Kantor Purna

Dari luar Divia mendengar Raka yang sedang berbicara dengan Mouza,dan cara Raka berbicara menggunakan bahasa asing membuat Divia begitu candu,suara nya tegas tapi lembut.

'Sejak kapan bahasa inggris mas Raka begitu fasih,tapi kalau di dengar-dengar suara nya bikin candu!'Divia tersenyum,lalu ia menunggu Raka dengan patuh di luar ruangan.

Ceklek !

"Terimakasih atas kerjasama nya Pak Raka!"Mouza sedikit menunduk,lalu berjabat tangan dengan Raka,Anita sudah membuka pintu lebih dulu.

Disaat mereka bertiga keluar,Anita terkejut melihat Divia di depan ruangan rapat.

"Saya permisi dulu"

"Mari saya antar!"seru Anita mengantar Mouza ke lobi.

"Kenapa tidak memberitahu ku jika kamu akan datang?"

"Maaf Mas,aku lupa membawa ponsel,karena selesai memasak aku langsung kemari!"Divia tersenyum,sembari memperlihatkan rantang di tangan nya kepada Raka.

'Mungkin aku yang terlalu sibuk sama pekerjaan,sehingga melupakan wanita yang begitu tulus merawat ku setelah pernikahan itu!'lama sekali Raka menatap Divia.

"Ayo kita makan bersama!"lalu Raka merangkul pinggang Divia membuat Divia terkejut,tapi wajah nya berhasil menyimpulkan senyuman manis,ia bahagia melihat perubahan Raka.

Ceklek !

"Silahkan Tuan Putri ku!"goda Raka yang tersenyum ke arah Divia,membuat Divia tersipu malu.

Divia pun duduk di sofa yang ada di dalam ruangan Raka,ia melihat sekeliling ruangan tersebut,pertama kali Divia datang berkunjung ke tempat itu.

Raka melepaskan jas yang ia kenakan tadi,lalu duduk di samping Divia.

"Mas coba lah,ini salad sayur kesukaan kamu"Divia menyodorkan satu box salad sayur ke depan Raka.

"Div,aku tidak suka makan salad sayur,aku biasa nya 'kan makan salad buah,kamu tahu itu!"tukas Raka,yang mendorong kembali sala yang ada di dalam box yang ada di atas meja.

"Oh,iya mas? berarti aku salah ya.Yasudah,ini enggak usah di makan,kita makan ini saja aku bawakan roti selai coklat mix selai nanas,pasti mas suka 'kan?"

"Iya,sini berikan aku dua potong"

Divia langsung memberikan dua potong roti tersebut untuk Raka,Divia dapat melihat jika Raka sangat menyukai makanan itu.Namun,seketika raut wajah Divia berubah saat tengah memperhatikan Raka yang sedang makan roti.

"Kamu mau?"Raka menawarkan nya kepada Divia,

"Memang nya boleh?"Divia bukan langsung mengangguk nya,ia lebih dulu bertanya,

" Tentu dong boleh,kamu 'kan istri ku,apapun yang ku miliki itu juga milik mu,termasuk roti ini"Raka mengarahkan roti yang ia gigit barusan kepada Divia membuat Divia menatap netra Raka,pria itu tersenyum sembari mengangguk,mengisyaratkan Divia untuk memakan nya.

Divia pun menggigit sisi lain roti,dan ia mulai menguyah nya,sembari menatap ke arah Raka,dan Divia tersenyum,karena Raka dapat memakan nya dengan lahap.

"Ini enak sayang!"tukas Raka,sudah lama Raka tidak memanggil dirinya dengan sebutan sayang,spontan membuat wajah Divia memerah,dan Divia menyukai itu.

"Terimakasih mas,aku takut jika kamu berubah,tapi setelah melihat mu lagi,kamu hanya capek,dan lelah berkeja.Mas,boleh aku meminta sesuatu kepada mu?"Raka menghentikan mulut nya yang sedang mengunyah roti,lalu melirik ke arah Divia.

"Apa itu?"tanya Raka,lalu meletakkan roti yang ada di tangan nya di dalam box makanan.

"Jangan pernah berubah,jangan mengabaikan aku,aku tidak ingin melihat mu berubah,kamu boleh memarahi ku,asal jangan mengabaikan ku,ayo kita mulai dari awal lagi!"Divia menyentuh tangan Raka yang ada di atas paha Raka,lalu Raka melihat nya ia membiarkan itu terjadi tanpa menolak atau memprotes sikap Divia.

