CHAPTER 2

...

...

...***...

Staz sangat terkejut mendengarkan kata gadis manusia, sehingga jantungnya berdetak dengan sangat kencangnya. Kata gadis manusia membuatnya bergejolak. Darah vampir yang mengalir di dalam dirinya membuatnya seperti itu. Apakah yang ada di dalam pikirannya saat itu?.

"Gadis?. Dari dunia manusia?." Ia sangat terkejut dengan apa yang telah dikatakan Deku, hingga ia menatap poster wanita yang berasal dari manusia yang selalu ia koleksi dan ia pajang di kamarnya?. "Selama ini aku hanya menatap gambar mereka saja." Dalam hatinya sedikit gugup.

"Kau tidak salah lihat, kan?. Deku. Mungkin kau salah lihat?." Sambil menekan perasaannya ia mencoba untuk tidak langsung mempercayai Deku begitu saja.

"Ma-mataku masih normal, loh?. Bos. Aku masih bisa membedakan antara wanita dan pria bahkan dia banci sekalipun." Agak kesal sedikit Deku mendengarkan ucapan Staz. "Lagipula dia memang wanita." Lanjutnya lagi.

"Baiklah. Jika memang dia wanita." Staz menghela nafasnya dengan pelan. "Maaf, karena aku telah meragukanmu." Staz meminta maaf?.

"Oh?. Ho." Deku sampai kebingungan mendengarkan apa yang telah dikatakan Staz.

"Ekhm!." Staz sedikit memberi kode. "Bisakah kau jelaskan padaku bagaimana dia bisa tersesat di sini di deku?." Dengan suara yang agak tenang ia mencoba untuk menenangkan dirinya. "Aku masih belum percaya jika dia memang tersesat." Memang ia akui, ia masih belum percaya akan hal itu.

"Aku tidak mengerti secara rincinya bagaimana bos." Balas Deku sedikit aneh. "Jika dilihat dari situasinya dia tersesat di dunia kita ini bos. Aku harap bos bisa mengatasi ini dengan baik nantinya." Ucapnya sambil memperhatikan gadis yang ketakutan itu. "Masalahnya aku tidak bisa berbicara dengannya." Lanjutnya.

Karena bukan hanya dirinya saja yang memperhatikan gadis itu, tapi temannya yang lainnya yang tidak terhitung jumlahnya itu juga memperhatikan gadis itu.

"Sial!. Aku ini sebenarnya berada di mana?." Dalam hati gadis itu sangat takut, apalagi ia sedang dalam keadaan terikat. Sehingga ia tidak bisa melarikan diri sama sekali, ia tidak bisa melakukan apapun selain pasrah dipelototi oleh mereka semua.

"Terus?. Mau kau apakan dia?." Staz masih meredam emosi yang ia rasakan.

"Karena dia berasal dari dunia manusia, apakah boleh kota memperlakukannya seperti aturan yang ada di dunia iblis?." Deku seakan-akan meminta izin pada bosnya?. "Aturan yang aku maksud adalah, kau tidak boleh marah, jika ada seseorang memperlakukan mu secara tidak wajar jika berada di daerah orang lain." Deku kembali menjelaskan pada Staz. Akan tetapi tidak ada jawaban apapun yang keluar dari mulutnya itu.

"Memangnya siapa yang membuat aturan seperti itu ya?." Dalam hatinya berpura-pura tidak ingat. "Apakah aku yang membuat aturannya?." Ia malah bertanya pada dirinya sendiri. "Hm?!. Aku tidak yakin bisa melakukannya." Dalam hatinya mencoba memikirkan itu semua.

"Bos?. Apakah kau mendengarkan aku?." Deku tidak mendengarkan suara bosnya sama sekali. "Apakah terjadi sesuatu padamu bos?. Sehingga ia tidak menanggapi suaraku." Deku kembali bertanya.

