Pagi itu akhirnya Ryan putuskan untuk pulang.
Rumah yang selama 3 tahun terakhir ini dia tinggalkan dan memutuskan untuk tinggal di rumahnya sendiri.
Beralasan ingin fokus mengembangkan perusahaannya sendiri, Ryan menjauh dari seluruh keluarganya yang lain.
Padahal alasan sebenarnya bukanlah itu, tapi Ryan sedang menghindari kebahagiaan kakak laki-lakinya yang baru saja menikah dengan wanita yang juga dia cintai.
Tiap hari melihat kebahagiaan mereka membuat daddanya sesak sendiri, karena itulah dia putuskan untuk keluar.
Semenjak hari itu Ryan tak ada minat untuk kembali menjalin kasih, hidupnya hanya dia dedikasikan untuk perusahaan yang sedang dibangun.
Seiring waktu hatinya seperti beku, sampai akhirnya kembali berdebar ketika menatap kedua mata Alika.
Jelas-jelas Alika tidak bisa melihat, namun dia pun gugup menghadapinya.
Jam setengah 9 pagi dia telah tiba di rumah utama keluarga Aditama.
Kedatangannya tentu mengejutkan semua orang, karena tak biasanya Ryan pulang tanpa pemberitahuan seperti ini.
Sang ibu-Putri, langsung menyambut dengan kedua mata yang berbinar.
"Ya Allah, kamu pulang Nak," ucap oma Putri dengan antusias, beliau sudah dipanggil oma karena sudah memiliki cucu dari anak pertamanya-Reza Aditama.
Reza Aditama, Ryan Aditama dan Rilly Aditama adalah anak-anaknya.
Oma Putri sangat merindukan Ryan. Karena hanya Ryan yang tidak tinggal di rumah ini.
"Mas Ryan pulang," ucap seorang wanita dengan antusias, suara yang sungguh tidak asing di telinga Ryan.
Jantungnya berdenyut sesaat ketika melihat wanita itu datang, Ajeng-Istri Reza, wanita yang juga pernah dia cintai.
Namun belum sempat cinta itu terucap Ajeng sudah lebih dulu menjalin hubungan dengan kakaknya tersebut.
"Iya Mbak, aku pulang," balas Ryan, dia tersenyum tanpa sadar. Biasanya selalu kaku, selalu menghindar.
"Sudah makan belum? ayo makan dulu, oma ajak mas Ryan ke meja makan," ucap Ajeng lagi, dia tak pernah berubah sejak dulu, selalu memperlakukannya dengan baik seperti ini.
Ryan baru sadar jika dia sendiri lah yang telah boddoh, dia sendiri lah yang selalu kalut dengan pikirannya sendiri.
Sampai terus menghindar, padahal Ajeng tetap diposisinya yang sama. Mencintai suaminya dan hidup bahagia.
Ryan tersenyum semakin lebar saat oma Putri menarik tangannya untuk lebih masuk ke dalam rumah dan membawanya ke meja makan.
Ajeng sedang hamil anak kedua namun wanita itu tetap memperlakukannya seperti adik yang baru pulang dari tempat yang jauh.
"Ayo makan," ucap oma Putri dan Ryan mengangguk.
"Oma perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum saja, apa Alika sudah membaik?" tanya oma Putri.
Seluruh keluarganya tahu tentang gadis itu.
Tentang terpuruknya Ryan atas kecelakaan pesawat Jet tersebut, tentang niat tulusnya untuk membantu Alika sembuh.
"Iya Oma, Alhamdulillah Alika sudah lebih baik, dia sekarang mulai bisa tersenyum dan menerima keadaan ini. Dia juga mulai bersedia menjalani pengobatan. Sabtu besok kami akan kembali ke rumah sakit untuk kontrol ulang," terang Ryan, dia begitu antusias ketika menjelaskan hal tersebut.
Ini adalah kali pertamanya Ryan bicara banyak seperti ini.
Beberapa tahun terakhir Ryan hanya bicara secukupnya saja, menjawab dengan singkat atau bahkan hanya gelengan dan anggukan kepala.
Dan perubahan Ryan yang begitu signifikan itu membuat oma Putri terenyuh sendiri.
Ternyata dengan Ryan merawat Alika, oma Putri bisa mendapatkan anaknya yang dulu lagi.
Ryan yang begitu hangat.
Ajeng juga ikut tersenyum mendengar cerita panjang dari sang adik ipar.
Dia akan turut bahagia jika Ryan bahagia seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Alisha Chanel
padahal waktu itu si Ryannya juga udh punya pacar
2024-09-22
3
andi hastutty
Ayo Ryan bahagia lah juga dengan alika
2024-08-24
1
Cipika Cipiki
ya gimana ya , waktu itu padahal Ajeng juga sempat naruh harapan pada om Ryan, tapi kan om juga masih pacarnya Diandra, jadi Ajeng juga mundur teratur gitu loh om 😄 dan papa Reza yang gercep jadi juaranya deh 😁
2024-07-23
1