"Maaf,aku sudah membuat kamu gelisah,dan susah tidur setiap malam,mari ceritakan pada ku,kalau kamu sedang ada masalah jangan di pendam sendiri,aku janji akan lebih perhatian kepada mu!"Raka membalas memegang tangan Divia,lalu ia mengecup punggung tangan Divia dengan lembut,membuat Divia tersenyum.

Tok ! Tok ! Tok !

"Masuk!"Raka segera melepaskan tangan Divia saat mendengar suara ketukan pintu.

Ceklek !

"Pak,Pak Lois disini!"

"Suruh dia masuk!"

"Pak,silahkan!"seorang staf mengantar Lois ke ruangan Raka.

"Oh,ada Kakak ipar disini,maaf aku menganggu waktu kalian!"

"Tidak masalah,masuk lah!"Raka pun bangkit dari tempat duduk nya dan menyambut Lois yang baru saja datang.

"Aku tidak perlu memperkenalkan kalian lagi 'kan? Kalian sudah pasti sudah saling kenal!"

"Iya-iya benar.Tidak menyangka akhir nya,kalian menjadi suami istri juga!"tukas Lois, yang kini duduk di kursi single.

"Mas,kalau begitu aku pamit pulang dulu,mas bisa melanjutkan kerja mas dengan Lois!"

"Iya,aku akan menyuruh sopir untuk mengantar mu!"

"Tidak usah mas,aku bisa pulang naik taxi,aku juga mau mampir belikan beberapa es krim untuk di rumah!"

"Aku titip juga"

"Kamu masih suka makan es krim?"

"Iya aku memang suka es krim dari dulu!"timpal Raka,lalu ia melihat ke arah Lois dan Divia.

'Eh tunggu,yang sejak dulu suka es krim Arkana,kenapa aku bilang gitu ke Raka?'Lois menaikan satu alis nya.

"Aku baru menyukai nya sih,enggak terlalu suka juga,aku titip rasa coklat,kalau bisa mix nanas!"ujar Raka,lalu bangkit mengambil berkas di meja nya.

"Yasudah,aku pamit dulu mas!"

"Hati -hati sayang!"

"Iya mas"

Blam !

Pintu ruangan pun tertutup kembali,kini hanya tertinggal Raka dan Lois di dalam.

Raka memberikan berkas yang ada di dalam map biru kepada Lois.

"Jadi Ra,kapan kita pergi ke Bali? bukan kah kata mu kau akan bulan madu kesana?"

"Ia tunggu kalau aku tidak sibuk lagi!"Raka membuka beberapa berkas lalu memperlihatkan kepada Lois,

"Jangan katakan kalau Lo sama Divia belum begituan?"Lois menatap tajam ke arah Raka,saat pria itu menghentikan aktivitas nya yang tengah memeriksa berkas,lalu melihat ke arah Lois.

"Ha ha ha.Menurut Lo?"Raka malah menyuruh Lois untuk menebak nya.

"Kalau di lihat dari saat Lo pacaran sama Divia,harusnya kau bukan orang yang suka menunda!"timpal Lois,yang duduk menyilang 'kan kaki nya.

"Nah,itu Lo tau,jadi kenapa nanya lagi? buruan Lo nikah,jadi Lo enggak akan penasaran lagi soal itu!"cibir Raka,

"Sialan Lo!"Lois malah memukul Raka dengan map biru yang ada di depan nya.Beberapa menit kemudian kedua nya sibuk memeriksa berkas yang ingin di kirim ke perusahaan Wiguna grup.Karena,kebutulan Andara bekerja sama dengan Wiguna grup.

Maaf bila banyak typo 🙏

Terpopuler

Comments

k_khalissa salsabila

k_khalissa salsabila

iya.. arkana jadi raka, tapi rakanya gk mati kan tor?

2023-02-06

0

G A N I N

G A N I N

aku bacanya kok mumet ya... jangan2 itu arkana beneran

2023-02-06

0

nuraeinieni

nuraeinieni

knp bukan raka yg menikahi devia,,,,,,,,padahal raka sangat mecintai devia,,,,,,,,bgmn keadaan raka????sampai arkana yg kenikahi devia

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!