Mungkin Resti merasa kalau Dinka adalah malaikat penyelamat, sehingga saat jam makan siang hari ini, Dinka diberi tahu lokasi dimana putranya akan menunggu.
Di sinilah, Dinka berada. Setelah memastikan dirinya cantik dan berpakaian sopan—melihat Resti yang begitu elegan, dia berpikir kalau anaknya juga pria yang rapi dan klimis, Dinka melangkah masuk ke dalam restoran steak yang cukup terkenal di kawasan ini.
"Reservasi atas nama Ibu Resti," ujarnya pada pegawai restoran yang membukakan pintu untuknya. Seakan tidak sabar melihat calon suaminya, dia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru resto yang mampu di jangkaunya.
Dia tidak melihat siapapun yang sedikit mirip dengan Bu Resti.
"Oh, sebelah sana, Kakak." Pegawai itu dengan sopan menyilakan Dinka dengan dirinya memandu.
"... aku udah sampai, Ma! Iya ... aku nggak akan kabur, janji!"
Namun, belum selangkah mereka berjalan, suara seseorang yang berada di belakang, membuat Dinka menoleh, lalu memasang wajah kesal, sampai Dinka memutar bola matanya ke atas saking jengah dan jengkelnya.
Dia lagi-dia lagi.
Dinka berbalik dan bersedekap setelah meminta pegawai resto menunggunya sejenak.
"Dokter punya masalah apa sih, sama aku?" Dinka menghadang Dokter Abid dengan wajah ketusnya. "Nguntit aku sampai sebegitunya? Tapi, maaf, ya! Aku sudah ada yang punya, jadi Dokter nggak ada kesempatan buat dapetin aku."
Ucapkan ketus Dinka membuat Abid melengos seraya mengeluarkan tawa mengejek. Percaya diri sekali wanita beranak ini. Kalau dia sudah gila, mungkin baru tertarik pada wanita ini. Sayang dia masih waras sewaras-warasnya.
Abid kembali menatap Dinka setelah berhasil menemukan jawaban yang telak untuk wanita tengil kepedean ini.
"Sorry juga ... saya ke sini untuk menemui calon istri saya."
Dinka mengejek. "Ngaku sajalah, Dok ... kalau udah ketahuan aku."
Mata Dinka melirik sinis Abid. "Cowok dimana saja pasti akan ngeles kalau kegep!"
Dalam dumalannya, Dinka mengimbuhi: Dasar muna!
Abid berkata seraya menarik napasnya dalam-dalam, sepertinya bertemu wanita menyebalkan ini, akan mengubah mood-nya yang sudah ia coba atur sebaik mungkin ini. Dia ingin kabur saja sekarang, dan melupakan siapapun wanita yang akan menjadi malaikat penyelamatnya. Tetapi, astaga ... setelah semua vendor yang dibatalkan, apa dia masih berani membantah mamanya? Dia pasti akan membuat sang Mama makin sedih, setelah tadi sempat sumringah.
"Katakan saja, saya sedang sial bertemu kamu di sini, Nyonya! Tapi saat ini, saya sedang ada urusan dengan calon istri saya. Dia sudah menunggu saya sejak tadi." Abid sengaja menekankan kata itu, agar Dinka sadar kalau dia tidak sedang bercanda. "Mari kita anggap kamu paling tahu soal cowok, jadi silakan lanjutkan perjalanan anda!"
Seratus persen, Abid mengalihkan baik perhatian maupun pandangan dari wajah Dinka yang terlihat beda hari ini. Tapi tidak memperngaruhi apapun pada diri Abid.
"Mbak, reservasi atas nama Ibu Resti!" Abid melambai ke pegawai lain, yang standby tak jauh darinya.
"Atas nama siapa?" Dinka awalnya ingin pergi, tetapi lagi-lagi, ucapan Abid membuat Dinka gemetar di lutut, dingin di punggung, dan menggigil di ulu hati. Nama Resti bagai petir yang menyambar hatinya. Nama ini familier, kan? Bukan cuma ibu dari calon suaminya yang bernama Resti, tapi ....
"Rasanya bukan urusan Anda bertanya siapa yang memesan meja untuk saya."
Abid menatap Dinka dengan kekesalan yang menumpuk. "Bisakah telinga anda sedikit menunduk agar tidak terlalu rajin ikut campur urusan orang?!"
Dinka mengibaskan tangan. "Maksud saya ... apa—"
"Mungkin, Kakak berdua sebenarnya duduk di meja yang sama, yang direservasi Ibu Restiana." Pegawai wanita tadi sebenarnya kesal pada dua orang ini, tetapi tetap tersenyum ramah. Di sini, tidak ramah pada pelanggan, auto ditendang. Sebab, pelanggan boleh komplain secara terbuka kepada manajer resto.
Dinka dan Abid saling pandang saat pelayan itu menunjuk meja yang berada di pojok, dengan tulisan "reserved" bertengger anggun di atas meja.
"Oh, God!"
Dinka menggigit bibir dengan perasaan khawatir.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Asha Zhafira
😂😂😂 lucunya
2023-09-11
2
Yuyun Haryanto
hahaha .. seru yah kalo Dinka ketemu dr Abid.
2023-05-24
0
🌹🪴eiv🪴🌹
bhuahahahahahahahaha
2023-05-20
1