Setelah selesai memilih barang-barang yang diperlukan, Pak Hendra dan Alexa segera menuju ke arah kasir.
"Dua juta tujuh ratus tuan!" seru petugas kasir setelah menghitung semua belanjaan, dengan menggunakan mesin penghitung.
Mendengar jumlah pembayaran yang harus dikeluarkan sangatlah mahal, Alexa menarik kembali barang-barang belanjaannya dari tangan petugas kasir. Sehingga membuat beberapa orang yang berada di sana menatapnya dengan heran.
"Mau diapakan barang-barang itu?" tanya Pak Hendra ketika melihat putrinya hendak bergegas pergi ke tempat asal mereka mengambil barang-barang itu.
"Akan ku kembalikan ke tempatnya Yah! harganya mahal sekali." jawab Alexa dengan polos, sehingga membuat semua orang yang menatapnya tertawa lepas seketika.
Pak Hendra segera menarik kembali barang-barang belanjaannya, kemudian berkata,
"Kau lihat ini? Kau tahu ini apa?"
Alexa mengangguk kemudian menggelengkan kepala, karena Alexa tidak pernah melihat benda itu sebelumnya.
"Ya, aku lihat Yah, tapi aku tidak tahu itu apa dan untuk apa?" jawab Alexa dengan kepolosannya.
Dan kembali membuat semua pengunjung di mall itu tertawa terbahak-bahak. Pak Hendra merasa malu, dengan apa yang telah dilakukan oleh putrinya. Namun, ia tidak dapat berbuat apa-apa karena itu memanglah kenyataannya. Secara tidak langsung ini adalah kesalahannya sendiri.
"Dengar baik-baik, ini namanya ATM card, fungsinya untuk membayar belanjaan, menabung dan banyak lagi transaksi lainnya." jelas Pak Hendra.
"Aku tidak paham Yah," celetuk Alexa.
Memang, selama ini Alexa tidak pernah melihat apalagi memiliki yang namanya kartu ATM, oleh karena itu, wajar baginya jika merasa asing dengan benda tersebut.
"Intinya sekarang kau bebas belanja apapun, dan bayar dengan menggunakan kartu ini!"
Alexa berdecak kagum melihat benda pipih yang menurutnya ajaib. Ya, Alexa menganggap kartu ATM itu ajaib karena bisa membeli apapun tanpa mengeluarkan uang. Dia tidak tahu saja, kalau dibalik ATM card itu, tersimpanlah uang.
Alexa menurut saja dengan apa yang dikatakan oleh Pak Hendra, bahkan setelah keluar dari mall itu, Pak Hendra mengajak Alexa makan malam di sebuah restoran yang mewah.
Seakan Pak Hendra ingin memenuhi seluruh tanggung jawabnya selama ini dalam waktu semalam. Alexa merasa benar-benar bahagia, Malam ini ia merasa seperti seorang putri yang sangat dimanjakan.
Sekitar jam 10 malam, mereka tiba di mansion kembali.
Suasana di dalam mansion tampak sepi, Lampu-lampu telah dipadamkan. Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, Pak Hendra dan Alexa bergandengan tangan memasuki mansion nya.
Setelah menutup pintu kembali, tiba-tiba terdengar sebuah suara,
CEK LEK.
Tiba-tiba lampu menyala.
"Oh, kalian telah pulang rupanya, dari mana saja?!" tanya Bu Lusi dengan suara yang mengeras.
"Mama!" seru Pak Hendra terkejut.
"Belum tidur ma?" lanjut Pak Hendra bertanya.
"Ya, belum, karena jika aku tidur maka aku tidak akan pernah mengetahui kalau suamiku telah memborong semua belanjaan untuk sang putri tercinta!" ejek Bu Lusi, ia merasa sangat tidak suka melihat Pak Hendra terlalu dekat dengan Alexa.
"Alexa, pergilah ke kamar mu, dan beristirahat lah!" perintah Pak Hendra kepada Alexa, yang langsung dipatuhi oleh Alexa.
"Baik Yah!" jawab Alexa. Kemudian berjalan menuju ke arah kamarnya.
"Enak ya, di perhatikan, di manja!" ejek Bu Lusi kepada Alexa ketika melintasinya.
Mendapat perilaku yang kurang baik, Alexa hanya tersenyum seraya menganggukan kepala kepada Bu Lusi. Alexa melewati Bu Lusi begitu saja.
Tak dapat dielakkan lagi, Bu Lusi bertanya dengan nada sedikit keras.
"Oh jadi sekarang papa pilih kasih, sekarang papa lebih menyayangi Alexa ketimbang Tiara?"
