Bab 4 - Insya Allah

"Erlan, apa kamu masih ada di sini?" tanya Alika, dia kini terduduk di lantai dengan kepala yang mendongak ke atas, entah kemana arahnya namun dia berharap menghadap ke arah Erlan.

Pria yang sebenarnya kini ada di belakang dia.

"Iya Mbak saya di sini dan akan selalu ada bersama dengan mbak Alika, mau saya bantu untuk berdiri?" tanya Ryan, dia mendekat bahkan ikut berjongkok.

"Apa rumah sakit ini sangat sepi, sejak tadi aku tidak merasa ada orang lain di sini," tanya Alika pula. Dia baru sadar jika tak ada satu pun orang yang dia temui selama berjalan keluar.

Dia tidak tahu jika Romi sudah membuatkan jalan untuknya.

Romi juga ada di sana bahkan mampu mendengar pertanyaan Alika tersebut, tapi Romi hanya diam. Dia tidak akan menunjukkan diri tanpa perintah sang Tuan.

"Ada, tapi tidak banyak," jawab Ryan.

"Apa di depan masih ada tangga?" tanya Alika.

"Ada, hanya 1 dan kecil, setelah itu jalanan menuju keluar dari area rumah sakit ini."

Alika kembali meraba-raba tangannya di lantai, mulai berjongkok dan kembali berjalan. Sampai akhirnya dia menemukan tangga kecil yang di sebutkan oleh Erlan.

"Mbak, ayo bangun." Ryan tidak bisa diam saat tangan Alika menyentuh jalanan yang cukup kasar, tidak seperti lantai rumah sakit.

Dia bahkan langsung memeluk pundak Alika dan menarik wanita itu untuk bangkit.

Tapi kali ini Alika tidak berontak, dia menurut dan hal itu cukup membuat Ryan merasa heran.

Namun dia tak sempat banyak tanya, Ryan segera membawa Alika menuju area parkir, tempat yang Alika kira adalah jalan raya.

"Kita pulang naik taksi kan?" tanya Alika.

"Iya Mbak," jawab Ryan bohong, tentu saja mereka akan pulang menggunakan mobil pribadi milik pria itu.

"Bagus, aku tidak mau pulang ke rumah pemberian tuan mu, aku akan pulang ke rumah ku sendiri," putus Alika, bibirnya tersenyum kecil, sangat kecil sampai Ryan tidak bisa menyadarinya.

Rumah yang Alika maksud adalah kematiannya.

"Jangan begitu Mbak, pak Ryan sudah menyiapkan semuanya." Ryan coba menolak.

Alika menghentikan langkah.

"Apa kamu ingin membuatku semakin gila? tinggal di rumah baru yang tidak aku tahu seluk-beluknya?" tanya Alika dengan suara yang terdengar sangat dingin. Tatapannya pun terlihat begitu tajam meski tidak lurus menghadap ke arah Ryan.

dan mendengar dua pertanyaan penuh sindiran itu membuat Ryan mengerti, bahwa Alika akan nyaman tinggal di rumahnya sendiri, di sana dia sudah memahami tiap sudut.

"Baiklah Mbak, kita akan pulang ke rumah Mbak Alika," jawab Ryan.

Apa yang semalaman Romi kerjakan kini jadi percuma, karena nyatanya Alika tidak akan pulang ke rumah sang Tuan. Rumah yang kini terlihat sangat senggang karena semua perabot telah dipindahkan.

"Dimana jalan raya?" tanya Alika.

"Ini sudah jalan raya Mbak, kita hanya menunggu taksi lewat." Ryan memberi isyarat Romi untuk segera mengambil mobil mereka.

"Kenapa sepi sekali, kenapa aku tidak mendengar banyak kendaraan?"

"Kita cukup jauh dari tepi jalan, tapi taksi akan melihat jika kita melambai."

Alika berjalan dengan cepat ke depan, sampai membuat Ryan sangat terkejut.

Sampai saat Alika hendak lari dia justru menabrak mobil yang terparkir disana.

Bugh!

Alika jatuh, namun dia tak merasa mobil tersebut menghantamnya.

"Kenapa? kenapa aku TIDAK MATI!!!" pekik Alika putus asa. Telapak tangannya terasa perih, tergores batu tajam disana.

"Ini bukan jalanan kan? kamu membohongi aku ERLAN!!"

"Mbak tenang."

"Jangan menyentuh KU!! ARGHT!! Alika menjambak rambutnya frustrasi.

"Dimana jalan RAYA! DIMANA!!" Alika bangkit dan berlari ke sembarang arah, jalannya terhuyung tak tentu arah.

Sampai nyaris kembali menabrak mobil, Ryan segera merengkuh tubuhnya dengan kuat.

Ryan tahu, Alika ingin bunnuh diri. Dan hal itu tidak akan pernah dia biarkan terjadi.

"LEPAS!!"

"Jangan begini Mbak! Semuanya belum berakhir!"

"Tau darimana kamu Hah! Tau DARIMANA!!" Alika kembali menangis di halaman parkir rumah sakit tersebut. Bagi Alika hidupnya telah berakhir.

Romi bahkan keluar lagi dari dalam mobil dan mendekati kekacauan ini.

"Pak Ryan, dia akan membiayai semua pengobatan untuk kesembuhan mata Anda. Beliau juga akan mencari pendonor mata," terang Ryan lirih.

Diiringi tangis Alika yang begitu perih.

"Apa benar seperti itu? kamu tidak bohong? mataku bisa sembuh?" tuntut Alika dengan suaranya yang bergetar.

"Insya Allah," jawab Ryan lirih, yang artinya Jika Allah Mengizinkan.

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

lanjuttt kak author aku suka ceritanyaa

2024-04-24

0

L A

L A

awal novel yg bagus, alurnya enak diikuti

2024-02-20

0

EndRu

EndRu

Ryan sabar ya

2023-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pelayan Utusan Pak Ryan
2 Bab 2 - Dimana Tongkat Ku
3 Bab 3 - Hitam Kotor
4 Bab 4 - Insya Allah
5 Bab 5 - Ini Adalah Rumahku
6 Bab 6 - Menebus Kesalahan
7 Bab 7 - Tidak Boleh Ikut Sedih
8 Bab 8 - Jangan Terkejut
9 Bab 9 - Manfaatkan Aku Dengan Baik
10 Bab 10 - Bersama-sama
11 Bab 11 - Buktikan Sendiri
12 Bab 12 - Andaikan
13 Bab 13 - Keluarga
14 Bab 14 - Bukan Anak-anak
15 Bab 15 - Mendadak Salah Tingkah
16 Bab 16 - Mencari-cari Alasan
17 Bab 17 - Seperti Anak Kucing
18 Bab 18 - Mendapatkan Anaknya Yang Dulu
19 Bab 19 - Terus bertanya Jam
20 Bab 20 - Debar Yang Sama
21 Bab 21 - Ulangi Sekali Lagi
22 Bab 22 - Panggilan Yang Wajar
23 Bab 23 - Kamu Hebat
24 Bab 24 - Seperti Karang
25 Bab 25 - Takut Ketahuan
26 Bab 26 - Seperti Pencuri
27 Bab 27 - Menahan Diri
28 Bab 28 - Lihat Saja Nanti
29 Bab 29 - Sebatas Kekasih
30 Bab 30 - Bertubi-tubi
31 Bab 31 - Ciuman Kecil
32 Bab 32 - Je t'aime
33 Bab 33 - Ada-ada Saja
34 Bab 34 - Sengaja Mengintimidasi
35 Bab 35 - Bias Cahaya Lampu
36 Menikahi Wanita Ternoda by Ntaamelia
37 Bab 36 - Tak Bisa Membedakan
38 Bab 37 - Begitu Mirip
39 Bab 38 - Jangan Pergi Lagi
40 Bab 39 - Tidak Perlu Lihat Wajahku
41 Bab 40 - Sebagai Pak Ryan
42 Bab 41 - Benar-benar Pak Ryan
43 Bab 42 - Apa Erlan Tampan?
44 Bab 43 - Ya Allah
45 Bab 44 - Seperti Mau Rontok
46 Bab 45 - Tidak Punya Kesempatan Untuk Marah
47 Bab 46 - Pacaran Halal
48 Bab 47 - Sudah Tidak Bisa Dikendalikan
49 Bab 48 - Egois Saja
50 Bab 49 - Alhamdulillah
51 Bab 50 - Your Love
52 Bab 51 - Di Tempat Yang Paling Nyaman
53 Bab 52 - Ingin Menangis Tapi Dia Tahan
54 Bab 53 - Bagaimana ini?
55 Bab 54 - Menangis Lagi
56 Bab 55 - Siapa Wanitanya?
57 Bab 56 - Sepenuh Hati
58 Bab 57 - Takut Salah
59 Bab 58 - Nyonya Ryan
60 Bab 59 - Gadis Itu
61 Bab 60 - Tidak Pantas
62 Bab 61 - Bersikap Munafik
63 Bab 62 - Yang Ingin Aku Dengar
64 Bab 63 - Mendadak Jadi Sangat Egois
65 Bab 64 - Menyadarinya Di Awal
66 Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
