...***...
Staz langsung meluncur ke bawah setelah ia berkata pada gadis manusia itu untuk melindunginya, dan bahkan ia tidak akan memakan gadis itu.
"Kenapa aku memperlakukannya seperti itu?." Dalam hatinya malah bertanya-tanya seperti itu pada dirinya sendiri?. "Dan kenapa aku tidak berkeinginan untuk menghisap darahnya?." Itulah yang membuatnya heran pada dirinya yang selama ini sangat egois pada orang lain. Apakah telah terjadi sesuatu padanya sehingga ia melakukan itu tanpa ia sadari?. Akan tetapi, siapa yang menduga, ketika ia larut dalam pikirannya itu, ia tidak menyadari jika salah satu dari tanaman bunga aneh yang menyantap Yamada tadi mendaki gedung tertinggi dan dengan mudahnya melewati dirinya tanpa diketahui Staz.
Duarh!.
Tak lama berselang terdengar suara ledakan yang sangat kuat, hingga membuat Deku dan beberapa temannya yang berada di sangat terkejut dengan apa yang mereka dengar dari ledakan itu.
"Egha!." Sampai-sampai mereka hampir melimpah takut sambil melihat ke arah sumber suara ledakan itu. Apalagi akibat ledakan itu menimbulkan asap, namun ketika asap itu hilang, Deku melihat sosok yang sangat ia kenali pada saat itu. Sosok Staz yang sedang jongkok bertumpu setelah jatuh dari ketinggian sambil merentangkan tangannya untuk menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh.
"Bos?!." Deku sangat terkejut ketika ia melihat Staz dengan wajah gaharnya?.
Namun siapa juga yang menduga jika pemuda berambut pink itu masih berada di sana berbuat kerusuhan, sehingga anak buah Staz tidak berbau untuk mendekati pemuda berambut pink yang menggunakan akar tanaman iblis untuk melakukan hal aneh. "Ya ampun. Akhirnya bos daerah ini datang juga." Ucapnya sedikit tidak percaya dengan apa yang ia lihat pada saat itu. "Bos yang cukup terkenal dari barat." Ucapnya sambil memperhatikan bagaimana penampilan Staz yang pada saat itu sangat jauh dari apa yang ia bayangkan. Sedangkan dirinya kini sedang berdiri di atas tanamannya dengan tatapan merendahkan musuhnya?. "Staz si vampir." Ucapannya. Sepertinya ia sangat kenal, sehingga ia menyebut nama Staz dengan sangat santainya tanpa adanya perasaan takut sedikitpun.
"Vampir kah?. Oh!. Benar juga." Dalam hati Staz memang membenarkan apa yang telah dikatakan oleh pemuda berambut pink. Tapi rasanya ia sangat malas untuk menghadapi pemuda itu.
"Aku dengar, kau sangat sombong sekali." Pemuda itu memang ingin memancing amarah Staz.
"Aku sama sekali tidak menyukainya." Dalam hati Staz sesuatu memikirkan tentang dirinya.
"Karena garis keturunanmu yaitunya vampir. Itulah yang membuatmu sangat sombong." Lanjut pemuda itu.
"Karena vampir suka menghisap darah manusia." Dalam hati Staz merasa ogah-ogahan dengan apa yang terjadi, juga pendapat orang lain mengenai dirinya. "Terikat pada keturunan, dan selalu menggunakan pakaian kuno. Aku tidak mau itu terjadi padaku, meskipun aku ini adalah vampir." Dalam hatinya tentunya masih ingat ia siapa. Namun saat itu ia belum juga bertindak, meskipun pemuda berambut pink itu telah berceloteh panjang tentang dirinya?. Tidak!. Tentunya Staz tidak akan membiarkan pemuda itu begitu saja. Setelah itu ia berjalan mendekati pemuda berisik itu. Sedangkan Deku mencoba untuk memberikan peringatan padanya.
"Sebaiknya anda berhati-hati." Deku terlihat sangat mencemaskannya. "Tubuh anda bisa tercabik-cabik, jika terlalu dekat dengannya." Lanjutnya dengan cemasnya. Tapi tetap saja Staz mengindahkan peringatan dari Deku.
