Divia duduk melamun di taman belakang rumah.Mengingat masa percintaan nya bersama dengan Raka,beberapa tahun yang lalu,dimana mereka berdua selalu bersikap romantis,saling sayang dan juga saling perduli satu sama lain,hubungan yang seperti itu sudah berhasil di lewati oleh ke dua nya selama lima tahun.
"Nyonya,Tuan baru saja kembali dari bertugas"seru Rani,Divia pun membuyarkan lamunan nya menoleh ke arah Rani yang sedikit menunduk.
"Saya akan menemui nya Bi,terimaksih "Divia bangkit dari tempat duduk nya,lalu mencari Raka yang baru pulang dari berbisnis.
Divia telah di tinggal selama sebulan semenjak hari pernikahan nya,dan hari ini Raka baru saja kembali lagi kerumah.
"Assalamualaikum"ucap Raka,saat pintu depan terbuka,Divia yang berada di halaman belakang rumah kini sudah di dalam rumah untuk menyambut sang suami.
"Waalaikumsalam mas"jawab Divia mengulurkan tangan nya ke arah Raka,meskipun sedikit canggung karena sudah berpisah selama tiga puluh hari.Raka tetap berusaha tenang,ia pun membiarkan Divia mencium punggung tangan nya.Lalu Divia membawa masuk koper milik Raka ke dalam kamar.
Tiba di dalam kamar,Raka membuka kancing lengan kemeja nya.Lalu ia melonggarkan dasi yang di pakai nya.
"Mas,boleh aku membuka koper mu,aku akan memisahkan baju kotor"
"Boleh,kenapa harus bertanya,tidak perlu sungkan,bukan kah kita suami istri sekarang?"tanya Raka,hanya pertanyaan itu saja yang keluar dari mulut Raka membuat Divia tersipu malu.
"Ijin ya mas"sembari tersenyum.
"Iya!"sahut nya,Raka pun melangkah ke kamar mandi,untuk membersihkan diri.
Divia pun membongkar koper milik Raka,tidak ada yang istimewa selain baju kotor milik sang suami.Namun,Divia tersenyum saat ia tak sengaja menemukan kotak cincin yang tersembunyi di dalam koper itu.
Ceklek !
Mendengar suara pintu kamar mandi,Divia buru-buru menyimpan kotak cincin itu,ia tidak ingin di anggap terlalu lancang menyentuh barang milik Raka.
"Mas,sudah selesai mandi,aku sudah menyiapkan baju ganti mas!"
Raka melirik ke arah baju yang di siapkan oleh Divia,lalu ia melirik ke arah sang istri yang tengah menutup kembali koper milik nya.
"Kenapa baju kaos? aku harus pergi ke kantor,kata Tante Anita hari ini ada meeting!"pungkas Raka,berjalan ke arah lemari,
"Oh,mas mau pergi lagi? enggak mau istirahat dulu sebentar? 'kan baru tiba mas,apa enggak capek ya?"gerutu Divia yang mengangkat baju kotor,lalu memasuk 'kan nya ke dalam keranjang.
"Kalau aku enggak kerja keras,bagaimana aku bisa membiayai hidup kita,belum lagi nanti membiayai anak-anak kita.Bukan kah,harus menabung dari sekarang"goda Raka,sembari membuka lemari.Divia yang mendengar ucapan Raka,malah terdiam membisu.
Raka langsung menoleh ke arah Divia setelah mengambil kemeja dan jas milik nya.
"Ada apa? kenapa kamu malah mematung di sana?"tanya Raka,yang kebingungan dengan sikap Divia.
"Eemm,enggak!"sahut nya,Divia pun kembali tersenyum ke arah Raka.
"Mas,mau sarapan dulu di rumah atau langsung ke kantor?"tanya Divia begitu ia tiba di ambang pintu.
"Kamu masak enggak ini hari?"
"Haah?"Divia kaget mendengar pertanyaan itu,
"Iya kamu masak enggak,kalau masak aku sarapan dulu baru pergi.Tapi,kalau bi Rani yang masak,aku makan nanti pas pulang aja!"
"Memang harus begitu ya mas?"Divia malah berbalik bertanya.
"Karena aku tidak ingin menyia-nyia 'kan masakan istri ku,jadi aku akan memakan nya lebih dulu,sebelum pergi"ujar Raka sembari tersenyum dan mengedipkan satu mata nya ke arah Divia.
