CHAPTER 15

...***...

Apakah benar Staz akan menuju ke sekolah Yanagi Fuyumi?. Bahkan ia mengatakan jika ia ingin masuk ke sekolahnya Yanagi Fuyumi. Namun apa yang terjadi ketika mereka turun?. Ayahnya Yanagi Fuyumi telah menunggu mereka di bawah?.

"Fuyu-mi?."

Ayahnya sampai terlihat sangat terkejut ketika melihat kedatangan putrinya bersama seseorang?.

"Ayah?." Begitu juga dengan Yanagi Fuyumi yang tidak menyangka jika ayahnya berada di rumah saat itu.

"Kau ini ke mana saja?. Kenapa kau tidak mengangkat teleponku?." Laki-laki yang dipanggil ayah oleh Yanagi Fuyumi terlihat sangat marah. "Dan siapa pria itu?." Ucapnya sambil menunjuk ke arah Staz.

"Kalau itu-." Yanagi Fuyumi sedikit kebingungan menjelaskan pada ayahnya mengenai kehadiran Staz pada saat itu.

Ayahnya terlihat sangat marah besar ketika anaknya bersama dengan seorang pemuda yang sama sekali tidak ia kenal. Apakah anak perempuannya itu sudah mulai bermain api dengan seseorang?. Mungkin itu yang terlihat di dalam pikirannya pada saat itu. "Katakan padaku!. Kemarin kau tidak masuk ke sekolah?!. Coba jelaskan semuanya pada ayah!." Benar, ayahnya benar-benar sangat marah padanya. "Apakah kau tahu seberapa cemasnya ayahmu ini padamu?!." Jika dilihat dari wajahnya memang seperti itu yang terjadi. "Kenapa kau malah bersama dengan pemuda aneh ini?!." Lanjutnya dengan perasaan yang sangat marah luar biasa.

"Kau terlalu banyak bicara." Staz tentunya sangat tidak suka dengan apa yang ia dengar, sehingga pada saat itu ia menyemprotkan cairan aneh ke wajah ayahnya Yanagi Fuyumi.

"Apa yang kau lakukan?!." Yanagi Fuyumi sangat terkejut dengan apa yang telah dilakukan oleh Staz pada ayahnya.

Lihat?. Apa yang telah terjadi ketika Staz menyemprotkan cairan aneh itu pada wajah ayahnya Yanagi Fuyumi.

"Eh?!."

Keduanya sangat terkejut, karena rasanya ada yang berubah ?. Apakah itu benar?.

"Staz-kun. Oh?!. Selamat datang." Ucapnya sambil menyambut kedatangan Staz?. Seakan-akan ia sebelumnya pernah bertemu dengan pemuda vampir itu sehingga ia menyambutnya dengan baik. "Apa mau ke sekolah?." Bahkan akan ia bertanya seperti itu pada Staz. yang pada saat itu memang bersama anaknya yang hendak ingin ke sekolah.

"Eh?!. Lah?!. Kok?!." Yanagi Fuyumi sangat terkejut melihat perubahan yang terjadi pada ayahnya. "Bagaimana mungkin ayah bisa mengenali staz yang baru saja datang?." Dalam hatinya sangat bingung dengan apa yang ia lihat. "Ayah akan berangkat bekerja, jadi kalian jangan sampai terlambat ya?." Setelah berkata seperti itu ia pergi meninggalkan keduanya karena ia memang ingin berangkat bekerja. "Aku pergi dulu."

Ayah Yanagi Fuyumi benar-benar pergi meninggalkan mereka yang masih berada di sana. "Eh?. Apaan itu barusan?." Yanagi Fuyumi kembali bertanya. Akan tetapi pada saat itu otaknya terlalu beku untuk menemukan jawabannya. Sehingga ia menepuk pundak Staz yang pada saat itu terlihat sangat santai dan sangat menyebalkan.

"Apa yang telah kau lakukan pada ayahku?." Kali ini iya benar-benar bertanya pada Staz. Sungguh rasanya sangat aneh sekali, jika ayahnya pergi begitu saja tanpa bertanya, ataupun berkomentar tentang hadirnya seorang vampir yang sangat menyebalkan baginya.

"Oh?. Kami para vampir, memiliki kekuatan untuk mengendalikan manusia yang telah digigit." Staz menjelaskan pada Yanagi Fuyumi. "Karena cairan yang dikeluarkan dari mereka, ketika menggigit leher manusia, ada cairan yang keluar dari gigi mereka. Aku mengambilnya dan mencampurkannya dengan air putih." Lanjutnya. "Singkat ceritanya, ini adalah air liur ku." Dengan jahilnya ia menyemprotkan cairan itu pada Yanagi Fuyumi yang sedang berusaha untuk menghindarinya.

"Aku mohon hentikan." Sungguh ia tidak tahan dengan apa yang telah dilakukan oleh pemuda vampir itu.

"Ini tidak akan berguna pada iblis ataupun hantu. Karena sekarang kau adalah hantu, jadi ini tidak akan berpengaruh apapun padamu." Ucapnya sambil menjelaskan pada Yanagi Fuyumi, tapi tetap saja ia masih menyemprotkan cairan itu pada gadis hantu itu. Sungguh vampir yang sangat jahil namun menyebalkan.

"Iblis?. Hantu?." Dalam hati Yanagi Fuyumi memikirkan apa yang telah dikatakan oleh Staz padanya. "Ya, memang benar apa yang telah dia katakan. Saat ini aku telah menjadi hantu." Suasana hatinya saat itu mendadak menjadi kelam ketika mengingat apa yang telah terjadi padanya.

"Kalau begitu sebaiknya kita harus segera pergi." Staz menyimpan kembali cairan itu ke dalam tas selempang yang ia kenakan saat itu. "Mungkin aku bisa menggunakannya nantinya." Ucapnya dengan penuh semangat.

"Um." Yanagi Fuyumi hanya menuruti apa yang telah dikatakan oleh Staz padanya.

Akan tetapi apa yang terjadi ketika mereka berada di luar?. Staz yang biasanya berada di dunia iblis?. Kali ini merasakan bagaimana teriknya dunia manusia yang sangat berbeda. Matahari benar-benar membakar kulitnya, sehingga ia merasa terbakar. "Matahari?!. Jadi ini adalah mataharinya?!." Staz sampai terlihat kebingungan seperti itu.

"Oh iya?. Aku bahkan tidak menyadari jika aku telah berubah." Bahkan Yanagi Fuyumi juga dapat merasakan panasnya terik matahari yang sedikit membakar kulitnya itu. "Rasanya aku dulu tidak sepanas ini. Tapi entah kenapa setelah menjadi hantu aku merasakan panas yang sangat berbeda." Dalam hatinya memikirkan apa yang sedang dirasakan oleh Staz pada saat itu. Yanagi Fuyumi yang pada saat itu memperhatikan Staz dari depan pintu rumahnya juga merasakan panas yang sangat berbeda.

"Kulitku panas terbakar, dan rasanya sangat sakit." Staz mengusap-ngusap kulit di tangan dan kulit pipinya yang memang terasa sangat panas.

"Saat ini aku bukan manusia lagi." Yanagi Fuyumi semakin merasakan panas triknya matahari pada saat itu.

"Apakah kau baik-baik saja?." Staz sepertinya sedikit mengkhawatirkan keadaan Yanagi Fuyumi.

"Eh?. Oh iya, aku baik-baik saja." Yanagi Fuyumi gugup mendengarkan pertanyaan itu.

""Oh gitu?. Sepertinya kau sudah terbiasa dengan lingkungan manusia." Ucap Staz sambil memperhatikan bagaimana penampilan Yanagi Fuyumi pada saat itu. "Tapi, masalahnya adalah?. Sekarang ini kau adalah hantu." Tentunya ia sangat ingat dengan kejadian yang membuat Yanagi Fuyumi mengalami perubahan. "Jadi akan aku ajarkan padamu, gaya hidup iblis di dunia manusia." Dengan penuh percaya diri ia berkata seperti itu pada Yanagi Fuyumi.

"He?. Rasanya aku tidak ingin belajar apapun darimu." Dalam hati Yanagi Fuyumi sangat ragu dengan apa yang akan diajarkan oleh Staz padanya. Mengingat bagaimana sikap Staz yang selama ini sangat jelek luar biasa dengan kondisi apapun. "Bagaimana mungkin kau bisa mengajariku hidup di dunia manusia?. Sedangkan kau selama ini hidup di dunia iblis?. Rasanya itu sangat mustahil sekali." Yanagi Fuyumi memang sangat meragukan apa yang akan dilakukan oleh Staz pada saat itu.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah mereka bisa menemukan jawabannya?. Simak terus ceritanya.

...***...

... ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!