas Keano tetap tak mau kalah.

"Grrrrrr! Jangan coba-coba!" Fairel kembali menuding pada Keano.

"Coba-coba apa? Keano akan langsung menaklukkan hati Rossie tanpa coba-coba, Bang!"

"Sudah cukup!" Dad Liam tiba-tiba sudah bangkit berdiri dan melerai anak serta keponakanmya yang sejak tadi berdebat tentang siapa yang lebih cocok untuk Rossie.

"Ketimbang kalian berdua debat kusir tanpa ujung, lebih baik-"

"Rossie untuk Iel saja!" Sergah Fairel memotong dan menyela kalimat sang dad. Terang saja, delikan Dad Liam langsung tertuju pada Fairel.

"Dad mau bilang begitu, kan? Kenapa malah memelototi Iel begitu?" Tanya Fairel tidak paham.

"Rossie untuk Keano saja! Lebih cocok dan lebih serasi!" Sergah Mami Anne tak mau kalah. Sejak tadi mami kandung Keano itu memang belum beranjak dari dekat sang putra.

"Sama sekali tak serasi, Aunty!" Sergah Fairel tak terima.

"Halo, Robert! Apa kau sibuk?" Tiba-tiba terdengar suara Oma Belle yang sepertinya sedang menelepon Om Robert, ditengah perdebatan Fairel dan Keano.

"Tidak, Aunty! Kebetulan sedang bersantai."

Langsung terdengar jawaban dari Uncle Robert karena Oma Belle yang sengaja menyalakan loudspeaker.

"Ada apa Aunty menelepon?"

"Hanya ingin bertanya kabar kau dan keluargamu," ujar Mom Belle berbasa-basi sejenak sebelum bicara pada inti. Mom Belle sudah mendekat ke arah Fairel dan Keano yang tadi berdebat kusir. Salya langsung sigap menarik kursi untuk duduk Oma kesayangannya tersebut.

"Kami sekeluarga sehat, Aunty!"

"Aunty dan Uncle Dev sendiri bagaimana kabarnya? Sehat juga?"

"Iya, kami sehat!" Jawab Oma Belle cepat.

"Syukurlah. Kapan-kapan Robert akan mengajak Sita berkunjung ke rumah Aunty dan Uncle."

"Iya, silahkan datang kapanpun karena rumah ini selalu terbuka untuk kau dan keluargamu, Rob!"

"Yess! Uncle Robert akan membawa Rossie ke rumah ini untuk mengunjungi Oma!"

"Jelas sudah, kalau Uncle Robert sangat mendukung hubunganku dan Rossie!" Ucap Fairel dengan nada sombong. Selama ini, Oma Belle dan Opa Dev memang tinggal serumah dengan keluarga Dad Liam.

Bukan karena Dad Liam yang tidak mau mandiri dan memiliki rumah sendiri. Tapi Opa Devan dan Oma Belle akan langsung mencak-mencak jika Dad Liam membawa keluar Mom Yumi dari kediaman Halley. Jadilah sampai Dad Liam dan Mom Yumi beranak pinak, keduanya tetap tinggal di kediaman Halley yang luas ini.

"Uncle Robert mengunjungi Oma dan Opa ke rumah ini, bukan mengunjungimu!" Cibir Keano yang memang tidak tinggal di kediaman Halley.

"Sama saj-"

"Ssstttt!" Mom Yumi segera memberikan kode pada Fairel dan Keano yang malah berdebat lagi.

"Apa itu tadi suara Iel, Aunty?" Tanya Uncle Robert yang sepertinya mendengar perdebatan Fairel dan Keano barusan.

"Iya! Barusan adalah suara Iel dan Kean yang sedang berdebat dan kau pasti tahu sendiri mereka berdebat apa!" Ujar Oma Belle seraya menatap bergantian pada Fairel dan Keano yang masih saling tuding dan bertatapan sengit. Sepertinya persaingan dua pangeran Halley itu tak akan berakhir dalam waktu dekat.

"Robert tidak tahu, Aunty! Memangnya mereka berdebat apa?"

"Berdebat tentang siapa yang paling pantas menjadi suami Rossie," tukas Oma Belle to the point memberitahu Uncle Robert. Langsung terdengar gelak tawa dari Papa kandung Rossie itu di seberang telepon.

"Apa maksudnya Robert tertawa terbahak begitu?" Gumam Dad Liam sembari berdecak.

"Rossie belum akan menikah dalam waktu dekat, Aunty! Karena Rossie masih fokus pada kuliahnya. Jadi mungkin sebaiknya Aunty sampaikan saja pada Iel dan Kean agar berhenti berdebat!"

Oma Belle langsung memberikan tatapan penuh isyarat pada Keano dan Fairel yang kini sama-sama mendengus.

"Sebaiknya memang begitu, Robert! Pendidikan yang utama, terlebih Rossie adalah seorang putri mahkota di keluarga Hadinata," ucap Oma Belle akhirnya yang langsung membuat Uncle Robert tertawa renyah.

"Kau pasti juga sangat-sangat menjaga putrimu itu, kan?" Imbuh Oma Belle lagi

"Tentu saja, Aunty!"

"Sampaikan salam Aunty untuk Sita, ya! Dan Aunty masih menunggu kau mengajak Sita berkunjung kesini. Yumi pasti juga akan senang jika Sita datang kesini," Oma Belle ganti menatap pada Mom Yumi yang langsung tersenyum dan mengangguk.

"Iya, Aunty! Nanti Robert akan meluangkan waktu."

"Baiklah, Aunty tutup dulu teleponnya. Selamat malam, Rob!"

"Selamat malam, Aunty Belle!"

Telepon terputus, lalu Oma Belle merangkul Fairel dan Keano yang masih saling melempar tatapan sengit.

"Rossie masih fokus pada pendidikannya, jadi tak usah lagi berdebat tentang siapa yang lebih pantas untuk Rossie!"

"Bersaing secara sehat dan tidak usah bermusuhan, kalau memang kalian sama-sama ingin memenangkan hati Rossie!"

"Kalian adalah sepupu dan sama-sama adalah cucu Oma!" Ujar Mom Belle panjang lebat menasehati Fairel dan juga Keano yang kini hanya menundukkan wajah.

"Mengerti, Iel dan Kean?"

"Mengerti, Oma!" Jawab Fairel dan Keano bersamaan.

"Mengerti apa?" Tanya Oma Belle sekali lagi.

"Kami akan bersaing secara sehat mulai sekarang dan tidak lagi bermusuhan," jawab Fairel dan Keano serempak.

"Bagus!"

"Dan Oma tak mau mendengar kalian debat kusir lagi soal Rossie saat acara kumpul keluarga begini."

"Nanti Oma akan menendang bokong kalian berdua kalau Oma masih mendengarnya," tukas Oma Belle lagi yang langsung membuat Fairel dan Keano saling bertatap pandang.

"Mom, sebaiknya-"

"Diwakilkan oleh Sakya atau Ryan maksudnya!" Ujar Oma Belle lagi menyela kalimat Dad Liam yang tadinya sudah khawatir kalau-kalau Oma Belle mau melakukan tendangan maut pada bokong kedua cucunya. Takut saja kalau terjadi hal yang tak diinginkan!

"Kami siap melaksanakannya, Oma!" Sahut Sakya dan Ryan kompak, sebelum kemudian dua sepupu itu melakukan tos.

"Baiklah, masalah sudah selesai." Ucap Oma Belle kemudian seraya bangkit dari duduknya. Cepat-cepat Dad Liam membantu Mom-nya tersebut.

"Semoga kedepannya, jodoh Rossie bukan Fairel dan bukan juga Keano," gumam Oma Belle kemudian sedikit berbisik pada Dad Liam. Namun sepertinya bisikan Oma Belle terlalu keras, hingga membuat Fairel dan Keano kompak melayangkan protes.

"Oma!!!"

"Apa? Jodoh kan memang sudah ditakdirkan!" Jawab Oma Belle enteng.

"Yang jodohnya mendadak tertukar saja ada."

Kalimat Oma Belle langsung membuat Uncle Daniel dan Uncle Zayn yang tadi masih berbincang langsung sama-sama terdiam. Sedangkan Aunty Thalita dan Aunty Thalia yang juga duduk bersama, kompak terbatuk-batuk.

"Yang jodohnya ketemu karena katanya MBA juga ada," lanjut Oma Belle lagi yang kali ini ganti membuat Papi Abi dan Mami Anne mendengus bersamaan.

"Tapi yang itu sebaiknya jangan ada yang mencontoh!" Ujar Oma Belle lagi memperingatkan semua anak dan cucunya.

"Sepertinya jalan jodoh yang paling lurus memang hanya Liam," gumam Dad Liam dengan nada sombong. Oma Belle sontak mendelik ke arah putra satu-satunya tersebut.

"Yang memaksa berjodoh dengan terus-terusan menginap di kost-an seorang gadis juga ada!" Tukas Oma Belle kemudian seraya menjewer telinga Dad Liam.

"Mom! Ampuun!" Pekik Dad Liam yang langsung membuat Opa Devan yang tadi sudah tertidur kembali kaget dan membuka mata.

"Kenapa kau berteriak, Liam? Berisik!" Omel Opa Dev pada sang putra yang kini merengut sembari mengusap-usap telinganya yang memerah.

"Liam sudah tobat, Mom! Yumi kan juga sudah jadi menantu Mom. Melahirkan dua anak yang tampan dan cerdas," cerocos Dad Liam panjang lebar yang langsung membuat semua anggota keluarga Halley mendengus.

"Jadi penasaran dengan awal.mula pertemuan Mom dan Dad!" Celetuk Reina kemudian.

"Nanti Uncle ceritakan semuanya, Rei! Versi lengkap!" Sahut Papi Abi berjanji pada sang keponakan.

"Asal kau jangan meniru dan ikut-ikutan setelahnya, Reina!" Pesan Oma Belle menatap tajam pada Reina.

"Siap, Oma!"

"Sebaiknya kita lanjut membakar daging dan menyantapnya sebelum malam semakin larut!" Ujar Mom Yumi yang akhirnya buka suara dan mengajak semua orang untuk kembali fokus ke acara utama malam ini. Semuanya mengangguk, lalu suasana di halaman belakang kediaman Halley tersebut kembali menghangat, disertai dengan aroma daging panggang yang begitu menggoda selera.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

YG TRAGIS ITU KISAH OPA THEO, ISTRINYA SI RISHA KETABRAK SAAT HAMIL, DN MNINGGAL, NIKAH LAGI SAMA WANITA HAMIL KORBAN PERKOSAAN, YAITU AIRIN..

2023-05-25

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KYK OMA BELLE GK ADA KISAH AZA DGN OPA DEVAN YG DIJADIKN SUAMI BAYARAN, DN JUGA NICK ATHURIAN, BHKN SEMPAT TINGGAL DI MANSION NYA NICK.. UNTUNG GK KUDA2AN, SKEDAR PELUK DN CIUM2..

2023-05-25

0

Bagja

Bagja

lanjut thor

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!