"Hmmm," Alexa menghembuskan nafasnya, seraya mengerutkan dahinya.
"Akh," Alexa memegangi kepalanya, terasa berat dan sulit bagi Alexa untuk membuka mata.
Perlahan Alexa mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, dan tampak olehnya sosok tubuh seorang pria sedang berdiri membelakangi nya.
Alexa sangat terkejut ketika melihat bahwa pria itu adalah Saga, pria yang sangat menyebalkan baginya. Dalam sekejap membuat Alexa melebarkan kedua mata, yang sebelumnya sangat sulit untuk terbuka.
"Kau?!" suara Alexa melengking tinggi karena terkejut.
Sontak membuat Saga membalikkan tubuhnya menghadap Alexa yang masih terbaring di atas ranjang.
"Mau apa kau kesini?" tanya Alexa dengan tatapan tajam. Tatapan yang penuh curiga.
Saga tersenyum tipis mendengar pertanyaan dari wanita yang telah resmi menjadi istrinya.
"Jawab pertanyaan ku, mau apa kau?!" Alexa terdengar ketakutan dan itu memancing Saga untuk terus mendekatinya.
"Harusnya aku yang bertanya, mengapa kau sampai disini?" Saga semakin mendekatkan dirinya ke arah Alexa.
"Jangan berbelit-belit, akui saja kalau kau yang telah menjebak ku dengan menggunakan Ayahku sebagai tameng!" sergah Alexa seraya terus merayap mundur dalam keadaan terlentang.
Membuat Saga semakin bernafsu untuk menakut-nakutinya. Saga terus mendekat, tanpa menghiraukan Alexa yang bertambah semakin ketakutan.
Kini posisi keduanya benar-benar dekat, seluruh tubuh Alexa bergetar apalagi disaat Saga telah mengukung dirinya seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Alexa, dapat dipastikan jika Alexa bergerak sedikit saja, maka hidung dan bibir mereka akan saling bertemu.
"Marilah kita nikmati kebersamaan ini." bisik Saga di telinga Alexa, serta tangan nya hendak meraba wajah cantik Alexa, membuat wanita itu semakin merasa ketakutan.
"Pergi…!!" teriak Alexa sekencang-kencangnya, dan kakinya reflek menendang dengan Sekuat-kuatnya pada bagian bawah tubuh Saga, hingga membentur benda xxxxx yang berada tepat dibagian itu, hingga membuat tubuh Saga terjungkal kebelakang.
"Aww..!!" pekik Saga saat merasakan xxxxxx berdenyut. Sambil kedua tangannya memegang benda itu.
"Kau gila! Kau ingin membunuhku?" teriak Saga diantara menahan rasa sakitnya. Wajahnya pun terlihat memerah akibat menahan rasa sakit itu.
Alexa tersenyum senang, akhirnya ia bisa membuat pria yang telah membuat dirinya kecewa itu merasakan juga yang namanya rasa sakit.
"Maaf, tuan! Aku tidak sengaja." ucap Alexa sekenanya saja.
Dan Alexa yakin, kalau pria menyebalkan itu, tidak akan berani macam-macam kepadanya.
"Tidak sengaja kau bilang? Akh, mengapa sakit begini?" desah Saga, sedangkan kedua tangannya masih memegangi benda xxxxxxx miliknya.
Kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari arah luar.
TOK. TOK. TOK.
"Sebentar!" teriak Saga, dengan menahan rasa sakit pada xxxxxx nya.
Dengan tertatih-tatih Saga membuka pintu. Namun, ia paksakan agar tetap terlihat tenang.
Dan, ketika pintu terbuka tampaklah seorang wanita paruh baya, sedang berdiri di depan pintu.
"Oma!" seru Saga setengah terkejut.
Oma yang bernama Hesti Wijaya kusuma, pun tersenyum ketika melihat cucu kesayangannya membukakan pintu.
"Bagaimana keadaan istrimu?" tanya Oma dengan khawatir.
"Baik Oma, sekarang sudah siuman." jawab Saga seraya menunjukkan Alexa yang sedang duduk di tepi ranjang.
"Oh, syukurlah! Oma takut terjadi apa-apa." kemudian Oma berjalan memasuki kamar kedua pengantin.
"Apakah masih sakit sayang?" tanya Oma dengan lembut, sembari duduk disamping Alexa.
"Hanya pusing saja, Oma," jawab Alexa, memanggil dengan sebutan Oma pula. Sebab, ia sempat mendengar Saga memanggilnya Oma.
