Keputusan Raka

Semua orang terdiam setelah mendengar penjelasan Raka.Arkana tidak menyangka jika masalah ini lebih rumit dari yang ia bayangkan.

"Divia!"panggil Raka,wanita itu tidak berani menatap raut wajah Raka yang saat ini terlihat begitu sendu,menyimpan banyak kesedihan di dalam nya,luka selama lima tahun mencintai orang yang tidak mencintai nya dengan tulus.

"Mulai hari ini kamu aku cerai 'kan,mulai hari ini kita berdua tidak ada hubungan apapun lagi.Divia aku sudah membebaskan mu dari pernikahan ini!"lanjut Raka dengan tegas,baru lah Air mata Divia luruh membasahi wajah nya.

"Tidak,Raka jangan lakukan itu,aku tidak ingin kita berpisah!"Divia memohon dan memegang tangan Raka,

"Kalian tidak bisa bercerai,aku yang salah di sini,ku mohon kalian jangan berpisah!"

"Ini adalah pilihan ku!"

Raka mencoba melepaskan tangan Divia yang terus memegang tangan nya,dan Divia menolak untuk melepaskan tangan Raka .

"Raka ku mohon,jangan ceraikan Aku,kita sudah bersama-sama selama lima tahun ini,ku mohon jangan buang aku begini,aku mohon !"

Dugh!

Tubuh Divia ambruk ke lantai,ia menangis sejadi-jadi nya,pernikahan yang selama ini ia idam-idam 'kan ternyata hancur di tengah jalan.

"Aku yakin,keputusan ku ini adalah yang benar,aku membebaskan mu,aku telah meminta pengacara keluarga purna untuk mengurus surat cerai kita,aku akan mengirim nya kepada mu!"

"Divia,yang sabar,aku mengerti tidak mudah menjadi kamu,namun kamu harus mengerti,hidup ini bukan tentang cinta saja,ada hal lain yang mungkin akan membuat mu lebih di hargai lagi"ucap Mentari,lalu memeluk Divia.Mentari mengusap punggung Divia,karena bagaimana pun,Mentari mengerti perasaan saat cinta kita di tolak dan berpaling,meskipun tidak pernah mengungkap satu sama lain,rasa nya seperti kita sedang di beri harapan.Namun,pada kenyataan nya kota hanya di ambang oleh harapan saja,dan sewaktu-waktu bisa sirna kapan saja.

Itu lah cinta Mentari kepada Arkana,cinta masa kecil,yang tidak pernah terbalas.

"Terimakasih untuk waktu yang berlalu begitu saja,terimakasih sudah menemani ku selama lima tahun yang lalu,terimakasih telah mencintai ku begitu banyak!"Divia berdiri dan pergi meninggalkan ruangan Raka.

Blam!

Arkana hanya berdiam diri di tempat itu,melihat kepergian Divia.Setelah Divia pergi baru lah,Raka menangis,dan isak tangis nya terdengar begitu jelas di telinga Arkana dan Mentari.

Hiks..Hiks...

"Raka..."lirih Mentari yang mendekat,sehingga dia reflek memeluk pria itu,dan menenangkan nya.Arkana hanya bisa melihat,lalu berbalik dan pergi meninggalkan ruangan Raka.

Di luar ruangan Raka,air mata Arkana menetes.'Aku gagal,aku telah gagal melindungi pernikahan Raka dan Divia.Mama,Papa maafkan aku,yang telah mengingkari janji ku,aku gagal membuat Raka bahagia,aku gagal menjadi Adik yang baik!'

Lois mendapat pesan dari Mentari,kalau Arkana pergi dari rumah sakit tanpa berpamitan sama mereka,Mentari meminta Lois untuk mencari Arkana.

...***...

Sudah malam,Lois tidak tahu keberadaan Arkana,bahkan ia sudah mencari keberadaan pria itu di bar tempat yang biasa di datangi oleh Arkana.Namun,mereka tidak menemukan adanya Arkana disana.

Hujan turun begitu lebat,cuaca semakin tidak mendukung untuk berada di luar rumah.Sudah dua jam Lois mencari keberadaan Arkana.Kini jam di tangan nya menunjukkan pukul 21:00 malam.

"Sudah malam,dimana lagi aku harus mencari keberadaan Arkana!"gumam Lois,yang duduk di dalam mobil nya,di depan Bar.

[Hallo,Lois.Kau menemukan Arkana?"

"Tidak,aku tidak menemukan nya,ini aku sedang berada di depan Bar,namun aku tidak melihat ada nya Arkana disini!"

[Kemana anak itu pergi.Aku sedang menjaga Raka,saat ini ia sudah tertidur,dan besok adalah jadwal operasi untuk Raka.Ku mohon cari Arkana sampai ketemu!]

"Iya,akan ku usahakan lagi"Lois memutuskan panggilan itu.Di tengah kebingungan nya,Lois teringat sesuatu.

