MURUNG

Rossie baru tiba di rumah, saat gadis itu sudah mendapati raut murung di wajah Mama Sita.

"Ma! Rossie sudah pulang," sapa Rossie sembari mencium pipi sang mama.

"Kenapa murung?" Tanya Rossie selanjutnya, setelah gadis itu meletakkan tasnya, lalu duduk di samping Mama Sita.

"Siapa?" Mama Sita balik bertanya pada Rossie.

"Mama."

"Wajah Mama kelihatan murung," ujar Rossie sembari menatap lekat wajah wanita paruh baya yang sudah melahirkannya tersebut.

"Tidak apa-apa!"

"Mama hanya sedikit sedih karena hari ini mendadak semua orang menjadi sibuk."

"Padahal dari pagi mama sudah berkutat di dapur menyiapkan makanan kesukaanmu, kesukaan Angga, lalu kesukaan Papa juga," cerita Mama Sita dengan raut wajah muram. Namun tangan mama kandung Rossie tersebut masih bisa mengusap lembut kepala sang putri.

"Papa belum pulang memangnya, Ma?" Tanya Rossie penuh selidik. Tadi pagi Rossie memang buru-buru ke kampus karena ada kuliah pagi-pagi buta.

Ya, jam tujuh menurut Rossie memanglah pagi-pagi buta!

Biasanya Rossie akan ke kampus jam delapan atau jam sembilan malahan kalau tidak ada kelas pagi seperti hari ini.

Dan tadi pagi Rossie juga lupa menanyakan apa semalam Papa Robert memberikan kejutan untuk Mama Sita. Di tahun-tahun sebelumnya, Abang Angga-lah yang selalu menyiapkan kejutan tengah malam untuk Mama Sita. Abang Angga juga yang biasanya akan membangunkan Rossie untuk turut memberikan kejutan tebgah malam untuk Mama. Namun tahun ini Rossie benar-benar luoa karena Abang Angga juga tak di rumah.

Hhhh!

Mungkinkah Papa juga lupa dengan ulang tahun mama hari ini dan tak memberikan kejutan tadi malam?

Makanya sekarang Mama Sita terlihat sedih dan muram.

"Papa ada meeting penting sampai malam katanya," tukas Mama Sita menjawab pertanyaan Rossie tadi sembari menghela nafas dengan berat.

"Angga juga katanya belum bisa pulang karena satu alasan." Mama Sita kembali menghela nafas.

"Dan kau, tadi juga sydah makan bersama Beth di B&D Resto," sambung Mama Sita lagi yang langsung membuat Rossie meringis.

"Rossie akan makan masakan Mama, ya!" Ucap Rossie akhirnya seraya menggamit lengan Mama Sita.

"Bukannya kau tadi sudah makan bersama Beth, Rossie? Apa perutmu masih muat?" Tanya Mama Sita merasa tak yakin.

"Masih, Ma!"

"Tadi Rossie hanya makan sedikit. Beth itu yang makannya banyak," tukas Rossie seraya terkekeh. Mama Sita lalu ikut terkekeh.

"Ayo, Ma!" Ajak Rossie kemudian seraya menarik lengan sang mama dan mengajaknya ke ruang makan.

Rossie baru dudui di kursi ruang makan, saat mendadak ponsel gadis itu berbunyi. Ada dua pesan yang masuk dari Abang Angga dan dari Papa Robert. Rossie akhirnya membuka pesan dari Abang Angga terlebih dahulu.

[Rossie, kau sudah sampai di rumah, kan? Aku akan memberikan kejutan untuk Mama di Resto. Tadi aku sengaja memberitahu Mama kalau aku belum bisa pulang. Nanti kau ajak Mama ke B&D Resto, ya! Terserah mau pakai alasan apa. Kau paling pandai beralasan!] -Angga-

Rossie diam sebentar, sebelum kemudian gadis itu lanjut membuka pesan dari Papa Robert.

[Rossie, kau sudah pulang kuliah? Papa sedang menyiapkan acara kejutan untuk mama di hotel. Bisakah kau sedikit membantu Papa untuk mengajak Mama ke hotel malam ini? Kah selalu pandai mencari alasan.] -Papa Robert-

Kedua mata Rossie sukses membulat sempurna, setelah gadis itu membaca dua pesan dari dua pria Hadinata. Bisa-bisanya Papa Robert dan Abang Angga membuat acara kejutan di waktu bersamaan namun di tempat berbeda. Lalu Rossie harus membawa Mama Sita ke mana?

