KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Jika di satu sisi di isi dengan adegan per selingkuhan di antara Varel dan Ririn. Maka di sisi lainnya, terlihat Rico yang sedang mencuci piring.
Jarang - jarang bukan, melihat Rico mau mencuci piring. Bahkan bukan jarang, tetapi nyaris tidak pernah, karena ada pembantu yang mengerjakannya.
Tetapi di sini, tadi dia melihat Indri yang mengerjakan semuanya. Dia jadi merasa kasihan melihatnya.
Indri sudah bangun sangat awal jam 4 subuh, lalu pergi bekerja, nengudara bolak balik Kuala Lumpur, pulang sore, membuatkan cemilan untuknya.
Membersihkan kamar, dan lain - lain, lalu masak makan malam. Dan sekarang giliranya membantu dengan mencuci piring.
“Bisa gak?” Tanya Indri dengan senyumannya. Ketika melihat Rico kesusahan dalam mencuci piring. Sedangkan dia sedang membereskan meja makan, menyapu dan mengepel. Agar minyak - minyak bekas - bekas masakan tadi, tidak menempel di lantai. Dan membuat ruangan lainnya jadi kotor karena jika dapur berminyak dan kotor mereka injak - injak, lalu mereka keluar mendatangi ruangan lainnya, Maka kotoran itu akan pergi kemana - mana.
“Bisalah, masa cuci piring saja tidak bisa.” Jawab Rico, masih dengan berusaha mencuci piring - piring dan alat - alat bekas masak tadi sampai bersih.
Indri tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, padahal dia sudah melarang Rico untuk melakukkan hal itu. Tetapi, pria itu terus saja memaksa dan mengatakan akan melakukan semuanya.
Sedangkan Rico sendiri, merasa ada kebahagaian tersendiri di dalam hatinya. Entah apa yang membuatnya sangat menikmati momen ini.
Momen sederhana, makan malam bersama, makan malam hasil masakan rumah, dan sedikit membantu untuk meringakan pekerjaan wanita. Rico menganggap bahwa hidupnya lebih berarti seperti ini di bandingkan seperti biasa yang hidupnya dan kesehariannya sangat membosankan.
“Sebentar lagi selesai kok,” tambahnya lagi. Meyakinkan Indri yang sepertinya sejak tadi kurang yakin jika dia bisa melaukkan hal itu.
“Baiklah, baiklah, hati - hati ya.” Ucap Indri, lalu ikut melanjutkan pekerjaannya.
Dia baru tahu, jika di dunia ini ternyata masih ada pria seperti Rico, yang mau dengan suka rela membantu pekerjaan wanita.
Dia pikir, di dunia ini, laki - laki hanya menganggap jika pekerjaan wanita itu berbeda dengan pekerjaan laki - laki. Jadi Rico benar - benar mampu mengambil hatinya.
**
Setelah 20 menit mengerjakan tugas mereka masing masing, barulah kini semuanya selesai
Di kerjakan. “Hemm, mau mandi duluan?” Tanya Indri, ketika melihat Rico yang sudah kelelahan sepertinya mengerjakan tugasnya.
“Sepertinya iya, tapi sebentar lagi deh.” Jawab Rico, karena dia masih keringatan merasa tidak nyaman mandi dengan tubuhnya yang masih mengeluarkan cairan.
“Baiklah, kalau begitu aku yang mandi duluan ya, soalnya udah bau banget.” Ujar Indri lagi, berpamitan untuk mandi. Karena bau asap dan masakan kini menyatu dengan tubuhnya.
Rico tersenyum dengan menganggukan kepalanya pelan.
Setelah itu, barulah Indri naik ke atas untuk segera mandi. Karena dari pulang kerja tadi dia memang belum mandi.
Rico hanya melihat saja, ketika Indri naik ke atas, sedangkan dia kembali memainkan ponselnya untuk melihat apakah ada pesan baru atau tidak.
Dan ternyata dia mendapatkan pesan dari kakaknya yang memberikan nilai untuk masakan Indri. Membuatnya semakin melebarkan senyumannya, karena Ternyata masakan Indri juga cocok di lidah kakaknya. Jadi dia tidak merasa khawatir lagi dengan respon kakaknya pada Indri besok.