"Seperti nya aku tahu,dimana Arkana berada"Lois segera melajukan mobil nya ke tempat yang ia yakini Arkana berada.

Di tempat Divia. . .

Divia sudah mengurung diri sejak ia kembali dari rumah sakit.Saat ini Divia duduk meringkuk di atas kasur.

Tok ! Tok ! Tok !

"Sayang,mama sudah menyiapkan makan malam,ayo kita makan bersama"seru Miranti dari luar kamar,namun tidak di gubris oleh Divia.

Miranti belum tahu permasalah antara Raka dan Divia,yang ia tahu Divia pulang karena merindukan diri nya.

"Divia!"panggil Miranti lagi,

"Ma,aku enggak lapar,aku akan makan nanti"terdengar suara sumbang dari dalam kamar,Miranti terkesiap,lalu ia kembali menempelkan telinga ke daun pintu.

"Sayang,apa yang terjadi,suara mu terdengar aneh,apa kamu menangis ? jika ada sesuatu ayo cerita sama Mama jangan pendam sendiri,ayo berbagi sama mama!"Miranti berharap pintu kamar itu terbuka,namun kenyataan nya,Divia lebih senang sendiri di kamar,dan tidak ingin bertemu dengan siapapun.

Begitu seterusnya,sehingga Miranti menyerah untuk bertanya,dan ia pergi meninggalkan kamar Divia.

Di sisi lain,ada Lois yang tiba di ketempat pemakaman umum.Melihat suasana yang begitu sepi,membuat Lois sedikit merinding,apalagi hujan turun semakin membuat cuaca sedikit horor.

"Apa mungkin Arkana disini?"gumam Lois,yang masih berada dalam mobil,melihat sekitaran tempat pemakaman.

"Aku akan mencari nya"Lois mengambil sebuah payung yang ada di dalam mobil,lalu ia turun,dan masuk ke dalam pekarangan makam umum,mobil nya ia parkir di luar pemakaman.

Dari jauh,Lois melihat seseorang yang duduk sembari memegang batu nisan yang bertulis nama Azizah dan di sebelah nya ada nama Satria.

"Arkana "gumam Lois,mempercepat 'kan langkah kaki nya,menuju tempat dimana Arkana berada .

"Arkana!"Lois memegang bahu Arkana,membuat Arkana terkejut dan mendongak melihat pria yang memanggil nama nya.

"Lois?"

"Ayo kita pulang,sedang apa kamu disini,hujan nya cukup deras,nanti kamu sakit!"tukas Lois,

Terdengar suara petir yang menghantam bumi,dan itu semakin membuat Lois merinding,ia takut tersambar petir.

"Ayo pulang,kamu enggak lihat petir nya ngeri,kalau sampai ke sambar bagiamana !"ucap Lois,Arkana menatap Lois dengan tajam.

"Kenapa kamu protes,kalau kamu enggak suka kenapa enggak pergi saja"ketus Arkana,Lois pun menghela nafas dan mencoba bersabar.

Arkana tidak menjawab,ia hanya terdiam menyaksikan makan Azizah,lalu terdengar dari bibir nya berulang kali mengucap kata maaf.

"Kamu tidak salah,jangan menyalahkan diri sendiri.Ini takdir,mungkin dia jodoh mu,mungkin juga bukan,kita bisa memulai ini dari awal lagi.Besok adalah jadwal operasi wajah Raka,apa kamu tidak ingin memberi semangat untuk Raka?"Lois memegang bahu Arkana,

"Aku gagal mempertahankan pernikahan Raka dan Divia,kau tahu itu Lois,aku yang salah,seandainya aku dulu menolak nya untuk menggantikan peran Raka,mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini!"

"Sampai kapan kau akan menyalakan diri mu sendiri.Kau sudah banyak berkorban untuk Raka,sudah saat nya kau hidup untuk diri mu sendiri,ayo bangkit,dan yakin lah kau bisa keluar dari semua masalah ini!"

"Apa aku bisa?"

"Tentu bisa,kau adalah Arkana,orang yang kuat,punya tekad yang kuat kau tidak lemah,ada aku yang selalu mendukung mu!"Lois memeluk Arkana,lalu mengajak nya untuk pulang.

Melihat Lois dan Arkana,itu seperti gambaran Satria dan Aldo di masa lalu,dimana Satria sedang di terpa masalah,Aldo selalu mendukung dan menyemangati nya.

Terpopuler

Comments

adning iza

adning iza

saling tersakiti

2023-09-08

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Benar Arka kamu pasti bisa..kamu adalah murid Albert King..

2023-02-19

0

Lailik Usdiana

Lailik Usdiana

lanjuuuutt thoor💪💪💪upnya dabel" ya Thor...jaga kesehatan & semoga rejekinya lancar🤲🤲🤲

2023-02-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!