...***...
Seperti yang dijanjikan, bahwa Staz akan menemani Yanagi Fuyumi untuk menuju dunia manusia. Staz yang memiliki keinginan yang sangat luar biasa untuk menuju dunia manusia. Akan tetapi pada saat itu ia sangat tidak karuan karena ia akan menuju dunia manusia. Saat itu ia telah mempersiapkan semuanya, hanya saja ketika ia berada di depan tirai hitam itu?.
"Woi?!. Tunggu!. Tunggu!. Tunggu!. Ini sangat serius nih?!."
Ia berdiri di depan tirai hitam bersama Yanagi Fuyumi yang pada saat itu telah siap untuk kembali ke dunia manusia.
"Tirai hitam. Aku tidak menduga akan ada benda seperti ini." Dalam hatinya masih memperhatikan bagaimana bentuk tirai hitam itu. "Tirai hitam, tirai ini adalah gerbang yang mana dapat melintasi dunia manusia dan dunia iblis." Dalam hatinya masih saja memikirkan tentang tirai hitam itu. "Akan tetapi, keinginanku untuk melihat kehidupan dunia manusia!." Tiba-tiba saja suasana hatinya mendadak bergemuruh bersemangat. "Mimpi!. Mimpi?!. Aku rasa ini bukan hanya mimpi!." Ucapnya dengan suasana hati yang bergejolak aneh. "Semuanya!. Semuanya akan terkabulkan!. Ini adalah tirai ajaib!." Tentunya ia tidak menduga akan melihat secara langsung tidak hitam yang dapat menghubungkan dunia iblis ke dunia manusia.
"Apakah kau tahu?!." Saking semangatnya iya mengambil foto tirai hitam itu. Sedangkan Yanagi Fuyumi hanya melihat saja apa yang telah dilakukan oleh Staz. Tentunya yang tidak berani mengkritik apapun yang dilakukan oleh pemuda vampir itu. "Sudah berapa lama aku ingin ke dunia manusia?!." Meskipun pada awalnya ia mengatakan bahwa ia tidak ingin ke dunia manusia karena di sana sangat tidak enak. Sayangnya dengan sikapnya yang mudah sekali berubah, jadi hari ini ia mengatakan bahwa ia ingin ke dunia manusia. Mungkin tujuannya hanya ada satu?. Ya, tentunya ia ingin melihat secara langsung barang buatan manusia.
"Jadi bukan untuk menghidupkan aku kembali?." Yanagi Fuyumi yang melihat sikap pemuda vampir itu seperti itu tentunya ia mengajukan pertanyaan seperti itu padanya.
Saat itu Staz mengenakan sebuah topi pada Yanagi Fuyumi, sehingga membuatnya sedikit terkejut?. Tidak topi itu ia kenakan sendiri, ia hanya mempermainkan gadis itu.
"Nanti saja kau bertanya mengenai itu." Ucap Staz dengan senyuman kecil.
Setelah itu keduanya membuka tirai hitam itu secara bersamaan. "Ya sudah. Ayo kita pergi ke dunia manusia." Staz semakin bersemangat untuk pergi ke dunia manusia?.
Tapi pertanyaannya adalah?. Apakah mereka akan berhasil pergi ke dunia manusia?. Simak terus ceritanya.
Ternyata tidak itu memang benar-benar tirai ajaib, tirai yang dapat langsung menghubungkan tempat yang diinginkan. Pada saat itu mereka memasuki sebuah ruang?.
"Ini di mana ya?." Staz sedikit bingung melihat ruangan yang kosong hanya diisi benda yang sangat penting saja.
"Kau itu berkata apa?. Tentu saja ini adalah kamarku." Yanagi Fuyumi tentunya pada saat itu menyadari di mana ia berada.
"He?!." Staz sangat terkejut mendengarkan apa yang dikatakan oleh gadis hantu itu. "Jadi kau menghabiskan hidupmu di sini?!." Staz semakin tidak percaya dengan kehidupan yang dijalani oleh gadis hantu itu selama ia hidup di dunia manusia.
"Aku kira sudah aku kasih tahu?." Dalam hati Yanagi Fuyumi sedikit bingung dengan pertanyaan itu.
