KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Setelah selesai mandi, kini Rico mendatangi Indri yang sudah ada di kamar. Terlihay wanita itu sedang duduk di kursi depan meja rias.
Wanita tetaplah wanita, kegiatan menggunakan skincare malam, memanglah sudah menjadi tabiat dari seorang wanita sepertinya.
“Sudah mau tidur?” Tanya Indri, ketika melihat wajah Rico yang terlihat sudah sangat lelah.
“Sepertinya begitu.” Jawabnya, langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur milik Indri.
Ketika dia berbaring, tempat tidur itu terhirup sangat wangi sekali. Wangi khas buah Cherry, yang membuat siapapun yang menghirupnya maka akan terasa nyaman.
Indri yang sedang mengenakan masker, beranjak dari duduknya, dan mengambil koper miliknya. “Mau ngapain?” Tanya Rico, karena masih belum menutup matanya. Dia masih bisa melihat apa yang di lakukkan oleh Indri.
“Menyiapkan barang - barang.” Jawab Indri, sambil memilih seragam kerjanya, dan juga beberapa baju untuk persiapannya. Tak lupa hand bagnya, dia juga menyiapkan beberapa perlatan tempurnya. Menyiapkan dokumen, Pasport paling penting, karena besok dia akan pergi ke Kuala Lumpur.
Rico, bangkit dari tidurnya, lalu bersandar di kepala tempat tidur. “Padahal kamu bilang kamu akan pulang pergi, apakah juga di wajibkan membawa koper dan tas lainnya?” Tanya Rico, yang terkesan semakin penasaraan dengan pekerjaan seorang pramugari.
“Tetaplah, bahkan meskipun kita menjadi seorang Crew cadanganpu , kita juga harus membawa koper dan lain - lainnya.” Jawab Indri, sambil terus fokus mengepack - ngepackin barangnya.
“Memangnya kerja Pramugari juga ada Crew Cadangannya? Kaya pemain bola saja.”
“Adalah, kalau Crew cadangan itu, kita hanya menunggu saja di Present Center, nanti kalau ada Pramugari lain yang berhalangan hadir, maka akan kita gantikan, jika tidak ada, maka kita akan stay di sana sampai batas jam yang di tentukan.” Indri menjelaskan cara kerja dari Pramugari. Dan itu membuat Rico sedikit mengerti bagaimana cara mereka bekerja.
Selesai packing, Indri kembali duduk di depan meja rias, dia membuka Masker yang tadi dia gunakan. Lalu membuangnya.
Setelah itu, barulah dia melangkah naik ke tempat tidur.
Ketika Indri sudah ada di sebelahnya, Rico akhirnya kembali lagi berbaring dan kini dia menatap wajah Indri yang sudah sangat kelelahan.
“Selamat malam, and have a nice ******.” Ucap Rico, yang hanya di balas dengan senyum oleh Indri, dan tidak lama kemudian dia tertidur.
Meskipun tidak di balas. Rico tetap tersenyum, dan memberanikan dirinya untuk mengelus wajah Indri yang polos ketika sedang tidur.
Namun, seketika dia langsung tertegun, dan segera menarik tangannya.
Dia langsung mencari ponselnya, dan mengecek apakah ada pesan atau telpon dari istrinya atau tidak.
Tapi ternyata tidak ada. Istrinya itu terlihat masih Online. Tapi tidak sedikitpun mengirimkan pesan kepadanya.
Meskipun kemarin dia sempat mematikan ponselnya 1 hari full. Istrinya juga tidak menanyakan alasan ponselnya mati.
Rico menghela nafasnya, lalu mengangkat tanganya untuk menjadi tumpuan kepalanya, sambil dia menatap langit - langit plafon, sambil terus memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya.
“Apa yang harus aku lakukkan sekarang?” Tanyanya pada dirinya sendiri.
Lalu dia mengingat kalimat kakaknya yang pernah mengatakan. “Jika selama pernikahaan kamu tidak bahagia, maka lepaskan saja, apa lagi selama 3 tahun dia sering lupa kewajibannya sebagai seorang istri. Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik.”
Kalimat itulah yang sampai saat ini sering menganggunya.
Awalnya dia memilih untuk mengabaikan kalimat kakaknya itu. Namun, ketika dia bertemu dengan Indri malam itu. Entah kenapa dia sedikit mulai merasa, bahwa pernikahaannya selama ini benar - benar hambar.
Rico menggelengkan kepalanya sejenak, dia merasa tidak mau memikirkan apa yang sedang berseliweran di kepalanya. Dia langsung memilih untuk tidur saja, agar tidak terus berpikir aneh - aneh.
***
Di sisi lain, terlihat seorang pria yang sedang terlihat tertawa puas dengan apa yanh sudah dia buat.
“Apa rencana Anda selanjutnya bos?” Tanya anak buah dari pria itu.
Pria itu, tidak lain adalah Varel, dia merasa begitu bahagia, ketika semua rencananya akhirnya berjalan dengan sangat lancar.
“Kita biarkan saja dulu mereka hidup dengan tenang, mungkin satu atau dua minggu, setelah itu -“
“Boooommm.” Varel benar - benar sangat terobsesi untuk memiliki Ririn. Sehingga, segala carapun akan dia coba untuk membuat hubungan Rico dan Ririn bisa pisah.
“Hahahahahahhahahahahah.” Tawanya pecah, tidak sabar menunggu hari perpisahan mereka.
“Aku tidak akan pernah, membiarkan kamu hidup bahagia Rico, akan aku ambil orang yang kamu sayangi, satu - persatu.” Gumamnya, lalu meneguk kembali Alcohol yanh sejak tadi ada di tangannya.
Agar tubunnya bisa sedikit merasa panas dan bersemangat menghadapi hari penghakiman yang akan tiba.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Maria Magdalena
sdh ku duga varel. ...pertanyaannya apa Ririnnya mau sm elo meskipun dia pisah sm Rico. hadeh.....
2024-01-30
0
Luna Plena
hahaha... terserah lo, rel. yg jelas rico malah berterimakasih krn lo dah mempertemukan dia dg indri, calon masa depan bahagianya.
2023-09-22
0
Devi Sihotang Sihotang
semoga varel mati terbunuh
2023-03-31
0