"Bukan begitu ma, Tiara sejak kecil telah hidup mewah dengan segalanya terpenuhi, sedangkan Alexa? dia hidup dalam serba kekurangan ma, apa salah jika papa juga ingin Memanjakan putri papa?"
"Jadi sekarang papa Hitung-hitungan, papa tidak mau memberikan Tiara perhatian lagi, dan akan memberikan semuanya kepada Alexa? Iya!" sergah Bu Lusi yang langsung pergi dari depan suaminya, sepertinya ia sedang merajuk.
"Mama salah paham!" teriak Pak Hendra, namun, Bu Lusi telah pergi dari hadapannya.
Pak Hendra hanya bisa menggelengkan kepalanya, dan ia pun berpikir, ia tidak bisa membiarkan situasi seperti ini semakin berlarut-larut.
Keputusannya untuk menikahkan Alexa dengan Saga, adalah keputusan yang terbaik untuk Alexa. Karena ia akan menjadi ratu di dalam istana orang terkaya di kota itu.
Malam pun semakin larut, hawa dingin mulai menusuk tulang. Alexa diam terpaku sembari memandangi tumpukan barang yang baru saja ia beli bersama Ayahnya.
"Apa aku bisa terus bertahan dalam situasi seperti ini? Istri Ayah dan juga anaknyatidak menyukai diriku sama sekali." bisik Alexa, pikirannya mulai kalut. Alexa tidak tahu harus berbuat apa.
"Ini akan menjadi mimpi buruk untukku, jika berlangsung setiap hari." resah Alexa.
Alexa merebahkan dirinya di antara tumpukan barang-barang, mungkin karena terlalu lelah, akhirnya Alexa terlelap.
************************************************
"Putri Ayah cantik sekali!" seru Pak Hendra ketika melihat Alexa yang baru saja selesai berdandan.
'Pantas saja, tuan Saga sangat menginginkan Alexa menjadi istrinya.' batin Pak Hendra.
Alexa yang memang cantik alami, hanya dengan mempoleskan sedikit make up saja, telah membuat ia benar-benar cantik, hingga membuat Pak Hendra hampir pangling.
"Sudah siap?" tanya Pak Hendra kemudian.
"Sudah Yah!" jawab Alexa dengan senyum yang semakin mempercantik wajahnya.
"Ayo kita berangkat!"
Alexa pun menganggukkan kepalanya, mengikuti langkah Pak Hendra keluar dari kamarnya.
"Papa tidak sarapan dulu?" tanya Bu Lusi ketika melihat suaminya berjalan bersama Alexa yang hampir melewatinya.
"Tidak usah nanti saja di kantor!" jawab Pak Hendra seraya terus melangkah bersama Alexa.
Tidak hanya Pak Hendra yang merasa pangling melihat kecantikan Alexa. Sementara itu, Tiara yang saat itu sedang duduk bersama ibunya, tidak berkata sepatah katapun. Hanya pandangannya tertuju kepada Alexa yang terlihat sangat menawan.
Dengan menggunakan mobil pribadinya, akhirnya Pak Hendra dan Alexa segera pergi dari mansion itu.
Satu jam kemudian, mereka baru saja sampai di suatu tempat yang membuat Alexa merasa aneh.
"Rumah siapa ini Yah?" tanya Alexa dengan mengerutkan keningnya.
Ketika melihat sebuah bangunan megah di depannya.
"Ini mansion tuan Saga!" jawab Pak Hendra dengan cepat.
"Tuan Saga?" sepertinya nama itu familiar di telinga Alexa.
Pak Hendra mengangguk.
"Ayo, cepat turun!" ajak Pak Hendra.
Sebenarnya Alexa ingin bertanya tentang sesuatu. Namun, ia urungkan ketika melihat Pak Hendra telah membuka pintu mobil dan turun.
Alexa menatap sekeliling halaman luas dan indah, hamparan permadani hijau serta bunga-bunga yang tertata rapi, menambah indahnya pemandangan.
"Untuk apa kita kesini Yah?" tanya Alexa yang masih merasa bingung.
Pemikirannya yang tadi berharap Ayahnya akan membawanya ke kantor, kini mulai ragu.
'Untuk apa Ayah membawaku kesini?' batin Alexa.
Kemudian mereka melangkah memasuki mansion itu, namun, dari pintu samping membuat Alexa semakin heran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Wong kam fung
kartu domino
2023-03-29
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
waw belanjaan yang sangat banyak ini, aku dengarnya pengen putar balik aja..
2023-03-29
0
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
sepertinya Pak Hendra lebih suka dengan Alexa, apalagi Alexa tidak seperti Tiara
2023-03-20
0