Ke hotel?

Atau ke B&D Resto?

Tidak mungkin Rossie dan Mama Sita mengelah diri menjadi dua, kan?

"Rossie, kenapa malah melamun? Kau jadi makan tidak?" Tegur Mama Sita yang langsung membuyarkan lamunan Rossie.

"Eh, iya, Ma!" Rossie sedikit tergagap, lalu menatap pada hamparan makanan yang sudah disiapkan oleh Mama Sita di atas meja makan. Sepertinya cerita Mama Sita tentang berkutat seharian di dapur yadi memang buka bualan semata. Semua hidangan di atas meja ini sudah membuktikannya, dan sekarang Rossie merasa bingung harus merayu Mama Sita bagaimana, agar ia mau pergi ke hotel atau ke B&D Resto.

Rossie harus membawa Mama Sita kemana?

"Rossie!" Tegur Mama Sita sekali lagi.

"Iya, Ma! Rossie makan sekarang!" Hawab Rossie cepat seraya menggigit ayam bakar madu yang tadi diletakkan di atas piringnya oleh Mama Sita. Satu tangan Rossie di bawah meja, sigap meneruskan pesan dari Papa Robert pada Abang Angga. Lalu pesan dari Abang Angga, Rossie teruskan ke Papa Robert juga.

Biarlah dua pria itu ikut-ikutan bingung karena mereka tak berkoordinasi saat mau membuat acara kejutan.

"Ma."

"Iya, ada apa?" Jawab Mama Sita cepat.

"Mama ada acara malam ini? Apa mama mau jika Rossie ajak ke-"

"Mama sudah lelah," sahut Mama Sita cepat sebelum Rossie menyelesaikan kalimatnya.

"Mama akan langsung istirahat, setelah kau selesai makan. Dan kau sebaiknya juga langsung istirahat!"

"Tidak usah kelayapan lagi kemana-mana, oke!" Titah Mama Sita panjang lebar dengan nada tegas yang langsung membuat Rossie mengurungkan niatnya untuk kembali membujuk Mama Sita.

"Baik, Ma!" Ucap Rossie patuh seraya memakan lagi potongan ayam madunya. Satu tangan Rossie yang masih memegang ponsel di bawah meja, segera membuka pesan yang masuk dari Papa Robert dan juga Abang Angga.

Lagi!

[Sudah berhasil membujuk Mama, Rossie? Aku dan Papa sudah berunding tadi di telepon dan kami sepakat kalau sebaiknya kau membawa Mama ke B&D Resto dulu, lalu nanti kita baru akan sama-sama berangkat ke hotel] -Abang Angga-

Rossie langsung dengan cepat mengetikkan pesan balasan untuk sang Abang. Tadi Rossie juga sudah membaca sekilas pesan Papa Robert dan isinya kurang lebih sama dengan pesan Abang Angga. Jadi Rossie akan mengetik satu pesan balasan saja untuk dia pria itu.

[Mama murung dan memutuskan tidak mau kemana-mana malam ini.] -Rossie-

"Mama juga sudah memasak makanan kesukaan Papa, Abang Angga, dan juga Rossie.] -Rossie-

Rossie mengambil foto makanan yang terhampar di atas meja dengan cepat, saat Mama Sita sedang mengambil minum. Rossie lalu dengan cepat mengirimkan foto yang ia ambil ke Abang Angga dan Papa Robert.

[Sepertinya kejutan Papa dan Bang Angga benar-benar kacau malam ini karena Mama benar-benar tidak mau kemana-mana. Mama juga menyuruh Rossie untuk tak kelayapan lagi kemana-mana. Selesaikan semua kekacauan ini, Pria-pria Hadinata] -Rossie-

Rossie mengirim pesannya yang terakhir pada Papa Robert dan Abang Angga.

Terkirim!

"Rossie!"

"Bisakan kau makan tanpa memegang ponsel?" Tegur Mama Sita dengan raut sedikit kesal. Jelas sekali Kalau Mama Sita sedang kecewa berat. Mungkin karena Mama Sita mengira Abang Angga dan Papa Robert begitu sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Iya, Ma! Maaf!" Ringis Rossie yang buru-buru meletakkan ponselnya ke atas meja. Rossie lalu menyantap sisa makanan di piringnya, sambil sesekali menatal pada Mama Sita yang hanya diam dan murung.

Abang Angga dan Papa Robert benar-benar sudah salah langkah!

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Terpopuler

Comments

Bagja

Bagja

semangat bund

2023-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!