CHAPTER 3

...***...

Sambil menunggu gadis dari dunia manusia itu dibawa oleh Deku, ia sedikit mengingat kembali bagaimana luasnya bentangan kekuasaan yang berada di dunia iblis.

"Ada banyak bos yang berkuasa di dunia iblis ini. Dan aku salah satunya yang berkuasa di sini." Staz ingat betul bagaimana ia yang sekarang. "Karena itulah, aku sering kali bersikap seperti seorang bos. Ya, karena itu memang posisiku yang sekarang." Lanjutnya lagi.

Deg!.

Namun pada saat itu ada gejolak aneh yang merasuki dadanya, sehingga tanpa sadar hp yang masih ia pegang tadi terlepas begitu saja dari tangannya yang kini sedang menyentuh dadanya yang berdenyut aneh.

"Kegh!." Ia meringis sakit karena merasakan sesuatu yang tidak biasa dari dirinya itu. "Manusia?. Aku akan bertemu dengan gadis yang berasal dari dunia manusia?." Saking tidak percayanya, ia malah menyentuh dadanya yang mendadak terasa aneh. Nafasnya seperti sesak, ngos-ngosan membayangkan gadis manusia seperti apa yang akan ia temui nantinya. "Ini seperti mimpi saja!." Sungguh ia tidak mengerti dengan apa yang akan terjadi. "Tapi aku harus berbicara seperti apa dengannya?." Tiba-tiba saja ia menjadi gelisah, hingga tanpa sadar ia malah mengambil salah satu mainan koleksinya. "Pokoknya aku akan berbicara dengannya dengan baik." Lanjutnya kali ini sambil mengambil semua barang-barang yang ada di dekatnya. "Terima kasih karena telah menciptakan hal yang sangat luar biasa untuk aku jadikan koleksiku." Dengan nada yang ceria ia berkata seperti itu?. "Salah satunya smartphone, terus manga. Benar, manga apa yang kau suka?." Staz seperti orang kesurupan yang mengambil semua manga yang berhasil ia koleksi, sambil memamerkannya entah pada siap. Padahal gadis itu belum datang ke ruangannya, tapi ia bersemangat untuk memamerkan semua manga miliknya. "Oh iya!. Musik apa yang harus aku setel nanti ya?." Saat itu ada-ada saja yang ia ingat di dalam kepanikannya karena untuk pertama kalinya ada manusia yang masuk ke tempatnya. Ia benar-benar melihat semua record musik yang ia koleksi dari dunia manusia?. "Tapi bajuku hancur semua." Saat itu ia melihat ke arah pakaiannya yang berantakan di sebuah tempat di ruangannya itu?. "Setelannya terlalu seram seperti iblis. Sama sekali tidak bisa digunakan."  Suasana hatinya mendadak hancur ketika melihat itu. "Mereka berniat untuk meniru ciptaan manusia, tapi tidak ada miripnya sama sekali." Hatinya sangat miris mengingat itu semua. "Tidak bisa!. Tidak bisa!. Tidak bisa!. Tidak bisa!." Staz benar-benar frustasi dengan itu hingga mengacak-acak rambutnya. "Egkha!." Teriaknya hampir saja terasa gila.

Dan teriakannya itu sampai di lift dimana Deku membawa gadis manusia itu ke tempat bosnya. "Hm?." Deku merasa heran dengan suara itu, tapi ada yang lebih menakutkan lagi pada saat itu. Gadis manusia yang kini sedang dikerumuni oleh preman iblis dengan wajah gahar. Walaupun mereka dalam wujud manusia, tapi tetap saja itu adalah hal yang paling mengerikan untuk ukuran seorang wanita. Gadis itu sangat ketakutan, tatapan lapar mereka membuatnya semakin merinding. Seakan-akan mereka hendak menyantapnya hidup-hidup.

Sedangkan Staz yang masih berada di ruangannya masih bingung mau menggunakan pakaian seperti apa untuk bertemu dengan gadis manusia itu. "Kalau dipikir-pikir, apa aku tidak berlebihan ya?." Ia malah bertanya pada dirinya sendiri ketika ia memperhatikan apa yang ia gunakan di kaca sebesar dirinya?. Kaca mata dengan bentuk love berwarna pink?. Serta buntalan orange yang ia kenakan di pundaknya?. Rasanya itu memang sangat berlebihan, sehingga ia melepaskan benda aneh itu dari badannya?.

Tok!. Tok!. Tok!.

Saat ia hendak melepaskan benda aneh itu, ia mendengarkan suara ketukan pintu. "Eh?. Sudah sampai ya?." Mendadak ia panik.

"Aku masuk ya bos." Deku langsung masuk tanpa meminta izin dari Staz.

"Eh!. Tunggu!. Aku belum siap!." Staz benar-benar sangat panik, tapi saat itu matanya menangkap sosok gadis manusia?. Matanya yang dipenuhi ketakutan yang sangat luar biasa?.

"Hah?." Staz benar-benar sangat terpesona dengan apa yang ia lihat pada saat itu. Ia tidak menduga akan melihat gadis manusia secara langsung.

"Halo?. Maaf, bos?." Deku sedikit heran dengan tingkah bosnya yang diam?. Apakah terjadi sesuatu pada bosnya?.

Tapi apa yang terjadi setelah itu?. Ada hal yang tidak terduga dilakukan Staz pada anak buahnya itu. "Kerja bagus deku. Kau boleh kembali." Dengan santainya ia berkata seperti itu?.

"Ya?. Maaf?." Deku semakin heran dengan ucapan bosnya.

"Sudahlah, pergi saja!." Ia mendorong paksa Deku agar pergi meninggalkan ruangannya yang berada di lantai paling atas dari bangunan tua itu. "Jangan biarkan orang lain masuk untuk menggangguku." Ia terus mendorong paksa Deku agar meninggalkan ruangannya.

Brakh!.

Setelah berhasil mendorong Deku keluar dari ruangannya, ia segera menutup pintu ruangannya. Tapi rasanya jantungnya tidak aman ketika ia menatap gadis manusia yang terduduk di lantai di depan pintu?.

"Egkh!." Ia berusaha menahan dirinya. "Apa-apaan yang tadi itu?." Dalam hatinya semakin panik, hingga berkeringat dingin membayangkannya. "Kenapa, saat aku melihatnya aku merasa kena serangan jantung." Rasanya memang ada gejolak aneh yang kini ia rasakan. "Dan kenapa jantungku semakin berdegup tidak karuan seperti ini?!." Staz merasakan dirinya berbeda dari yang sebelumnya. Jantungnya semakin berdebar-debar, ia hampir saja tidak dapat mengendalikan dirinya. "Sebenar aku ini kenapa?." Staz semakin panik dengan perasaan aneh yang merasuki dirinya?.

Sedangkan Deku yang diusir oleh Staz?. Ia hanya bersikap sabar saja menghadapi sikap bosnya, meskipun yang lainnya merasa keberatan dengan apa yang telah dilakukan oleh Staz.

"Jadi?. Apakah bos berniat menyantapnya sendirian?." Salah satu dari mereka sangat keberatan?.

"Entahlah." Deku juga tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh bosnya.

Deku dan teman-temannya hanya berani memantau dari jauh, jika terjadi sesuatu pada bosnya di atas nantinya. Tentunya mereka tidak berani mengganggu bos-nya, karena kekuatan yang mereka miliki sangat berbeda. "Tapi sepertinya, dia tidak seperti bos yang biasanya." Entah kenapa Deku merasakan ada yang berbeda.

"Kenapa dengan bos memangnya?." Kirin yang bertanya kali ini?.

"Hm. Dia begitu terlihat senang, jika aku lihat tadi." Deku masih membayangkan bagaimana raut wajah bos-nya tadi. Apakah benar bos nya terlihat sangat senang?.

"He?. Begitu kah?." Mereka tidak menduga akan mendengarkan ucapan seperti itu dari Deku.

"Lalu apa yang akan kita lakukan?." Mereka tidak bisa melihat gadis manusia itu karena bos-nya?.

Apakah yang akan terjadi pada gadis itu?. Apakah ia akan hidup di dunia iblis yang kejam itu?. Simak terus ceritanya ya.

Next halaman.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!