CHAPTER 20

...**...

Staz on.

Baiklah, sebelum lanjut. Aku ingin sedikit mengingat kembali atas apa yang telah terjadi padaku sebelumnya. Ini sungguh hal yang diluar nalar pribadiku sebagai vampir. Bukankah seharusnya sebagai vampir aku adalah iblis yang menghisap darah?. Ingat aku iblis!. Bukan nyamuk yang memang suka menghisap darah manusia, jadi jangan samakan aku dengan makhluk lemah yang sekali ditepuk tangan manusia mereka akan mati. Namun aku berbeda!. Oke!.

Ini adalah awal ketika Deku mengatakan jika ia membawa gadis manusia?!. Gadis manusia?!. Pada saat itu jantungku rasanya hampir saja mau lepas dari tempatnya jika aku tidak memberinya rem. Oke!. Lupakan. Ingat kembali dengan kejadian pada saat itu.

Akan tetapi pada saat itu ia mendengar suara nada dering hp nya berbunyi. "Seperti yang kalian lihat?. Aku ini sangat sibuk sekali." Ucapnya dengan penuh percaya diri sambil mengambil hpnya. "Nomor yang tidak dikenal?." Dalam hatinya sedikit bingung. "Siapa yang berani menghubungi aku seperti ini?." Masih mengamati panggilan itu.

Karena rasa penasaran yang ia rasakan pada saat itu, ia segera mengangkat telponnya. "Ya?. Ada apa?. Ini aku staz." Jawabnya setelah menekan tombol menerima panggilan.

"Pesan tsuchinoko." Ucap seseorang entah dari mana.

Entah kenapa ia merasa kesal dengan ucapan orang yang tidak dikenali itu. "Kau ini siapa?!." Hatinya sangat kesal, jengkel dengan orang yang menghubunginya. Apalagi suara orang yang menelponnya itu tidak jelas sama sekali.

Tap!.

Bukannya menunggu jawaban dari orang yang menghubunginya itu?. Ia malah menutup kasar panggilan itu. Ia sangat kesal, jika ada seseorang yang tidak dikenal tidak memperkenalkan namanya?.

Drrr

Kembali hp nya berbunyi, tentunya ia semakin kesal. "Hah?!. Apa lagi?!." Tanpa melihat siapa yang menghubunginya, ia langsung mengangkat panggilan itu dengan perasaan yang sangat marah luar biasa.

"Bos?. Kenapa malah marah-marah?." Ucap seseorang.

"Ada apa?." Ralatnya dengan suara yang agak berbeda sedikit.

"Wah?. Bos?. Tumben bangun pagi." Dengan santainya orang itu berkata seperti itu pada Staz?. Dan bahkan memanggilnya bos?. Apakah ia tidak salah?. Mungkin saja dia ingin sesuatu?.

"Oh?. Deku kau?. Kau ya?. Aku hampir saja lupa." Sepertinya Staz sangat kenal dengan orang yang menghubunginya.

"Ahaha!. Bisa saja bos ini." Deku hanya tertawa kecil saja.

"Apakah kau telah mendapatkan dvd yang telah aku pesan?." Staz malah ingat ke DVD baru yang ia pesan?. "Kau menghubungi aku untuk memberitahu itu kan?." Lanjutnya dengan tidak sabaran.

"Oh?. Eh?. Um?. Belum belum dapat sih bos." Jawabnya agak ragu.

"Hah?!." Staz mendadak emosi.

"Tapi sebagai gantinya aku membawakan sesuatu yang sangat menarik untukmu bos" Dengan senyuman santai ia berkata seperti itu.

"Kali ini apa lagi?." Dengan nada bosan ia bertanya seperti itu pada anak buahnya Deku.

"Aku yakin telingamu akan copot jika mendengarkan ini." Matanya melihat ke suatu arah.

"Katakan padaku!." Staz tidak suka dengan teka-teki.

"Ada seorang gadis, dari dunia manusia." Matanya menangkap sosok manusia yang bernama wanita. Matanya menangkap sosok wanita bohay yang sangat menggoda?.

Deg!.

Nah?. Ingat dengan adegan itu?. Mungkin ingat ya?. Lalu apa yang terjadi setalah aku mengatakan jika aku akan membantunya?. Aku pergi ke dunia manusia untuk pertama kalinya.

