...**...
Sepertinya Staz dan Fuyumi memiliki sifat yang saling bertegangan, sehingga mereka kadang bertengkar?. Apakah itu benar?. Apalagi ia bertengkar di tempat yang salah?. Tentunya Mamejirou merasa keberatan dengan apa yang telah dilakukan oleh keduanya.
"Noh!." Ia menyerahkan jus jeruk itu pada Yanagi Fuyumi agar tidak terbawa amarah. "Lebih baik minum ini dari pada kalian berdebat tidak jelas mengenai hal yang tidak jelas." Ia mencoba untuk Mendamaikan keduanya agar tetap tenang, namun apa yang terjadi.
"Hewan ini pandai berbicara loh?." Yanagi Fuyumi malah terkejut ketika mendengarkan dan melihat secara langsung ada kucing yang pandai berbicara?. Ya, namanya juga dunia iblis, apapun bisa terjadi. "Terus, dia barusan menuangkan jus!." Yanagi Fuyumi mendekati Mamejirou. "Lu-lucunya." Sampai-sampai Yanagi Fuyumi memeluk kucing bermata tiga itu dengan semberono. "Lembut juga." Lanjutnya sambil mengelusnya dengan gemasnya.
"Hoi!. Ada apa dengan manusia bodoh ini?." Mamejirou sangat risih dan berontak. "Woi!. Staz!. Kau pungut dari mana gadis manusia ini?!." Teriaknya saking tidak sukanya diperlakukan seperti itu oleh Yanagi Fuyumi.
Sedangkan Staz malah duduk santai dengan pelayan kafe. "Baiklah?." Staz seakan-akan tidak peduli sama sekali dengan apa yang telah dikatakan oleh Yanagi Fuyumi. "Kalau saty-chan, pasti tahu maksud dari kedatanganku ke sini." Staz meminum jeruk dinginnya dengan sangat santai. "Apa kau bisa melihatkan dia untukku?." Staz sangat ingin mengetahuinya. Staz melihat ke arah Yanagi Fuyumi masih bermain-main dengan kucing ajaib itu. "Dia mau ke dunia manusia." Lanjutnya.
"Hentikan woi!." Mamejirou sama sekali tidak suka dengan apa yang dilakukan Yanagi Fuyumi, ia merasa diperlakukan seperti kucing yang dipelihara di dunia manusia.
"Elus-elus." Yanagi Fuyumi semakin bersemangat mengelus kepala Mamejirou. "Kau ini sangat lucu sekali.
"Bagaimana?. Bagaimana pendapatmu tentangnya?." Staz kembali bertanya. "Apakah kau bisa melihat sesuatu darinya?. Aku yakin kau bisa melihatnya." Lanjutnya dengan tidak sabaran.
"Hah?. Ini pertama kalinya aku melihatnya, jadi aku kurang tahu juga." Mamejirou yang menjawabnya. "Kau ini sangat aneh sekali. Bagaimana mungkin aku bisa melihatnya jika ini yang pertama kalinya aku bertamu dengannya." Setelah itu melompat dengan sangat cepat, sehingga membuat Yanagi Fuyumi terkejut. Mamejirou melompat ke atas kepala Saty, seperti hendak melakukan sesuatu. Pemuda itu mengerti dengan apa yang akan dilakukan Kucing bermata tiga itu, sehingga ia melepaskan gelas dengan tenang yang ia pegang tadi. "Kalau begitu, kita lakukan itu saja." Mamejirou itu terlihat sedikit bersemangat dari yang sebelumnya.
"Menguak semua kebenaran dengan mata tiga kami." Memang jika dilihat mata keduanya memang memiliki tiga mata, dan itu merupakan kekuatan mereka. "Perlihatkan keseluruhannya." Setelah berkata seperti itu, keduanya terlihat bercahaya, lebih tepatnya memancarkan cahaya ungu yang aneh. Dan cahaya itu masuk menembus tubuh Yanagi Fuyumi.
"Eh?. Ada apa ini?." Yanagi Fuyumi sangat bingung dengan apa yang ia lihat pada saat itu. "Sebenarnya apa yang terjadi?." Ia tidak pernah melihat hal yang aneh seperti itu sebelumnya. "Mereka begitu bersinar silau." Ia melihat ke arah Staz yang tampak santai saja dengan apa yang telah dilakukan Saty dan Mamejirou?.
"Itu sudah biasa." Staz dengan cueknya menjawab pertanyaan Yanagi Fuyumi. "Jadi abaikan saja." Ia kembali meminum jusnya.
