"Bagaimana Pak Hendra, apa sudah siap untuk pelunasan hutangnya?" Saga bertanya, dan ia berharap semoga Pak Hendra tidak bisa melunasi hutang nya, sehingga Saga bisa memanfaatkan hal itu untuk menjerat Alexa.
Pak Hendra tidak segera menjawab, bahkan ia terlihat begitu gelisah. Apalagi disaat Saga menatap dirinya.
"E… anu… anu.. Tuan, Mmm…maaf, saya belum bisa untuk membayar hutang saya, apalagi melunasinya." Pak Hendra menjawab dengan gugup. Seraya menundukkan kepala.
"Apa? Jadi Anda belum bisa melunasi hutang?" Suara Saga terdengar lebih keras. Hal itu, sengaja ia lakukan agar Pak Hendra tidak berani macam-macam.
"Maafkan saya tuan, beri saya waktu beberapa hari lagi, setelah itu saya janji akan segera melunasinya," Pak Hendra memelas.
"Tidak bisa! sesuai perjanjian jika Anda tidak bisa melunasinya pada saat yang telah ditentukan, maka mansion Anda sebagai jaminannya, serta seluruh aset Anda adalah milik ku!" tegas Saga dengan raut wajah yang terlihat garang.
Memang, enam bulan yang lalu Pak Hendra mengajukan pinjaman ke perusahaan Hawiranata Kusuma. Dikarenakan ia dalam keadaan terdesak dan perusahaan miliknya hampir jatuh bangkrut.
Namun, hal itu tidak dimusyawarahkan dengan istrinya. Demi menutupi masalahnya, Pak hendra tanpa berpikir panjang mengajukan pinjaman ke perusahaan milik Saga, yang terbilang dengan bunga yang sangat tinggi. Hingga mansion dan aset perusahaan ia jadikan sebagai jaminannya.
Mendengar ucapan CEO di depannya, yang dapat dipastikan tidak main-main, membuat Pak Hendra semakin gugup dan panik.
"Jangan tuan, jangan ambil mansion saya, itu adalah tempat berteduh anak dan istri saya, bagaimana jika tuan mengambil aset perusahaan saya saja sebagai jaminannya." pinta Pak Hendra penuh iba.
"Anda ingin mempermainkan diriku? Jika Anda tidak bisa memenuhi sesuai prosedur, maka Anda akan ditahan saat ini juga dengan tuduhan kasus penipuan!!"
Pak Hendra semakin gemetar, hatinya terasa bimbang dan pikirannya kacau-balau. Pak Hendra bersimpuh dikaki Saga, memohon agar dirinya tidak di penjara.
"Jika saya dipenjara, bagaimana nasib istri dan anak saya, tuan. Saya mohon kasihanilah saya," mohon Pak Hendra kembali.
"Itu bukan urusan ku, aku hanya tidak ingin dirugikan itu saja," ucap Saga dengan geram, sepertinya ia telah siap memerkam Pak Hendra.
"Jika Anda berkenan, aku ada ide." lanjut Saga mulai menurunkan nada bicaranya.
Mendengar ada sebuah ide dari Saga, membuat Pak Hendra lega dan wajahnya sedikit berbinar penuh harap.
"Apa ide itu tuan?" Pak Hendra mulai tidak sabar.
"Sederhana saja, nikahkan putri Anda dengan ku!!" ucap Saga dengan tegas sembari menatap wajah Pak Hendra dengan tajam.
"Menikahkan putri saya dengan Anda, tuan?" Pak Hendra serasa tidak percaya mendengar permintaan orang terkaya di kota itu.
"Ya, Allexa!!" Saga mengetatkan rahangnya ketika menyebut nama gadis itu.
Tanpa disadari oleh Pak Hendra, ia tersenyum. Hatinya begitu bahagia mendengar ucapan Saga, yang terdengar sangat serius. Bagaimana tidak, jika putrinya yang baru saja ia temukan, ternyata berjodoh dengan seorang yang kaya raya di kota itu.
"Apakah Anda serius tuan? tapi… dari mana Anda tahu tentang putri saya?" Pak Hendra merasa heran, karena baru beberapa jam yang lalu, ia membawa putrinya dari desa.
"Saya yang menceritakannya Pak Hendra!" sahut Raffi yang sedari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan dua orang didepannya.
Sontak membuat Pak Hendra menoleh ke arah Raffi.
"Apa yang Anda ceritakan? dan mengapa pula tuan Saga ingin menikahi Alexa?"
"Itu sudah menjadi ketetapan tuan Saga," jawab Raffi dengan santai.