"Kulitku panas terbakar, dan rasanya sangat sakit." Staz mengusap-ngusap kulit di tangan dan kulit pipinya yang memang terasa sangat panas.

"Saat ini aku bukan manusia lagi." Yanagi Fuyumi semakin merasakan panas triknya matahari pada saat itu.

"Apakah kau baik-baik saja?." Staz sepertinya sedikit mengkhawatirkan keadaan Yanagi Fuyumi.

"Eh?. Oh iya, aku baik-baik saja." Yanagi Fuyumi gugup mendengarkan pertanyaan itu.

""Oh gitu?. Sepertinya kau sudah terbiasa dengan lingkungan manusia." Ucap Staz sambil memperhatikan bagaimana penampilan Yanagi Fuyumi pada saat itu. "Tapi, masalahnya adalah?. Sekarang ini kau adalah hantu." Tentunya ia sangat ingat dengan kejadian yang membuat Yanagi Fuyumi mengalami perubahan. "Jadi akan aku ajarkan padamu, gaya hidup iblis di dunia manusia." Dengan penuh percaya diri ia berkata seperti itu pada Yanagi Fuyumi.

Itu adalah kesan pertama kalinya aku ke dunia manusia. Rasanya kulitku benar-benar terbakar, dan yang lebih terbakar dari itu adalah ketika-.

Saat itu Staz menghentikan langkahnya, dan yang melihat ke arah Yanagi Fuyumi yang benar-benar hampir saja menghilang.  Saat itu ingin mendekati gadis hantu itu, iya benar-benar melihat hal yang berbeda dari gadis hantu itu.

"Sudah aku duga, kau belum hilang dari mereka, bukan?." Staz mengamati bagaimana kondisi Yanagi Fuyumi.

Menganggukkan kepalanya karena apa yang dikatakan oleh Staz memang sangat benar bahwa ia belum ingin menghilang. Akan tetapi pada saat itu siapa yang menduga, jika ia malah menggigit jari jempolnya dan ia arahkan jari jempolnya itu ke depan wajah Yanagi Fuyumi.

"Hisap lah ini." Staz mengatakan itu dengan sangat mudahnya.

"Darah mu keluar tu." Yanagi Fuyumi sedikit kuku ketika melihat darah itu menetes ke lantai?.

"Ini pun ada alasannya. Kau ini bodoh ya?!." Staz sedikit jengkel dengan apa yang dikatakan oleh Yanagi Fuyumi.

"He?. Tapi kenapa?." Yanagi Fuyumi sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh Staz.

"Cepatlah!." Staz hampir saja marah pada Yanagi Fuyumi.

Yanagi Fuyumi rasanya benar-benar tidak tahan ketika melihat darah itu, hingga pada akhirnya ia menghisap darah yang mengalir melalui jempol Staz.

"Sampai saat kau telah hidup kembali, aku akan menjadi penyedia darah untukmu." Staz berkata seperti itu?. Itu seperti janji yang harus ia tepati.

Setelah agak cukup lama, Staz menarik jari jempolnya. Tentunya ia tidak ingin dihisap sampai kering oleh gadis hantu itu.

"Gimana?!." Staz masih bisa santai bertanya seperti itu?.

"Tubuhku terasa sangat panas, kepalaku berdenyut tidak karuan." Yanagi Fuyumi menyandarkan tubuhnya di kursi yang ia diduduki. "Oh?. Tanganku sudah muncul." Yanagi Fuyumi menyadari jika tangannya telah kembali seperti semula.

Brakh!.

Akan tetapi pada saat itu tubuhnya seketika merasa lemas, seakan-akan ia tidak merasakan kekuatan apapun. Sehingga ia menjatuhkan badannya di meja yang ada di depannya. "Wajahku panas, tapi entah kenapa mejanya malah terasa sangat dingin." Setidaknya itulah yang ia rasakan pada saat itu.

Kalian bisa melihat dan membacanya dengan sangat jelas, jika aku telah membuat Yanagi Fuyumi seperti vampir yang menghisap darah!. Padahal yang menjadi vampir yang sesungguhnya adalah aku!. Tapi kenapa aku yang dihisap darahnya?!. Aku rasa ada yang salah dengan dengan jalan cerita yang ditulis oleh tuan halu ini!.

Staz off.

Kira-kira seperti itu!. Apakah masih lanjut?.

Next halaman.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!