CHAPTER 9

...***...

Gadis manusia itu masih mengamati bagaimana Staz yang dengan santainya membaca manga itu?. Memangnya apa yang ada di dalam kepalanya pada saat itu?. Memang banyak manga yang tersusun rapi di dalam ruangan itu di rak buku. Namun ia tidak menduga jika sebagainya itu manga-nya.

"Dia hanya seorang pengangguran yang tidak melakukan apapun." Dalam hatinya memandang Staz seperti itu. "Aku tahu manga ini!." Saat itu matanya menangkap sebuah manga yang mungkin saat itu ia kenali atau pernah ia baca di suatu tempat.  

Staz yang melihat itu sangat tidak suka sama sekali. "Jangan sentuh-sentuh sembarangan!." Ucapnya dengan nada yang sangat sewot.

Gadis manusia sedikit terkejut mendengar ucapan itu. "Hanya karena aku menjadi hantu?. Seluruh sikapmu jadi berubah sebanyak itu?!." Gadis manusia itu benar-benar tidak tahan dengan sikap Staz yang sangat berbeda dari yang sebelumnya.

"Tenanglah sedikit!." Balas Staz, namun matanya masih belum lepas dari manga yang ia baca di tangannya itu. "Oh iya?. Aku belum mengetahui namamu siapa?." Lanjutnya sambil bertanya?.

"Namaku fuyumi yanagi." Gadis manusia itu menjawab pertanyaan itu.

"Oh?!." Hanya seperti itu reaksi dari Staz.

Apakah hanya karena ia sedang fokus membaca manga yang ada di tangannya? Sehingga ia hanya bereaksi seperti itu ketika gadis manusia itu menyebutkan namanya?. Namun pada saat itu gadis manusia itu teringat kembali dengan apa yang telah dikatakan oleh laki-laki yang bersikap cuek padanya?.

"Kalau tidak salah?. Kau bilang padaku, jika kau ingin menghidupkan aku kembali?. Apakah kau serius dengan ucapanmu itu?." Yanagi Fuyumi meragukan apa yang dilakukan oleh pemuda itu?. "Apakah kau serius ingin melakukannya?." Bahkan ia mengulang pertanyaannya itu dua kali.

"Makanya aku sedang mencari tahu." Staz kembali membaca manga yang ada di tangannya. Ia serius ketika membaca manga itu.

"Tapi itu, kan manga?." Yanagi Fuyumi sedikit khawatir dengan apa yang dilakukan oleh pemuda itu.

"Ditiap lembaran manga, tersimpan pemikiran dari seorang penulis." Staz menjelaskan alasan kenapa ia membaca manga itu. "Dan aku sedang mencari tahu dari situ." Staz masih terfokus pada manga yang ia baca.

"Manga dijadikannya refrensi?!." Yanagi Fuyumi hampir saja histeris mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh Staz. "Tidak bisa!. Paling-paling dia akan menyuruh untuk mengumpulkan tujuh bola naga yang bisa mengabulkan permintaan!. Aku harus memikirkan sesuatu!." Yanagi Fuyumi sepertinya tidak menerima begitu saja dengan apa yang telah ia dengar. "Kau pikir aku akan melakukannya?. Aku bukan son goku yang akan mengumpulkan tujuh bola naga untuk mengabulkan permintaan itu." Ia mencoba memikirkan kembali bagaimana ia bisa berada di dunia iblis pada saat itu.

Deg!.

Saat itu ia mengingat kenapa ia bisa berada di sana. "Staz-san!." Ia memanggil Staz?.

Namun apa yang terjadi ketika ia ingin menyampaikan bahwa dirinya telah ingat apa yang telah terjadi pada saat itu?. 

"Ternyata Ada!. Ini dia!." Staz dengan semangatnya menunjukkan halaman manga yang ia bacakan pada Yanagi Fuyumi.

"Kau salah!." Yanagi Fuyumi mencoba untuk membantah apa yang ingin disampaikan oleh Staz padanya.

"Naganya nanti keluar!." Staz masih mengotot dengan apa yang telah ia katakan pada saat itu.

"Kamu salah!. Sebaiknya singkirkan buku itu!." Yanagi Fuyumi mencoba menjelaskan sesuatu padanya. "Kau salah!. Sebaiknya singkirkan buku itu!." Lanjutnya dengan kelagapan.

Staz jengkel, hingga urat pelipisnya terlihat sangat jelas. "Ya ampun!. Kau ini ya?!. Padahal sudah ku bantu, loh?!." Staz hampir saja tidak bisa menahan emosinya. 

"Aku mengingat sesuatu!." Yanagi Fuyumi mengatakannya dengan sangat jelas.

"Mantera pemulihan?!." Dengan raut wajah yang sangat polos Staz bertanya seperti itu?. Karena pada saat itu di dalam pikirannya hanya membayangkan jika kejadian yang dialami oleh Yanagi Fuyumi sama persis dengan apa yang ada di dragon ball?.

"Bukan mantera!." Yanagi Fuyumi segera membantah ucapan Staz. "Ini tentang saat aku baru-baru berada di dunia ini." Ucapnya dengan sedikit ragu. Karena ingatannya masih samar-samar mengenai itu, namun ia sangat yakin dengan ingatannya itu.

"Apa?." Staz melotot tidak percaya dengan apa yang telah dikatakan oleh Yanagi Fuyumi, hingga pupil matanya terlihat mengecil, sedangkan matanya semakin lebar besar. "Aku tidak mudah percaya, lho?. Staz tentunya tidak akan mudahnya percaya.

"Ya sudah, aku pergi sendirian." Yanagi Fuyumi sangat malas berdebat dengan Staz, jika pemuda itu sama sekali tidak bisa membantunya sama sekali.

"Oh, iya?!." Pada saat itu Staz ingat dengan sesuatu. "Aku kehabisan shampo, mungkin harus beli." Staz berpura-pura kehabisan shampo?.

"Eh?." Yanagi Fuyumi sangat heran dengan apa yang ia dengar. "Apakah di dunia iblis membutuhkan hal yang seperti itu?." Tanya Yanagi Fuyumi sedikit bingung.

"Mari aku temani." Dengan mata yang berbinar-binar ia berkata seperti itu. "Tentu saja aku sangat membutuhkannya." Staz mendorong Yanagi Fuyumi agar pergi meninggalkan ruangan itu.

Beberapa menit kemudian, saat mereka keluar. Ternyata mereka bukan pergi ke tempat yang sangat aneh, tempat yang sangat tidak biasa. Di sebuah tempat yang sempit?. Bagaimana mungkin mereka bisa berada di sana?. Staz melihat tirai besar berwarna hitam yang tidak biasa di sebuah gang yang sempit?.

"Woi?!. Seriusan nih?!." Staz sampai berteriak histeris ketika melihat apa yang ada di depan matanya saat itu.

"Aku sangat yakin memang di sini di tempatnya. Aku muncul dari sini." Yanagi Fuyumi saat itu ingat kenapa ia bisa berada di sana.

"Benda itu adalah tirai hitam!." Staz sangat kenal dengan benda itu?. "Benda itu bisa membawamu ke mana pun yang kau inginkan!. Dan merupakan wujud dari sihir tingkat atas!. Ini kali pertama aku melihatnya." Staz benar-benar terpesona dengan itu. Sungguh ia tidak menduga akan melihat benda paling hebat yang pernah ada?.

Yanagi Fuyumi hanya cengo melihat raut wajah terkejut dari Staz. Setelah itu ia malah berbalik arah?. "Jadi, aku akan melewatinya-." Yanagi Fuyumi hampir saja meninggalkan Staz?. Tangannya ditarik oleh Staz, dan pipinya digencet dengan kuat oleh Staz.

"Tunggu dulu bocah hantu!." Staz mencengkram kuat pipi Yanagi Fuyumi, hingga gadis hantu itu meronta-ronta. "Apakah kau enggak paham?. Betapa hebatnya benda itu?!." Staz sangat kesal dengan sikap santai yang ditunjukkan oleh Yanagi Fuyumi.

"Tapi, bendanya berada tepat di sana, loh?." Yanagi Fuyumi berusaha untuk lepas. Ia berusaha untuk mengatakan sesuatu pada Staz tentang tirai hitam itu.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah yang akan Staz lakukan dengan tirai hitam yang memiliki hawa sihir itu?. Simak dengan baik ceritanya. Jangan lupa dukungannya ya.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!