Staz benar-benar memperhatikan bagaimana kondisi ruangan yang sangat membosankan itu menurutnya. Sangat berbeda sekali dengan ruangan yang ia miliki. Hanya ada tempat tidur, lemari pakaian, kursi belajar dan meja kecil di ruangan itu. Staz mencoba untuk duduk di meja belajar Yanagi Fuyumi, wajahnya benar-benar terlihat sangat suram ketika mencoba merasakan bagaimana situasi ruangan itu.
"Ini adalah penjara." Tanpa perasaan Staz malah berkata seperti itu.
"Itu tidak sopan!." Bantah Yanagi Fuyumi benar-benar sangat terkejut dengan apa yang telah dikatakan oleh Staz padanya saat itu.
"Masalahnya, di sini tidak ada apa-apa sama sekali." Balas Staz yang hampir saja mabuk melihat ruangan yang sangat membosankan itu.
"Itu karena aku menatanya dengan rapi!." Bantah Yanagi Nagi lagi. Sungguh ia sangat kesal dengan apa yang telah dikatakan oleh Staz yang mengomentari bagaimana kamarnya pada saat itu.
"Apa yang biasanya yang kau lakukan di tempat ini?. Jangan katakan padaku jika kau melakukan meditasi?." Staz malah berpikiran ke arah sana.
Yanagi Fuyumi semakin kesal mendengarkan ucapan Staz yang mengatakan jika dirinya melakukan meditasi di ruangannya sendiri?. "Heh!." Ia mencoba untuk menenangkan dirinya agar tidak marah. "Biasanya aku pergi ke sekolah. Dan ketika aku pulang, tentunya aku lanjutkan dengan belajar." Ia mencoba menjelaskan situasinya pada Staz agar mengerti apa saja yang ia lakukan di ruangan kamarnya sendiri. "Aku selalu membersihkan kamarku ketika tidak ada kerjaan." Lanjutnya dengan percaya diri.
"Oh?!." Staz merespon seperti itu ketika mendengarkan penjelasan dari Yanagi Fuyumi. Saat itu ia membaca sebuah buku yang tidak ia ketahui sama sekali fungsinya untuk apa.
"Tuh kan?. Bukankah sudah cukup berada di kamarku?." Yanagi Fuyumi sepertinya merasa tidak nyaman jika ada seseorang yang berada di kamarnya. Apalagi orang tersebut adalah seorang laki-laki, sehingga membuatnya sedikit merasa tidak nyaman?. "Bukankah tujuan kita ke dunia manusia ini adalah untuk itu?." Yanagi Fuyumi kembali mengingatkan pemuda vampir itu tujuan mereka datang ke dunia manusia untuk apa.
"Oh iya ya?. Ayo kita berangkat." Staz tentunya sangat ingat dengan apa yang akan mereka lakukan. "Pertama-tama kita akan menuju sekolahmu." Ucapnya. Mungkin di sana ada sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk tentang bagaimana cara menghidupkan Yanagi Fuyumi.
"Eh?." Entah kenapa pada saat itu Yanagi Fuyumi sangat terkejut mendengarkan apa yang dikatakan oleh Staz. "Tunggu!. Tunggu sebentar!." Yanagi Fuyumi hampir saja historis mendengarkan ucapan itu. Ia sangat panik, apalagi ketika Staz pergi meninggalkan ruangan itu ia menuruni tangga menuju lantai bawah. "Kamu yakin mau pergi ke sekolahku?!." Yanagi Fuyumi sebenarnya hendak mencegah Staz pergi akan tetapi langkah pemuda itu sedikit lebih cepat darinya.
"Sepertinya di sana sangat menarik." Balas Staz. "Mungkin yang kita lakukan seperti di manga atau anime, aku akan menjadi murid pindahan." Lanjutnya dengan santainya. Sikap santai yang seperti biasa yang ia perlihatkan pada Yanagi Fuyumi pada saat itu.
"Itu artinya, kau mau daftar ke sekolahku?." Yanagi Fuyumi mencoba apa yang sebenarnya diinginkan oleh Staz. "Aku tidak yakin jika kau akan diterima nantinya." Dalam hatinya memang sangat ragu dengan apa yang akan dilakukan oleh Staz. "Lebih baik jangan." Dalam hatinya semakin cemas jika Staz masuk ke sekolahnya nantinya.
Apakah yang akan mereka lakukan setelah ini?. Apakah akan berhasil?. Simak terus ceritanya.
...*** ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments