Pagi Minggu

Semua dokter senior banyak yang mengambil cuti di hari Minggu.Hanya tertinggal beberapa perawat dan juga dokter junior saja di sana,salah satu nya adalah Mentari.

Raka bangun lebih dulu,dan melihat Mentari yang masih tidur di kursi dekat ranjang Raka.Pria ini melirik melihat Mentari yang belum bangun.

Raka tersenyum melihat Mentari dalam keadaan tertidur.Raka dan Mentari tidak pernah se akrab itu,bahkan ke dua nya jarang berbicara satu sama lain saat kecil.Namun,siapa sangka setelah dewasa Mentari adalah orang yang merawat nya di rumah sakit.

"Hooaammm"Mentari malah menguap,tanpa sadar saat ini Raka sedang memperhatikan nya.

"Eh,maaf-maaf!"Mentari langsung menurunkan ke dua tangan nya yang semula sudah ia rentangkan saat baru saja ingin membuka mata nya.Alhasil itu membuat Mentari malu,saat kelakuan nya di lihat oleh Raka,sang pasien nya saat ini.

"Ternyata begini kelakuan dokter bedah!"cibir Raka,

"Huss,jangan katakan itu.Tunggu sebentar aku akan pergi membersihkan wajah ku!"Mentari pun berlalu ke kamar mandi,Raka hanya tersenyum melihat sikap Mentari yang sejak dulu tidak pernah berubah,selalu saja bersikap seperti gadis umur lima tahun.Padahal,dirinya sudah memasuki usia dua puluh tahun ke atas sebentar lagi.

Tok ! Tok ! Tok !

"Masuk!"

Pintu terbuka,seorang perawat datang untuk membawakan bubur untuk Raka.

"Tuan,anda sendiri,maafkan saya semalam tidak datang untuk menjaga anda,saya pikir ada perawat lain yang bertugas di sini!"ungkap Perawat itu,meminta maaf kepada Raka, ke

"Tidak masalah,saya tidak sendiri.Terimakasih untuk bubur nya,boleh saya minta satu kotak sarapan lagi,teman saya ada di kamar mandi!"

"Apa yang anda butuhkan Tuan"

"Sandwich dan juga segelas susu coklat hangat manis!"

"Baik Tuan"perawat itu pun pergi,dan Mentari juga baru saja selesai,ia melepaskan baju dokter yang ia kenakan semalam.Kini Mentari hanya memakai kemeja bewarna putih dan juga celana bahan panjang putih,sehingga membuat ia terlihat begitu cantik.Jujur saja tubuh Mentari sangat cocok menjadi dokter selain tinggi tubuh nya juga sexy dan cantik.

Mentari mengikat kembali rambut nya yang sudah berantakan,lalu ia berjalan ke arah Raka,setelah mencuci tangan nya.

"Oh,sarapan nya sudah sampai"Mentari langsung mengambil nya,dan ingin menyuapi Raka,

"Apa yang ingin kamu lakukan?"Raka menahan tangan Mentari yang ingin menyuapi Raka.

"Mau menyuapi pasien!"

"Aku bukan pasien stroke,aku masih bisa gerakan tangan ku,biarkan aku makan sendiri!"

"Diam,aku akan menyuapi mu!"

Raka pun patuh,Mentari langsung menyuapi nya,terlihat Mentari lebih leluasa dengan hanya memakai kemeja dan rambut di kuncir ketimbang harus menggunakan jas dokter,membuat nya terlihat begitu formal di depan Raka yang hanya Sahabat nya.

Ceklek !

"Oh dok,anda disini!"

"Apa yang kamu bawa?"tanya Mentari,saat melihat nampan di tangan Perawat.

"Tuan Raka meminta saya untuk membawakan sarapan yang lain ke sini,seperti nya ini untuk anda dok!"

Nampan yang di bawa oleh perawat pun di letakkan di atas nakas.

"Terimakasih "ucap Mentari,saat perawat itu akan pergi.

Begitu selesai menyuapi Raka,Mentari pun mengambil susu milik nya dan langsung menyeruput dengan begitu nikmat.

"Aahhh,mantap!"ucap Mentari sembari mengerakkan tangan nya.Raka tersenyum melihat tingkah sahabat nya itu.

"Tari..."untuk pertama kali nya Raka memanggil Mentari dengan nama panggilan nya.

"Eemm,apa?"

"Itu!"Raka menunjukkan bekas noda susu di sudut bibir Mentari,wanita ini langsung membersihkan nya alhasil malah semakin belepotan.

"He He He"Raka malah tertawa geli melihat bibir Mentari yang semakin kotor.

"Apaan sih,bantu bersihkan"titah Mentari yang menyodorkan wajah nya ke depan Raka,

"Iya ya sini tisu nya!"

Raka langsung membersihkan sudut bibir Mentari,dan wajah ke dua nya begitu dekat,sehingga membuat Raka dan Mentari saling tatap satu sama lain,ke dua nya malah terdiam beberapa saat,dan suasana nya cukup romantis,dengan tangan Raka masih di sudut bibir Mentari.

"Eeemmm,terimakasih"Mentari langsung menyadari sesuatu, jika posisi nya itu tidak benar,dan itu berhasil membuat nya canggung.

"Aku akan pulang sebentar,sekalian untuk menggantikan baju!"Mentari mengambil jas dokter dan tas nya,lalu ia membereskan semua barang milik nya.

"Kapan aku bisa pulang?"

"Secepat nya,aku harap kamu bisa segera sembuh dan cepat pulang,sebelum aku kembali ke Inggris!"pungkas Mentari,

"Kamu akan kembali ke Inggris? secepat itu?"

"Apa maksud mu secepat itu?"Mentari menoleh ke arah Raka yang duduk di atas ranjang,sembari menyandarkan punggung nya.

"Ya,cepat sekali kamu kembali ke Inggris,bagaimana dengan ku? aku belum sembuh dan membutuhkan dokter yang seperti mu!"

"Ra,aku sudah lama tinggal di Inggris,dan memang disana lah tempat ku,bukan disini.Tidak ada yang membuat ku bertahan di tempat ini,aku pulang kesini karena tugas ku sebagai dokter bedah!"ungkap Mentari,

Mentari telah membereskan barang nya,lalu berjalan menghampiri Raka,"Aku pulang dulu,jika nanti malam aku tidak sibuk aku akan datang menjenguk mu!"Mentari menyentuh punggung tangan Raka,membuat Raka menatap ke arah tangan nya yang di genggam Mentari sekilas.

"Hati-hati!"ucap Raka,saat Mentari akan membuka pintu ruangan tersebut,dan Mentari kembali menoleh sembari tersenyum.

"Terimakasih"

Blam!

Pintu ruangan kembali tertutup.Kini hanya tinggal Raka seorang diri di dalam ruangan itu.Semenjak dua hari yang lalu,Arkana tidak pernah datang untuk melihat nya,dan itu membuat Raka sedih,bagaimana pun saat ini hanya Arkana keluarga kandung yang ia miliki.

Jam terus bergerak,kini sudah pukul 16:00 sore hari,Mentari belum kembali untuk memeriksa keadaan Raka di rumah sakit Purna.

Ceklek !

"Mentari,kamu kembali?"seru Raka saat melihat pintu ruangan Raka terbuka,ternyata seorang dokter yang masuk untuk memeriksa kondisi Raka.

"Dokter Metti?"

Metti tersenyum,dan berjalan ke arah ranjang Raka,

"Dimana dokter Mentari?"

"Dokter Mentari,belum kembali,mungkin dia sedang ada perkejaan di tempat lain!"

Metti pun langsung memeriksa kondisi Raka,dan semua nya baik-baik saja,bahkan bekas operasi terlihat sudah begitu sempurna bagian luar.

"Bagaian dengan bagian ini,apa masih terasa sakit?"

"Lumayan dok"

"Pelan-pelan pasti sembuh,sekitar dua atau tiga hari sudah boleh pulang"

"Eeemmm"

"Saya tinggal dulu,kalau ada apa-apa segera tekan bel ini,nanti akan ada perawat yang akan datang kemari.Atau perlu saya kirim 'kan seorang perawat untuk menemani anda Tuan?"

"Tidak usah dok,jika dokter Mentari datang ,bilang saja aku mencari nya!"

"Baik Tuan,saya tinggal dulu ya!"

Metti pun pergi dari ruangan Raka,kini pria itu langsung berbaring,dan menarik selimut untuk menutupi tubuh nya.

Terpopuler

Comments

Diah Mardiah

Diah Mardiah

menteri Thor 🥰

2023-02-15

0

🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja

🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja

ya kayak al dan el dulu pasti salah satu ngalah meski sdh lamabersatu gak menjamin bisa jd jodoh

2023-02-14

2

Maysuri

Maysuri

apa mungkin ad pertukaran pasangan kah thor...

2023-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!