Raka baru saja turun dari mobil,dan melewati lorong menuju ruangan inap VIP yang ada di lantai dua.
"Tuan Raka!"panggil seseorang,Raka langsung menoleh,
"Dokter Metti,apa yang terjadi?"tanya Raka,saat wanita itu mendekat.
"Saya sudah menemukan seseorang yang dapat melakukan tindakan operasi secepat nya,kami juga sudah menemukan orang yang siap mendonorkan jantung untuk pasien,mereka tidak meminta biaya apapun,pendonor hidup sebatang kara,dan tidak memiliki keluarga,dia memilih untuk mendonorkan jantung ke saudara kembar anda karena suatu alasan,kami sebagai pihak rumah sakit tidak dapat membocorkan itu!"
"Tidak masalah!"Raka tersenyum,dia adalah pemilik rumah sakit Purna,lambat laun,ia akan mengetahui siapa orang yang mendonorkan jantung untuk saudara nya.
"Kapan operasi itu akan di lakukan?"
"Satu Minggu lagi!"
"Lebih cepat lebih baik!"
Raka pun pergi menemui seseorang yang sudah menunggu nya begitu lama.Tiba di lantai dua,perasaan takut dan sedikit ragu pun mulai menyelimuti dirinya.
Meskipun langkah itu semakin lama semakin dekat dengan ruangan yang ingin ia kunjung,Raka pun berkali-kali menyakinkan diri nya,kalau semua ini akan baik-baik saja.
Ceklek !
Pintu terbuka,seseorang menoleh melihat ke arah Raka yang berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Bagaimana keadaan mu?"
"Seperti yang kamu lihat,aku seperti mayat hidup,tidak bisa meninggalkan alat-alat ini,aku bosan,aku benci sama diri ku sendiri,yang selalu hidup dengan mengandalkan diri mu.Arkana,apa kau membenci ku karena terlalu menyusahkan mu?"tanya Raka,pria yang berbaring di atas ranjang,dengan wajah di penuhi perban akibat kecelakaan beberapa bulan yang lalu.
"Tenang lah Kak,kamu akan segera di operasi dan wajah mu akan kembali seperti semula,satu lagi kamu akan mendapatkan donor jantung setelah kamu sembuh kamu akan kembali hidup seperti orang normal,dan aku tidak perlu menggantikan posisi mu lagi.Raka kamu harus tau,Divia sangat mencintai mu"tukas Arkana yang memegang tangan Raka yang berbaring lemah di tempat ranjang,perlengkapan medis masih terpasang di tubuh nya.
Setelah kecelakaan,Raka tidak dapat meninggalkan rumah sakit,karena jantung Raka tidak akan berfungsi dengan baik kalau tidak menggunakan alat-alat yang terpasang di tubuh nya.
"Arkana kamu harus tau,kamu hanya peran pengganti,jangan sesekali kamu memakai perasaan dalam peran mu itu!"tekan Raka,Arkana tersenyum getir,selama ini yang ia lakukan lakukan untuk Raka bukan untuk kebahagian nya sendiri.
"Aku juga berharap kamu segera sembuh,dan kembali ke sisi Divia,aku capek jika harus berbohong selalu kepada nya.Dia wanita yang baik,tidak seharusnya kita membohongi dia!"
"Aku akan kembali,setelah operasi ini berjalan dengan lancar,Aku akan kembali kepada peran ku sebagai Raka,namun saat ini aku hanya bisa percaya kepada mu,kalau kamu mampu menjadi diri ku.Tapi,satu hal Arkana jangan pernah melibatkan perasaan mu dalam peran pengganti ini!"tegas Raka,menatap netra Arkana yang saat ini duduk di sisi ranjang pasien.
Sekali lagi Arkana tersenyum getir,
"Kamu bisa percaya 'kan itu kepada ku,Raka aku tidak akan mengambil hak orang yang lain,yang bukan hak ku.Aku rasa aku sudah terlalu lama disini,aku akan kembali ke rumah"
Arkana berpamitan kepada Raka,lalu ia berbalik meninggalkan ruangan itu.
"Tunggu"disaat tangan Arkana akan memegang handle pintu,Raka kembali memanggil nya.
"Arkana,kau belum menyentuh nya bukan?"
Mendengar pertanyaan itu,Arkana mengepalkan tangan nya.Sebagai lelaki normal,sangat sulit bagi nya untuk menahan diri di saat dekat dengan wanita yang selama ini juga ia sukai.Namun,hanya sebatas menyukai saja,tidak akan pernah benar-benar bisa mencintai,kalau akhirnya akan menyakiti diri sendiri,dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Arkana berbalik,dan tersenyum paksa ke arah Raka,yang masih menatap nya.
"Heeh!Raka,aku tahu batas ku,kamu tidak perlu takut,Aku belum pernah menyentuh nya,terkadang untuk menyentuh tangan nya saja,aku harus berpikir kalau dia bukan istri ku!"tegas Arkana,Raka tersenyum lega,dan itu dapat di liat oleh Arkana.
Blam!
Arkana menutup pintu ruangan itu,lalu ia menghela nafas nya,sembari mengingat pertanyaan Raka yang sebelumnya.
'Segitu takut nya kamu aku akan merebut dia? tenang saja Raka,aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada wanita yang bukan milik ku.Aku menolong mu menjadi peran pengganti,karena kamu lah satu-satu nya keluarga ku,jika bukan aku siapa lagi orang yang akan melindungi kita nanti.Cepat sembuh,dan kembali ke sisi nya,agar aku bisa hidup dengan bebas!'
Arkana melangkah pergi meninggalkan tempat itu,dengan perasaan kecewa atas ucapan Raka,secepat nya Arkana lupakan,agar dia tidak membenci saudara kandung nya itu.
Jam 21:30,Divia menunggu Raka dengan cemas di ruangan tamu.Karena,jika Raka pulang terlambat ia akan menghubungi Divia,tapi kali ini ponsel nya mati,sehingga ia tidak dapat menghubungi Divia.
Jarum jam terus bergerak,namun tidak ada tanda-tanda jika Raka akan segera kembali pulang ke rumah,dan itu semakin membuat Divia gelisah,bahkan ia tidak dapat tidur,menunggu Raka di ruang tamu.
Divia mondar-mandir di depan sofa,lalu sekali-kali mengintip keluar melalui jendela ruang tamu,melihat apakah Raka sudah pulang atau belum.
"Mas,kemana kamu? apa yang terjadi? kenapa kamu pulang begitu telat!"gumam Divia yang meremas jari jemari nya.
"Aku harap kamu baik-baik saja mas!"sekali lagi,Divia menatap jarum jam yang kini menunjukkan pukul 23:20 malam.
Brruuummm....
Suara mobil masuk ke dalam halaman rumah Purna.Divia bergegas untuk melihat nya.Saat melihat mobil Raka yang terparkir di bawah pohon jambu,Divia tersenyum,dan segera berjalan ke arah pintu utama.
Dengan langkah yang tergesa-gesa Divia memutar kunci pintu,lalu membuka pintu,dari jauh ia melihat Raka yang turun dari mobil,dengan keadaan yang sempoyongan.
"Apa yang terjadi,mas Raka mabuk?"gumam Divia yang tidak percaya akan hal itu,selama ini Raka tidak pernah menyentuh minuman sejenis alkohol.
Karena merasakan tekanan yang cukup besar dalam diri nya,Arkana memilih untuk menikmati beberapa gelas minuman di Bar yang ada di kota,dan itu berhasil membuat tubuh nya sedikit hilang kesadaran,untung saja ia sampai ke rumah dengan selamat.
"Mas!"Divia memegang tubuh Arkana,yang hampir ambruk,yang saat ini Divia masih mengira kalau Arkana adalah Raka suami nya.
"Aku bisa sendiri,lepaskan aku!"Arkana mencoba melepaskan tangan Divia di pundak nya.
"Tapi mas,kenapa kamu minum,apa yang membuat kamu begini?"tanya Divia,
Arkana langsung mendorong tubuh Divia yang mencoba merangkul dirinya.
"Sudah ku katakan aku bisa sendiri!"teriak Arkana,dan itu membuat Divia terkejut dengan suara lantang Arkana.
"Mas Raka,Aku hanya ingin membantu mu"Divia belum menyerah ingin meraih tubuh Raka yang sempoyongan berjalan ke arah kamar.
"Biar aku bantu Mas,aku akan membawa mas Raka ke kamar!"
"Mas Raka Mas Raka !Aku capek mendengar Kamu mengoceh terus!"teriak Arkana lagi,
Bugh!
"Mas Raka!"teriak Divia,saat melihat tubuh Arkana yang ambruk ke lantai dan tidak sadar 'kan diri.
Dukungan kalian sangat berarti bagi Author,di tunggu Bintang lima nya☀️☀️🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
adning iza
arkana dr dlu sllu mengalah dg raka smoga aja cpet terbongkar
2023-09-08
0
Alexandra Juliana
Sedari kecil selalu saja Arkana yg hrs mengalah dan memahami keadaan Raka..Smg Raka segera pulih agar tdk terjadi fitnah dan perzinahan diantara Divia dan Arkana yg sedang berperan menjadi Raka
2023-02-10
1
🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja
kasihan mereka tdk ada org tua jadi gak ada yg mengarahkan harus bagaimana, tapi karna cintanya ke sodaranya arkana bs berperan ganda meski itu menyakiti divia dan kalopun nanti raka sembuh n kembali menjadi dirinya sendiri apa gak tambah masalah diantara merek,... semoga kamu nanti mendapatkan jodohmu yg baik arkana... atau mgkin sama org yg mendonorkan jantungnya buat raka atau sama asistennya siapa itu yg di Inggris yg jaga counter ice cream,.. btw apa kabar mentari? sprtinya dl Mentari juga suka sama arkana
2023-02-10
0