"Memang seperti itu ya, jika baru sembuh dari koma," gumam Oma pelan.
Namun, mampu menarik perhatian Alexa, yang segera menatap Oma mertuanya dengan tatapan intens.
Mendengar ucapan Oma Hesfi, membuat Saga segera menghampiri keduanya, karena ia khawatir Alexa akan bicara yang sejujurnya. Dan, itu membuat Saga melangkah dengan tergesa-gesa, sehingga tidak begitu memperhatikan langkahnya yang tersendat-sendat.
"Kau kenapa Saga?" tiba-tiba Oma bertanya ketika melihat langkah cucunya tidak seperti biasanya.
Sontak membuat Saga kebingungan mencari alasan yang tepat untuk menjawabnya.
"Itu karena tidak hati-hati menarik resleting celananya Oma," tiba-tiba Alexa menjawab, dan jawaban itu semakin membuat Saga mati kutu.
Hal itu sengaja dilakukan oleh Alexa agar Saga semakin merasa malu, bukan tidak mungkin kalau Oma nya akan berpikiran yang bukan-bukan.
"Oh!" Oma menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Terbersit sebuah gambaran absurd di pikiran Oma Hesti.
"Kalau begitu Oma pergi dulu," Oma Hesti membelai, merapikan rambut Alexa yang terlihat acak-acakan.
Kemudian, Oma tersenyum. Dan berkata kepada cucu kesayangannya.
"Lain kali hati-hati, lagi pula masih banyak waktu, jangan terburu-buru, dia juga masih pucat." Oma melirik kepada Alexa yang memang masih terlihat pucat.
Alexa menundukkan kepala, menyembunyikan senyumnya. Ingin rasanya ia tertawa lebar ketika melihat rona wajah Saga yang terlihat menahan rasa malu di depan Omanya sendiri.
Oma pun bangkit dari tempat duduknya seraya berkata,
"Saga, jagalah cucuku ini, jangan biarkan dia lecet-lecet sedikitpun, acara resepsinya sebentar lagi akan dimulai.
Selesai berkata demikian, Oma Hesti pun pergi.
Kini giliran Saga yang menatap Alexa dengan tatapan tajam menghunus.
Mendapat tatapan dari sorot mata elang yang menakutkan, membuat Alexa kembali merasakan yang namanya ketakutan.
Alexa menelan salivanya dengan kasar ketika Saga berkata kepadanya,
" Sekali lagi kau berani mengucapkan hal itu lagi, maka jangan panggil aku Saga Hawiranata kusuma, jika tidak membuat ucapan mu itu menjadi kenyataan!" ancam Saga dengan setengah emosi.
"Atau… kau justru tidak sabar ingin segera menikmatinya?" membuat Alexa semakin panik dan khawatir.
Alexa tidak ingin kesucian dan kehormatan dirinya di renggut oleh pria arogan itu. Oleh karena itu, Alexa memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rasa takut dan kepanikannya.
Alexa tidak menjawab, hanya air mata yang berbicara menunjukkan betapa kecewa hatinya.
Semakin lama menatap bola mata yang menggenang dengan air mata, membuat Saga segera berpaling, karena ia tidak ingin hatinya merasa kasihan kepada Alexa.
Kemudian, Saga keluar dari kamar itu meninggalkan Alexa seorang diri. Setelah pria itu menghilang di balik pintu, Alexa mengusap air mata lalu mengusap dadanya dengan rasa lega.
"Ya Tuhan, jika engkau memberiku ujian ini, ku rela menjalaninya, tapi satu pinta ku oh Tuhan, selamatkan diriku dari hal-hal yang tidak ku inginkan," Alexa berdoa di dalam hatinya.
Alexa berharap di beri kekuatan serta ketabahan oleh yang maha kuasa, untuk tetap tegar menghadapi segala cobaan hidup yang sedang dialaminya.
Tak lama kemudian kedua perias pengantin datang menjemputnya untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian pengantin khusus resepsi.
Bagai seorang ratu, Alexa berjalan dengan diiringi oleh kedua perias itu menuju ke kamar rias sebelumnya.
Alexa hanya menurut tanpa menjawab sepatah katapun, walau sebenarnya kedua perias itu telah mencoba untuk menghiburnya.
Semua dirubah, mulai dari pakaian, aksesoris serta makeup nya semua dirubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Wong kam fung
Timpuk aja pakai bibir
2023-03-29
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
harus hati-hati alexa, janganlah terlalu senang dulu..
2023-03-29
0
𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡
ya salting jadinya wkwk
2023-03-29
0