Ngomong - ngomong masalah besok, Rico terlihat bangkit dari duduknya, dan mengambil kunci mobilnya yang tergantung di box key yang ada di belakang pintu. Dia keluar untuk mengecek mobilnya, apakah ada tersimpan Tuxedo dan kemeja miliknya untuk kerja atau tidak.
Tapi ternyata tidak ada, karena yang tersisa adalah setelan tuxedo yang tidak dia sukai.
Lalu dia kembali masuk ke dalam rumah, dan mengambil ponselnya mengirimkan pesan singkat pada Roma, untuk mengantarkan 3 Set Jas miliknya, dan tak lupa dia juga memberikan alamat pada Roma, kemana dia harus mengantarkannya.
Setelah selesai mengurus pakaiannya, barulah Roma bergegas masuk ke dalam kamar mandi, untuk segera menyegarkan tubuhnya.
30 menit berlalu, Rico sedang berada di atas berbaring dengan memainkan ponselnya, dan tak lama terdengar suara bel rumah berbunyi. Membuat Indri yang sedang menggunakan skincare malam rutinnya langsung menoleh ke arah luar. “Siapa malam - malam bertamu?” Tanyanya, lalu beranjak berdiri untuk turun ke lantai bawah dan membukakan pintu.
Tetapi sebelum itu, karena dia lupa jika dia tidak menggunakan B r a dia jadi menganmbil bantal sofa untuk menutupi tubuh bagian depannya. Tapi tenang saja, karena dia sudah menggunakan pakaian tidur panjang. Jadi tidak ada yang mengira jika dia bernampilan sexy malam ini.
Ketika dia membuka pintu, dia melihat seseorang pria yang berdiri dengan memegang beberapa setelan jas, yang terbungkus rapi di dalam kantungnya.
“Maaf, Anda cari siapa ya?” Tanya Indri bingung.
“Sayang, dia adalah asistenku, datang buat antaran setelan Jas untukku,” suara Rico tiba - tiba muncul, dan menjawabnya, membuat Indri langsung menoleh ke arah Rico yang sedang turun ke bawah menghampirinya.
Indri menoleh lagi pada Roma yang hanya berdiri di deoan pintu dengan senyumannnya. “Masuk Roma!” Pinta Rico, mempersilahkan asistennya itu untuk masuk.
Karena tidak nyaman juga jika pria itu hanya berdiri di depan pintu seperti itu.
Indri lalu tersenyum kembali, “silahkan masuk.” Timpalnya, ikut mempersilahkan asisten kekasihnya itu untuk masuk ke dalam.
Roma sebenarnya merasa kikuk melihat bosnya pertama kalinya bersama dengan wanita lain. Tetapi, dia merasa juga itu bukan urusannya.
Lagian, wanita di depannya ini jauh lebih cantik di bandingkan istri sah bosnya yang tadi sore memarah - marahinya.
“Lepaskan sepatu Roma.” Tegur Rico, ketika Roma ingin masuk dengan menggunakan sepatunya.
“Eh, maaf Tuan.” Sahutnya, merasa tidak enak karena dia tidak tahu dengan peraturan rumah kekasih bosnya.
Sedangkan Indri hanya tersenyum, karena ternyata Rico memahami jika di rumahnya tidak boleh mengenakan sepatu atau sendal masuk ke dalam.
Setelah itu, Indri bergegas untuk naik ke atas masuk ke dalam kamarnya untuk mengenakan kaca mata power rengersnya. “hishhh, malam - malam ada tamu datang, kenapa dia gak bilang dari awal sih.” Umpat Indri, merasa kesal sendiri dengan Rico yang tidak memberitahunya jika ada tamu yang akan datang ke rumah.
Tidak ingin membuang waktu, setelah dia mengenakannya. Indri kembali turun ke bawah, karena ingin membuatkan minuman dan menyediakan cemilan untuk asisten kekasihnya itu.
Tak perduli apakah dia anak buah Rico atau teman, dia tetap harus melakukkan itu karena pria itu datang ke rumahnya untuk bertamu, maka akan seperti inilah dia menyambut tamu, meski di minta atau tidak dia tetap akan menyambutnya.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
breks nets
kehangatan sebuah keluarga yang hakiki
2023-03-23
0
X'tine
Indri lebih menghargai org
2023-02-08
0