Pesta Malam di Bali

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Ketika waktu terus bergulir, terlihat Dessy, Nurul dan Indri kini sudah terpisah - pisah mencari relasinya sendiri.

Karena tidak terlalu kenal dengan orang - orang yang ada di pesta, dan juga karena dirinya tidak seperti Nurul yang gampang untuk bersosialisai.

Indri memilih untuk menjauh saja, dan hanya duduk di meja sambil menikmati makanan dan meniuman yang tersedia.

“Hay.” Sapa seorang pria, yang tiba - tiba datang menghampirinya.

Indri terdiam untuk sesaat, lalu dia kembali menatap pria itu. “Hay.” Sapanya balik, dengan senyumnya yang sangat - sangat canggung.

“Dari tadi aku lihat, kamu sendiri saja? Apa memang kamu datang ke sini sendirian?” Tanya pria itu, sekedar berbicara basa basi dengan wanita cantik yang ada di depannya.

Indri kembali tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya pelan. “Tidak, aku datang ke sini bersama teman - teman, tapi mereka sedang pergi untuk menemui teman mereka yang lain.” Jawab Indri, dengan nadanya yang rendah. Terlihat sangat lembut sekali, membuat siapapun pria yang melihatnya pasti akan langsung jatuh hati.

Untuk sesaat mereka sama - sama terdiam, sampai pria itu bangkit dari duduknya dan terlihat berbisik pada seorang pria.

Indri tidak mau tahu tentang apa yang di bicarakan oleh mereka. Dia berusaha acuh, sampai pria yang berbisik dengan pria yang ada di depannya ini berjalan ke arah Nara wanita yang mempunyai pesta ini.

“Eh, aku sampai lupa mengenalkan nama.” Ujarnya, tiba - tiba, cukup mengejutkan Indri yang sejak tadi melamun mencari keberadaan Dessy dan juga Nurul yang tiba - tiba hilang dari pandangannya.

“Ehhhh, maaf, nama saya Indri.” Dia memperkenalkan namanya, dan menyambut uluran tangan pria itu.

“Aku Varrel,” pria itu menyebutkan namanya, lalu terlihat mengeluarkan ponsel dari sakunya.

“Apakah aku boleh meminta nomor telponmu?” Tanyanya lagi, sambil menyerahkan ponselnya yang di terima dengan ragu oleh Indri.

“Boleh kok.” Jawabnya, lalu mengetikan namanya di sana.

Verrel tersenyum puas, ketika dia mendapatkan nomor wanita cantik yang ada di depannya ini.

“Sudah aku kirim ya, kamu boleh Cek.” Tungkasnya, membuat Indri langsung mengecek ponselnya untuk melihat pesan masuk dari nomor baru.

“Ahh iya, sudah.” Balasnya, dengan memperlihatkan pesan itu pada Varrel.

Indri langsung menyimpan nomor itu, dan kemudian mereka kembali hening, sampai pria yang tadi berbisik dengan Varrel itu kembali dan menghampirinya.

Varrel tersenyum puas, lalu mengambil gelas air minum yang tadi dia bawa lalu meneguk isinya.

Indri tidak mengerti apa yang terjadi, namun dia berusaha untuk mengabaikannya.

Sampai terlihat Dessy yang datang dengan membawakannya sebuah minuman. “Indri, nih minum dulu,” pintanya, memberikan segelas minuman beralcohol pada Indri.

“Enggak deh kak Dessy, soalnya kita besok harus terbang lagi, takutnya kita malah tidak bangung karena malamnya minum seperti itu.” Indri menolak minuman dari Dessy, lalu terlihat Nara yang menghampiri mereka.

“Loh, kenapa nih? Kok pada tegang?” Tanya Nara dengan ramah pada Dessy dan juga yang lainnya.

“Iniloh, aku sedang menawarkan Indri minuman, tapi dia menolak.” Jawab Dessy, dengan wajah cemberutnya.

Nara menganggukan kepalanya mengerti, lalu dia mengambil gelas yang berada di tangan Dessy itu, dan melangkah mendekat kepada Indri. “Kalau misalnya kamu tidak mau minum, berarti kamu tidak menghargai aku dong.” Ucapnya, untuk membujuk Indri, agar mau meminum Alcohol itu.

“Bukan seperti itu, tapi ini -“

“Dikit doang kok, satu gelas doang, ini gak akan mabuk kok, seriusan deh.” Nara masih berusaha untuk membujuk Indri, membuat wanita itu merasa sangat tidak enak, karena banyak yang menunggu jawabannya.