"Apaan sih mas!"gumam Divia yang malu,lalu ia segera keluar dan membawa baju kotor bersama dengan nya.
Setelah Divia pergi,Raka hanya menggelengkan kepala nya.
Tiba di tempat laundry,Divia meletakkan keranjang baju kotor di dekat mesin cuci.Lalu ia tersenyum-senyum mengingat Raka yang terus menggoda nya.
"Eheem"Rani berdehem,membuat Divia terkejut lalu menoleh ke arah wanita itu.
"Aah,Bibi.Sejak kapan bibi disini?"tanya Divia,tangan nya terus memasukan baju kotor ke dalam mesin cuci.
"Sudah setengah jam disini,tapi karena Bibi melihat Nyonya sedang bahagia,Bibi tidak menganggu nya.Nyonya sudah lama tidak tersenyum,akhir nya Bibi bisa melihat Nyonya tersenyum lagi,ini pasti karena Tuan baru saja kembali!"
"Bibi bisa aja.Senyum itu bisa bikin kita awet muda!"tukas Divia tengah malu.
"Aah,yang benar?"Rani malah menggoda Divia,
"Iya benar kok!"jawab Divia yang masih menyembunyikan raut wajah nya yang malu.Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka berdua.
Raka terus saja memperhatikan Divia,melihat senyuman yang sudah lama tidak pernah ia lihat.Tapi hari ini,senyuman itu benar-benar membuat Raka bahagia.
"Aden..."seru Rani yang terkejut saat berbalik,Raka sudah di ambang pintu.
"Mas,sudah mau pergi?"tanya Divia,
"Iya,aku pamit kerja dulu,kalau hari ini aku lembur,kamu tidak perlu menunggu ku,karena aku takut kamu lelah,jadi kamu bisa tidur duluan"
"Iya mas.Mari aku antar ke depan mas!"
"Eeemm"
"Ciieee..."goda Rani,
"Bi apaan sih!"Divia pun segera menghampiri Raka yang berdiri di ambang pintu.
Divia dan Raka pun pergi meninggalkan tempat Laundry.
Tiba di pintu utama,sekali lagi Divia mengulurkan tangan nya,dan Raka dapat melihat netra Divia yang begitu bahagia.
"Aku pergi dulu!"
"Hati-hati mas"
"Iya!"
Tanpa ada kecupan kening atau sejenis nya.Itu malah membuat Divia heran.
"Apa begini kehidupan setelah menikah,mana sikap romantis nya yang dulu ? aah Divia apa yang kamu pikirkan mungkin saat ini Raka tengah capek!"gumam Divia,melihat mobil Raka yang pergi meninggalkan rumah purna.
Divia langsung melangkah masuk ke dalam rumah.Rani juga baru kembali ada tempat cucian baju.
"Bi sejak kapan Mas Raka menyetir sendiri?"
"Oh sudah lama Nyonya,sebelum menikah dengan Nyonya Den Raka juga pernah menyetir,tapi kalau untuk berpergian jauh Den Raka membawa sopir,mungkin hanya ke kantor Den Raka akan menyetir sendiri,perusahaan nya 'kan dekat!"pungkas Rani,sembari berpamitan pergi ke dapur.
"Mungkin saja,semoga kondisi Raka baik-baik saja,karena ia terlalu bekerja keras sehingga lupa untuk istirahat!"gumam Divia yang kini berjalan ke arah laundry untuk melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda.
Divia sudah belajar menjadi istri yang baik,untuk suami dan anak-anak nya kelak.Pekerjaan rumah tangga pun ia lakukan dengan ikhlas tanpa mengeluh dengan senang hati Divia sering membantu Rani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Muzakar pranata
semua pada sama pikirannya dengan aku..
aku yakin si kembar pindah posisi..
tauu ah.. penasaran yg indah ini min..
lanjut min..
2023-02-03
2
Alexandra Juliana
Masih ragu yg ada di rumah Purna itu Raka atau Arkana? Klo itu Arkana yg menikah dgn Divia apakah wkt ijab kabul nama yg di sebut penghulu nama Raka atau Arkana? Krn Divia dan org² taunya itu pernikahan Raka dgn Divia..
2023-02-02
1
Diah Mardiah
Arkana gimana Thor ❤️
2023-02-02
1