Memang jika dilihat dari dengan seksama, akar dari tanaman itu lebih dari yang sebelumnya. Akar itu terlihat lebih kuat dan sangat berbahaya jika didekati.
"Ahahaha!. Kau ini bodoh ya?." Pemuda itu adalah tertawa mengejek ketika melihat Staz yang tidak peduli sama sekali ketika tubuhnya diserang akar-akan tanaman itu. "Ahahah!. Rasakan itu!. Mati kau bodoh!." Teriaknya penuh dengan semangat. Ia semakin merasa di atas angin karena Staz hanya diam saja?.
"Dasar makhluk tidak tahu diri." Dalam hati Staz benar-benar kesal dengan apa yang telah dilakukan pemuda berambut pink itu padanya. Ia diam bukan berarti ia pasrah begitu saja hanya karena serangan itu. "Heh!. Kau sangat meremehkan aku." Dalam hati Staz berhenti tepat di depan pemuda berambut pink itu.
"Bos?. Apakah dia masih bos yang sama?." Dalam hati Deku merasa khawatir dengan apa yang terjadi pada Staz.
"Apakah dia masih bos kita yang selama ini berkuasa di daerah sini?." Kirin juga sangat heran dengan sikap bosnya yang terlalu santai.
"A-apakah kita akan kehilangan bos?. Lalu berganti dengan bos berambut pink itu?." Seto malah merinding sendiri membayangkan yang akan terjadi padanya nantinya.
"Aku tidak mau jadi santapannya, sama seperti yamada yang dimakan tadi." Tobi semakin merinding membayangkan itu semua.
"Kalian jangan berpikiran yang aneh-aneh." Deku terlihat sangat kesal dengan apa yang dikatakan oleh teman-temannya.
Namun apa yang terjadi pada saat itu?. "Keghah!." Staz seperti sedang mengeluarkan kekuatan tenaga dalamnya dengan sangat kuat, hingga akar-akar tanaman itu hancur tanpa sisa.
"Eh?. Hah?. Apa?." Pemuda itu sangat terkejut ketika ia melihat akar-akar tanaman miliknya hancur begitu saja?.
"Berani sekali kau meremehkan aku." Staz tersenyum lebar.
"Kau itu adalah vampir!. Seharusnya kau mati!. Akar-akar tanaman itu mengandung bawang yang sangat banyak!." Teriak pemuda itu dengan penuh amarah yang sangat membara.
"Aku ini memang vampir." Ucap Staz dengan raut wajah yang menyeramkan. "Tapi aku tidak takut bawang putih, bahkan salib sekalipun tidak akan berpengaruh padaku." Staz tersenyum lebar, hingga terlihat giginya yang runcing itu.
"Kau pasti berbohong padaku!." Pemuda berambut ping itu tidak terima sama sekali dengan apa yang telah dikatakan oleh Staz.
"Wah?. Bos masih selamat." Dalam hati mereka semua sangat senang ketika melihat Staz masih aman, masih hidup?.
"Aku adalah vampir yang paling jujur." Ia terkekeh kecil. "Selain menjadi seorang vampir, aku ingin hidup seperti manusia." Ucap Staz semakin bersemangat yang mengerikan. "Karena itulah aku tidak akan takut dengan hal-hal sepele seperti itu." Lanjutnya sambil menggunakan kekuatannya untuk menghajar musuhnya. Saat itu ia seperti sedang mengangkat tangannya sedikit tinggi di atas kepalanya. "Kau akan menerima hukuman dariku. Karena kau telah berani memasuki wilayah ku, dan kau berani berbuat kerusuhan di sini." Staz tidak akan memaafkan pemuda itu.
"Cihuy!. Bos!." Mereka semua yang melihat itu sangat senang.
"Nah!. Sekarang rasakan lah pembalasan dariku!." Teriaknya sambil menggenggam kuat tangannya. Saat itu terlihat ada tangan gaib yang tidak terlihat oleh kasat mata. Itu adalah kekuatan yang dimiliki oleh Staz sebagai seorang vampir.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Bagaimana nasib pemuda itu ketika menerima pembalasan dari Staz?. Simak terus ceritanya. Jangan lupa dukungannya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments