Bab 6 - Menebus Kesalahan

Ryan mundur perlahan dan memanggil bi Santi dengan gerakan tangan, lalu bicara dengan suara yang sangat pelan.

"Tidak perlu siapkan apapun di dapur, aku yang akan memasak, bibi cukup awasi Alika, tidak perlu menegurnya jika dia tidak butuh bantuan, mengerti?"

"Baik Pak," jawab bi Santi patuh. Dia berdiri di depan pintu itu dan terus mengawasi Alika.

Sementara Ryan mulai berkeliling rumah ini, ini adalah kali pertama dia datang. Sebelumnya Romi yang lebih dulu menyelidiki semuanya.

Kamar-kamar langsung terhubung dengan ruang tengah, di ujung ada dapur dan meja makan. Nampak dari tempatnya berdiri ini.

Ryan membuang nafasnya dengan kasar, sebelum melangkahkan kaki Ryan lebih dulu memejamkan kedua matanya, coba memposisikan diri andai dia Alika.

Gelap.

Dan dalam keadaan seperti itu Ryan begitu ragu untuk melangkah. Tangannya terangkat otomatis untuk meraba sekitar. Namun baru beberapa langkah Ryan tak sanggup melanjutkannya.

"Huh, ini begitu sulit," gumam pria tersebut, dia segera menuju dapur. Membuka ponselnya dan melihat data diri Alika yang dikirimkan oleh Romi beberapa waktu lalu.

Di sana ada diri, bahkan lengkap dengan makanan kesukaan gadis tersebut.

Juga apa-apa saja yang tidak disukai Alika.

Ryan tersenyum kecil saat membaca beberapa poin yang sama dengan dirinya.

Ternyata mereka berdua sama-sama takut kecoa dan tidak suka minuman hangat.

Puas membaca, Ryan pun mulai berkutat di dapur berukuran kecil tersebut. Memasak adalah salah satu keahliannya.

Ketika jam makan siang tiba, Ryan memerintahkan bi Santi untuk membawa Alika menuju meja makan.

Ryan yang menunggu disana lagi-lagi melihat Alika yang memilih jalan sendiri daripada dibantu oleh orang lain, tapi sekarang seperti ada kemajuan.

Alika tidak lagi berjongkok dan meraba lantai, dia sudah berdiri dan meraba sekitar.

Mungkin karena ini adalah rumahnya. Batin Ryan.

Brak! Alika tanpa sengaja menabrak kursi.

"Ini tempat duduk ku kan?" tanya Alika dengan kedua mata yang menatap sembarang, bukan pada bi Santi ataupun pada Ryan. Kursi yang disentuh Alika adalah kursi yang ada di kepala meja.

"Benar Mbak, itu adalah kursi anda," bi Santi yang menjawab.

"Apa ada Erlan disini?" tanya Alika lagi.

"Saya disini Mbak," jawab Erlan.

"Kalian berdua tidak perlu bicara formal padaku, panggil saja namaku," balas Alika.

"Baik," jawab Ryan dan bi Santi bersamaan.

Sungguh, bi Santi jadi merasa tidak enak hati sendiri, apalagi saat melihat Tuannya bersikap sama seperti dia. Tapi bi Santi coba memahami tuannya tersebut, rasa bersalah yang teramat dalam membuat sang Tuan rela jadi pelayan, dengan seperti itu akan ada sedikit rasa tenang yang dirasakan oleh sang Tuan. Seperti menebus sebuah kesalahan.

"Ayo kita makan sama-sama," ajak Alika, dengan gerakan putus-putus akhirnya dia duduk di kursi itu.

"Biar bibi ambilkan nasinya Alika," ucap bi Santi.

Alika mengangguk.

Mereka makan siang bersama, namun Ryan dan bi Santi lebih banyak menatap ke arah Alika.

Awalnya Alika makan menggunakan sendok, namun akhirnya dia ganti menggunakan tangannya sendiri. Sesekali salah hingga membuat nasi itu tumpah.

Bi Santi tidak bisa makan dengan daddanya yang sesak seperti ini. Apalagi saat dia hendak membantu Alika, Pak Ryan menahannya.

Menggelengkan kepala memberi isyarat jangan.

"Bibi makan saja," ucap Ryan tanpa suara, tapi gerakan bibir itu bisa bi Santi pahami dengan baik.

Saat bi Santi mengangguk, ada air matanya yang jatuh.

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

kebutaanmu adalah ujuan tuk menuju kebahagiaan mu alika

2024-04-24

0

himmy pratama

himmy pratama

sedih nya jangan berlarut 2 Thor..kita nya JD gk terhibur..

2024-01-27

1

kɑyʆɑ ɳɑtɦɑɳiɑ ɦuwɑiɗɑ

kɑyʆɑ ɳɑtɦɑɳiɑ ɦuwɑiɗɑ

😭😭😭😭

2023-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pelayan Utusan Pak Ryan
2 Bab 2 - Dimana Tongkat Ku
3 Bab 3 - Hitam Kotor
4 Bab 4 - Insya Allah
5 Bab 5 - Ini Adalah Rumahku
6 Bab 6 - Menebus Kesalahan
7 Bab 7 - Tidak Boleh Ikut Sedih
8 Bab 8 - Jangan Terkejut
9 Bab 9 - Manfaatkan Aku Dengan Baik
10 Bab 10 - Bersama-sama
11 Bab 11 - Buktikan Sendiri
12 Bab 12 - Andaikan
13 Bab 13 - Keluarga
14 Bab 14 - Bukan Anak-anak
15 Bab 15 - Mendadak Salah Tingkah
16 Bab 16 - Mencari-cari Alasan
17 Bab 17 - Seperti Anak Kucing
18 Bab 18 - Mendapatkan Anaknya Yang Dulu
19 Bab 19 - Terus bertanya Jam
20 Bab 20 - Debar Yang Sama
21 Bab 21 - Ulangi Sekali Lagi
22 Bab 22 - Panggilan Yang Wajar
23 Bab 23 - Kamu Hebat
24 Bab 24 - Seperti Karang
25 Bab 25 - Takut Ketahuan
26 Bab 26 - Seperti Pencuri
27 Bab 27 - Menahan Diri
28 Bab 28 - Lihat Saja Nanti
29 Bab 29 - Sebatas Kekasih
30 Bab 30 - Bertubi-tubi
31 Bab 31 - Ciuman Kecil
32 Bab 32 - Je t'aime
33 Bab 33 - Ada-ada Saja
34 Bab 34 - Sengaja Mengintimidasi
35 Bab 35 - Bias Cahaya Lampu
36 Menikahi Wanita Ternoda by Ntaamelia
37 Bab 36 - Tak Bisa Membedakan
38 Bab 37 - Begitu Mirip
39 Bab 38 - Jangan Pergi Lagi
40 Bab 39 - Tidak Perlu Lihat Wajahku
41 Bab 40 - Sebagai Pak Ryan
42 Bab 41 - Benar-benar Pak Ryan
43 Bab 42 - Apa Erlan Tampan?
44 Bab 43 - Ya Allah
45 Bab 44 - Seperti Mau Rontok
46 Bab 45 - Tidak Punya Kesempatan Untuk Marah
47 Bab 46 - Pacaran Halal
48 Bab 47 - Sudah Tidak Bisa Dikendalikan
49 Bab 48 - Egois Saja
50 Bab 49 - Alhamdulillah
51 Bab 50 - Your Love
52 Bab 51 - Di Tempat Yang Paling Nyaman
53 Bab 52 - Ingin Menangis Tapi Dia Tahan
54 Bab 53 - Bagaimana ini?
55 Bab 54 - Menangis Lagi
56 Bab 55 - Siapa Wanitanya?
57 Bab 56 - Sepenuh Hati
58 Bab 57 - Takut Salah
59 Bab 58 - Nyonya Ryan
60 Bab 59 - Gadis Itu
61 Bab 60 - Tidak Pantas
62 Bab 61 - Bersikap Munafik
63 Bab 62 - Yang Ingin Aku Dengar
64 Bab 63 - Mendadak Jadi Sangat Egois
65 Bab 64 - Menyadarinya Di Awal
66 Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
67 Bab 65 - Lebih Parah
68 Bab 66 - Meminta Untuk Pulang
69 Bab 67 - Astaghfirullahaladzim
70 Bab 68 - Bersikap Kekanak-kanakan
71 Bab 69 - Malu Mengakui
72 Bab 70 - Tidak Bisa Bohong
73 Bab 71 - Mendadak Jadi Seperti Rilly
74 Bab 72 - Masih Ada Yang Mengganjal
75 Bab 73 - Datang ke Villa
76 Bab 74 - Cantik Sekali