Raffi mengatakan hal itu, karena memang ia tidak pernah tahu alasan di balik rencana Bos nya itu.
"Bagaimana, Anda setuju dengan ide ku?" Saga meminta kepastian.
"Baik, tuan, saya… saya setuju!" jawab Pak Hendra dengan cepat, karena Pak Hendra tidak ingin kesempatan itu hilang begitu saja.
"Bagus, besok Anda bawa putri Anda ke mansion ku!" perintah itu terdengar sangat tegas.
"Tapi, bagaimana dengan hutang saya tuan?"
"Hutang Anda lunas!"
"Benarkah Tuan?"
"Ya!
Saga sangat senang, mendengar persetujuan dari Pak Hendra. Telah terbayang di benaknya betapa syoknya seorang Alexa ketika mengetahui bahwa dirinya akan menikah dengan pria yang di anggap sangat menyebalkan baginya.
"Jadi, sekarang kita Deal!" Saga mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Pak Hendra.
"Deal!"
Setelah kesepakatan disetujui, Pak Hendra menandatangani sebuah surat pernyataan, sebagai bukti bahwa Alexa telah diserahkan kepada Saga sepenuhnya.
Dan surat itu juga sebagai alasan agar Alexa tidak dapat menolak terjadinya pernikahan itu, sebab jika sampai ia menolak, maka tidak dapat dielakkan lagi, Pak Hendra akan dijebloskan kedalam penjara dengan tuduhan kasus penipuan.
Namun, sebagian dari isi perjanjian surat itu, belum ditulis sepenuhnya, jadi wajar jika Pak Hendra tidak merasa curiga. Karena yang ia baca hanyalah sebuah pernyataan bahwa jika Alexa menikah dengan Saga, maka seluruh hutang Pak Hendra akan dianggap lunas.
Bahkan, Pak Hendra akan diberi hadiah sebuah mobil mewah edisi terbaru.
"Baiklah tuan, jika memang tidak ada yang akan kita diskusikan lagi, saya permisi." ucap Pak Hendra dengan wajah berbinar.
Karena Pak Hendra tidak mengetahui apa sebenarnya alasan di balik semua rencana Saga.
"Ok! Silahkan Pak Hendra!" sahut Saga dengan memasang wajah manis, berbeda dengan raut wajah yang sebelumnya.
Dengan perasaan senang, Pak Hendra pergi meninggalkan ruangan itu, ruangan yang menjadi saksi detik-detik permainan Saga akan di mulai.
Sekilas tampak sebuah senyum di bibir Saga, senyum yang aneh dan mengerikan.
"Akhirnya rencanaku berhasil." gumam Saga diantara senyumnya yang misterius.
"Apa rencanamu selanjutnya tuan?" Raffi yang hanya menjadi saksi segera bertanya setelah pintu ditutup dari luar.
"Menikahi Alexa dan mendapatkan dua keuntungan!" jawab Saga penuh keyakinan.
Mendengar jawaban dari Bos nya, Raffi pun terdiam. Meski ia tidak sepenuhnya mengerti.
**********************************************
Suasana di dalam mansion sangat menegangkan, suara keributan menghiasi seluruh ruangan.
Tampak Alexa dan Tiara sedang beradu mulut, karena Tiara tidak terima Pak Hendra memiliki putri lain selain dirinya.
Saat itu, Alexa sedang duduk santai di ruang tamu. Tentunya setelah selesai membersihkan dirinya.
Awalnya Tiara mengira kalau Alexa adalah pelayan baru yang mulai bekerja hari itu juga. Dengan sombong ia berkata,
"Hei, Babu! berani-beraninya kamu duduk di sofa itu? turun! ayo cepat turun!" suara Tiara melengking jauh di udara, memekakkkan telinga siapa saja yang mendengar.
Alexa sengaja tidak menggubrisnya, dengan tujuan agar Tiara tidak lagi mempermasalahkan hal itu. Namun, Tiara yang tidak suka dirinya di acuhkan segera menarik tubuh Alexa hingga terjatuh membentur lantai.
"Aww!" pekik Alexa ketika jatuh terjerembab. Kemudian, Alexa berusaha untuk bangkit kembali.
"Apa-apaan ini? Mengapa kau mendorongku?!" tanya Alexa setelah berdiri kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Sky darkness
meresahkan
2023-04-14
0
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
ya beginilah kalau ngutang gak bisa dibayar
2023-03-20
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
sok kelihatan marah, padahal mah hatinya senang tuh bisa menikahi alexa..
2023-03-20
0