Sedangkan Staz malah membayangkan sesuatu tentang gadis manusia?. Apa yang terlintas dalam bayangannya ketika itu?. "Hm, baiklah, lupakan masalah itu untuk sementara waktu." Ia mencoba untuk mengabaikannya. "Gadis?. Manusia?." Dalam pikirannya seakan-akan gadis manusia sedang menari-nari di dalam pikirannya itu. "Di dunia iblis?. Ada gadis manusia?. Aku rasa ada seseorang yang sedang menyamar jadi gadis manusia. Karena mustahil manusia bisa masuk dengan mudahnya ke dunia iblis ini." Ia hampir tidak pernah bisa berpikir kenapa itu bisa terjadi saat ini?. Pikirannya seakan-akan kosong saat ia mencoba terus memikirkan alasan itu.

"Bos?. Apakah kau masih di sana?." Deku ingin memastikan sekali lagi. "Bos?. Masih bisa mendengarkan suaraku, kan?." Deku sedikit khawatir, jika terjadi sesuatu pada bos-nya.

"Segera bawa dia ke tempatku." Hanya itu yang keluar dari mulutnya. "Langsung bawa ke tempatku. Apakah kau mendengarkan apa yang aku katakan?." Staz tersenyum kecil.

"Eh?." Deku terkejut mendengarkan ucapan Staz. "Apakah kau yakin bos?." Deku hanya ingin memastikan, apakah yang dikatakan Staz itu benar atau tidak?.

"Aku sangat yakin sekali." Balasnya. "Ini adalah perintah dari bos yang berkuasa di daerah ini." Lanjutnya sambil menata ke arah pintu yang berkilauan menurut pandangannya saat itu. "Aku sangat yakin jika aku ingin bertemu dengan gadis manusia itu." Seakan-akan ia sedang melihat pintu masa depan yang sangat cerah. Setelah berkata seperti itu ia menutup panggilan telepon seluler nya?. Apa yang akan terjadi setelah itu?. Apakah Staz akan memangsa gadis itu seperti yang dilakukan luhurnya para vampir?. Temukan jawabannya.

Sementara itu di tempat Deku dan yang lainnya yang juga sedang memandangi gadis yang dalam keadaan terikat. Gadis itu terlihat sangat ketakutan karena melihat banyak laki-laki berwajah menyeramkan di sana.

"Apa yang bos katakan?." Kirin sangat penasaran. "Apakah bos berpesan sesuatu padaku deku-san?." Saking penasarannya ia malah bertanya sampai dua kali.

"Tapi dia kelihatan ketakutan, loh?!." Mushi malah menyela pembicaraan mereka.

Duakh!.

"Ekh!." Mushi mengeluh sakit, karena kepalanya dijitak keras oleh Deku.

"Bos mengatakan pada kita, jika kita harus membawa gadis itu ke tempatnya." Deku melihat ke arah gadis manusia itu.

"Eh?." Dalam hati gadis manusia itu semakin ketakutan ketika tatapan mereka melihat ke arahnya?. "Apakah aku akan berakhir di sini?." Di dalam hatinya berkata seperti itu. "Apakah mereka akan memakanku?." Dalam pikirannya pada saat itu, terbayang hal-hal yang sangat mengerikan yang akan terjadi pada dirinya.

"Eh?." Sedangkan mereka yang lainnya malah terkejut mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh Deku.

"Apakah kau sangat yakin?. Jika bos berkata seperti itu?." Kirin masih belum percaya dengan apa yang dikatakan oleh Deku?.

"Apakah kau meragukan apa yang telah aku katakan?." Deku terlihat sedikit kesal. "Ini adalah perintah langsung dari bos. Jika kau tidak percaya?. Maka kita bisa langsung membawa gadis itu ke hadapan bos." Deku memang kesal jika ada seseorang yang meragukan apa yang telah ia katakan.

"Tidak!. Aku tidak mau dibawa oleh mereka." Dalam hati gadis manusia itu semakin ketakutan saat mereka mendekatinya. "Aku mohon jangan bawa aku ke tempat menyeramkan. Aku ini masih smp." Dalam hatinya semakin ketakutan, jika orang-orang jahat itu akan membawanya ke tempat yang sangat berbahaya. "Aku tidak tahu kenapa aku bisa masuk ke sini." Ia tidak bisa ingat, kenapa ia bisa tertangkap oleh mereka.

Apakah yang akan terjadi pada gadis manusia itu?. Apakah ia akan berakhir jika bertamu bos?. Sungguh malang sekali nasibnya berada di tempat yang serba asing. Temukan jawabannya.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!