67 Bab 65 - Lebih Parah
68 Bab 66 - Meminta Untuk Pulang
69 Bab 67 - Astaghfirullahaladzim
70 Bab 68 - Bersikap Kekanak-kanakan
71 Bab 69 - Malu Mengakui
72 Bab 70 - Tidak Bisa Bohong
73 Bab 71 - Mendadak Jadi Seperti Rilly
74 Bab 72 - Masih Ada Yang Mengganjal
75 Bab 73 - Datang ke Villa
76 Bab 74 - Cantik Sekali
77 Bab 75 - Masa Depan
78 Bab 76 - Ingin Memberi Lebih
79 Epilog
80 Tawanan Sang Mafia karya baru Lunoxs
81 Dream Wedding
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 - Pelayan Utusan Pak Ryan
2
Bab 2 - Dimana Tongkat Ku
3
Bab 3 - Hitam Kotor
4
Bab 4 - Insya Allah
5
Bab 5 - Ini Adalah Rumahku
6
Bab 6 - Menebus Kesalahan
7
Bab 7 - Tidak Boleh Ikut Sedih
8
Bab 8 - Jangan Terkejut
9
Bab 9 - Manfaatkan Aku Dengan Baik
10
Bab 10 - Bersama-sama
11
Bab 11 - Buktikan Sendiri
12
Bab 12 - Andaikan
13
Bab 13 - Keluarga
14
Bab 14 - Bukan Anak-anak
15
Bab 15 - Mendadak Salah Tingkah
16
Bab 16 - Mencari-cari Alasan
17
Bab 17 - Seperti Anak Kucing
18
Bab 18 - Mendapatkan Anaknya Yang Dulu
19
Bab 19 - Terus bertanya Jam
20
Bab 20 - Debar Yang Sama
21
Bab 21 - Ulangi Sekali Lagi
22
Bab 22 - Panggilan Yang Wajar
23
Bab 23 - Kamu Hebat
24
Bab 24 - Seperti Karang
25
Bab 25 - Takut Ketahuan
26
Bab 26 - Seperti Pencuri
27
Bab 27 - Menahan Diri
28
Bab 28 - Lihat Saja Nanti
29
Bab 29 - Sebatas Kekasih
30
Bab 30 - Bertubi-tubi
31
Bab 31 - Ciuman Kecil
32
Bab 32 - Je t'aime
33
Bab 33 - Ada-ada Saja
34
Bab 34 - Sengaja Mengintimidasi
35
Bab 35 - Bias Cahaya Lampu
36
Menikahi Wanita Ternoda by Ntaamelia
37
Bab 36 - Tak Bisa Membedakan
38
Bab 37 - Begitu Mirip
39
Bab 38 - Jangan Pergi Lagi
40
Bab 39 - Tidak Perlu Lihat Wajahku
41
Bab 40 - Sebagai Pak Ryan
42
Bab 41 - Benar-benar Pak Ryan
43
Bab 42 - Apa Erlan Tampan?
44
Bab 43 - Ya Allah
45
Bab 44 - Seperti Mau Rontok
46
Bab 45 - Tidak Punya Kesempatan Untuk Marah
47
Bab 46 - Pacaran Halal
48
Bab 47 - Sudah Tidak Bisa Dikendalikan
49
Bab 48 - Egois Saja
50
Bab 49 - Alhamdulillah
51
Bab 50 - Your Love
52
Bab 51 - Di Tempat Yang Paling Nyaman
53
Bab 52 - Ingin Menangis Tapi Dia Tahan
54
Bab 53 - Bagaimana ini?
55
Bab 54 - Menangis Lagi
56
Bab 55 - Siapa Wanitanya?
57
Bab 56 - Sepenuh Hati
58
Bab 57 - Takut Salah
59
Bab 58 - Nyonya Ryan
60
Bab 59 - Gadis Itu
61
Bab 60 - Tidak Pantas
62
Bab 61 - Bersikap Munafik
63
Bab 62 - Yang Ingin Aku Dengar
64
Bab 63 - Mendadak Jadi Sangat Egois
65
Bab 64 - Menyadarinya Di Awal
66
Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
67
Bab 65 - Lebih Parah
68
Bab 66 - Meminta Untuk Pulang
69
Bab 67 - Astaghfirullahaladzim
70
Bab 68 - Bersikap Kekanak-kanakan
71
Bab 69 - Malu Mengakui
72
Bab 70 - Tidak Bisa Bohong
73
Bab 71 - Mendadak Jadi Seperti Rilly
74
Bab 72 - Masih Ada Yang Mengganjal
75
Bab 73 - Datang ke Villa
76
Bab 74 - Cantik Sekali
77
Bab 75 - Masa Depan
78
Bab 76 - Ingin Memberi Lebih
79
Epilog
80
Tawanan Sang Mafia karya baru Lunoxs
81
Dream Wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!