77 Bab 75 - Masa Depan
78 Bab 76 - Ingin Memberi Lebih
79 Epilog
80 Tawanan Sang Mafia karya baru Lunoxs
81 Dream Wedding
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 - Pelayan Utusan Pak Ryan
2
Bab 2 - Dimana Tongkat Ku
3
Bab 3 - Hitam Kotor
4
Bab 4 - Insya Allah
5
Bab 5 - Ini Adalah Rumahku
6
Bab 6 - Menebus Kesalahan
7
Bab 7 - Tidak Boleh Ikut Sedih
8
Bab 8 - Jangan Terkejut
9
Bab 9 - Manfaatkan Aku Dengan Baik
10
Bab 10 - Bersama-sama
11
Bab 11 - Buktikan Sendiri
12
Bab 12 - Andaikan
13
Bab 13 - Keluarga
14
Bab 14 - Bukan Anak-anak
15
Bab 15 - Mendadak Salah Tingkah
16
Bab 16 - Mencari-cari Alasan
17
Bab 17 - Seperti Anak Kucing
18
Bab 18 - Mendapatkan Anaknya Yang Dulu
19
Bab 19 - Terus bertanya Jam
20
Bab 20 - Debar Yang Sama
21
Bab 21 - Ulangi Sekali Lagi
22
Bab 22 - Panggilan Yang Wajar
23
Bab 23 - Kamu Hebat
24
Bab 24 - Seperti Karang
25
Bab 25 - Takut Ketahuan
26
Bab 26 - Seperti Pencuri
27
Bab 27 - Menahan Diri
28
Bab 28 - Lihat Saja Nanti
29
Bab 29 - Sebatas Kekasih
30
Bab 30 - Bertubi-tubi
31
Bab 31 - Ciuman Kecil
32
Bab 32 - Je t'aime
33
Bab 33 - Ada-ada Saja
34
Bab 34 - Sengaja Mengintimidasi
35
Bab 35 - Bias Cahaya Lampu
36
Menikahi Wanita Ternoda by Ntaamelia
37
Bab 36 - Tak Bisa Membedakan
38
Bab 37 - Begitu Mirip
39
Bab 38 - Jangan Pergi Lagi
40
Bab 39 - Tidak Perlu Lihat Wajahku
41
Bab 40 - Sebagai Pak Ryan
42
Bab 41 - Benar-benar Pak Ryan
43
Bab 42 - Apa Erlan Tampan?
44
Bab 43 - Ya Allah
45
Bab 44 - Seperti Mau Rontok
46
Bab 45 - Tidak Punya Kesempatan Untuk Marah
47
Bab 46 - Pacaran Halal
48
Bab 47 - Sudah Tidak Bisa Dikendalikan
49
Bab 48 - Egois Saja
50
Bab 49 - Alhamdulillah
51
Bab 50 - Your Love
52
Bab 51 - Di Tempat Yang Paling Nyaman
53
Bab 52 - Ingin Menangis Tapi Dia Tahan
54
Bab 53 - Bagaimana ini?
55
Bab 54 - Menangis Lagi
56
Bab 55 - Siapa Wanitanya?
57
Bab 56 - Sepenuh Hati
58
Bab 57 - Takut Salah
59
Bab 58 - Nyonya Ryan
60
Bab 59 - Gadis Itu
61
Bab 60 - Tidak Pantas
62
Bab 61 - Bersikap Munafik
63
Bab 62 - Yang Ingin Aku Dengar
64
Bab 63 - Mendadak Jadi Sangat Egois
65
Bab 64 - Menyadarinya Di Awal
66
Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
67
Bab 65 - Lebih Parah
68
Bab 66 - Meminta Untuk Pulang
69
Bab 67 - Astaghfirullahaladzim
70
Bab 68 - Bersikap Kekanak-kanakan
71
Bab 69 - Malu Mengakui
72
Bab 70 - Tidak Bisa Bohong
73
Bab 71 - Mendadak Jadi Seperti Rilly
74
Bab 72 - Masih Ada Yang Mengganjal
75
Bab 73 - Datang ke Villa
76
Bab 74 - Cantik Sekali
77
Bab 75 - Masa Depan
78
Bab 76 - Ingin Memberi Lebih
79
Epilog
80
Tawanan Sang Mafia karya baru Lunoxs
81
Dream Wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!