CHAPTER 12

...***...

Seperti yang kita ketahui, jika Staz memang adalah orang yang sangat cuek, namun siapa sangka ada yang sangat cemas dengan sikap cueknya itu. Siapa lagi kalau bukan Mamejirou yang merupakan kucing aneh di dunia iblis.

"Gak tahu matamu digigit kadal!." Mamejirou malah emosi mendengarnya. "Kau ini ya staz!." Ia benar-benar emosi dengan sikap Staz yang seperti itu. "Kalau kabar tentang bos meninggalkan daerahnya tersebar!. Akan ada keributan yang besar loh?!. Bukannya itu sangat gawat?!." Mamejirou tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam pikiran Staz. 

Staz malah santai?. Seakan-akan tidak mendengarkan apa yang dikatakan Mamejirou padanya?. "Woi!. Staz!. Apakah kau mendengarkan apa yang aku katakan?!." Tentunya itu membuatnya semakin naik darah.

Namun pada saat itu siapa yang menduga nya, jika Deku datang?. Staz merasakan ada seseorang yang datang?. "Oh?!. Deku?." Staz menyapa dengan santainya anak buahnya itu.

"Permisi?. Apa boleh aku mengganggu sebentar?." Deku sedikit canggung karena melihat Mamejirou yang marah-marah?.

Akan tetapi sepertinya Deku tidak sendirian pada saat itu, ia datang bersama seseorang yang mengenakan hoodie hijau. Namun yang belum sempat mereka tanyakan adalah, kenapa wajah pemuda itu malah berwarna hitam?. Apakah itu gaya terbaru?. Atau ia sedang mengenakan topeng?.

"Hei, perkenalkan dirimu." Deku mendorong seseorang yang sangat tertutup hingga maju beberapa langkah ke depan.

"Salam kenal, saya seorang peniru handal, nama saya yoshida." Pemuda itu sedikit malu-malu, ia sangat gugup karena bertemu dengan Staz?. "Saya sangat mengagumi anda staz-san." Meskipun ia gugup ia langsung mengatakannya dengan sangat jelas.

Sedangkan Staz malah mengupil dengan santainya sambil mendengarkan pemuda itu berbicara. Apakah dia mendengarnya atau tidak?. Sehingga seperti itu reaksinya?.

"Jadi?. Apakah saya bisa bergabung dalam daerah mu, bos?. Yoshida memang terlihat sangat kaku?." Deku mencoba membantu menjelaskan pada Staz bagaimana situasinya.

Namun belum ada tanggapan sama sekali Staz, ia sepertinya memang tidak ada niatan untuk apapun pada saat itu. Sangat aneh, agak lain memang bos yang satu ini dari pada bos yang lain.

"Kau ini ya staz-san?." Dalam hati Yanagi Fuyumi sangat heran dengan sikap Staz. Tapi apa boleh buat, ia juga baru kenal dengan pemuda vampir itu, sehingga ia tidak terlalu kenal, jadi ia tidak bisa protes saat itu. Apalagi masalah yang dihadapi Staz bukanlah zona yang bisa ia ikut campur begitu saja.

Namun, karena tidak ada tanggapan dari Staz, Mamejirou yang bicara, karena ia tidak tahan dengan sikap Staz yang seperti itu.

"Bodoh amat tentang itu!." Mamejirou terlihat membentak dengan marahnya. "Coba dengarkan aku deku!." Mamejirou mencoba berbicara dengan Deku, satu-satunya anggota yang dipercayai Staz . "Si bodoh ini, dia mengatakan akan pergi ke dunia manusia!." Saking kesalnya Mamejirou malah nunjuk-nunjuk ke arah Staz yang seakan-akan tidak peduli sama sekali.

"Hah?." Deku sangat terkejut mendengarnya. "Apakah itu benar bos?!." Deku memang tidak percaya?.

"Entah bencana apa yang akan terjadi, jika dia tidak ada di sini nantinya." Mamejirou terlihat sangat pucat membayangkan sesuatu?. "Pasti akan ada pertumpahan darah besar-besaran nantinya, akibat merebut daerah!." Mamejirou semakin takut membayangkan itu terjadi padanya. "Terus bagaimana dengan nasib makhluk unyu-unyu nan lemah seperti kamu nantinya?." Imajinasi Mamejirou semakin dramatis. "Kami pasti akan dipanggang, dan disajikan dengan sambal saos tiram." Ia malah menggulingkan tubuhnya, menyembunyikan wajahnya karena takut. Ketakutan yang tercipta dari khayalannya sendiri.

"Oh?. Malang sekali jika berada di posisi yang sangat lemah." Setidaknya itu yang ada di dalam pikiran mereka, kecuali Staz yang masih santai meminum jusnya.

"Ha!. Baiklah, baiklah." Staz dengan bosannya berkata seperti itu.

"Apakah kau sudah mengerti dengan apa yang aku katakan?." Mamejirou kembali terlihat senang. "Mungkinkah si bodoh ini akan membatalkan niatnya untuk pergi ke dunia manusia?." Dalam hati Mamejirou sangat senang jika memang itu yang akan terjadi?.

"Ya! Aku tahu sekarang." Ucap Staz sambil mencongkel telinganya dengan jari kelingkingnya. "Aku berhenti jadi bos saja." Dengan santainya ia berkata seperti itu?. Masih bisa santai dia?!.

Ting!.

Mereka menanggapi itu dengan berbagai reaksi wajah yang aneh. Mereka mencoba mencerna atas apa yang dikatakan oleh Staz tadi?. Sedangkan Saty santai membaca koran, seakan-akan ia tidak terpengaruh sama sekali dengan apa yang dikatakan Staz.

"Hah?!. Kau tadi berkata mengerti?!." Mamejirou semakin mabuk mendengarkan ucapan Staz. "Kau ini sama sekali tidak mengerti ternyata dengan situasinya!. Dasar otak udang!." Mamejirou semakin histeris. "

"Bos?!. Kenapa anda tidak berpikir panjang dulu?!." Bahkan Deku sampai shock seperti itu. "Kau yakin ingin berhenti?." Deku belum yakin dengan keputusan bos-nya itu.

"Dasar vampir goblok!." Mamejirou baik ke atas kepala Yanagi Fuyumi. "Harusnya kau mati saja!." Rasanya ia sangat geregetan.

"Staz-san?." Yanagi Fuyumi juga bingung dengan keputusan Staz.

"Yang salah adalah posisiku sebagai bos, kan ya?." Staz malah bertanya seperti itu pada mereka semua. "Jadi?. Apa tidak lebih baik kalau ada seseorang yang menggantikannya?." Dengan santainya Staz masih bisa berkata seperti itu?. Apakah ia tidak menyadari mereka sangat kecewa dengan apa yang telah ia katakan?. Ia malah bergeser posisi menuju ke arah Yoshida, membuat Deku lebih waspada. "Misalnya, kau anak baru-kun?." Staz malah nunjuk ke arah Yoshida yang ia lupa namanya. Saking cueknya ia malah lupa dengan nama seseorang?.

"Oh?. Na-namaku, yoshida." Ia terlihat sangat gugup. "Namaku yoshida bos." Yoshida bahkan mengulang menyebutkan namanya.

"Oh iya?. Ya sudah, jika memang itu namamu." Balasnya dengan tenang tanpa merasa bersalah. "Yoshida-kun. Mulai dari sekarang kau adalah bos-nya." Tanpa ragi ia malah berkata seperti itu, sambil menepuk pundak Yoshida.

"Eh?."

Mereka yang berada di ruangan itu sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Staz yang tanpa pikir panjang?. Apakah mulutnya itu tidak ada filternya lagi?. Sehingga dengan mudahnya ia berkata seperti itu?.

"Eh?." Yoshida sangat terkejut.

"Dia ini memang otak udang!. Vampir goblok!." Mamejirou semakin dramatis atas apa yang dikatakan Staz.

"Bos?!. Kau ini memang sangat keterluan sekali." Dalam hati Deku ingin rasanya berteriak keras seperti itu.

"Sebaiknya aku tidak ikut campur." Yanagi Fuyumi menurunkan Mamejirou dari kepalanya.

"Kau mau, kan?. Jadi bos di daerah ku ini?." Staz menyeringai kecil, dan ia menepuk pundak Yoshida.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Bagaimana tanggapan Yoshida mengenai dirinya yang diangkat sebagai bos baru oleh Staz?. Apakah ia akan bersedia menggantikan Staz yang ingin pergi ke dunia manusia?.

Next.

...*** ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!