“Baiklah, tapi 1 gelas saja ya.” Indri akhirnya menerima tawaran Nara untuk meminum segelas Alcohol itu, karena dia juga menghargai Nara sebagai pemilik pesta.

Indri mengambil gelas yang ada di tangan Nara, lalu meneguknya secara langsung. Bahkan membuat Nara, Dessy dan juga Varrel langsung tertegun, karena Indri yang meminum itu secara langsung, karena biasanya orang yang baru pertama kali minum, akan mencobanya sedikit demi sedikit.

“Yeyyyyyyy, kamu memang luar biasa Indri.” Puji Nara, yang langsung kesenengan ketika Indri menghabiskan satu gelas Alcohol itu.

Indri hanya tersenyum untuk menanggapinya. “Ya udah, kalau begitu nikmati saja pestanya ya, aku mau pergi dulu ke teman - teman yang lain, Dessy? Mau ikut gak?” Pamit Nara, yang juga sekaligus mengajak Dessy untuk pergi.

“Ikutlah, aku masih pesta sebelum akhirnya harus balik lagi ke Hotel.” Jawab Dessy, dengan begitu antusias.

Dan lalu mereka berdua pergi meninggalkan Varrel dan juga Indri kembali berdua.

“Kamu seberani itu minum Alcohol, sampai satu tegukan selesai, apakah kamu sudah biasa?” Tanya Varrel, mencoba memancing pembicaraan lagi di antara mereka.

Indri menggelengkan kepalanya pelan, namun terlihat dia sudah mulai mengerjapkan matanya pelan. “Enggak, ini kali ke duanya.” Jawab Indri dengan jujur.

“Tapi kok, kepalaku tiba - tiba pusing ya? Waktu dulu minum gak begini.” Tanyanya pada Varrel, memberitahukan kondisinya yang sangat tidak nyaman saat ini.

“Masa sih? Coba kamu minum air putih ini deh.” Jawab Varrel yang langsung memberikan segelas air putih yang baru saja di berikan oleh Royan Asistennya.

Tanpa berpikir panjang Indri langsung menerima air putih itu, karena berpikir jika itu hanyalah air putih biasa, dan tidak mungkin ada apa - apanya di dalamnya.

“Gimana? Sudah enakan?” Tanya Varel, ketika dia menerima gelas air putih yang kosong itu.

“Enggak, aku -“ Indri memilih untuk berdiri dari duduknya, agar bisa menetralkan perasaan pusing mual dan perasaan aneh yang sedang menjalar di tubunya.

“Indri are you okay?” Varel juga ikut berdiri, dan mencoba menyentuh kening Indri, untuk mengecek suhu tubuhnya.

Indri terus menggelengkan kepalanya pelan. “Sepertinya aku butuh istirahat deh, bisa tolong panggilin teman aku yang tadi gak?” Indri meminta pertolongan pada Varel agar bisa di panggilkan Dessy atau Nara.

“Aku akan mengantarmu ke hotel tempatmu menginap, agar kamu bisa beristirahat, nanti biar anak buahku yang memanggil teman - temanmu agar segera menyusul.” Verel menawarkan bantuannya, yang langsung di jawab dengan anggukan kepala oleh Indri.

Segera mereka langsung bergantia pakaian dan pergi ke mobil agar bisa segera pergi ke Hotel, mengantar Indri agar bisa segera beristirahat.

*To Be Continue. **

Visual Babang Varel

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

Jasreena

Jasreena

lah... katanya hp disita ? 🙄

2023-07-07

0

Uciha Rere

Uciha Rere

Terima kasih sudah mampir kak

2023-02-01

4

Soeharti Rifangi

Soeharti Rifangi

siaaap kaak ..

2023-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Mendarat di Bali
2 Pesta Malam di Bali
3 Rencana Varel
4 Pria Asing
5 Pergi Ke Bandung
6 Mencari Titik Terang
7 Keharmonisan Keluarga
8 Pagi Hari di Bandung
9 Liburan di Awal Pagi
10 Liburan Telah Usai
11 Rencana Berhasil
12 Menikmati Peran Cosplay
13 Mencari Keberadaan Rico
14 Hasutan Raisa
15 Undangan Makan Raisa
16 Mengirimkan Makanan
17 Pesan Singkat Dari Rico
18 Hubungan Antara Ririn dan Varel
19 Membagi Tugas
20 Rencana Buruk Roma
21 Mulai Mencurigai
22 Makan Siang Bersama
23 Janji Rico Untuk Indri
24 Mencari Solusi dalam Masalah
25 Kekasihku atau Istriku
26 Dinner Romantis
27 Menolak Menjadi Pelakor
28 Pertengkaran Rico dan Indri
29 Mendatangi Orang Tua Indri
30 Pilih Aku Atau Dia?
31 Janji Manis
32 Amarah Keluarga Rico
33 Hasil Testpack
34 Tidak Bisa Meninggalkannya
35 Kehilangan Seseorang Yang Terkasih
36 Hilangnya Sebuah Harapan
37 Berbalik Membela Indri
38 Kunjungan Bima dan Raisa
39 Pelengkap Kehancuran
40 Permintaan Untuk Menikah Sirih
41 Penolakan Rico
42 Tuntutan Ririn
43 Sebuah Pencerahan
44 Penikahan Sirih
45 Saudara Tiri
46 Seseorang Dari Masa Lalu
47 Tuduhan Yang Menyakitkan
48 Kepergian Indri
49 Playing Victim
50 Anak laki - laki Yang Lain
51 Kebenaran Yang Terungkap
52 Kebusukan Risa Terungkap
53 Bertemu Vino
54 Memohon Maaf
55 Kehilangan
56 Hukuman Yang Layak
57 Masih Diabaikan
58 Kondisi Rico Yang Sebenarnya
59 Bertemu Dengan Erwin
60 Perasaan Rico Sebenarnya
61 Rujukan ke Jakarta
62 Perpisahan dengan Indri
63 Apakah Kita Keluarga?
64 Berserah Pada Sang Pencipta
65 Teruslah Membencinya
66 Ketahuan Vino
67 Kekhawatiran Banyak Orang
68 Sedikit Memahami Perasaanya
69 Keadaan Semakin Memburuk
70 Kakak Yang Baik
71 Datang Ke Jakarta
72 Belajar MengIkhlaskan
73 Penyesalan Seorang Ayah
74 Kedatangan Indri
75 Penyesalan Bima
76 The End Reincarnation
77 Reincarnation a Stupid Boy
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Mendarat di Bali
2
Pesta Malam di Bali
3
Rencana Varel
4
Pria Asing
5
Pergi Ke Bandung
6
Mencari Titik Terang
7
Keharmonisan Keluarga
8
Pagi Hari di Bandung
9
Liburan di Awal Pagi
10
Liburan Telah Usai
11
Rencana Berhasil
12
Menikmati Peran Cosplay
13
Mencari Keberadaan Rico
14
Hasutan Raisa
15
Undangan Makan Raisa
16
Mengirimkan Makanan
17
Pesan Singkat Dari Rico
18
Hubungan Antara Ririn dan Varel
19
Membagi Tugas
20
Rencana Buruk Roma
21
Mulai Mencurigai
22
Makan Siang Bersama
23
Janji Rico Untuk Indri
24
Mencari Solusi dalam Masalah
25
Kekasihku atau Istriku
26
Dinner Romantis
27
Menolak Menjadi Pelakor
28
Pertengkaran Rico dan Indri
29
Mendatangi Orang Tua Indri
30
Pilih Aku Atau Dia?
31
Janji Manis
32
Amarah Keluarga Rico
33
Hasil Testpack
34
Tidak Bisa Meninggalkannya
35
Kehilangan Seseorang Yang Terkasih
36
Hilangnya Sebuah Harapan
37
Berbalik Membela Indri
38
Kunjungan Bima dan Raisa
39
Pelengkap Kehancuran
40
Permintaan Untuk Menikah Sirih
41
Penolakan Rico
42
Tuntutan Ririn
43
Sebuah Pencerahan
44
Penikahan Sirih
45
Saudara Tiri
46
Seseorang Dari Masa Lalu
47
Tuduhan Yang Menyakitkan
48
Kepergian Indri
49
Playing Victim
50
Anak laki - laki Yang Lain
51
Kebenaran Yang Terungkap
52
Kebusukan Risa Terungkap
53
Bertemu Vino
54
Memohon Maaf
55
Kehilangan
56
Hukuman Yang Layak
57
Masih Diabaikan
58
Kondisi Rico Yang Sebenarnya
59
Bertemu Dengan Erwin
60
Perasaan Rico Sebenarnya
61
Rujukan ke Jakarta
62
Perpisahan dengan Indri
63
Apakah Kita Keluarga?
64
Berserah Pada Sang Pencipta
65
Teruslah Membencinya
66
Ketahuan Vino
67
Kekhawatiran Banyak Orang
68
Sedikit Memahami Perasaanya
69
Keadaan Semakin Memburuk
70
Kakak Yang Baik
71
Datang Ke Jakarta
72
Belajar MengIkhlaskan
73
Penyesalan Seorang Ayah
74
Kedatangan Indri
75
Penyesalan Bima
76
The End Reincarnation
77
Reincarnation a Stupid Boy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!