Entah apa yang mereka lakukan, namun sepertinya itu tampak berguna untuk mendapatkan sebuah informasi. Apakah itu yang disebutkan dengan pemeriksaan yang dikatakan oleh Staz tadi?. Entahlah, kita belum mengetahui apa alasannya. Tak selang beberapa lama, sepertinya ada hasil?. Ini sungguh sangat luar biasa, ini lebih hebat dari mata-mata yang selalu mencari tahu informasi suatu hal yang kau inginkan.
"Aku sudah mengetahuinya." Mamejirou berkata dengan suara yang agak keras?.
"Apa yang kau ketahui memangnya?." Yanagi Fuyumi sangat penasaran dengan apa yang diketahui Mamejirou tentang dirinya?.
"Sepertinya, baru-baru ini kau adalah manusia ya?." Mamejirou sepertinya memang dapat mengetahui informasi itu. "Tapi, kau barusan jadi iblis. Jadi keadaanmu masih tidak karuan." Lanjutnya seperti seorang peramal yang dapat menerawang apa saja.
"Luar biasa, semuanya memang sangat benar." Yanagi Fuyumi sangat kagum. Bahkan ia melihat ke arah Staz dengan sinar mata yang penuh kekaguman.
"Dia bukan peramal." Staz menangkap pikiran aneh dari Yanagi Fuyumi. "Kau ini ada-ada saja." Staz sangat membantah untuk mengatakan jika keduanya adalah peramal yang dapat menerawang apa yang telah dilalui oleh seseorang.
"Lalu apa lagi yang kau ketahui tentang diriku?." Yanagi Fuyumi sepertinya masih penasaran dengan itu. Sehingga ia memberanikan dirinya untuk bertanya kembali.
"Selain itu, kau menggunakan kaos pria, tidak menggunakan itu, dan malah menggunakan ****** pria. Aku pastikan kau adalah orang yang sangat mesum." Mamejirou dengan raut wajah mengerikan berkata seperti itu pada Yanagi Fuyumi.
Deg!.
Hati Yanagi Fuyumi sangat hancur mendengarkan ucapan Neko yang mengatai dirinya seperti itu. "Bukan seperti itu. Ini ada alasannya." Yanagi Fuyumi sangat panik mendengarkan ucapan Mamejirou.
"Kau tidak usah membela diri lagi, aku bisa membacanya dari raut wajahmu itu!." Bentak Mamejirou tidak percaya dengan alasan yang akan dikatakan Yanagi Fuyumi.
"Sungguh!. Aku tidak berbohong sama sekali." Yanagi Fuyumi kembali mencoba membela dirinya.
Staz malah menyenggolnya. "Ah!. Berisik!." Mungkinkah Staz tidak ingin Yanagi Fuyumi berkata yang aneh-aneh?. "Dia bisa melewatinya, kan?. Katakan padaku!. Jangan bahas yang lain!." Staz malah mengajukan pertanyaan lain.
"Sebenarnya itu bukan masalah sih." Jawab Mamejirou dengan sangat serius, dan ia mencoba melupakan perdebatannya dengan Yanagi Fuyumi. "Cuma dia tidak bisa berlama-lama di sana loh?." Lanjutnya. "Kau tahu sendirilah?. Dunia manusia itu, sedangkan dia itu bukan manusia lagi." Mamejirou hanya ingin mengingatkan Staz akan kebenaran itu mengenai Yanagi Fuyumi yang saat ini.
"Hanya itu yang ingin aku ketahui, dan itu sudah cukup." Staz hanya tersenyum kecil. "Tidak perlu jelaskan yang lain." Ia melirik ke arah Yanagi Fuyumi.
"Jadi?. Apa yang kau inginkan setelah dia berada di dunia manusia?." Mamejirou terlihat kelelahan setelah melakukan penerawangan tadi. Meskipun hanya melihat saja, tentunya itu membutuhkan tenaga juga, kan?.
"Manusia?." Staz malah melempar pertanyaan pada mereka?. "Aku akan ikut ke sana juga." Dengan seriusnya ia berkata seperti itu.
"Hah?!." Mamejirou sangat terkejut mendengarnya. "Kau bilang ikut?. "Iku katamu?. Lalu bagaimana dengan daerah kekuasaanmu?." Tentunya itu menjadi pertanyaan yang sangat besar baginya. Mamejirou tidak menyangka akan mendengarkan apa yang dikatakan Staz.
"Ya, gak tahu." Staz masih bisa berkata seperti itu dengan santainya?.
Staz memang sangat cuek, sehingga ia tidak peduli sama sekali dengan wilayah kekuasaannya?. Benarkah?. Temukan jawabannya.
...**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments